Menitipkan Anak Ke Nenek

Menitipkan Anak Ke Nenek

Bab 1 Pernikahan

Metty sedang mengenakan busana dan menghias dirinya yang akan melangsungkan pernikahan, dia menatap dirinya di cermin dengan rasa penuh takjub akan kecantikannya yang berbalut busana pernikahan serba putih itu.

Metty berasa dari keluarga yang sederhana untuk kebutuhan sehari hari saja Ia kadang meminjam uang ke tetangganya, orang tua Metty bekerja di ladang milik mereka, Hari ini adalah hari pernikahan Metty dengan Irfan seorang pria dari kampung sebelah.

Irfan juga berasal dari keluarga yang sederhana orang tua mereka sama-sama petani, mereka terpaksa menikah karena Metty telah mengandung anak Irfan, mereka dulu satu sekolah saat SMA dan menjalin hubungan asmara.

Metty mengajak Irfan ke rumahnya saat orang tua sedang di ladang, Ia mengajak Irfan makan siang selesai makan Metty istirahat di rumahnya. Irfan yang melihat pacarnya sedang tidur menggunakan t-shirt itu tidak dapat menahan nafsunya, Ia menyentuh perlahan setiap inci dari tubuh Metty yang sangat mulus dan mulai melakukan hubungan suami istri hingga Metty hamil diluar nikah dan mengharuskan mereka untuk menikah itu.

Orang tua dari kedua belah pihak tidak dapat melakukan apa-apa selain menerima lamaran dari Irfan dan keluarganya hingga mereka pun akan menikah hari ini. Walaupun pernikahan yang mereka langsungkan sangat sederhana tapi Metty merasa sangat bahagia karena Irfan mau bertanggung jawab atas apa yang telah Ia perbuat pada Metty.

Kedua belah pihak pun segera melangsungkan pernikahan tersebut dengan lancar tanpa ada g kendala sedikit pun, setelah resepsi pernikahan selesai mereka memutuskan untuk tinggal di rumah Metty berhubung keluarga Metty membutuhkan mereka. Mereka pun berpamitan kepada keluarga Irfan untuk pulang ke rumah Metty lebih awal agar mereka bisa beristirahat setelah sampai di rumah nanti.

Satu jam menempuh perjalan akhirnya mereka sampai di rumah orang tua metty, mereka disambut oleh keluarga dan tetangga terdekat metty, merry dan irfan diajak masuk oleh ibu Ella ( ibunya metty) dan meminta meminta tolong kepada yang lain untuk membawa masuk barang-barang merry juga irfan.

Ibu Ella mengajak tetangga makan malam di rumah untuk menyambut kedatangan metty dan irfan,Tadi siang ibu Ella mengajak  tetangga membuat aneka makan khas yang ada di desanya untuk disajikan sebagai hidangan makan malam mereka. 

Setelah makan malam selesai ibu Ella dibantu para tetangga dan juga metty untuk membereskan bekas Sisa-sisa makan tadi, para tetangga yang ada di rumah sudah pulang ke rumah Masing-masing, ibu Ella meminta metty dan irfan untuk beristirahat takutnya calon bayi yang ada dalam kandungan metty bermasalah nantinya jika metty tidak beristirahat, metty yang menyadari kekhawatiran ibunya pun langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat disusul oleh irfan.

Setelah sampai dikamar mereka duduk di atas kasur sambil rebahan dan tidak ada yang berbicara satu sama lain diantara mereka,metty yang melihat irfan diam membuat dia takut kalau irfan merasa tidak enak tinggal dirumahnya,ia pun bertanya pada Iran.

" Mas kenapa diam aja?"ucap metty. Irfan yang menyadari istrinya memandang Ia dari tadi pun menjawab.

"nggak papa dek, kamu tidur aja ya udah malam".

" Mas dari tadi aku lihat kok bengong terus. Apa mas tidak nyaman tinggal disini? ".

"Nggak dek mas suka ko tinggal disini, tempatnya nyaman dan sejuk".

