"Bagaimana keadaan istri saya? " Tanya Hardi saat sebelum pulang menyempatkan memeriksakan keadaan tubuh istri nya Kinanti.
"Hasil kepala nya tidak terjadi apa - apa, tapi dia seperti amnesia. " Jawab Dokter Husein.
"Dokter, coba ulangi lagi. Saya merasakan dia seperti bukan istri saya. " Ucap Hardi.
"Saya sudah melakukan cek ulang, tidak ada gejala benturan dan sebagai nya. "
"Saya akan bawa ke rumah sakit besar. "
"Silahkan, tapi pasti jawaban nya juga sama."
Hardi mengusap wajah nya dengan kasar, dan terpaksa membawa Kinanti untuk pulang. "
"Kapten Hardi, istri kamu suruh lah istirahat. Mungkin dia perlu istirahat . "
"Baik Dok, terima kasih. "
"Sama - sama, saya yakin istri kamu tidak amnesia. "
Sahara berjalan bersama Hardi di Koridor rumah sakit, Sahara sesekali melirik ke arah Hardi.
"Kapten, saya rasa benar apa yang di katakan Dokter tadi. Memang saya tidak amnesia."
Hardi tersenyum dan menggenggam erat tangan Sahara , meninggalkan rumah sakit dan menuju pulang.
****
Sahara turun dari sebuah mobil bersama Hardi, sebuah rumah yang memang tidak tampak asih bagi Sahara.
"Masya Allah, ini rumah Nenek lembayung. Berarti memang rumah ini adalah saksi dimana Kapten Hardi dan keluarga. "
"Ayah... Ibu...!!! " Panggil seorang anak kecil dengan kedua rambut di Jepang dia berlari ke arah Hardi dan Sahara.
Hardi mengangkat gadis kecil tersebut dan langsung menciumi kedua pipi nya. Gadis kecil itu menatap ke arah Sahara dan langsung merentang kan kedua tangan nya.
"Ibu, Lembayung kangen. "
"Ini Nenek Lembayung, dia saat kecil nya. "
Sahara tersenyum dengan mata berkaca - kaca, dan langsung memeluk Lembayung dan mengambil alih gendongan dari Hardi.
"Ibu, jangan pergi ikut Ayah ke medan perang. Lembayung takut kalian tertembak semua."
"Lembayung harus bangga, bila kedua orang tua lembayung mati demi negeri. " Ucap Sahara.
"Ibu sama Ayah jangan pergi lagi. "
"Ayah sama Ibu sekarang ada di rumah, kita kembali berkumpul lagi. " Ucap Hardi.
"Lembayung senang? " Ucap Sahara.
"Senang Bu, kalian semua pulang. "
Sahara menatap setiap sisi ruangan dan model rumah nya, tidak ada yang berubah sedikit pun. Dan sebuah figura photo Kapten Hardi yang tempat menempel nya tidak pernah berubah.
"Istirahat lah di kamar, Abang akan masak air buat kamu mandi. "
"Terima kasih Bang. "
"Kamu kenapa menatap photo itu? "
"Photo ini tidak pernah berubah warnanya."
"Photo ini kamu yang ambil, apa lupa? "
"Oh.. iya, jujur Bang saya benar - benar banyak nggak tahunya. "
"Tidak apalah, Abang masak kan air panas dulu. "
"Terima kasih Bang. "
****
Sahara menyembunyikan tas nya di bawah tumpukan pakaian, terlihat sebuah ranjang besi dengan kelambu terpasang di atas nya. Kedua mata Sahara pun melihat photo pernikahan Hardi dan Kinanti.
"Wajah Kinanti, 100 persen mirip saya. Pantas dia katakan saya ini istri nya, sesuatu yang mustahil benar - benar terjadi. "
Pintu kamar terbuka, Hardi mereka mendekati Sahara yang sedang menatap photo pernikahan nya.
"Kamu tahu, pernikahan kita ini banyak yang menentang. Tapi pernikahan kita ini sampai sekarang masih bersatu hingga hadir nya seorang putri yang sangat cantik jelita."
"Bisa jelaskan kenapa pernikahan kita banyak di tentang? "
Hardi memeluk tubuh Sahara dari belakang namun Sahara melepaskan kedua tangan Hardi yang tengah memeluk nya.
"Maaf Kapten, saya belum terbiasa. "
Hardi tersenyum dan membelai rambut Sahara, lalu mengambil figura tersebut dan menaruh kembali di tempat nya.
