Bertemu Sihir Perasuk

...Tidak ada kemuliaan dalam pertempuran yang sebanding dengan darah yang harus dikeluarkan...

...Kemuliaan diperoleh dari kerja keras, langkah demi langkah...

____________

Kedua belah kubu saling bertarung satu sama lain demi menunjukkan siapa yang terbaik mereka bertarung untuk memperebutkan gelar itu. Rey belum mendapat giliran untuk berduel sejak tadi ia hanya mengamati seluruh rekan sihirnya yang bertarung dari balik kaca kapsul. Bosan rasanya melihat ini berlangsung pasalnya tak ada adu mekanik dari mereka yang membuat Rey tercengang bahkan terpukau segalanya terlihat biasa Dimata Rey.

"Ah aku bosan sekali rasanya!" Gerutu Rey menempatkan tangannya dibelakang kepala sebagai topangan. Sepertinya tangannya mulai gatal ingin segera meluapkan aliran sihirnya.

"Hah? Kau bosan padahal hiburan ada dihadapan kita?" Tanya Riley yang masih menatap kegiatan adu mekanik itu.

"Dasar manusia tak normal!" Gerutu Baron dalam tubuhnya Rey terkejut mendengar itu, ada masalah apa sebenarnya pada Baron hari ini sepertinya ia sangat sensi sejak tadi.

"Kau berhentilah menyumpah padaku! Aku yang memberimu tempat bersemayam jadi diam dan hargai aku!" Ucap Rey dalam hatinya membanggakan diri seakan seorang raja.

"Hah? Jika ingin akupun juga tak mau berada dalam tubuhmu." Gerutu Baron.

Riley memperhatikan Rey kali ini mengapa Rey selalu berseringai sendiri tanpa alasan itu aneh menurut Riley.

"Rey kau berseringai dengan siapa?" Tanya Riley penasaran sontak Rey terkejut mendengar itu.

"Tidak aku hanya sedang memperhatikan mereka berdua disana, sudah dua menit namun tak kunjung ada jawaban pemenangnya." Ucap Rey mencoba mengalihkan Riley kembali ke arah rekannya yang bertarung.

Boommmmm

Suara ledakan besar berasal dari kedua rekan mereka keduanya sama-sama terjatuh diatas jaring cahaya. Sepertinya hasil dari peraduan ini seri terlihat Axcel datang menghampiri mereka bertepuk tangan menyemangati.

"Itu tadi seperti perjuangan mati-matian! Aku senang melihat kegigihan itu berada dalam mata kalian, itulah bagaimana semestinya mata ksatria penyihir. Kalian sudah sama-sama berusaha, beristirahatlah didalam kapsul kembalilah!" Ucap Axcel kedua belah pihak itu kembali ke masuk kedalam kapsul mereka masing-masing.

"Axcel!" Sapaan suara dari melalui telepati itu membuyarkan konsentrasinya, itu adalah suara Harith si Ksatria Putih.

"Ya Tuan?" Tanya Rey mempertanyakan ada apa dan mengapa Harit memanggilnya.

"Berikan Baronku lawan yang tangguh!" Pinta Kaisar Putih, Harith terkejut mendengar permintaan itu buku data nama ksatria ada dalam genggamannya disana Harith mulai membuka lembaran itu.

"Ada satu lawan tangguh disini pemegang sihir Abjad G ahli ilusi, ahli perasukan, ahli pelebur dan jebakan. Abjad ini identik dengan aliran sihir hitam seperti mantra setan." Jelas Harith seraya netranya masih fokus memperhatikan detail data lawan Rey.

"Aku suka itu, berikan itu padanya! Jika Rey mampu mengalahkannya aku akan memberi sedikit pertunjukan padanya." Ucapan itu membuat Axcel tersenyum rupanya Tuan nya juga menginginkan hiburan.

"Baiklah Tuan, aku akan melaksanakan perintahmu!" Ujar Axcel berseringai dari kejauhan Kaisar Putih juga sama menyeringai tak sabar menyaksikan adu mekanik antara Rey dan ahli sihir perasuk.

