"Bang, bagaimana ini kalau saya nanti di hukum? " Ucap Sahara panik.
"Tenang, kita akan cari bukti. " Ucap Hardi.
"Bang, lihat kaki sama tangan saya gemetar begini, dan lihat keringat dingin ini. "
Hardi memegang tangan Sahara, tatapan Hardi yang teduh membuat Sahara terasa sangat nyaman.
"Ada Abang, kamu tenang saja ya. "
"Kalau Kinanti asli pasti tidak seperti ini Ya Bang? "
"Kamu kan Kinanti. "
"Tapi Bang, saat melakukan operasi itu, seperti ada tenaga atau dorongan gerak sendiri. Apa saat itu memang Kinanti. "
"Kamu sadar nggak? "
"Saat itu hanya fokus pada satu tempat. "
Ceklek
"Kapten, anda di minta menemui Pak Direktur."Ucap salah satu Dokter.
" Baik, nanti saya kesana. "Ucap Hardi.
" Bang, apa saya akan di penjara? "
"Tenang ya, mudah - mudah an saha tidak. "
****
"Apa benar, kalau Kinanti itu pro Jenderal Smith? " Tanya Profesor Sahril.
"Kalau dia Pro Jenderal Smith mungkin saya sudah di tembak mati. " Jawab Hardi.
"Bagaimana bisa menembak, kamu adalah suami nya. " Cibir Pak Sentot.
"Apa anda sebagai Gubernur, tidak menyadari tentang apa yang di lakukan oleh saya bersama anak buah saya, dan anda apa tidak ingat berapa banyak pasukan saya yang gugur melawan pasukan Jenderal Smith. Kalau dia pro dengan Jenderal Smith, tahu suami nya menentang apa yang di lakukan mertua nya pasti saya dari kemarin sudah di tembak oleh Kinanti. "
"Maaf Kapten Hardi, berdasarkan hasil cek pada korban, Dokter Kinanti telah sengaja mengoperasi Putra Pak Sentot tidak sesuai prosedur, dia sengaja memutus salah satu jaringan saraf hingga kondisi pasien menurun secara perlahan, dan kini Pak Sentot harus kehilangan nyawa putra nya. "
"Apa!!! Bukan nya kemarin saat operasi ada saksi dari asisten Dokter beda saraf, bukan nya dia pun tahu cara - cara nya. "
"Kamu mau melindungi istri kamu, jelas pembunuh seperti Ayah nya. Saya tidak mau tahu, saya ingin Dokter Kinanti di hukum seberat - berat nya. " Ucap Pak Sentot.
"Saya tidak Terima, saya akan menyelidiki kasus ini, saya yakin istri saya tidak melakukan Malpraktek. "
"Silahkan cari bukti, yang jelas bukti nya sudah ada, Dokter Kinanti bersalah. "Ucap Profesor Sahril.
****
" Kapten percaya Kinanti salah? " Ucap Dokter Hilman.
"Kalau bersalah, Dokter juga bisa di penjara. Karena Dokter Hilman yang meminta paksa."
"Benar saya yang paksa dia. " Ucap Dokter Hilman.
"Apa saat itu Dokter memikirkan dampak nya?"
"Saya hanya memikirkan nyawa pasien."
*****
"Jangan tangkap saya, pasti ini salah. " Ucap Sahara yang sudah di giring dan di borgol oleh beberapa Pasukan.
"Tunggu...!! "
Hardi berjalan mendekat saat melihat Sahara yang tengah di borgol dan di todong dengan sebuah senjata.
"Mau di bawa kemana istri saya? "
"Kapten, istri anda terbukti bersalah jadi kami bawa. " Ucap salah satu pria berseragam militer dengan senjata di tangan nya.
"Tunggu, kamu pasukan mana? " Tanya Hardi curiga.
"Cepat bawa dia. " Ucap nya keras.
"Tunggu..!! "
Buuggh
Aaarrrggghhh
Hardi mendapatkan serangan mendadak hingga tubuh nya ambruk dan tak sempat melawan, namun saat hendak akan bangkit sebuah pukulan keras mengenai tengkuk leher nya.
Kapten Hardi hanya samar - sama mendengar Sahara meminta tolong, dan beberapa orang yang tertawa.
*****
Aaawwwww
Kapten Hardi terbangun, dan saat itu dirinya sudah berada di dalam salah satu kamar rawat, terlihat salah satu Dokter yang tidak Hardi kenal.
"Siap kamu? "
"Saya Alif, asisten Dokter Basir. "
"Istri saya, aaaaaaaawwww. " Ucap Hardi yang masih merasakan sakit.
