Penyihir Bersurai Putih

...Takdir bukanlah masalah kesempatan...

...Takdir adalah masalah pilihan...

...Takdir bukan sesuatu yang harus ditunggu...

...Takdir adalah hal yang harus dicapai

...

Rey masih didalam kamar mandi saat ini, melegakan hasratnya disana. Ketika usai membuang hajat itu ia membersihkan tangannya lalu pergi dari sana tak sengaja tubuhnya berpas-pasan dengan manusia lain, Rey menabrak orang itu hingga terjatuh.

"Awhh!!!" Pekik orang itu bersimpuh sepertinya lututnya sakit, Rey yang merasa bersalah itupun mengulurkan tangannya mencoba membantunya bangkit.

"Kau tak apa? Maafkan aku ya!" Ujar Rey namun orang itu hanya diam, Rey tak tau apakah gender orang ini. Namun ketika orang itu berdiri Rey tau dihadapannya ini adalah seorang gadis.

"Kau bisa berjalan dengan benar tidak?" Ucapnya ketus Rey yang bersalah hanya diam mendengarnya.

"Maaf ya, aku tak melihatmu kau mendadak ada di depan pintu." Ucap Rey menyesal namun gadis itu malah menatapnya dingin.

Tunggu ada yang aneh disini mengapa Surai gadis ini putih sama sepertinya, apakah ia Noella yang sedang menyamar.

"Kau siapa?" Tanya Rey padanya namun gadis itu hanya diam dan pergi darisana.

"Noella?" Sapa Rey itu membuat gadis itu berhenti ia mengernyitkan keningnya, mengapa manusia aneh yang baru saja menabraknya itu memanggilnya Noella.

"Kau panggil aku siapa?" Tanya gadis itu berbalik menatap Rey dingin.

"Kau Noella kan?" Jawab Rey meyakinkan.

"Siapa itu Noella, jangan rubah nama orang sembarangan!" Ujarnya.

"Ah kau pasti bercanda! Tidak semua manusia memiliki surai putih, jika kau bukan Noella lantas siapa kau ini." Tanya Rey.

"Perlukah aku menjawab pertanyaanmu itu, sudahlah kau membuang waktuku!" Ujarnya lalu pergi dari sana.

"Hei tunggu aku ikut!" Ucap Rey seraya mengekori gadis itu dari belakang.

Ketika mereka sampai tepat didepan pintu gerbang tak ada pertanda kehadiran manusia disana. Sepertinya mereka tertinggal, terdengar suara hembusan nafas kecewa dari gadis itu Rey memperhatikan itu dari belakang.

"Mereka kemana?" Tanya Rey, namun gadis itu tak menjawab pertanyaannya tangannya ia ayunkan sambil bibirnya merapal beberapa mantra.

"Elluyna Ericros!" Rapalnya tangan-tangannya mulai mengeluarkan cahaya putih dibawahnya terlihat lingkaran putih.

"Kau calon ksatria juga bukan?" Tanya gadis itu menghentikan aksinya ketika lingkaran itu terbuka.

"Ya!" Jawab Rey.

"Kalau begitu kemarilah, kau tidak ingin tertinggal seleksi pertama kan?" Tanyanya Rey mengangguk mendengar itu ia pun menghampiri gadis itu berdiri disampingnya.

"Katakan bersamaan denganku ya, manaku tak akan cukup berpindah. Sihir ini butuh mana ekstra hanya para petinggi saja yang mampu merapalnya seorang diri, karena kita masih pemula bagi manamu denganku maka ini akan berhasil." Jelas gadis itu Rey mengangguk mendengar itu.

"Kalimat apa yang harus ku rapal?" Tanya Rey.

"Katakan Leviousa!" Jawab Gadis itu.

"Baiklah!" Ucap Rey yakin, mereka berdua mulai fokus pada mananya ketika cukup terkumpul secara bersamaan keduanya mengatakan.

"Leviousa!" Ucap mereka bersamaan seketika mereka berada tepat di atas podium dimana disana ada Axcel yang menatap kedua orang itu aneh.