"Buatlah kami tercengang dengan kemampuan dan Baron, Rey Arlert!" Ucap Kaisar Putih.

Axcel membuka kedua pintu kapsul itu dengan mantranya lalu tersenyum penuh arti pada Rey yang sedang menatapnya.

"Leonin gila itu kenapa, menatapku sambil berseringai?" Lirih Rey, Riley yang tau itu juga heran akan tatapan Axcel pada Rey.

"Entahlah, seringai itu seperti memendam sesuatu Rey!" Jawab Riley, Rey membuang kasar nafasnya dirinya merasa mungkin ini sudah saatnya bertempur.

"Para Ksatria Sihir yang tangguh mari kita saksikan bersama, peraduan kedua sihir petarung. Pemegang sihir Abjad G adalah ahli ilusi, ahli perasukan, ahli pelebur dan jebakan, sambutlah dari kubu kiri Justice Stevan!" Axcel mengundang satu kontestan sihir petarung dengan segala hormat, karena merekalah nantinya adalah para Crusher pemberani yang rela mati demi melindungi populasi manusia.

Pemuda berjubah biru itu terbang dengan air yang mengitari tubuhnya ia mengarah tepat ke arah Axcel. Tudung itu menutupi wajahnya menyebabkan rasa penasaran teramat pada para penikmat Arena yang sedang berada didalam kapsul sihir. Mereka bertanya-tanya penyihir darimanakah itu mengapa misterius sekali auranya. Debora memperhatikan orang itu serius dari dalam kapsul.

"Orang ini berbahaya!" Lirih Debora, sontak Riley disamping dibuat terkejut dengan apa yang dikatakannya.

"Berbahaya bagaimana? Dia juga manusia kan?" Tanya Riley penasaran.

"Setengah dari dirinya tidak terdeteksi sebagai manusia." Jelas Debora.

Sebelum Debora menjelaskan maksudnya Axcel sudah lebih dulu memanggil Rey untuk bergabung dan bertarung. Rey dengan petirnya menuju ke arah Axcel, akhirnya dua kubu yang di nanti peraduannya sudah berada tepat di atas arena. Bagaikan sebuah film yang lama sekali ditunggu Kaisar Putih menatap keduanya dari jauh sumringah, aura kebahagiaan nan takjub itu terpancar jelas dalam wajahnya.

"Hei Debora jelaskan padaku apa maksud perkataanmu? Kau belum selesai bicara!" Pekik Riley penasaran, Debora menoleh ke arahnya sambil tersenyum.

"Tapi Rey bisa mengatasinya, soal penjelasan itu panjang. Kita bisa mempelajari itu nanti, saat ini fokuslah pada mereka berdua." Jelas Debora kembali fokus pada dua manusia yang hendak beradu itu.

"Sepertinya pertarungan mereka akan sangat sengit!" Kali ini Mikhail berkomentar sambil memandangi Rey dengan penuh harap, berharap Rey keluar sebagai seorang pemenang.

"Kalian sudah siap?" Tanya Axcel, anggukan dari keduanya menandakan bahwa persiapan mereka sudah matang.

"Ketika bunyi bel dari angkasa berbunyi, bertarunglah kalian sekuat dan sebaik-baiknya." Ujar Axcel yang mulai menghilang di tengah mereka.

Sorot mata tajam keduanya itu sama-sama menatap menantikan bel langit, pertanda mereka akan segera bergerak melesat saling mengalahkan.

Tingggggg

Bel langit berbunyi secepat kilatan cahaya elemen air itu berubah menjadi tsunami yang besar. Rey dibuat terkejut akan itu, sungguh besar sekali ini seakan mengurungnya. Ketika aliran petir yang mengitari tubuhnya menyentuh air itu, Rey tersengat petirnya sendiri.