"Istri Kapten di bawa mereka, rumah sakit ini sebenarnya sengaja menjebak istri Kapten."
"Maksud kamu? "
"Sebagai alat, adu domba. "
"Siapa di balik semua ini? "
"Pa Gubernur, bekerja sama dengan Dokter Hilman dan Profesor Sahril. "
"Biadab."
"Mereka sengaja, mengadu domba bangsa sendiri, mereka juga ingin menguasai dibawah kekuasaan bangsa K."
"Maksud kamu? "
"Bangsa K sudah mendarat, mereka melakukan politik nya sebagai saudara kita, untuk menjatuhkan kepemimpinan Jenderal Smith. "
"Tapi kenapa, anak Gubernur Sentot yang jadi korban? "
"Semua di bohongin, itu bukan anaknya tapi budak. Dokter Kinanti menjadi alat agar jatuh nya kepemimpinan Jenderal Smith, begitu juga akan menyingkirkan pasukan Kapten dan akan di ganti oleh Tentara bangsa K. "
"Apa..!!!! Ini tidak boleh terjadi. "
"Itulah yang saya tahu, dan mereka tidak tahu kalau saya ini kontra dengan mereka, tapi saya juga tidak mau mati konyol jadi saya harus pura - pura baik. "Ucap Alif dengan senyum licik nya.
*****
" Saya meminta bantuan kalian, untuk ikut bersama saya dalam misi penyelamatan istri saya. Yang mau saja, kalau tidak ada biar saya yang akan membebaskan istri saya. " Ucap Kapten Hardi.
"Saya akan bantu Kapten. " Ucap Kopral Mufti.
"Saya siap Kapten. " Ucap Sersan Harlan.
"Kami siap membantu Kapten. " Ucap Serda Aji.
"Terima kasih, kita susun strategi untuk melawan musuh. Tembak mati bila melawan."
"Kapten Hardi. "
Semua yang berada dalam ruangan memberikan hormat pada Jenderal Sulaiman, sebuah tamparan keras mendarat di kedua pipi Kapten Hardi.
Plaaak
Plaaak
"Kamu diam saja, ternyata istri kamu itu adalah pengkhianat. Kami sudah menebak, walau dia itu memiliki ibu keturunan orang Pribumi tapi dia itu lebih membela bangsa M, dan kamu tahu akan akal licik nya, kamu mencoba melindungi nya. "
"Saya akan melindungi istri saya, dan dia bukan pengkhianat. "
Jenderal Sulaiman memberikan beberapa lembar photo, terlihat Kinanti bersama Tentara bangsa M, dan menembak salah satu Tentara negara T.
"Apa ini yang di katakan bukan pengkhianat, kedok Dokter tapi dia itu adalah salah satu mata - mata Jenderal Smith, melalui kamu dia mengelabui bangsa kita. "
"Apa yang Jenderal lihat salah. "
"Salah kata kamu, kalau saya tidak melihat kamu sebagai cucu mantan Jenderal saya sudah jebloskan kamu ke penjara dan di cabut sebagai Tentara. Saya lepaskan kamu karena melihat kakek kamu siapa, dan ingat siapa saja yang membantu Kapten Hardi untuk mencoba membebaskan Dokter Kinanti, nyawa kalian taruhan nya. Dan ingat, semua wilayah di bawah kepemimpinan kamu akan di ambil alih oleh Mayor Topan."
***
Buugghh
Buuughh
"A - ampun, aaarrrggghhh. "
Tubuh Sahara terkulai tak berdaya saat berkali - kali pukulan dan cambuk kan mengenai tubuh nya, hingga tubuh nya bersimbah darah dan sakit di sekujur tubuh.
"Stop, jangan pukul lagi. Biarkan dia mati perlahan, karena setelah dia mati kepala nya akan di kirim ke Ayah nya. " Ucap salah satu pria tinggi besar.
Lantas tiga pria yang memukul dan mencambuk Sahara pergi meninggalkan Sahara yang sudah tak berdaya.
"To- tolong uhuk.. uhuk.. " Sahara terkelungkup tak berdaya hingga Sahara memuntahkan darah segar yang keluar dari mulut nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
haduhhh di siksa 😣😣😣 kasiannya bagaiman tuhhh bakapan selamat gak ya????
2023-01-30
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
kasihan Sahara dia harus tersiksa disana
2022-10-18
2
Grafity_ky
tega mereka sama perempuan,mungkin dgn begini sahara balik lagi didunia nyata😁lanjut kak
2022-10-10
2