...Tidak ada kemuliaan dalam pertempuran yang sebanding dengan darah yang harus dikeluarkan...
...Kemuliaan diperoleh dari kerja keras, langkah demi langkah...
____________
Kedua belah kubu saling bertarung satu sama lain demi menunjukkan siapa yang terbaik mereka bertarung untuk memperebutkan gelar itu. Rey belum mendapat giliran untuk berduel sejak tadi ia hanya mengamati seluruh rekan sihirnya yang bertarung dari balik kaca kapsul. Bosan rasanya melihat ini berlangsung pasalnya tak ada adu mekanik dari mereka yang membuat Rey tercengang bahkan terpukau segalanya terlihat biasa Dimata Rey.
"Ah aku bosan sekali rasanya!" Gerutu Rey menempatkan tangannya dibelakang kepala sebagai topangan. Sepertinya tangannya mulai gatal ingin segera meluapkan aliran sihirnya.
"Hah? Kau bosan padahal hiburan ada dihadapan kita?" Tanya Riley yang masih menatap kegiatan adu mekanik itu.
"Dasar manusia tak normal!" Gerutu Baron dalam tubuhnya Rey terkejut mendengar itu, ada masalah apa sebenarnya pada Baron hari ini sepertinya ia sangat sensi sejak tadi.
"Kau berhentilah menyumpah padaku! Aku yang memberimu tempat bersemayam jadi diam dan hargai aku!" Ucap Rey dalam hatinya membanggakan diri seakan seorang raja.
"Hah? Jika ingin akupun juga tak mau berada dalam tubuhmu." Gerutu Baron.
Riley memperhatikan Rey kali ini mengapa Rey selalu berseringai sendiri tanpa alasan itu aneh menurut Riley.
"Rey kau berseringai dengan siapa?" Tanya Riley penasaran sontak Rey terkejut mendengar itu.
"Tidak aku hanya sedang memperhatikan mereka berdua disana, sudah dua menit namun tak kunjung ada jawaban pemenangnya." Ucap Rey mencoba mengalihkan Riley kembali ke arah rekannya yang bertarung.
Boommmmm
Suara ledakan besar berasal dari kedua rekan mereka keduanya sama-sama terjatuh diatas jaring cahaya. Sepertinya hasil dari peraduan ini seri terlihat Axcel datang menghampiri mereka bertepuk tangan menyemangati.
"Itu tadi seperti perjuangan mati-matian! Aku senang melihat kegigihan itu berada dalam mata kalian, itulah bagaimana semestinya mata ksatria penyihir. Kalian sudah sama-sama berusaha, beristirahatlah didalam kapsul kembalilah!" Ucap Axcel kedua belah pihak itu kembali ke masuk kedalam kapsul mereka masing-masing.
"Axcel!" Sapaan suara dari melalui telepati itu membuyarkan konsentrasinya, itu adalah suara Harith si Ksatria Putih.
"Ya Tuan?" Tanya Rey mempertanyakan ada apa dan mengapa Harit memanggilnya.
"Berikan Baronku lawan yang tangguh!" Pinta Kaisar Putih, Harith terkejut mendengar permintaan itu buku data nama ksatria ada dalam genggamannya disana Harith mulai membuka lembaran itu.
"Ada satu lawan tangguh disini pemegang sihir Abjad G ahli ilusi, ahli perasukan, ahli pelebur dan jebakan. Abjad ini identik dengan aliran sihir hitam seperti mantra setan." Jelas Harith seraya netranya masih fokus memperhatikan detail data lawan Rey.
"Aku suka itu, berikan itu padanya! Jika Rey mampu mengalahkannya aku akan memberi sedikit pertunjukan padanya." Ucapan itu membuat Axcel tersenyum rupanya Tuan nya juga menginginkan hiburan.
"Baiklah Tuan, aku akan melaksanakan perintahmu!" Ujar Axcel berseringai dari kejauhan Kaisar Putih juga sama menyeringai tak sabar menyaksikan adu mekanik antara Rey dan ahli sihir perasuk.
"Buatlah kami tercengang dengan kemampuan dan Baron, Rey Arlert!" Ucap Kaisar Putih.
Axcel membuka kedua pintu kapsul itu dengan mantranya lalu tersenyum penuh arti pada Rey yang sedang menatapnya.
"Leonin gila itu kenapa, menatapku sambil berseringai?" Lirih Rey, Riley yang tau itu juga heran akan tatapan Axcel pada Rey.
"Entahlah, seringai itu seperti memendam sesuatu Rey!" Jawab Riley, Rey membuang kasar nafasnya dirinya merasa mungkin ini sudah saatnya bertempur.
"Para Ksatria Sihir yang tangguh mari kita saksikan bersama, peraduan kedua sihir petarung. Pemegang sihir Abjad G adalah ahli ilusi, ahli perasukan, ahli pelebur dan jebakan, sambutlah dari kubu kiri Justice Stevan!" Axcel mengundang satu kontestan sihir petarung dengan segala hormat, karena merekalah nantinya adalah para Crusher pemberani yang rela mati demi melindungi populasi manusia.