Petir adalah proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan. Ketika aliran listrik dipertemukan dengan air maka arus listrik akan mengalir melalui ion terlarut di air, yang menimbulkan arus dengan tegangan besar sehingga menyebabkan bahaya sengatan listrik. Itulah yang terjadi saat ini pada Rey ia adalah induk listriknya dimana pantangan terbesarnya adalah air, sengatan demi sengatan listrik itu seakan menusuk-nusuk tubuhnya.

Justice hanya diam sambil berdiri memperhatikan itu ia sama sekali tak bergerak. Debora memperhatikan sesuatu dari sana ia menemukan satu fakta.

"Pemuda itu menggunakan ilusi!" Ujar Debora.

"Huh?" Riley menoleh ke arahnya seakan meminta pe jelasan atas maksudnya.

"Apa maksudmu?" Debora masih menganalisa tiap apa yang ia lihat disana sebelum menjawab pertanyaan Riley.

"Sihir perasukan, sihir pelebur, sihir jebakan, ahli fatamorgana. Manusia itu, adalah ahlinya pengecoh. Penyebab ia tak mampu bergerak adalah karena untuk mengeluarkan ilusi sebesar itu diperlukan mana yang cukup besar pula, ketika ilusi itu mempan dan terjadi ia hanya mengulur waktu untuk mengisi kembali mananya, lalu meluncurkan serangan pamungkasnya. Jika Rey masih dalam posisi itu otomatis kurang dari lima menit Justice akan menyerangnya." Jelas Debora, Riley baru tau pengguna sihir itu pasalnya pengguna abjad B adalah penyihir yang langkah.

"Apa Rey mampu mematahkan ilusinya?" Tanya Riley seraya menatap Rey disana.

"Entahlah, segalanya tergantung pada Rey!" Jawab Debora keduanya kembali memperhatikan apa yang terjadi disana.

Rey masih memekik mencoba menahan seluruh sengatan listrik yang mengaliri tubuhnya. Baron dari domainnya hanya menatap apa yang terjadi itu dengan tatapan tenang.

"Apa kau akan menyerah sampai disini?" Tanya Baron.

"Aku tidak selemah itu! Aku akan menahan serangan ini sampai ia lelah!" Jawab Rey melalui telepati. Baron membuang nafasnya kasar mendengar jawaban itu.

"Arlert, lihat dan perhatikan lawanmu. Tak melakukan perlawanan bukan berarti ia akan diam seterusnya, ia sedang menyedot manamu sehingga kau akan lemas dibuatnya, lalu beberapa menit kemudian serangan pamungkasnya akan membuat tunduk jatuh diatas jaring cahaya itu." Jelas Baron, Rey terkejut mendengar itu. Rupanya manusia dihadapannya ini mencoba menipunya dengan ilusi namun mengapa ilusi ini nyata sekali rasanya.

"Ilusi ini nyata sekali!" Jawab Rey, Baron tersenyum mendengar itu.

"Yang terpenting dalam sebuah perang adalah menyerang strategi musuh. Bagaimana kira-kira seorang Rey pemegang Pedang Baron akan mengatasi ini, ujian ini milikmu Rey. Aku sudah banyak membantumu sekarang bangkitlah, berpikirlah! Patahkan ilusinya serang dan hancurkan!" Tegas Baron pada Rey.

Rey mengepalkan tangannya kuat mendengar itu ingatan lama itu kembali lagi padanya detik ketika Syena diambil paksa darinya. Teriakan ketakutan adik kecilnya itu menggema memberinya harapan, memberinya kekuatan untuk bangkit melawan apapun dihadapannya.

Kekuatan yang dicarinya itu kembali lagi padanya ilusi dihadapannya itu perlahan memudar. Bola mata biru miliknya sekejap berubah menjadi putih, petir yang melilit tubuhnya kini hanya ada dalam kedua tangannya. Rey membebaskan dirinya dari sengatan-sengatan listriknya kembali melayang menatap tepat ke arah Justice yang masih merapalkan mantranya.

"Kau pasti bercanda!" Gerutu Justice sesungguhnya ia sangat terkejut bahwa Rey mampu bangkit mematahkan ilusinya.