"Yeay berhasil!" Ucap Rey riang, namun gadis disampingnya itu malah memerah malu.

Pasalnya mereka memang berhasil berpindah tempat namun kali ini mereka berada tepat di atas kawan-kawannya yang saat ini dibawah. Gadis yang memakai rok itu otomatis menutup rapat-rapat kakinya, entah mengapa mereka tak jatuh mereka masih melayang disamping Axcel.

"Hei, ini kenapa aku masih terbang?" Tanya Rey heran pada Axcel sedangkan Axcel hanya tersenyum padanya.

"Kau bisa turun Rey?" Tanya Axcel dengan nada meledek.

"Kau juga murid baru ya?" Tanya Rey, namun Axcel hanya menggeleng.

Axcel mengarahkan kedua tangannya pada Rey dan gadis itu.

"Mahodayou!" Ucap Axcel, seketika itu juga Rey dan gadis itu sekejap sudah ada dibawah.

"Huh?" Ucap Rey terkejut sedang gadis itu ia hanya pergi menjauh dari Rey kemudian.

Riley yang mengetahui kehadiran Rey itu menghampirinya.

"Hei kau ini lama sekali!" Ujar Riley, Rey hanya tersenyum mendengar itu.

"Peserta selanjutnya, Riley Akaza!" Ucap Axcel dari atas sana.

"Wah giliranku sekarang, doakan aku ya!" Ujar Riley, Rey mengangguk mendengar itu.

"Semangat Master, kau masih belum mengajariku segalanya!" Ucap Rey memberi semangat pada Riley.

"Batrium!" Rapal Riley itu adalah sihirnya untuk terbang menggunakan energi alam juga daun-daun jatuh sebagai energinya.

Kali ini terlihat Riley sudah berada diatas sana dari bawah Rey mematri apa yang akan terjadi. Gelap gulita itu perlahan mulai menyelimuti Garena makhluk-makhluk hitam itu muncul entah darimana, sekejap ada sekitar ratusan makhluk sehingga dari bawah tubuh Riley tak nampak lagi. Apakah ini sebuah ilusi juga, apakah target itu nyata atau hanya boneka namun kenapa aura Garena sekejap berubah drastis.

Dengan sihir seadanya juga jumlah waktu yang relatif cepat Riley mampu mengalahkan seratus target itu. Seketika aura hitam dari Garena itu redup ketika Riley berhasil mengalahkannya.

"Wah sihir Abjad B ya, memukau sekali kau mampu menjadi penyerang jarak jauh yang handal saudaraku, mari asah bakatnya lebih sering lagi." Ucap Axcel, Riley tersenyum mendengar itu ia pun kembali turun kebawah.

"Kali ini tibalah pada peserta selanjutnya!" Ucap Axcel ia sedikit melirik kecil kedepan disana ada kursi penonton Kaisar putih sedang duduk disana bersama Noella, mereka sedang menyamar menggunakan sihir tak terdeteksi.

"Ini Baronmu Tuan!" Ucap Axcel melalui telepati sedangkan Harith disana hanya tersenyum padanya.

"Rey Arlert peserta kita selanjutnya!" Ucap Axcel.

Rey dengan rasa penuh percaya diri mulai mengeluarkan kemampuannya untuk naik.

"Atrium, Accow Axlinow!" Ucap Rey cahaya kilatan petir itu kembali membantunya naik ke atas sana.

Seluruh manusia di Garena itu terpukau sihir Abjad A adalah yang paling kuat diantara sihir lainnya. Rey sudah membuat manusia dibawahnya tercengang takjub.

"Baiklah Rey, kita bertemu lagi sekarang! Tunjukkan bakatmu Rey, tunjukkan kau adalah ramalan yang benar bagi kami!" Batin Axcel.

Aura mendadak berubah hitam pekat, kembali makhluk-makhluk hitam itu muncul dari segala sisi. Suasana menjadi sangat mencengkam saat ini, Rey mulai memfokuskan mananya saat ini mencoba mengeluarkan senjata pamungkasnya.

