Selamat Datang

...Kehidupan lebah seperti sumur ajaib...

...Semakin banyak Anda mengambilnya...

...Semakin banyak air yang terisi...

...Ada sihir di dalam, ada sihir di luar...

...Ikuti saya dan Anda akan belajar apa sebenarnya hidup ini...

Masuk kedalam portal itu seperti diacak-acak saja rasanya, saat ini Rey sedang bersimpuh dihadapan danau sedangkan burung hantu yang membawanya berada di belakangnya, memperhatikan Rey yang sudah lemas rasanya. Muntahan itu berulang kali keluar dari mulutnya sudah tiga menit ia bersimpuh dihadapan danau dan muntah, mungkin seluruh sisa makanannya kini telah terbuang sia-sia.

"Ah sial, kenapa cairan ini tak kunjung berhenti astaga! Rey kau lemah sekali!" Pekik Rey memakai dirinya sendiri, kesal rasanya melihat tubuhnya begitu lemah.

"Apa perlu ku bantu Rey?" Tanya Baron yang berada didalam tubuhnya, mungkin ia kasian pada Rey saat ini yang tak kunjung usai dengan muntahnya.

"Benarkah kau bisa, ya sudah kalau kau mampu keluarlah dan bereskan ini. Ada apa dalam portal itu, aku seperti sedang diracuni saja saat ini. Ini seperti masuk angin berlipat-lipat." Ujar Rey seraya menahan muntahannya.

"Hahaha... kau hanya belum terbiasa menggunakan portal Rey. Baiklah, aku akan keluar!" Ujar Baron, dibalas dengan anggukan oleh Rey.

Clinggggg

Seketika Baron sudah ada disamping Rey posenya masih sama, Baron duduk bersila di antara udara sambil matanya masih memperhatikan Rey yang mulai sekarat.

"Hahahaha... Lihatlah wajahmu itu, lucu sekali!" Maki Baron pada Rey yang susah payah menahan muntahnya.

"Hei bantu aku!" Ujar Rey yang tak sabar.

"Baiklah baiklah, tahan ya!" Ujar Baron kini beralih dibelakang tubuh Rey.

Baron mengambil kuda-kuda dibelakang Rey dengan kedua tangannya yang ia letakkan tepat di antara tengah punggung Rey saat ini.

"Ini akan sedikit sakit Rey!" Ujar Baron.

"Tak apa lakukan saja cepat, penyakit ini membunuhku rasanya!" Jawab Rey penuh antusias.

"Kau ingin cepat selesai atau bertahap?" Tanya Baron lagi pada Rey.

"Versi cepat saja, ayolah Baron kau bisa atau tidak! Jangan hanya membual dan menenangkanku saja kau itu!" Murka Rey sungguh tak ada yang mampu ia katakan selain hal itu.

Perutnya seperti di acak-acak saja saat ini, ingin muntah muntah dan muntah itulah yang ingin perut Rey lakukan sekarang.

"Baik-baik Penyihir Rey!" Ucap Baron dengan nada sedikit meledek.

Baron mulai membuka rapalan mantranya saat ini, merapal beberapa mantra disana. Sebuah cahaya putih berbentuk kotak muncul diantara tangannya, seiringi dengan seberapa banyak rapalan yang di lontarkan Baron kotak cahaya itu semakin membesar. Dirasa ukurannya sudah cukup, Baron pun tersenyum.

"Kita mulai Rey!" Ujar Baron, Rey hanya mengangguk menanggapi itu.

"Abriyo Amuezza!"Ucap Baron merapalkan mantranya.

Wushhhhhh

Dorongan dari balik tubuh mendadak kuat sekali, itu dingin dan sejuk. Akibatnya Rey terpental ke depan seakan sedang di dorong oleh sesuatu.

"Uwahhhhhh!!!" Teriak Rey dari kejauhan.

Baron yang jaraknya mulai terhitung jauh dari Rey hanya memandangi pemuda itu, pemuda yang sedang terbang layaknya jet ke depan.

"Sialan kau Baron!" Maki Rey.

Baron tau Rey sedang menyumpahinya saat ini, ia hanya duduk dan diam sambil memperhatikan Rey, mungkin itu perwujudan dendamnya pada Rey ketika membuatnya terpental ke atas saat berada di Domainnya.

