Indigo Evolution (Silver Alaska)
__________________
...Aku takut kehilangan dirimu...
...Aku begitu takut akan kehilangan kita yang selalu bersama...
Suara riuh itu mendominasi disini, kebakaran banyak terjadi dimana-mana. Setelah seluruh penduduk di garda bagian Barat musnah, kini keserakahan kelaparan perut Iblis ini mengarah ke arah Timur.
Sepanjang jalan kota kami yang damai, pertahanan kami di bobol taring-taring mereka mulai mencicipi daging dan darah kami. Warna senja di kota kami ini cahayanya seakan merah, hujan darah dari atas gedung-gedung tinggi.
Makhluk laknat ini hanya mengerti cara membinasakan dan memusnahkan, tak pandang bulu bahkan bayi manusia yang baru saja menangis menghirup udara di bumi, Iblis itu memotong kepalanya lalu memakannya lalu beralih lagi ke arah manusia lain dan terus membunuh.
Dari dalam bola kristalnya seseorang sedang menyaksikan seluruh kekejaman itu, seekor kucing putih di bahunya juga terpaku menatap bola kristal itu.
Pemandangan darah dijalanan itu menghipnotis mereka, namun ada satu hal yang membuat pemilik kristal ini tersenyum. Seorang pemuda di toko roti berdua bersama dengan adiknya.
"Dialah Baronku!" Ujarnya tersenyum, seekor kucing putih sekejap berubah menjadi seorang manusia.
Bola mata sebiru safir itu menyipit, mencoba fokus pada seseorang di didalam kristal itu. Tangan putih mulus itu menyentuh kristal itu, aura dari tubuh pemuda itupun membuatnya tersenyum, benar apa yang di katakan Kaisar Putih Pemuda itu adalah Baronnya.
"Keyakinanmu sungguh tak pernah meleset, Kaisar!" Ucapnya lembut, Noella dan Kaisar Putih adalah sepasang kekasih, tugas besarlah yang mengirim mereka kemari.
"Dunia sedang tidak baik-baik saja karena kekonyolan." Ujar Kaisar Putih, bernama Harith.
"Itulah mengapa, penguasa memerintahkanmu turun menebusnya." Ujar Noella.
Julukan Kaisar Putih diberikan padanya, dari manusia bumi yang tak mengenalnya. Harith adalah seorang leonin bukan berasal dari bumi, ia datang dari langit dengan tugas dalam hatinya, ia datang dari langit karena perintah Sang Penguasa.
Hari itu, ketika kekacauan datang Harith turun dibagian bumi sebelah Timur dimana kekacauan juga sedang terjadi disana dengan sebilah pedang ia maju seorang diri menebas banyak sekali Iblis yang akan memangsa manusia.
Namun ada satu Iblis yang bahkan tak mampu ia tebas kala itu, Iblis itu auranya hitam bahkan wajahnya sangat menyeramkan, tubuhnya penuh dengan darah.
Harith hanya bisa menghindari seluruh serangannya saja waktu itu, pedang miliknya bahkan tak mampu menggores bagian tubuh Iblis itu.
Merasa Harith adalah lawan yang sepadan, Sang Iblis mengatakan mengenai Silver Alaska ia juga memperkenalkan dirinya sebagai Iblis seratus juta jiwa dimana itu adalah angka nyawa yang sudah ia binasakan.
Mereka berlomba-lomba memusnahkan manusia untuk satu alasan, kekuatan mereka akan semakin besar jika banyak manusia yang mereka bunuh.
Sembilan belahan asteroid yang jatuh menyimpan pecahan kristal, dimana tiap kristalnya ada kekuatan beraneka ragam macamnya.
Teori Kaisar Putih menyatakan, jika sembilan pecahan itu di kumpulkan lalu dijadikan satu itu akan menciptakan dua senjata besar, pemusnah bahkan pelenyap. Saat ini baik kubu Kaisar Putih juga Iblis seratus juta jiwa, keduanya sama-sama merebutkan pecahan kristal itu.
Harith terkejut ketika melihat Baronnya di toko roti itu terkepung.
"Kau tidak akan membantunya?" Tanya Noella, namun Harith tetap diam ia hanya yakin satu hal Baron miliknya tidak mungkin menyerah.