"Ameera Amoerra!" Rapal Rey, Kaisar Putih yang mendengar mantra itu tercengang. Itu mantra penghancur skala besar, apa yang ada dibawah bisa mati tertimbun jika Rey merapalkan itu.

Secepat kilat Kaisar Putih membentuk sebuah perlindungan dari cahaya dibawah Rey, sehingga efek dari sarangan itu bisa disaring dibawah agar tak jatuh.

Brukkkkkkkk

Beberapa bangunan itu berjatuhan ke arah jaring cahaya, mungkin jika tak ada jaring cahaya manusia dibawah jaring ini pasti sudah tamat. Entahlah Rey mungkin hebat namun kadang juga sembrono dan tak mau tau. Setelah yakin sudah menghabisi seluruh target Rey berteriak kegirangan, Noella yang berada di atas bahu Harith menggeleng-gelengkan kepalanya melihat itu.

"Bar-bar sekali manusia itu!" Ucap Noella disana Harith hanya tersenyum seraya memperhatikan Rey.

"Baron pun juga seperti itu sifatnya, jadi bisa dikatakan mereka berdua cocok. Dan Baron memilih tubuh yang bagus untuk ditempati." Ucap Harith.

Dari bawah terlihat binar mata para ksatria menatap takjub peristiwa itu beberapa diantara mereka sedikit ketakutan melihat puing-puing bangunan yang hendak menimpa mereka.

"Hebat bukan?" Tanya Riley pada manusia disamping tubuhnya, manusia itu menoleh ke arahnya. Manusia ini adalah gadis tadi, gadis yang bersama Rey.

"Kau mengenalnya?" Tanya Gadis itu pada Riley, Riley mengangguk mendengar itu.

"Debora mungkin kau harus belajar sesuatu dari Rey! Turunkan egomu dan jadilah manusia yang menikmati kehidupan!" Tutur Riley.

Debora dan Riley adalah teman baik di kota yang sama dulu. Karena satu alasan Debora menjauhkan dirinya dari Riley membuat jarak diantara mereka. Debora yang tadinya manusia Ekstrover perlahan menjadi pendiam bahkan tak ingin manusia lain mencampuri urusannya, untuk sekedar menyapa pun ia sama sekali tak pernah bahkan enggan. Ada sesuatu yang memenuhi hatinya mendukungnya berbuat demikian, rasa bersalah itu menghantui dirinya sampai saat ini.

...Manusia memang wajib berusaha...

...namun bukan wajib berhasil...

...Manusia bisa berencana...

...namun hasil akhir adalah hak Sang Pencipta...

Debora Defanny

___________

Ensiklopedia :

Bintang adalah bola gas bercahaya di mana sebagian besar unsur pembentuk bintang adalah hidrogen dan helium yang disatukan oleh gravitasinya sendiri. Temperaturnya sangat tinggi di intinya sehingga terjadi fusi nuklir, menghasilkan energi

Terpopuler

Comments

Matahari

Matahari

hahaha salah orang Rey tuh kan marah orang di ganti ganti namanya

2023-02-18

0

sasmita

sasmita

aduh Rey Rey untung kaisar putih membentuk pertahanan agar tidak makan korban.seharusnya kalau mengeluarkan sihir harus mengetahui dampak negatif nya dulu jangan mementingkan diri sendiri untuk menang egois sekali

2023-02-17

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Rey kamu hebat bisa menghabisi target