"Uwahhhh!!!" Teriak Rey ia masih meluncur kedepan, sedang di depannya saat ini terlihat seseorang sedang menimba air di danau.

Kalut rasanya hati Rey saat ini ia sama sekali tak mampu mengendalikan dirinya diposisi ini, jika ia tidak berbelok seseorang dengan jubahnya itu pasti akan tertabrak akan muncul masalah kedua nantinya. Entah mungkin seseorang itu akan patah tulang, atau mungkin akan menampari dirinya karena sudah menabraknya.

"Hei awas!!!" Teriak Rey pada seseorang itu, namun seseorang itu hanya diam dengan kendi yang berada ditangan kirinya.

Dari tudung itu Rey tau seseorang itu melihat keberadaannya namun mengapa manusia itu tak menghindari? Apa memang ia ingin di tabrak, kecil sekali otaknya manusia itu.

"Benyirou!" Gerakan tangan kanannya mengarah ke Rey mengarahkannya ke bawah sehingga ketika Rey hendak menabraknya seketika Rey tersungkur masuk tercebur danau.

Byurrrrrr

Dari kejauhan Baron tertawa melihat apa yang terjadi pada Rey, gema tawanya itu Rey juga mendengarnya karena mereka menyatu.

"Sialan kau Baron, akan ku bunuh kau nanti!" Maki Rey.

"Lihatlah, belum kau dapatkan gelar sarjana sihir kau sudah akan menantang seorang Baron? Ingat aku lebih tua darimu Rey, beri hormat!"

"Tidak, kau menyiksaku! Apa salahku! Lihat kau merusak kerapian bajuku! Dan ini, topi Syena topi sihir astaga kau membuatku menjadi seorang cuci-cuci sekarang!"

"Mengapa kau tak membuka Kitab Sihirmu, kau bisa merapal mantra untuk mengembalikan bajumu seperti tadi."

"Ah iya ya!"

Mereka berbicara sambil Rey berenang ke permukaan, ketika kepalanya muncul kembali ke permukaan terlihat seseorang bertudung itu masih disana duduk di atas batu, sambil menatap ke arah Rey. Hei tunggu, orang ini seorang gadis rupanya sempat tadi Rey mengira orang ini adalah seorang pemuda. Rey berenang ke tepian danau menghampiri orang itu, ketika tubuhnya berhasil keluar dari danau manusia yang duduk di atas batu itu masih memandangnya.

"Ahh maafkan aku, aku tidak bermaksud apa-apa tadi sungguh!" Ujar Rey seraya berdiri lalu mengatupkan tangannya.

"Kau berusaha menyerangku! Apa kau pikir aku tak tau mantra apa yang kau gunakan tadi?" Geram gadis itu seraya berdiri tangannya mengepal kuat, terlihat aliran sihir berwarna biru itu muncul di tangannya.

Rey bergidik ngeri melihat itu kenapa temperamental dan mudah naik pitam sekali manusia ini.

"Hei tidak, aku tadi hanya tak mampu mengendalikan, sihirku!" Ucap Rey mencoba menutupi faktanya, ia akan sangat malu sekali jika mengatakan bahwa pedang Baron lah yang memulai itu.

Sihir biru itu meredup seketika mendengar penjelasan Rey, lega sekali rasanya melihat itu. Hei namun apa itu beberapa gerombolan binatang mengarah ke arah mereka dari arah hutan.

Rey mencoba memfokuskan netranya ke arah itu melihat binatang apakah itu, telinga meruncing itu membuatnya kalut lagi rasanya sekarang. Sambil menunjuk-nunjuk ke arah hutan dimana gadis ini sedang membelakangi hutan, Rey mengisyaratkan padanya untuk berbalik atau kalau tidak kabur dari sana. Karena gerombolan serigala itu sedang mendekati mereka saat ini.

"Hei, lihatlah gerombolan kematian itu ada di belakangmu! Ayo lari!" Ajak Rey namun gadis itu hanya menatapnya dingin dan tak beranjak dari sana.

"Wah kau memang tak menyayangi nyawamu! Kau rela jadi santapan para eksekutor brutal itu?" Racau Rey.

"Kau saja yang lari!" Ujar gadis itu, ketika serigala itu sudah berada cukup dekat dengannya mereka malah duduk sambil menatap Rey. Enam serigala itu hanya duduk disamping gadis ini seraya memandangi Rey.