"Permainanmu selesai!" Ujar Rey berancang-ancang menyerang, Justice menyeringai mendengar itu. Sedangkan Kaisar Putih tak jauh dari sana bersama Axcel dibuat takjub akan kemampuan Rey yang mampu meloloskan diri dari ilusi itu.

"Itu bukan hal mudah sungguh! Dia pemula tapi dia bisa mengatasinya!" Puji Axcel seraya memperhatikan Rey dari sana.

"Dari awal anak ini unik, bahkan Baron yang jauh lebih kuat darinya tanpa ada bekal pelajaran sihir ia mampu menggunakannya. Bukankah itu pertanda bahwa pengolahan mananya baik?" Ujar Kaisar Putih, Harith mengangguk mendengar itu.

"Ameeraa Amoerra Abyas!" Suara rapalan mantra baru itu seketika membawa hujan petir dari langit, petir itu menyambar-nyambar berlomba-lomba turun mengenai Justice.

Justice tercengang melihat apa yang mendatanginya itu, sungguh ia bisa mati terpanggang jika begini. Axcel dari kejauhan membuang nafasnya kasar lalu menghilang dari sisi Kaisar, detik kemudian Axcel sudah berada tepat dihadapan Justice. Merapalkan satu mantra pelindung demi untuk melindungi Justice dari petir yang akan memangsanya.

Darrrrrrrrrrrrr

Suara ledakan besar itu bertubi-tubi menghantam pelindungnya, Rey memperhatikan hasil serangannya itu. Ketika petir-petir itu mulai habis Axcel membuka pelindungnya lalu menatap Rey penuh arti seakan mengatakan Kau hebat Rey. Sorak suara takjub dari dalam kapsul sihir itu meneriaki keberhasilan dan kehebatan Rey mereka memuji kemampuan sihir Rey yang luar biasa itu.

"Sesi terakhir babak akhir ini, antara Justice dan Rey! Kita menemukan pemenang sekaligus peraih nilai tertinggi untuk sesi tiga ini, Rey Arlert. Dengan kitab abjad sihir A, dan pedang pelebur Baron! Selamat berjuang menempuh perjalanan sebagai ksatria sihir di Rensuar! Semoga kau selalu berjaya!" Ucap Axcel penuh dengan rasa bangga di dadanya.

Gema suara tepukan tangan itu menggelegar menyambut satu nama hari ini, Rey Arlert pemegang Baron putih legendaris.

...Tidak ada jalan bunga menuju kemuliaan...

...Tidak ada kemuliaan dalam pertempuran yang sebanding dengan darah yang harus dikeluarkan...

_______

Ensiklopedia :

Black hole adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, saking kuatnya membuat cahaya juga tidak bisa kabur. Black hole juga termasuk benda langit. Lubang hitam berada di luar angkasa yang menghisap benda-benda langit di sekitarnya. Tidak heran, black hole juga disebut sebagai kuburan angkasa.

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Rey kamu bingung dengan kelakuan Riley

2023-02-17

0

@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

Hebat kan kamu Ray km bisa mengelabui lawan mu. semangat Ray kalah kan mereka

2023-02-02

1

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

selamat ya Rey akhirnya kamu bisa mengalahkan justice yg digadang gadang memiliki sihir ilusi yg tinggi, kemenangan Rey juga tdak lepas dr rasa sayang sama seina,lebih semangat lgi rey