2023-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Senja Berdarah
2 Perapal dari Mimpi
3 Asrama Rensuar
4 Rumah Sihir
5 Selamat Datang
6 Cara Kerja Sihir
7 Memori dan Rensuar
8 Penyihir Bersurai Putih
9 Pembaca Gerakan dan Ramuan
10 Pertahanan dan Pembelaan
11 Bertemu Sihir Perasuk
12 Leonin Gila
13 Kunci Keberuntungan
14 Pergulatan Benang Tipis
15 Cerah namun Berantakan
16 Selubung Penghubung
17 Pelajaran Pedang dan Sihir
18 Hening dan Kekacauan
19 Kehebohan Pagi dan Fakta
20 Leonin dan Purnama
21 Misi Pertama
22 Bagian Diriku
23 Sosok Pengarung Langit #1
24 Sosok Pengarung Langit #2
25 Sosok Pengarung Langit #3
26 Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27 Debora Defanny
28 Detik dan Kesadaran
29 Kesadaran dan Kekonyolan
30 Nostalgia dan Kenakalan
31 Bermain Petak Umpet
32 Berpas-pasan
33 Selubung Penghubung
34 Berlabuh Sebentar ke Lalu
35 Kembali Kemari
36 Manusia yang Disanjung
37 Konsekuensi dan Teori
38 Rensuar Champion (Opening)
39 Silver Alaska (Simulation)
40 Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41 Kembali ke Markas
42 Purnama Malam Ini
43 Hening dan Riuh
44 Garena Rensuar (Rey Arlert)
45 Garena Rensuar (Teknik)
46 Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47 Menuju Matahari Terbenam
48 Berada dalam Kabut
49 Memasuki Kabut Setan
50 Datangnya Baron Putih
51 Pertemuan dan Kematian
52 Malam dan Salju
53 Seseorang yang Terluka
54 Sebelum Matahari Hilang
55 Sebelum Matahari Hilang #2
56 Aku pulang, aku pergi ya!
57 Gugurnya Jubah Putih
58 Tak Kunjung Usai
59 Seiring Berjalannya Waktu
60 Manusia Legenda (Belantara Curam)
61 Perjanjian Berdarah
62 Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63 Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64 Berulah di Alaska
65 Berita-berita dan Teror
66 Pertaruhan Manusia
67 Bayangan Tentang Dia
68 Memasuki Sihir Penyerapan
69 Aura dari Dalam Tanah Itu
70 Sebuah Fakta
71 Peraduan di Alaska
72 Laronna (Trying)
73 Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74 Cawan Api Emas
75 Sebuah Pertemuan
76 Sebuah Reuni Kecil
77 Singkat Saja ya!
78 Barisan Para Generasi Tuan
79 Manusia yang Mampu
80 Pada Waktu Bersamaan
81 Rey Arlert
82 Kedua Surai Putih
83 Pembicaraan Tentang Hati
84 Mengetuk Pintu
85 Rencanaku dan Komedi Kecil
86 Kataku Begini
87 Coba Ku Akurkan Kalian
88 Sihir Baru dan Persiapan
89 Perayaan dan Amarah
90 Bahagia Sebelum Runyam
91 Penggunaan Elden Ring
92 Penggunaan Tiga Sihir Murni
93 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95 Kebencian dan Kedatangan
96 Surai Putihku
97 Baron Putihku
98 Pembicaraan Kedua Wanita
99 Lahirnya Iblis Baru
100 Serangan Balasan
101 Mari Ungkap Faktanya!
102 Bersantai Sebentar
103 Manusia yang Menangis
104 Sembari mencari tau kebenaran
105 Dorongan Ambisi
106 Iblis Berwujud Kelabang
107 Kelabang Sialan
108 Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109 Berakhirnya Kelabang Sialan!
110 Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111 Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112 Leonin dan Dua Manusia
113 Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114 Merenung Sejenak
115 Kucing Putih ku
116 Kemakmuran yang Dicari
117 Pembicaraan Di antara Kami
118 Kucing Putihku
119 Sebuah Berita Buruk
120 Syena dan Elvas
121 Momen Sebentar
122 Satu Hal Untukmu
123 Berjalan-jalan Sebentar
124 Waktu-waktu yang Berharga
125 Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126 Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127 Terkuaknya Satu Fakta
128 Sesuatu yang Jahat
129 Perjuangan Sebelum Kemenangan
130 Pengorbanan dan Kehancuran 1
131 Pengorbanan dan Kehancuran 2
132 Mantra Ilusi Terkuat
133 Kemunduran
134 Kemurkaan dan Kesedihan
135 Kucing Putih Kesayangan ku
136 Malam dan Berita
137 Sebelum Menjalankan Misi
138 Misi Perebutan Tanah
139 Sebelum Pergi Berperang
140 Menyambut Hari Besar
141 Keberhasilan Merebut Wilayah