"Keputusan itu akan ku ambil nanti!" Jawab Harith, mereka berdua kembali fokus pada pemuda di toko roti itu.
_________
BRAKKKKKK
Manusia di toko roti ini di lempar kesana-kemari, mereka layaknya bola saja rasanya. Tulang-tulang mereka dihancurkan, dibuat sekarat, lalu di hempaskan ke lantai dan di lahap.
Seorang pemuda bernama Rey terjebak disana, seakan sebagai tameng ia menempatkan adik perempuannya di belakangnya mencoba melindunginya dari para mata pelahap kejam yang sedang mendekat.
"Rey! Ak...aku takut!" Ucap Syena selaku adik Rey, Syena meremas ujung pakaian kakaknya itu mencoba menyalurkan seluruh ketakutannya disana.
"Aku akan melindungimu, kau tenanglah!" Ucap Rey, matanya mencoba mencari sesuatu disana, ada sebilah pedang bekas prajurit tak jauh dari tempatnya. Rey dengan meraih pedang itu menodongkannya pada Iblis yang mulai mendekat.
"Hahahaha... hahaha... kau akan membunuh kami dengan itu!" Seru Para Iblis, ada tiga iblis yang sedang mengepungnya kali ini. Dua berada di depan Rey, satu berada dibelakang mereka.
"Kau tertawa ya, kegilaanmu itu masih terpampang sekalipun kau tau kau akan mati." Ujar Rey, Iblis itu tertawa mendengar itu riuh tawa mereka menggelegar memenuhi ruangan.
"Arghhh!" Teriak Iblis itu mencoba menggunakan ilmu menghilangnya. Syena terkejut melihat wujud iblis yang sudah nampak lagi, sambil menunjuk-nunjuk kedepan Syena histeris.
"Rey... Rey dia menghilang!!!" Pekik Syena, namun Rey masih fokus pada satu tempat yang sama Rey masih bisa melihatnya.
Kali ini kebencian semakin membludak dalam hati sang Iblis, amarahnya meletup-letup. Cakarnya kian memanjang, satu lompatan tingginya seketika langsung membuat Rey terhempas, sebelum taring-taring itu mengoyak kepalanya Rey menahan mulut itu agar tak mencapainya.
"Arghhhhh!!!" Racau Iblis itu, tingkahnya semakin menggila jika seperti ini terus Rey akan kalah. Rey juga hanya seorang manusia disini.
"Aghhh, jadi kau salah satu dari pelenyap lemah itu?" Ucap Iblis itu, di sela-sela pertahanannya satu Iblis di belakangnya mulai menyerang Syena.
"Ahhhh!!!" Pekik Syena yang di jatuhkan oleh mereka, posisi Syena tengkurap sekarang satu gigitan saja di leher Syena gadis itu pasti mati.
"Kakak Rey!!!" Tangis Syena pecah ketika gigi-gigi tajam itu mulai mendekati lehernya. Rey masih kewalahan dengan Iblis di hadapannya, namun hati dan otaknya hanya memikirkan Syena nya.
Drttttttt
Suara aliran petir itu muncul dari tangannya, pedang silver yang ia ambil tadi seketika berubah menjadi putih. Iblis itu melotot ketika tubuhnya tak bisa ia lepaskan dari Rey, Rey yang masih memperhatikan Syena perlahan mulai menoleh menatap Iblis di hadapannya itu. Seketika bola mata Rey berubah menjadi putih, bercahaya.
"Jangan, sentuh adikku Syena!!!" Murka Rey berteriak, layaknya sebuah bom teriakan itu menghempaskan tubuh Iblis itu darinya.
Boooommmmm
Ledakan kembali datang menyerang iblis itu, ketika Rey mengayunkan pedangnya lagi ke arahnya. Tubuhnya di penuhi aliran petir saat ini, angin yang menyapu kesana kemari mengibarkan Surai gondrong milik Rey kesana kemari. Surai itu, perlahan berubah warnanya memutih penampilan Rey berubah drastis sekarang.
"Kalian membuat kesalahan dengan membuatku marah disini! Lepaskan Syena!!!" Ucap Rey berbalik menghadap Syena, dua iblis itu seakan ciut melihat itu. Mereka memang tidak bisa mati dengan mudah, hanya mantra yang bisa meleburkan mereka, sebuah mantra khusus.