Pemuda berjubah biru itu terbang dengan air yang mengitari tubuhnya ia mengarah tepat ke arah Axcel. Tudung itu menutupi wajahnya menyebabkan rasa penasaran teramat pada para penikmat Arena yang sedang berada didalam kapsul sihir. Mereka bertanya-tanya penyihir darimanakah itu mengapa misterius sekali auranya. Debora memperhatikan orang itu serius dari dalam kapsul.
"Orang ini berbahaya!" Lirih Debora, sontak Riley disamping dibuat terkejut dengan apa yang dikatakannya.
"Berbahaya bagaimana? Dia juga manusia kan?" Tanya Riley penasaran.
"Setengah dari dirinya tidak terdeteksi sebagai manusia." Jelas Debora.
Sebelum Debora menjelaskan maksudnya Axcel sudah lebih dulu memanggil Rey untuk bergabung dan bertarung. Rey dengan petirnya menuju ke arah Axcel, akhirnya dua kubu yang di nanti peraduannya sudah berada tepat di atas arena. Bagaikan sebuah film yang lama sekali ditunggu Kaisar Putih menatap keduanya dari jauh sumringah, aura kebahagiaan nan takjub itu terpancar jelas dalam wajahnya.
"Hei Debora jelaskan padaku apa maksud perkataanmu? Kau belum selesai bicara!" Pekik Riley penasaran, Debora menoleh ke arahnya sambil tersenyum.
"Tapi Rey bisa mengatasinya, soal penjelasan itu panjang. Kita bisa mempelajari itu nanti, saat ini fokuslah pada mereka berdua." Jelas Debora kembali fokus pada dua manusia yang hendak beradu itu.
"Sepertinya pertarungan mereka akan sangat sengit!" Kali ini Mikhail berkomentar sambil memandangi Rey dengan penuh harap, berharap Rey keluar sebagai seorang pemenang.
"Kalian sudah siap?" Tanya Axcel, anggukan dari keduanya menandakan bahwa persiapan mereka sudah matang.
"Ketika bunyi bel dari angkasa berbunyi, bertarunglah kalian sekuat dan sebaik-baiknya." Ujar Axcel yang mulai menghilang di tengah mereka.
Sorot mata tajam keduanya itu sama-sama menatap menantikan bel langit, pertanda mereka akan segera bergerak melesat saling mengalahkan.
Tingggggg
Bel langit berbunyi secepat kilatan cahaya elemen air itu berubah menjadi tsunami yang besar. Rey dibuat terkejut akan itu, sungguh besar sekali ini seakan mengurungnya. Ketika aliran petir yang mengitari tubuhnya menyentuh air itu, Rey tersengat petirnya sendiri.
Petir adalah proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan. Ketika aliran listrik dipertemukan dengan air maka arus listrik akan mengalir melalui ion terlarut di air, yang menimbulkan arus dengan tegangan besar sehingga menyebabkan bahaya sengatan listrik. Itulah yang terjadi saat ini pada Rey ia adalah induk listriknya dimana pantangan terbesarnya adalah air, sengatan demi sengatan listrik itu seakan menusuk-nusuk tubuhnya.
Justice hanya diam sambil berdiri memperhatikan itu ia sama sekali tak bergerak. Debora memperhatikan sesuatu dari sana ia menemukan satu fakta.
"Pemuda itu menggunakan ilusi!" Ujar Debora.
"Huh?" Riley menoleh ke arahnya seakan meminta pe jelasan atas maksudnya.
"Apa maksudmu?" Debora masih menganalisa tiap apa yang ia lihat disana sebelum menjawab pertanyaan Riley.
"Sihir perasukan, sihir pelebur, sihir jebakan, ahli fatamorgana. Manusia itu, adalah ahlinya pengecoh. Penyebab ia tak mampu bergerak adalah karena untuk mengeluarkan ilusi sebesar itu diperlukan mana yang cukup besar pula, ketika ilusi itu mempan dan terjadi ia hanya mengulur waktu untuk mengisi kembali mananya, lalu meluncurkan serangan pamungkasnya. Jika Rey masih dalam posisi itu otomatis kurang dari lima menit Justice akan menyerangnya." Jelas Debora, Riley baru tau pengguna sihir itu pasalnya pengguna abjad B adalah penyihir yang langkah.
"Apa Rey mampu mematahkan ilusinya?" Tanya Riley seraya menatap Rey disana.
"Entahlah, segalanya tergantung pada Rey!" Jawab Debora keduanya kembali memperhatikan apa yang terjadi disana.
Rey masih memekik mencoba menahan seluruh sengatan listrik yang mengaliri tubuhnya. Baron dari domainnya hanya menatap apa yang terjadi itu dengan tatapan tenang.
"Apa kau akan menyerah sampai disini?" Tanya Baron.
"Aku tidak selemah itu! Aku akan menahan serangan ini sampai ia lelah!" Jawab Rey melalui telepati. Baron membuang nafasnya kasar mendengar jawaban itu.