142 Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143 Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144 Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145 Siksaan Baru di Luar Benteng
146 Mencari Kelemahannya
147 Sebelum Memulai Misi
148 Salah Satunya
149 Pembicaraan dan Beberapa Momen
150 Diamlah Sebentar Rey!
151 Berjalan Keluar Benteng
152 Memasuki Area Hitam
153 Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154 Pertarungan Berdarah
155 Jangan Mati, Kucing Putih!
156 Sebelum Memilikinya
157 Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158 Hari-hari Tanpa Dirimu
159 Rey di mana?
160 Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161 Kimono Untukmu
162 Lentera Malam Ini
163 Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164 Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165 Perjalanan
166 Iblis Lintah
167 Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168 Kau Milikku Malam Ini
169 Ada yang Melihat
170 Persiapan Untuk Berperang
171 Datangnya Para Eksekutor
172 Pertempuran 1 (Bertemu)
173 Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174 Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175 Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176 Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177 Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178 Senja yang Selalu Kutatap
179 Rey Arlert Kesayanganku
180 Menemui Mereka
181 Mari Kita Kembali
182 Undangan Mengarungi Masa Lalu
183 Menapaki Jalur Masa Lalu
184 Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185 Bertemu Elvas
186 Perjalanan Tanpa Suara
187 Tentang Syal itu
188 Pertemuan di Gereja
189 Hallo, Rey!
190 Perihal Rey
191 Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192 Takdir yang Kutunggu
193 Kekasihku Kemana?
194 Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195 Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196 Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197 (Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198 (Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Senja Berdarah
2
Perapal dari Mimpi
3
Asrama Rensuar
4
Rumah Sihir
5
Selamat Datang
6
Cara Kerja Sihir
7
Memori dan Rensuar
8
Penyihir Bersurai Putih
9
Pembaca Gerakan dan Ramuan
10
Pertahanan dan Pembelaan
11
Bertemu Sihir Perasuk
12
Leonin Gila
13
Kunci Keberuntungan
14
Pergulatan Benang Tipis
15
Cerah namun Berantakan
16
Selubung Penghubung
17
Pelajaran Pedang dan Sihir
18
Hening dan Kekacauan
19
Kehebohan Pagi dan Fakta
20
Leonin dan Purnama
21
Misi Pertama
22
Bagian Diriku
23
Sosok Pengarung Langit #1
24
Sosok Pengarung Langit #2
25
Sosok Pengarung Langit #3
26
Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27
Debora Defanny
28
Detik dan Kesadaran
29
Kesadaran dan Kekonyolan
30
Nostalgia dan Kenakalan
31
Bermain Petak Umpet
32
Berpas-pasan
33
Selubung Penghubung
34
Berlabuh Sebentar ke Lalu
35
Kembali Kemari
36
Manusia yang Disanjung
37
Konsekuensi dan Teori
38
Rensuar Champion (Opening)
39
Silver Alaska (Simulation)
40
Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41
Kembali ke Markas
42
Purnama Malam Ini
43
Hening dan Riuh
44
Garena Rensuar (Rey Arlert)
45
Garena Rensuar (Teknik)
46
Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47
Menuju Matahari Terbenam
48
Berada dalam Kabut
49
Memasuki Kabut Setan
50
Datangnya Baron Putih
51
Pertemuan dan Kematian
52
Malam dan Salju
53
Seseorang yang Terluka
54
Sebelum Matahari Hilang
55
Sebelum Matahari Hilang #2
56
Aku pulang, aku pergi ya!
57
Gugurnya Jubah Putih
58
Tak Kunjung Usai
59
Seiring Berjalannya Waktu
60
Manusia Legenda (Belantara Curam)
61
Perjanjian Berdarah
62
Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63
Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64
Berulah di Alaska
65
Berita-berita dan Teror
66
Pertaruhan Manusia
67
Bayangan Tentang Dia
68
Memasuki Sihir Penyerapan
69
Aura dari Dalam Tanah Itu
70
Sebuah Fakta
71
Peraduan di Alaska
72
Laronna (Trying)
73
Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74
