AKU BERTRANSMIGRASI?

AKU BERTRANSMIGRASI?

01| Carissa itu Nala

"Apa-apaan novel ini!" Seorang gadis yang mengenakan pakaian taekwondo melempar sebuah novel.

    "Kenapa tokoh utamanya harus bunuh diri karena diselingkuhi? Memangnya nggak ada laki-laki lain di dunia ini?" umpatnya sembari menginjak-injak novel tersebut dengan rasa kesalnya.

   "Nala, jangan di injak novelnya!" Gadis dengan kacamata bulatnya memukul betis Nala dan merebut novel tersebut.

   "Bener sih, gue juga benci sama jalan ceritanya. Gimana bisa dia dikhianati setelah berjuang buat tetap setia."

Nala pun memilih untuk kembali berlatih, sia-sia saja dia memaki setiap tokoh dalam novel tersebut.

   "Amira, gue latihan bentar. Lo kalau mau pulang, duluan aja."

Gadis bernama Amira hanya menggeleng dan memilih untuk duduk menunggu Nala.

   "gue tunggu lah, lo udah janji mau beliin gue es krim!"

   "okelah."

Setelah selesai berlatih, mereka pamit pada pelatih dan berjalan keluar dari tempat latihan. Diketahui bahwa Nala dan Amira adalah seorang siswi yang duduk di bangku kelas tiga SMA.

Mereka akhirnya mampir pada toserba dan membeli es krim untuk dinikmati saat jalan pulang.

   "Semuanya dua puluh lima ribu!" ucap si penjaga kasir, Nala pun mengeluarkan selembar uang berwarna biru.

Nala adalah seorang anak pengusaha, di mana ayahnya sendiri pemilik perusahaan terbesar di Jakarta. Akhirnya mereka tiba di pertigaan, Nala melambaikan tangan pada Amira dan berpisah.

Setibanya di rumah, Nala langsung disambut oleh ibunya yang super aktif. Pelukan kejutan itu membuat gadis dengan perawakan tomboy itu terkejut bukan main.

   "Ibuu, lain kali jangan ngagetin Nala gitu!" ucapnya kesal sekaligus pasrah saat wanita itu memeluknya erat.

   "Habisnya, kamu pulang sekolah langsung ke tempat latihan. Ibu sudah susah payah memasak untukmu."

   "Nala bakalan makan abis mandi."

   "Baiklah, ibu akan menyiapkan makannnya di atas meja."

Setelahnya Nala bergegas melangkah menuju kamar, setelah mandi ia memilih untuk mengisi perutnya yang telah mengamuk. Mencium aroma masakan ibunya, cacing-cacing itu seperti tengah kesurupan.

Nala memegang perutnya dan mengelus lembut.

   "Sabar, ya cing. Ini Nala juga mau makan, kok!"

Malam harinya, Nala telah terlelap dengan ponsel yang menyala dan menunjukan chattannya dengan Amira.

Burung berkicau dengan begitu riang,  tirai jendela dibuka membiarkan cahaya matahari menusuk kulit seorang gadis yang tidur tanpa tahu hari telah menjelang siang.

   "Nona, sampai kapan anda akan tertidur? Ini sudah jam setengah sepuluh, anda melewatkan sekolah lagi!"

Seakan tuli, dia menarik selimut agar menutupi keseluruhan tubuhnya.

   "Nona Carissa, tuan besar bisa marah kalau anda terus-terusan membolos sekolah!"

Tak dapat tertidur, gadis cantik dengan rambut sepunggung itu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi melewati cermin rias. Begitu akan tiba pada pintu, ia membulatkan mata dan berjalan mundur lantas bercermin.

Gadis itu memegang wajahnya sendiri dengan ekspresi yang benar-benar terkejut.

   "Wajah siapa ini!" teriaknya.

 

                                ***

    "Ahahaha, gye gak mungkin masuk ke dalam novel sialan itu?" batinnya kebingungan sembari mengunyah roti yang telah dioleskan cokelat.

Tanpa sadar, ia menggebrak meja membuat orang-orang yang berada di sana terkejut bukan main.