"Mereka peliharaanku!" Jelas gadis itu sembari menyodorkan kendi itu ke arah mereka, seketika gerombolan makhluk bertaring berbulu itu membuka mulutnya menerima minuman yang di suguhkan gadis itu padanya.

Rey membelalakkan matanya melihat itu, sepatuh itu karnivora di depannya itu pada gadis ini. Jika sihir tak memenuhi bumi saat ini, mungkin gadis ini akan kehilangan tangannya dan buntung.

"Peliharaanmu? Wah itu keren sekali? Apa abjad Sihirmu?" Tanya Rey.

"Bukankah kau tadi sudah mendengarnya?" Rey mencoba mengingat lagi apa abjad gadis ini, ketika Rey mengingatnya Rey tersenyum.

"Apa kau murid di Rensuar?" Tanya Rey gadis itu mengangguk.

"Sebelum penerimaan murid baru, kita wajib tinggal di area camp di depan Rensuar. Apa kau membawa tiket tendamu?" Tanya Gadis itu berbalik menatap Rey.

"Tiket?"

"Iya!" Jawab Gadis itu.

"Semacam apa itu?" Tanya Rey tak mengerti.

"Tunjukkan saja topi runcingmu Rey!" Jelas Baron dari dalam tubuhnya, Rey mengerti sekarang.

"Ah iya aku ada! Jadi bisakah kau mengantarku kesana?" Tanya Rey gadis itu mengangguk.

"Boleh, tapi tolong bantu aku membawa mereka ke kandangnya!" Ucap gadis itu sambil menyerahkan dua tali pengikat yang terhubung di leher serigala.

"Wah kau bercanda!" Ujar Rey namun gadis itu menggeleng lalu berjalan.

"Aku Riley, ikuti aku! Kita harus secepatnya berada di Area Camp sebelum gelap. Besok adalah upacara penentuan apakah kita di terima atau tidak untuk masuk kedalam Rensuar." Mengerti dengan hal itu Rey pun serius kali ini, tanpa sepatah katapun ia mengikuti Riley dari belakang mengekorinya.

__________

Ensiklopedia :

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Namanya juga mual bagaimana caranya untuk menahan? jadi pasti wajarlah jika mengeluarkannya kembali agar lebih lega.

2023-02-18

1

Nadia

Nadia

pasti ga enak banget tuh mulut pas muntah dan pasti badan bakal lemah karena muntah terus

2023-02-18

0

b.z

b.z

so jngn menyerah sob pst ada jln keluar nya
dirimu hanya perlu lbh mengasah lagi kekuatan lu