Cawan Api Emas
75
Sebuah Pertemuan
76
Sebuah Reuni Kecil
77
Singkat Saja ya!
78
Barisan Para Generasi Tuan
79
Manusia yang Mampu
80
Pada Waktu Bersamaan
81
Rey Arlert
82
Kedua Surai Putih
83
Pembicaraan Tentang Hati
84
Mengetuk Pintu
85
Rencanaku dan Komedi Kecil
86
Kataku Begini
87
Coba Ku Akurkan Kalian
88
Sihir Baru dan Persiapan
89
Perayaan dan Amarah
90
Bahagia Sebelum Runyam
91
Penggunaan Elden Ring
92
Penggunaan Tiga Sihir Murni
93
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95
Kebencian dan Kedatangan
96
Surai Putihku
97
Baron Putihku
98
Pembicaraan Kedua Wanita
99
Lahirnya Iblis Baru
100
Serangan Balasan
101
Mari Ungkap Faktanya!
102
Bersantai Sebentar
103
Manusia yang Menangis
104
Sembari mencari tau kebenaran
105
Dorongan Ambisi
106
Iblis Berwujud Kelabang
107
Kelabang Sialan
108
Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109
Berakhirnya Kelabang Sialan!
110
Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111
Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112
Leonin dan Dua Manusia
113
Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114
Merenung Sejenak
115
Kucing Putih ku
116
Kemakmuran yang Dicari
117
Pembicaraan Di antara Kami
118
Kucing Putihku
119
Sebuah Berita Buruk
120
Syena dan Elvas
121
Momen Sebentar
122
Satu Hal Untukmu
123
Berjalan-jalan Sebentar
124
Waktu-waktu yang Berharga
125
Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126
Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127
Terkuaknya Satu Fakta
128
Sesuatu yang Jahat
129
Perjuangan Sebelum Kemenangan
130
Pengorbanan dan Kehancuran 1
131
Pengorbanan dan Kehancuran 2
132
Mantra Ilusi Terkuat
133
Kemunduran
134
Kemurkaan dan Kesedihan
135
Kucing Putih Kesayangan ku
136
Malam dan Berita
137
Sebelum Menjalankan Misi
138
Misi Perebutan Tanah
139
Sebelum Pergi Berperang
140
Menyambut Hari Besar
141
Keberhasilan Merebut Wilayah
142
Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143
Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144
Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145
Siksaan Baru di Luar Benteng
146
Mencari Kelemahannya
147
Sebelum Memulai Misi
148
Salah Satunya
149
Pembicaraan dan Beberapa Momen
150
Diamlah Sebentar Rey!
151
Berjalan Keluar Benteng
152
Memasuki Area Hitam
153
Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154
Pertarungan Berdarah
155
Jangan Mati, Kucing Putih!
156
Sebelum Memilikinya
157
Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158
Hari-hari Tanpa Dirimu
159
Rey di mana?
160
Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161
Kimono Untukmu
162
Lentera Malam Ini
163
Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164
Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165
Perjalanan
166
Iblis Lintah
167
Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168
Kau Milikku Malam Ini
169
Ada yang Melihat
170
Persiapan Untuk Berperang
171
Datangnya Para Eksekutor
172
Pertempuran 1 (Bertemu)
173
Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174
Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175
Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176
Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177
Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178
Senja yang Selalu Kutatap
179
Rey Arlert Kesayanganku
180
Menemui Mereka
181
Mari Kita Kembali
182
Undangan Mengarungi Masa Lalu
183
Menapaki Jalur Masa Lalu
184
Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185
Bertemu Elvas
186
Perjalanan Tanpa Suara
187
Tentang Syal itu
188
Pertemuan di Gereja
189
Hallo, Rey!
190
Perihal Rey
191
Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192
Takdir yang Kutunggu
193
Kekasihku Kemana?
194
Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195
Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196
Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197
(Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198
(Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!