2023-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Senja Berdarah
2 Perapal dari Mimpi
3 Asrama Rensuar
4 Rumah Sihir
5 Selamat Datang
6 Cara Kerja Sihir
7 Memori dan Rensuar
8 Penyihir Bersurai Putih
9 Pembaca Gerakan dan Ramuan
10 Pertahanan dan Pembelaan
11 Bertemu Sihir Perasuk
12 Leonin Gila
13 Kunci Keberuntungan
14 Pergulatan Benang Tipis
15 Cerah namun Berantakan
16 Selubung Penghubung
17 Pelajaran Pedang dan Sihir
18 Hening dan Kekacauan
19 Kehebohan Pagi dan Fakta
20 Leonin dan Purnama
21 Misi Pertama
22 Bagian Diriku
23 Sosok Pengarung Langit #1
24 Sosok Pengarung Langit #2
25 Sosok Pengarung Langit #3
26 Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27 Debora Defanny
28 Detik dan Kesadaran
29 Kesadaran dan Kekonyolan
30 Nostalgia dan Kenakalan
31 Bermain Petak Umpet
32 Berpas-pasan
33 Selubung Penghubung
34 Berlabuh Sebentar ke Lalu
35 Kembali Kemari
36 Manusia yang Disanjung
37 Konsekuensi dan Teori
38 Rensuar Champion (Opening)
39 Silver Alaska (Simulation)
40 Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41 Kembali ke Markas
42 Purnama Malam Ini
43 Hening dan Riuh
44 Garena Rensuar (Rey Arlert)
45 Garena Rensuar (Teknik)
46 Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47 Menuju Matahari Terbenam
48 Berada dalam Kabut
49 Memasuki Kabut Setan
50 Datangnya Baron Putih
51 Pertemuan dan Kematian
52 Malam dan Salju
53 Seseorang yang Terluka
54 Sebelum Matahari Hilang
55 Sebelum Matahari Hilang #2
56 Aku pulang, aku pergi ya!
57 Gugurnya Jubah Putih
58 Tak Kunjung Usai
59 Seiring Berjalannya Waktu
60 Manusia Legenda (Belantara Curam)
61 Perjanjian Berdarah
62 Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63 Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64 Berulah di Alaska
65 Berita-berita dan Teror
66 Pertaruhan Manusia
67 Bayangan Tentang Dia
68 Memasuki Sihir Penyerapan
69 Aura dari Dalam Tanah Itu
70 Sebuah Fakta
71 Peraduan di Alaska
72 Laronna (Trying)
73 Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74 Cawan Api Emas
75 Sebuah Pertemuan
76 Sebuah Reuni Kecil
77 Singkat Saja ya!
78 Barisan Para Generasi Tuan
79 Manusia yang Mampu
80 Pada Waktu Bersamaan
81 Rey Arlert
82 Kedua Surai Putih
83 Pembicaraan Tentang Hati
84 Mengetuk Pintu
85 Rencanaku dan Komedi Kecil
86 Kataku Begini
87 Coba Ku Akurkan Kalian
88 Sihir Baru dan Persiapan
89 Perayaan dan Amarah
90 Bahagia Sebelum Runyam
91 Penggunaan Elden Ring
92 Penggunaan Tiga Sihir Murni
93 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95 Kebencian dan Kedatangan
96 Surai Putihku
97 Baron Putihku
98 Pembicaraan Kedua Wanita
99 Lahirnya Iblis Baru
100 Serangan Balasan
101 Mari Ungkap Faktanya!
102 Bersantai Sebentar
103 Manusia yang Menangis
104 Sembari mencari tau kebenaran
105 Dorongan Ambisi
106 Iblis Berwujud Kelabang
107 Kelabang Sialan
108 Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109 Berakhirnya Kelabang Sialan!
110 Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111 Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112 Leonin dan Dua Manusia
113 Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114 Merenung Sejenak
115 Kucing Putih ku
116 Kemakmuran yang Dicari
117 Pembicaraan Di antara Kami
118 Kucing Putihku
119 Sebuah Berita Buruk
120 Syena dan Elvas
121 Momen Sebentar
122 Satu Hal Untukmu
123 Berjalan-jalan Sebentar
124 Waktu-waktu yang Berharga
125 Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126 Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127 Terkuaknya Satu Fakta
128 Sesuatu yang Jahat
129 Perjuangan Sebelum Kemenangan
130 Pengorbanan dan Kehancuran 1
131 Pengorbanan dan Kehancuran 2
132 Mantra Ilusi Terkuat
133 Kemunduran
134 Kemurkaan dan Kesedihan
135 Kucing Putih Kesayangan ku
136 Malam dan Berita
137 Sebelum Menjalankan Misi
138 Misi Perebutan Tanah
139 Sebelum Pergi Berperang
140 Menyambut Hari Besar
141 Keberhasilan Merebut Wilayah