2023-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Senja Berdarah
2 Perapal dari Mimpi
3 Asrama Rensuar
4 Rumah Sihir
5 Selamat Datang
6 Cara Kerja Sihir
7 Memori dan Rensuar
8 Penyihir Bersurai Putih
9 Pembaca Gerakan dan Ramuan
10 Pertahanan dan Pembelaan
11 Bertemu Sihir Perasuk
12 Leonin Gila
13 Kunci Keberuntungan
14 Pergulatan Benang Tipis
15 Cerah namun Berantakan
16 Selubung Penghubung
17 Pelajaran Pedang dan Sihir
18 Hening dan Kekacauan
19 Kehebohan Pagi dan Fakta
20 Leonin dan Purnama
21 Misi Pertama
22 Bagian Diriku
23 Sosok Pengarung Langit #1
24 Sosok Pengarung Langit #2
25 Sosok Pengarung Langit #3
26 Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27 Debora Defanny
28 Detik dan Kesadaran
29 Kesadaran dan Kekonyolan
30 Nostalgia dan Kenakalan
31 Bermain Petak Umpet
32 Berpas-pasan
33 Selubung Penghubung
34 Berlabuh Sebentar ke Lalu
35 Kembali Kemari
36 Manusia yang Disanjung
37 Konsekuensi dan Teori
38 Rensuar Champion (Opening)
39 Silver Alaska (Simulation)
40 Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41 Kembali ke Markas
42 Purnama Malam Ini
43 Hening dan Riuh
44 Garena Rensuar (Rey Arlert)
45 Garena Rensuar (Teknik)
46 Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47 Menuju Matahari Terbenam
48 Berada dalam Kabut
49 Memasuki Kabut Setan
50 Datangnya Baron Putih
51 Pertemuan dan Kematian
52 Malam dan Salju
53 Seseorang yang Terluka
54 Sebelum Matahari Hilang
55 Sebelum Matahari Hilang #2
56 Aku pulang, aku pergi ya!
57 Gugurnya Jubah Putih
58 Tak Kunjung Usai
59 Seiring Berjalannya Waktu
60 Manusia Legenda (Belantara Curam)
61 Perjanjian Berdarah
62 Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63 Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64 Berulah di Alaska
65 Berita-berita dan Teror
66 Pertaruhan Manusia
67 Bayangan Tentang Dia
68 Memasuki Sihir Penyerapan
69 Aura dari Dalam Tanah Itu
70 Sebuah Fakta
71 Peraduan di Alaska
72 Laronna (Trying)
73 Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74 Cawan Api Emas
75 Sebuah Pertemuan
76 Sebuah Reuni Kecil
77 Singkat Saja ya!
78 Barisan Para Generasi Tuan
79 Manusia yang Mampu
80 Pada Waktu Bersamaan
81 Rey Arlert
82 Kedua Surai Putih
83 Pembicaraan Tentang Hati
84 Mengetuk Pintu
85 Rencanaku dan Komedi Kecil
86 Kataku Begini
87 Coba Ku Akurkan Kalian
88 Sihir Baru dan Persiapan
89 Perayaan dan Amarah
90 Bahagia Sebelum Runyam
91 Penggunaan Elden Ring
92 Penggunaan Tiga Sihir Murni
93 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94 Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95 Kebencian dan Kedatangan
96 Surai Putihku
97 Baron Putihku
98 Pembicaraan Kedua Wanita
99 Lahirnya Iblis Baru
100 Serangan Balasan
101 Mari Ungkap Faktanya!
102 Bersantai Sebentar
103 Manusia yang Menangis
104 Sembari mencari tau kebenaran
105 Dorongan Ambisi
106 Iblis Berwujud Kelabang
107 Kelabang Sialan
108 Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109 Berakhirnya Kelabang Sialan!
110 Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111 Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112 Leonin dan Dua Manusia
113 Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114 Merenung Sejenak
115 Kucing Putih ku
116 Kemakmuran yang Dicari
117 Pembicaraan Di antara Kami
118 Kucing Putihku
119 Sebuah Berita Buruk
120 Syena dan Elvas
121 Momen Sebentar
122 Satu Hal Untukmu
123 Berjalan-jalan Sebentar
124 Waktu-waktu yang Berharga
125 Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126 Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127 Terkuaknya Satu Fakta
128 Sesuatu yang Jahat
129 Perjuangan Sebelum Kemenangan
130 Pengorbanan dan Kehancuran 1
131 Pengorbanan dan Kehancuran 2
132 Mantra Ilusi Terkuat
133 Kemunduran
134 Kemurkaan dan Kesedihan
135 Kucing Putih Kesayangan ku
136 Malam dan Berita