"Abang sama kamu berbeda dek, tapi cinta kita yang menyatukan kita. "
"Apa cinta kita terhalang restu? "
"Sudahlah, sekarang kamu mandi ya. Setelah itu kita makan malam bersama, kita lama meninggalkan Lembayung. " Ucap Hardi lalu meninggalkan kamar.
"Aneh, pasti ada sesuatu. " Ucap Sahara.
******
"Ibu, Ayah kemarin Lembayung tidur di bawah kolong tempat tidur. "
"Kenapa? " Tanya Sahara sambil memangku Lembayung.
"Waktu tidur, Lembayung melihat orang asing masuk ke dalam rumah, bawa senjata. Saat itu sama Bi Irah mulut Lembayung di bekap biar tidak bersuara. "Jawab Lembayung.
" Orang nya bagaimana? " Tanya Hardi.
"Di kawal oleh dua orang bersenjata, satu nya lagi dengan mata satu. " Jawab Lembayung.
"Smith, pasti dia ingin bawa Lembayung."
"Kenapa dia ingin bawa Lembayung? "
"Sayang, kalau ada pria itu lagi, kamu lari dan ingat mulai sekarang jangan pernah keluar rumah. Jangan pernah jauh - jauh dari Bi Irah, ingat tempat persembunyian aman selain bawah ranjang, masuk kedalam bunker yang Ayah buat. "
"Baik Ayah. "
"Setiap ada bahaya, kamu masuk ke sana."
"Kenapa nyawa lembayung terancam juga."
*****
Hardi menidurkan Lembayung, dengan selimut dan boneka yang di peluk nya, Bi Irah pun masuk kamar Lembayung untuk menemani nya tidur.
"Kenapa kamu diam, kalau Smith datang kemari? "
"Maaf kan saya Pak, saya baru akan mengatakan. Saya tidak enak mengatakan nya kalau karena Bapak baru datang."
"Mulai sekarang, jangan bawa keluar Lembayung. Cukup dalam rumah, kunci pintu dan bila terancam masuk dalam persembunyian yang saya buat untuk kalian berdua. "
"Baik Pak. "
"Saya tidak bisa menemani atau melindungi Lembayung setiap saat, karena negara pun membutuhkan saya. "
"Saya akan melindungi Lembayung Pak, saya rela mati untuk Lembayung. "
"Benar, ada sesuatu yang di sembunyikan, tapi Kapten Hardi tidak ingin mengatakan pada Kinanti. Karena amnesia nya membuat Kapten Hardi tidak ingin membahas nya. " Ucap Sahara dalam hati yang mengintip dari belakang pintu.
*****
Hardi masuk kedalam kamar, Sahara masih terjaga.Tubuh Sahara merasakan Hardi berbaring di samping nya,tubuh Sahara yang membelakangi nya merasakan Hardi pun memiringkan tubuh nya menghadap ke punggung nya.
"Besok Abang pergi tugas, kamu jaga anak kita baik - baik. Abang merasakan berat meninggal kalian, tapi negara sedang membutuhkan Abang. "
"Saya akan tunggu Kapten pulang, saya akan jaga lembayung. "
"Ingat, jangan bukakan pintu untuk orang asing, bersembunyi lah bersama Bi Irah dan lembayung, kamu pasti lupa semua nya. "
Sahara membalikkan tubuh nya dan kini mereka saling berhadapan, dan kedua mata mereka saling menatap.
"Saya akan cari tahu sendiri siapa Kinanti, kenapa nyawa Lembayung ikut terancam, padahal dia adalah hanya anak kecil yang masih suci. Dan saya akan cari tahu, kenapa Kapten Hardi tidak ingin mengatakan pada saya, padahal saya ini istri Kapten. Rahasia apa di balik semua ini. "
Tangan Hardi membelai lembut pipi Sahara, tangan nya menyentuh bibir tipis nya, wajah nya semakin sangat dekat hingga hembusan nafas nya Sahara rasakan.
"Abang lebih menginginkan kamu tak ingat semua nya seperti ini, Abang ingin kamu tidak mengenal jati diri kamu sebenarnya. "
Sahara terus menatap wajah Hardi yang kini semakin mendekat, kedua mata Sahara di pejamkan nya hingga merasakan suatu yang menyentuh nya dan hilang begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
udah bobo aza lah udah malem, nanti pengen lagi gimana hayoo 🤣🤣🤣 nanti kau sendiri yang ketar ketirrr
2023-01-29
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
hayo kapten minta jatah ya 🤭
2022-10-09
2
Rhiedha Nasrowi
bikin makin penasaran sama kisahnya 🥰🥰
2022-10-04
2