" Syukurlah kalau mas nyaman tinggal disini"

"Iya dek, sekarang kamu tidur ya biar calon anak kita sehat" Kata irfan sambil mengelus perut istrinya.

" Mas, makasih ya udh mau bertanggung jawab! "

Irfan nampak terkejut mendengar ucapan istrinya, " Kenapa berterimakasih dek, sudah seharusnya mas bertanggung jawab atas apa yang mas udah perbuat pada kami dek ".

Metty merasa terharu mendengar ucapan suaminya. Ia mengira irfan tidak akan mau bertanggung jawab atas perbuatannya. " Semoga saja mas bisa bahagia hidup bersama ku sekarang maupun nanti, " Ucap metty.

" Udah dek sekarang kita istirahat yah biar besok bisa bangun pagi".

Irfan dan metty pun tertidur dengan pulas karena mereka merasa sangat lelah melalui hari-harinya yang penuh dengan kesibukan tadi.

Keesokan harinya mereka bangun jam 5 untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di rumah dikarenakan jarak masjid dengan rumah tempat tinggal mereka lumayan jauh, selesai melaksanakan sholat metty membantu ibu untuk membuat sarapan, metty membuat telur dadar sedangkan ibu menggoreng nasi, setelah sarapan siap mereka memanggil suaminya untuk sarapan. Saat sarapan bapak mengajak mas irfan untuk ikut ke ladang.

" Nak nanti kamu ikut bapak sama ibu pergi ke ladang yah, " Ucap Bapak.

" Iya pak. Metty di rumah sama siapa nanti pak? "

" Nanti biar metty di rumah sendirian, toh juga dia udh terbiasa tinggal sendiri Nak "

"Baiklah kalau gitu pak nanti saya ikut pergi ke ladangnya".

waktu sudah menunjukan jam 6 pagi. Sudah waktunya mereka berangkat ke ladang untuk memanen jagung. Ketika mereka sudah berangkat ke ladang metty membersihkan rumah mulai dari menyapu, cuci piring, mencuci baju setelah pekerjaan rumah dirasa selesai metty bergegas untuk mandi  agar Ia merasa segar karena merasa gerah membersihkan rumah seorang diri.

Selesai mandi metty memasak untuk dibawah ke ladang Ia takut mereka kelaparan sudah jam 11 siang dia belum mengantarkan makan siang untuk suami dan orang tuanya, metty memasukan makanan ke dalam kotak makan untuk dibawah ke ladang, dirasa semua sudah siap metty pun berangkat menuju ladang seorang diri dengan menenteng keranjang berisikan makanan.

Jarak ladang dengan rumah berkisaran 600 meter Metty merasa sangat capek dan kepanasan menempuh perjalan yang  cukup jauh, beberapa menit metty pun akhirnya sampai di ladang Ia melihat suami dan orang tuanya sedang beristirahat di gubuk, metty pun memanggil mereka.

" Ibu, bapak, mas ini aku bawakan makan siang".

" Dek, kamu kesini sama siapa? "

" Sendiri mas, soalnya tadi kalian nggak bawa makan siang, jadi aku bawakan untuk kalian ini" Ucap metty sambil memperlihatkan keranjang yang Ia bawa.

"Nak, kenapa repot-repot bawa makanan segala, kamu kan lagi hamil ". Kata ibu

" Hehehe, iya nih metty cuma antar makan siang nih sekalian lihat- lihat ladang ini". ucap metty sambil cengengesan.

"Yasudah sini Nak, Kita makan bareng" Ucap bapak. Akhirnya mereka pun menikmati makan siang di gubuk disertai dengan angin sepoi-sepoi membuat mereka ingin tidur sekedar melepas lelah yang dirasa.

Mereka pulang ke rumah bersamaan sore hari, pemandangan pedesaan saat sore menjelang magrib ini sangatlah indah membuat siapapun ingin selalu berada di desa ini, karena desa tempat tinggal kami masih sangat asri pegunungan terlihat begitu indah dipadukan dengan sawah-sawah warga yang tumbuh dengan suburnya.