"Kau bodoh, kami abadi!" Ucap Iblis itu yang langsung menyerang Rey, entah belajar darimanakah ilmu pedang itu. Rey menangkis bahkan memotong tangan-tangan Iblis itu, melawannya sampai mereka tak sanggup beregenerasi lagi.
"Kakak Rey!!!" Teriak Syena, Rey berbalik mendengar itu masih dengan penampilannya yang baru Rey pun menghampirinya.
Ketika Rey berada dihadapannya Rey berjongkok, lalu menyentuh kepala adiknya yang terbalut dengan topi rajut pemberiannya.
"Syena, mari kita pulang! Sudah kubilang aku akan melindungimu bukan?" Ujar Rey.
Sebelum Syena kembali bangkit, dari belakang ketiga Iblis itu sudah pulih total mereka melesat melompat secara bersamaan ke arah Rey menyerangnya mencoba melukainya. Namun Rey dengan sigap menangkisnya menahannya.
Brakkkkkkkkk
Suara pecahan bangunan dari atas itu menyita netra Rey, sosok Iblis bersayap masuk turun kesana dengan kakinya ia mengambil Syena.
"Ahhhhh,.... akhhhh Kakak Rey!!!" Teriak Syena ketika dibawa terbang ke atas, seketika Rey lemas rasanya. Ia akan menang tadi, lalu ini apa? Pengambilan seperti apa itu tadi, mengapa, bagaimana bisa Rey tak mampu menolongnya. Ia bukan seekor burung yang mampu terbang sekarang, satu hal yang diyakini para manusia setelah Iblis membawanya, maka binasa itu pasti.
Topi kesayangan Syena jatuh begitu saja di atas lantai, Rey mengepalkan tangannya kuat saat ini ia sangat marah, geram.
"Akhhhhhh mati kalian!!!" Teriak Rey, kilatan cahaya itu datang berulang kali di iringi dengan petir-petir yang menyambar Iblis itu, petir itu keluar dari tubuh Rey, meraih tubuh Iblis itu mendekat ke arahnya dan menghujamkan pedangnya berulang kali ketubuh mereka.
"Ameera Amoerra!!!" Entah kalimat darimanakah itu, seketika toko Roti itu langsung meledak ketika Rey mengucapkan mantra itu.
Harith terkejut melihat itu dari kristalnya begitupun dengan Noella.
"Aku rasa Rensuar sudah lengkap jika ia kemari!" Ujar Noella, Harith mengangguk mendengar itu.
"Mari hentikan Baronku, sebelum ia melakukan kekacauan yang sia-sia." Ujar Harith, Noella mengangguk mendengar itu.
"Leviousa!" Ucap keduanya merapal mantra sihir mereka, seketika secepat cahaya mereka sampai tepat di depan toko roti.
Disana terlihat Rey sedang bersimpuh, kilatan petir itu masih muncul dalam tubuhnya.
"Baronku!" Panggil Harith, Kaisar Putih.
"Mereka melenyapkan adikku!!!" Teriak Rey, semakin ia tersulut emosinya semakin besar pula kekuatan yang keluar dari dalam dirinya.
Rey berbalik, seketika akan menyerang Harith, namun karena Harith adalah Masternya secepat kilat ia menghilang berada di belakang Rey lalu melumpuhkannya. Rey pingsan saat itu juga dengan topi rajut milik Syena di tangannya, Harith mengangangkat tubuh Rey menggendongnya.
"Mari kita pergi, petualangan kita akan dimulai sekarang!" Ujar Harith, Noella mengangguk mendengar itu.
"Leviousa!" Mantra yang sama kembali mereka ucapkan, keduanya pun berada di benteng bagian Timur seketika.
...Aku hanya seorang sampah yang di buang...
...Tapi dia, adalah permata yang kumiliki...
...Satu-satunya keluarga milikku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Aku si manis
shey dah mau punah it ap ga ilang dl utk mnymbuh kn skit adk kau it ad aj dah
2023-02-18
0
𝓐𝔂⃝❥Etrama Di Raizel
Hancur dan sedih pasti itu, adiknya di ambil gitu
2023-02-18
0
𓆩𓆪🏠⃟ ᴘᷳᴙᷫᴉᷫᴎᴄᴇ𝐀⃝🥀
jgn takut kehilang seseorang yg ngga pernah takut kehilangan kita
2023-02-18
0