137 Sebelum Menjalankan Misi
138 Misi Perebutan Tanah
139 Sebelum Pergi Berperang
140 Menyambut Hari Besar
141 Keberhasilan Merebut Wilayah
142 Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143 Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144 Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145 Siksaan Baru di Luar Benteng
146 Mencari Kelemahannya
147 Sebelum Memulai Misi
148 Salah Satunya
149 Pembicaraan dan Beberapa Momen
150 Diamlah Sebentar Rey!
151 Berjalan Keluar Benteng
152 Memasuki Area Hitam
153 Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154 Pertarungan Berdarah
155 Jangan Mati, Kucing Putih!
156 Sebelum Memilikinya
157 Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158 Hari-hari Tanpa Dirimu
159 Rey di mana?
160 Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161 Kimono Untukmu
162 Lentera Malam Ini
163 Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164 Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165 Perjalanan
166 Iblis Lintah
167 Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168 Kau Milikku Malam Ini
169 Ada yang Melihat
170 Persiapan Untuk Berperang
171 Datangnya Para Eksekutor
172 Pertempuran 1 (Bertemu)
173 Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174 Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175 Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176 Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177 Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178 Senja yang Selalu Kutatap
179 Rey Arlert Kesayanganku
180 Menemui Mereka
181 Mari Kita Kembali
182 Undangan Mengarungi Masa Lalu
183 Menapaki Jalur Masa Lalu
184 Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185 Bertemu Elvas
186 Perjalanan Tanpa Suara
187 Tentang Syal itu
188 Pertemuan di Gereja
189 Hallo, Rey!
190 Perihal Rey
191 Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192 Takdir yang Kutunggu
193 Kekasihku Kemana?
194 Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195 Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196 Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197 (Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198 (Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Senja Berdarah
2
Perapal dari Mimpi
3
Asrama Rensuar
4
Rumah Sihir
5
Selamat Datang
6
Cara Kerja Sihir
7
Memori dan Rensuar
8
Penyihir Bersurai Putih
9
Pembaca Gerakan dan Ramuan
10
Pertahanan dan Pembelaan
11
Bertemu Sihir Perasuk
12
Leonin Gila
13
Kunci Keberuntungan
14
Pergulatan Benang Tipis
15
Cerah namun Berantakan
16
Selubung Penghubung
17
Pelajaran Pedang dan Sihir
18
Hening dan Kekacauan
19
Kehebohan Pagi dan Fakta
20
Leonin dan Purnama
21
Misi Pertama
22
Bagian Diriku
23
Sosok Pengarung Langit #1
24
Sosok Pengarung Langit #2
25
Sosok Pengarung Langit #3
26
Memasuki Satu Nostalgia Kelam
27
Debora Defanny
28
Detik dan Kesadaran
29
Kesadaran dan Kekonyolan
30
Nostalgia dan Kenakalan
31
Bermain Petak Umpet
32
Berpas-pasan
33
Selubung Penghubung
34
Berlabuh Sebentar ke Lalu
35
Kembali Kemari
36
Manusia yang Disanjung
37
Konsekuensi dan Teori
38
Rensuar Champion (Opening)
39
Silver Alaska (Simulation)
40
Lanjutkan untuk Kembali (Labirin)
41
Kembali ke Markas
42
Purnama Malam Ini
43
Hening dan Riuh
44
Garena Rensuar (Rey Arlert)
45
Garena Rensuar (Teknik)
46
Garena Rensuar (Rey Arlert Baron)
47
Menuju Matahari Terbenam
48
Berada dalam Kabut
49
Memasuki Kabut Setan
50
Datangnya Baron Putih
51
Pertemuan dan Kematian
52
Malam dan Salju
53
Seseorang yang Terluka
54
Sebelum Matahari Hilang
55
Sebelum Matahari Hilang #2
56
Aku pulang, aku pergi ya!
57
Gugurnya Jubah Putih
58
Tak Kunjung Usai
59
Seiring Berjalannya Waktu
60
Manusia Legenda (Belantara Curam)
61
Perjanjian Berdarah
62
Kehangatan Baru Orang-orang Asing
63
Beberapa Tahun Lalu dan Sebuah Ramalan
64
Berulah di Alaska