   "Carissa, kamu ini kenapa? Tadi pagi kamu berteriak dan sekarang menggebrak meja seperti itu. Apa kepalamu terbentur tembok?" tanya seorang pria yang dari perawakannya adalah kakak Carissa.

Maid yang tadi membangunkan Carissa hanya berbohong terkait hari sudah siang, nyatanya masih setengah tujuh pagi, sedangkan sekolahnya masuk pada jam setengah delapan.

   "Ahahaha, maaf. Sepertinya aku terlalu bersemangat hari ini sampai-sampai kelebihan stamina!" bohongnya sembari melahap semua roti yang berada di tangannya.

   "Carissa, kamu hari ini kelihatan aneh. Nggak biasanya kamu aktif dan banyak ngomong, biasanya kamu hanya duduk dan menikmati sarapan tanpa sepatah-katapun!"

Tamat sudah. Dia lupa kalau karakter Carissa adalah seseorang yang pendiam dan lumayan tertutup. Biarpun begitu, dia memiliki dua teman yang selalu berada di sisinya.

   "Kalau begitu mari kita lupakan soal Carissa yang introvert dan beri sambutan pada Carissa yang baru!"

Setelah meneguk habis susunya, Carissa menyambar tas dan berjalan lebih dulu ke arah mobil.

   "Kakak, cepat. Gue nggak mau terlambat ke sekolah!" teriaknya membuat pria itu hanya mendesah pasrah.

   "Papa, aku berangkat dulu!"

   "Abian, tolong perhatikan adikmu. Papa tidak tahu apa yang sudah membuatnya begitu!"

   "Tenang saja, aku akan mengawasi dia."

Setelahnya dia beranjak dari sana dan bergegas menyusul sang adik. Di perjalanan, Carissa mulai memikirkan bab pertama pada novel yang berjudul 'Kemalangan Carissa'.

   "Kalau nggak salah di bab pertamanya, Carissa bakalan bertemu sama Cakra di kantin tepat saat dia mau jatuh, Cakra langsung dengan cekatan nangkap tubuhnya."

Selama perjalanan, Carissa terus membatin memikirkan rencana-rencana konyol terkait dengan kejadian yang sudah dia tahu.

Mereka telah tiba di sekolah, diketahui bahwa Carissa kelas dua SMA sedangkan Abian kelas tiga. Pada dasarnya dia tidak tahu letak kelas Carissa, langsung saja meminta pada Abian untuk mengantar.

   "Kak, antarin Carissa ke kelas, ya?" mohonnya dengan mencoba menunjukan puppy eye, membuat Abian terkejut. Tidak biasa adiknya akan meminta untuk diantar, yah inilah salah satu impian Abian.

Dia selalu ingin jika Carissa meminta tolong padanya untuk diantar ke kelas, tetapi tak pernah tersampaikan. Katakan saja kalau Abian adalah tipekal orang yang tsunedere pada adiknya sendiri.

   "Baiklah."

Senyuman mengembang di bibir Carissa, ia langsung saja menyambar lengan sang kakak dan memeluknya. Di koridor, keduanya menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Abian yang dikenal sebagai manusia kulkas seribu pintu sedang berjalan berdua dengan Carissa di pemalu.

Satu hal yang tidak penghuni sekolah ketahui, bahwa keduanya adalah saudara kandung jadi timbulah rumor-rumor tentang mereka yang berpacaran.

Setibanya di kelas, Carissa langsung berterima kasih pada sang kakak. Sebelum benar-benar masuk, dua temannya menghampiri dia.

   "Selamat pagi Carissa!" ucap keduanya kompak.

   "Oh, ada kak Abian."

Ah, jangan lupa. Kedua teman Carissa pengecualian, mereka sudah tahu kalau Abian adalah kakak Carissa, karena sering datang bermain.

   "Kakak titip Carissa seperti biasa, ya?" pinta Abian sebelum pergi ke kelasnya.

   "Siap kak!"

Mereka langsung menggandeng Carissa dan membawanya masuk. Bel keluar main pertama berbunyi, Carissa langsung berdiri dan mengajak dua temannya untuk pergi ke kantin.

   "Karena udah bel istirahat, maka ayo kita ke kantin!" ucapnya penuh semangat.