"Arlert, lihat dan perhatikan lawanmu. Tak melakukan perlawanan bukan berarti ia akan diam seterusnya, ia sedang menyedot manamu sehingga kau akan lemas dibuatnya, lalu beberapa menit kemudian serangan pamungkasnya akan membuat tunduk jatuh diatas jaring cahaya itu." Jelas Baron, Rey terkejut mendengar itu. Rupanya manusia dihadapannya ini mencoba menipunya dengan ilusi namun mengapa ilusi ini nyata sekali rasanya.
"Ilusi ini nyata sekali!" Jawab Rey, Baron tersenyum mendengar itu.
"Yang terpenting dalam sebuah perang adalah menyerang strategi musuh. Bagaimana kira-kira seorang Rey pemegang Pedang Baron akan mengatasi ini, ujian ini milikmu Rey. Aku sudah banyak membantumu sekarang bangkitlah, berpikirlah! Patahkan ilusinya serang dan hancurkan!" Tegas Baron pada Rey.
Rey mengepalkan tangannya kuat mendengar itu ingatan lama itu kembali lagi padanya detik ketika Syena diambil paksa darinya. Teriakan ketakutan adik kecilnya itu menggema memberinya harapan, memberinya kekuatan untuk bangkit melawan apapun dihadapannya.
Kekuatan yang dicarinya itu kembali lagi padanya ilusi dihadapannya itu perlahan memudar. Bola mata biru miliknya sekejap berubah menjadi putih, petir yang melilit tubuhnya kini hanya ada dalam kedua tangannya. Rey membebaskan dirinya dari sengatan-sengatan listriknya kembali melayang menatap tepat ke arah Justice yang masih merapalkan mantranya.
"Kau pasti bercanda!" Gerutu Justice sesungguhnya ia sangat terkejut bahwa Rey mampu bangkit mematahkan ilusinya.
"Permainanmu selesai!" Ujar Rey berancang-ancang menyerang, Justice menyeringai mendengar itu. Sedangkan Kaisar Putih tak jauh dari sana bersama Axcel dibuat takjub akan kemampuan Rey yang mampu meloloskan diri dari ilusi itu.
"Itu bukan hal mudah sungguh! Dia pemula tapi dia bisa mengatasinya!" Puji Axcel seraya memperhatikan Rey dari sana.
"Dari awal anak ini unik, bahkan Baron yang jauh lebih kuat darinya tanpa ada bekal pelajaran sihir ia mampu menggunakannya. Bukankah itu pertanda bahwa pengolahan mananya baik?" Ujar Kaisar Putih, Harith mengangguk mendengar itu.
"Ameeraa Amoerra Abyas!" Suara rapalan mantra baru itu seketika membawa hujan petir dari langit, petir itu menyambar-nyambar berlomba-lomba turun mengenai Justice.
Justice tercengang melihat apa yang mendatanginya itu, sungguh ia bisa mati terpanggang jika begini. Axcel dari kejauhan membuang nafasnya kasar lalu menghilang dari sisi Kaisar, detik kemudian Axcel sudah berada tepat dihadapan Justice. Merapalkan satu mantra pelindung demi untuk melindungi Justice dari petir yang akan memangsanya.
Darrrrrrrrrrrrr
Suara ledakan besar itu bertubi-tubi menghantam pelindungnya, Rey memperhatikan hasil serangannya itu. Ketika petir-petir itu mulai habis Axcel membuka pelindungnya lalu menatap Rey penuh arti seakan mengatakan Kau hebat Rey. Sorak suara takjub dari dalam kapsul sihir itu meneriaki keberhasilan dan kehebatan Rey mereka memuji kemampuan sihir Rey yang luar biasa itu.
"Sesi terakhir babak akhir ini, antara Justice dan Rey! Kita menemukan pemenang sekaligus peraih nilai tertinggi untuk sesi tiga ini, Rey Arlert. Dengan kitab abjad sihir A, dan pedang pelebur Baron! Selamat berjuang menempuh perjalanan sebagai ksatria sihir di Rensuar! Semoga kau selalu berjaya!" Ucap Axcel penuh dengan rasa bangga di dadanya.
Gema suara tepukan tangan itu menggelegar menyambut satu nama hari ini, Rey Arlert pemegang Baron putih legendaris.
...Tidak ada jalan bunga menuju kemuliaan...
...Tidak ada kemuliaan dalam pertempuran yang sebanding dengan darah yang harus dikeluarkan...
_______
Ensiklopedia :
Black hole adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, saking kuatnya membuat cahaya juga tidak bisa kabur. Black hole juga termasuk benda langit. Lubang hitam berada di luar angkasa yang menghisap benda-benda langit di sekitarnya. Tidak heran, black hole juga disebut sebagai kuburan angkasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Rey kamu bingung dengan kelakuan Riley
2023-02-17
0
@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
Hebat kan kamu Ray km bisa mengelabui lawan mu. semangat Ray kalah kan mereka
2023-02-02
1
@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥
selamat ya Rey akhirnya kamu bisa mengalahkan justice yg digadang gadang memiliki sihir ilusi yg tinggi, kemenangan Rey juga tdak lepas dr rasa sayang sama seina,lebih semangat lgi rey
2023-02-02
0