65
Berita-berita dan Teror
66
Pertaruhan Manusia
67
Bayangan Tentang Dia
68
Memasuki Sihir Penyerapan
69
Aura dari Dalam Tanah Itu
70
Sebuah Fakta
71
Peraduan di Alaska
72
Laronna (Trying)
73
Pekan Perayaan (Rensuar Champion)
74
Cawan Api Emas
75
Sebuah Pertemuan
76
Sebuah Reuni Kecil
77
Singkat Saja ya!
78
Barisan Para Generasi Tuan
79
Manusia yang Mampu
80
Pada Waktu Bersamaan
81
Rey Arlert
82
Kedua Surai Putih
83
Pembicaraan Tentang Hati
84
Mengetuk Pintu
85
Rencanaku dan Komedi Kecil
86
Kataku Begini
87
Coba Ku Akurkan Kalian
88
Sihir Baru dan Persiapan
89
Perayaan dan Amarah
90
Bahagia Sebelum Runyam
91
Penggunaan Elden Ring
92
Penggunaan Tiga Sihir Murni
93
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #1
94
Hancurnya Iblis Suara dan Perasuk #2
95
Kebencian dan Kedatangan
96
Surai Putihku
97
Baron Putihku
98
Pembicaraan Kedua Wanita
99
Lahirnya Iblis Baru
100
Serangan Balasan
101
Mari Ungkap Faktanya!
102
Bersantai Sebentar
103
Manusia yang Menangis
104
Sembari mencari tau kebenaran
105
Dorongan Ambisi
106
Iblis Berwujud Kelabang
107
Kelabang Sialan
108
Rahasia Mata Kirinya (Syena Arlert)
109
Berakhirnya Kelabang Sialan!
110
Manusia Yang Terkontaminasi (Konspirasi)
111
Beberapa Jam Sebelum Kejadian
112
Leonin dan Dua Manusia
113
Kembali ke Lalu (Suster Agarwa)
114
Merenung Sejenak
115
Kucing Putih ku
116
Kemakmuran yang Dicari
117
Pembicaraan Di antara Kami
118
Kucing Putihku
119
Sebuah Berita Buruk
120
Syena dan Elvas
121
Momen Sebentar
122
Satu Hal Untukmu
123
Berjalan-jalan Sebentar
124
Waktu-waktu yang Berharga
125
Mengalahkan Iblis Kutukan 1
126
Mengalahkan Iblis Kutukan 2
127
Terkuaknya Satu Fakta
128
Sesuatu yang Jahat
129
Perjuangan Sebelum Kemenangan
130
Pengorbanan dan Kehancuran 1
131
Pengorbanan dan Kehancuran 2
132
Mantra Ilusi Terkuat
133
Kemunduran
134
Kemurkaan dan Kesedihan
135
Kucing Putih Kesayangan ku
136
Malam dan Berita
137
Sebelum Menjalankan Misi
138
Misi Perebutan Tanah
139
Sebelum Pergi Berperang
140
Menyambut Hari Besar
141
Keberhasilan Merebut Wilayah
142
Manusia yang Tidak Pernah Puas 1
143
Manusia yang Tidak Pernah Puas 2
144
Terbangunnya Iblis Seratus Juta Jiwa
145
Siksaan Baru di Luar Benteng
146
Mencari Kelemahannya
147
Sebelum Memulai Misi
148
Salah Satunya
149
Pembicaraan dan Beberapa Momen
150
Diamlah Sebentar Rey!
151
Berjalan Keluar Benteng
152
Memasuki Area Hitam
153
Mencari Keberadaan Arlert Bersaudara
154
Pertarungan Berdarah
155
Jangan Mati, Kucing Putih!
156
Sebelum Memilikinya
157
Alam Bawah Sadar (Pertemuan)
158
Hari-hari Tanpa Dirimu
159
Rey di mana?
160
Bolehkah Aku Mengajaknya Pulang?
161
Kimono Untukmu
162
Lentera Malam Ini
163
Purnama Berdarah (Hitungan Mundur)
164
Purnama Berdarah (Menceritakannya)
165
Perjalanan
166
Iblis Lintah
167
Aku Ingin Menghabiskan Waktuku Denganmu
168
Kau Milikku Malam Ini
169
Ada yang Melihat
170
Persiapan Untuk Berperang
171
Datangnya Para Eksekutor
172
Pertempuran 1 (Bertemu)
173
Pertempuran 2 (Kelicikan Iblis)
174
Pertempuran 3 (Datangnya Axcel di Medan Pertempuran)
175
Pertempuran 4 (Mengendalikan Naga)
176
Pertempuran 5 (Hilangnya Dua Jantung)
177
Pertempuran 6 (Sekuat Tenaga)
178
Senja yang Selalu Kutatap
179
Rey Arlert Kesayanganku
180
Menemui Mereka
181
Mari Kita Kembali
182
Undangan Mengarungi Masa Lalu
183
Menapaki Jalur Masa Lalu
184
Bolehkah, aku mengenalmu lebih dekat?
185
Bertemu Elvas
186
Perjalanan Tanpa Suara
187
Tentang Syal itu
188
Pertemuan di Gereja
189
Hallo, Rey!
190
Perihal Rey
191
Menemui Ingatan dan Sesuatu di Masa Lalu
192
Takdir yang Kutunggu
193
Kekasihku Kemana?
194
Malam ini akan Kujadikan Kau Milikku
195
Aku ingin Mengatakan Ini Sejak Dulu
196
Penyatuan itu Berhasil (Last Chapter)
197
(Ekstra Chapter) Hallowen Momen
198
(Ekstra Chapter) Pesta Dansa
199
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!