Mendengar itu, kedua temannya tertegun. Pasalnya tak biasa Carissa akan bersemangat seperti ini. Namun, mereka juga senang akhirnya Carissa tak pendiam lagi.

Di kantin, ketiganya menjadi pusat perhatian, tentu saja Carissa aka Nala tak memusingkan hal tersebut. Dirinya sudah biasa menjadi pusat perhatian saat berada di tubuh aslinya.

    "Kalian udah denger rumornya?"

   "Udah, katanya dia berpacaran dengan kak Abian."

   "Iya, gue juga denger rumornya."

   "Gila, gue pikir gadis pendiam kek dia gak akan berpacaran apalagi dengan kakak kelas yang populer."

   "Bener, gimana kalau rumor ini sampai di telinga dia."

   "Dia? Ah, maksudmu kak Fay?"

   "Iya, gue dengar kak Fay suka sama kak Abian."

   "Tamatlah sudah riwayat Carissa."

Carissa tak tuli, dia mendengar jelas ocehan-ocehan para siswa di sana. Hanya saja dia terlalu malas menghadapi manusia yang tahunya cuma bergosip tanpa mencari tahu kebenarannya.

Saat dia akan maju untuk memilih menu, seseorang menarik paksa rambut indahnya hingga tersungkur ke lantai. Saat itu juga mereka menjadi pusat perhatian dan tidak sedikit yang terkejut.

   "Hei, jadi ini wajah orang yang digosipkan berpacaran dengan Abian?" tanya seorang gadis sembari berkacak pinggang sombong.

Carissa yang jiwanya sudah diisi oleh Nala pun berdiri sembari menatap tajam ke arah gadis di depannya. Pertama dia menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, dilanjutkan dengan menujuk tepat di wajah perempuan tersebut.

   "Heh, gue sama sekali nggak pernah cari masalah dengan lo dan tolong tau sopan santun!"

Ucapan Carissa membuat seisi kantin terkejut termasuk si penjaga kantin.

   "lo bilang nggak pernah cari masalah? Berjalan dengan Abian sama aja lo cari masalah sama gue!"

Carissa langsung teringat sesuatu, dia lupa kalau seisi sekolah belum tahu bahwa Carissa dan Abian adalah saudara kandung. Ide licik terbesit dalam pikirannya, seringaian kecil pun dia tunjukan.

   "Ah, kak Abian, ya? Jadi lo suka sama kak Abian?" tebaknya yang sebenarnya memang sudah tahu.

Salah satu alasan Carissa bunuh diri adalah gadis di depannya ini. Selain diselungkuhin, Carissa juga mendapatkan fitnah dari perempuan tersebut sampai-sampai membuat namanya benar-benar buruk di mata publik.

   "Denger, ya nona sombong. Kak Abian bahkan nggak sudi buat sekedar ngelihat ke lo, mengingat lo sendiri sering buat ulah dan cari gara-gara dengan teman-teman perempuannya terutama kak Bella!" ucapnya membuat gadis itu menggeram kesal. Sebelumnya tidak ada yang tahu tentang fakta ini sebelum akhirnya Carissa membocorkannya.

   "Lo ... "

Saat ia akan menjambak rambut Carissa, seseorang lebih dulu mencekal tangannya.

   "Kak Fay, tolong jangan membuat keributan di kantin. Kakak tahu sendiri, akan ada pengurangan poin jika kakak melakukan hal itu."

Mari kita tebak, status sebagai ketua osis dengan kain merah yang diikat di lengan kanannya, pasti dia adalah Cakra.

   "Cih, membuang waktu saja meladeni orang seperti dia."

Carissa pun berbalik dan langsung memesan makanan, begitu juga dengan dua temannya. Suasana kantin kembali ke keadaan normal, hanya saja rasa kesal karena telah dipermalukan membuat Fay ingin membalas dendam.

   "Perempuan sialan!" makinya dalam hati.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

udh pindah aja... wkwkwk ampe kaget bacanya, biasanya kan mc nya mati baru pindah

2024-09-09

0

Abizar zayra aLkiaana

Abizar zayra aLkiaana

mampir dululaaaahh😆

2023-02-08

1

Silvia Anasputry

Silvia Anasputry

baru baca 👣

2022-10-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!