142 Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143 Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144 Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145 Siksaan Baru di Luar Benteng
146 Mencari Kelemahannya
147 Sebelum Memulai Misi
148 Salah Satunya
149 Pembicaraan dan Beberapa Momen
150 Diamlah Sebentar Rey!
151 Berjalan Keluar Benteng
152 Memasuki Area Hitam
153 Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154 Pertarungan Berdarah
155 Jangan Mati, Kucing Putih!
156 Sebelum Memilikinya
157 Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158 Hari-hari Tanpa Dirimu
159 Rey di mana?
160 Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161 Kimono Untukmu
162 Lentera Malam Ini
163 Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164 Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165 Perjalanan
166 Iblis Lintah
167 Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168 Kau Milikku Malam Ini
169 Ada yang Melihat
170 Persiapan Untuk Berperang
171 Datangnya Para Eksekutor
172 Pertempuran 1 (Bertemu)
173 Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174 Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175 Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176 Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177 Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178 Senja yang Selalu Kutatap
179 Rey Arlert Kesayanganku
180 Menemui Mereka
181 Mari Kita Kembali
182 Undangan Mengarungi Masa Lalu
183 Menapaki Jalur Masa Lalu
184 Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185 Bertemu Elvas
186 Perjalanan Tanpa Suara
187 Tentang Syal itu
188 Pertemuan di Gereja
189 Hallo, Rey!
190 Perihal Rey
191 Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192 Takdir yang Kutunggu
193 Kekasihku Kemana?
194 Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195 Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196 Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197 (Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198 (Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Senja Berdarah
2
Perapal dari Mimpi
3
Asrama Rensuar
4
Rumah Sihir
5
Selamat Datang
6
Cara Kerja Sihir
7
Memori dan Rensuar
8
Penyihir Bersurai Putih
9
Pembaca Gerakan dan Ramuan
10
Pertahanan dan Pembelaan
11
Bertemu Sihir Perasuk
12
Leonin Gila
13
Kunci Keberuntungan
14
Pergulatan Benang Tipis
15
Cerah namun Berantakan
16
Selubung Penghubung
17
Pelajaran Pedang dan Sihir
18
Hening dan Kekacauan
19
Kehebohan Pagi dan Fakta
20
Leonin dan Purnama
21
Misi Pertama
22
Bagian Diriku
23
Sosok Pengarung Langit #1
24
Sosok Pengarung Langit #2
25
Sosok Pengarung Langit #3
26
Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27
Debora Defanny
28
Detik dan Kesadaran
29
Kesadaran dan Kekonyolan
30
Nostalgia dan Kenakalan
31
Bermain Petak Umpet
32
Berpas-pasan
33
Selubung Penghubung
34
Berlabuh Sebentar ke Lalu
35
Kembali Kemari
36
Manusia yang Disanjung
37
Konsekuensi dan Teori
38
Rensuar Champion (Opening)
39
Silver Alaska (Simulation)
40
Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41
Kembali ke Markas
42
Purnama Malam Ini
43
Hening dan Riuh
44
Garena Rensuar (Rey Arlert)
45
Garena Rensuar (Teknik)
46
Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47
Menuju Matahari Terbenam
48
Berada dalam Kabut
49
Memasuki Kabut Setan
50
Datangnya Baron Putih
51
Pertemuan dan Kematian
52
Malam dan Salju
53
Seseorang yang Terluka
54
Sebelum Matahari Hilang
55
Sebelum Matahari Hilang #2
56
Aku pulang, aku pergi ya!
57
Gugurnya Jubah Putih
58
Tak Kunjung Usai
59
Seiring Berjalannya Waktu
60
Manusia Legenda (Belantara Curam)
61
Perjanjian Berdarah
62
Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63
Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64
Berulah di Alaska
65
Berita-berita dan Teror
66
Pertaruhan Manusia
67
Bayangan Tentang Dia
68
Memasuki Sihir Penyerapan
69
Aura dari Dalam Tanah Itu
70
Sebuah Fakta
71
Peraduan di Alaska
72
Laronna (Trying)
73
Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74
Cawan Api Emas
75
Sebuah Pertemuan
76
Sebuah Reuni Kecil
77
Singkat Saja ya!
78
Barisan Para Generasi Tuan
79
Manusia yang Mampu
80
Pada Waktu Bersamaan
81
Rey Arlert
82
Kedua Surai Putih
83
Pembicaraan Tentang Hati
84
Mengetuk Pintu
85
Rencanaku dan Komedi Kecil
86
Kataku Begini
87
Coba Ku Akurkan Kalian
88
Sihir Baru dan Persiapan
89
Perayaan dan Amarah
90
Bahagia Sebelum Runyam
91
Penggunaan Elden Ring
92
Penggunaan Tiga Sihir Murni
93
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95
Kebencian dan Kedatangan
96
Surai Putihku
97
Baron Putihku
98
Pembicaraan Kedua Wanita
99
Lahirnya Iblis Baru
100
Serangan Balasan
101
Mari Ungkap Faktanya!
102
Bersantai Sebentar
103
Manusia yang Menangis
104
Sembari mencari tau kebenaran
105
Dorongan Ambisi
106
Iblis Berwujud Kelabang
107
Kelabang Sialan
108
Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109
Berakhirnya Kelabang Sialan!
110
Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111
Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112
Leonin dan Dua Manusia
113
Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114
Merenung Sejenak
115
Kucing Putih ku
116
Kemakmuran yang Dicari
117
Pembicaraan Di antara Kami
118
Kucing Putihku
119
Sebuah Berita Buruk
120
Syena dan Elvas
121
Momen Sebentar
122
Satu Hal Untukmu
123
Berjalan-jalan Sebentar
124
Waktu-waktu yang Berharga
125
Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126
Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127
Terkuaknya Satu Fakta
128
Sesuatu yang Jahat
129
Perjuangan Sebelum Kemenangan
130
Pengorbanan dan Kehancuran 1
131
Pengorbanan dan Kehancuran 2
132
Mantra Ilusi Terkuat
133
Kemunduran
134
Kemurkaan dan Kesedihan
135
Kucing Putih Kesayangan ku
136
Malam dan Berita
137
Sebelum Menjalankan Misi
138
Misi Perebutan Tanah
139
Sebelum Pergi Berperang
140
Menyambut Hari Besar
141
Keberhasilan Merebut Wilayah
142
Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143
Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144
Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145
Siksaan Baru di Luar Benteng
146
Mencari Kelemahannya
147
Sebelum Memulai Misi
148
Salah Satunya
149
Pembicaraan dan Beberapa Momen
150
Diamlah Sebentar Rey!
151
Berjalan Keluar Benteng
152
Memasuki Area Hitam
153
Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154
Pertarungan Berdarah
155
Jangan Mati, Kucing Putih!
156
Sebelum Memilikinya
157
Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158
Hari-hari Tanpa Dirimu
159
Rey di mana?
160
Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161
Kimono Untukmu
162
Lentera Malam Ini
163
Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164
Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165
Perjalanan
166
Iblis Lintah
167
Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168
Kau Milikku Malam Ini
169
Ada yang Melihat
170
Persiapan Untuk Berperang
171
Datangnya Para Eksekutor
172
Pertempuran 1 (Bertemu)
173
Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174
Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175
Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176
Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177
Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178
Senja yang Selalu Kutatap
179
Rey Arlert Kesayanganku
180
Menemui Mereka
181
Mari Kita Kembali
182
Undangan Mengarungi Masa Lalu
183
Menapaki Jalur Masa Lalu
184
Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185
Bertemu Elvas
186
Perjalanan Tanpa Suara
187
Tentang Syal itu
188
Pertemuan di Gereja
189
Hallo, Rey!
190
Perihal Rey
191
Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192
Takdir yang Kutunggu
193
Kekasihku Kemana?
194
Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195
Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196
Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197
(Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198
(Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!