Setiap orang yang berkunjung kesini pasti betah tinggal di desa yang sangat asri ini, sesampainya di rumah metty  menyiapkan makan malam dibantu oleh ibu sedangkan ayah dan mas irfan pergi mandi untuk membersihkan diri, agar lebih seger karena seharian bekerja di ladang.

Makan malam telah disiapkan di dapur yang beralaskan tikar, metty pergi mandi untuk membersihkan diri karena merasa gatel pulang dari ladang, setelah semuanya siap mereka pun makan malam bersama ditengah sunyi nya malam menemani mereka.

Terpopuler

Comments

merediasalsanaa

merediasalsanaa

lanjuttt kak

2022-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan
2 Bab 2 Uang Hasil Jualan Suami
3 Bab 3 Perselisihan Dalam Rumah Tangga
4 Bab 4 Melahirkan
5 Bab 5 Nama Putri Kecilku
6 Bab 6 Pertengkaran
7 BAB 7 permintaan Maaf Suami Ku
8 Bab 8 Sahabat semasa SMA
9 Bab 9 Gosip Receh
10 Bab 10 bertemu Sahabat
11 Bab 11 Curhatan ku
12 Bab 12 rahasia suami ku
13 Bab 13 Kebahagiaan yang sempat hilang
14 Bab 14 Kunjungan Ke Rumah Mertua 1
15 Bab 15 Kunjungan Ke rumah Mertua 2
16 Bab 16 Tiara
17 Bab 17 mengumpulkan bukti-bukti
18 Bab 18 pura-pura Baik
19 Bab 19 Buku Nikah
20 Bab 20 Pulang kampung
21 Bab 22 Dukungan orang tua.
22 Bab 23 Gugatan Cerai
23 Bab 21 Kesedihan Orang Tua
24 Bab 24 Surat panggilan sidang
25 Bab 25 Berlibur dimasa pengadilan.
26 Bab 26 Sidang kedua
27 Bab 27 Rencana Tiara
28 Bab 28 Surat Cerai
29 Bab 29 Kaget
30 Bab 30 Akibat kecerobohan
31 Bab 32 Kedatangan irfan
32 Bab 33 Kemarahan Irfan
33 Bab 34 Kesadaran Irfan
34 Bab 31 Manipulasi tiara
35 Bab 36 Rencana Masa Lalu
36 Bab 35 Diana Vs Tiara
37 Bab 37 Berdamai
38 Bab 38 Minggat dari rumah mertua
39 Bab 39 Mulai Bertindak
40 Bab 40 kerja sama
41 Bab 41 Ungkapan perasaan
42 Bab 42 Akur
43 Bab 43 Informasi kerja
44 Bab 44 Kesalahan?
45 Bab 45 Lelah
46 Bab 46 Kunjungan ke kantor
47 Bab 47 Di khianati
48 Bab 48 Terbongkar
49 Bab 49 Atasan Angkuh Yang Terpojok
50 Bab 50 Penggelapan dan perusahaan
51 Bab 51 Menata kantor
52 Bab 52 Kesibukan
53 Bab 53 Keceplosan
54 Bab 54 Ke kantor
55 Bab 55 Kembali mempimpin
56 Bab 56 rumah sakit
57 Bab 57 Tetangga julid
58 Bab 58 Menceritakan
59 Bab 59 Kerja sama perusahaan
60 Bab 60 Minta uang ke mama
61 Bab 61 pulang dari rumah sakit
62 Bab 62 Berkedok jalan-jalan
63 Bab 63 perbuatan terlarang
64 Bab 65 kedatangan diana
65 Bab 64 Hotel
66 Bab 66 Sakit hati
67 Bab 67 Meityza
68 Bab 68 Kemarahan ibu
69 Bab 69 Mulai Berulah
70 Bab 70 Ketakutan pembantu
71 Bab 71 Menemui rumah orang tua irfan
72 Bab 72 Tangisan mamanya irfan
73 Bab 73 Pelukan sang ibu
74 Bab 74 Tak sapaan
75 Bab 75 Kegugupan
76 Bba 76 Ku Ikuti Permainan mu
77 Bab 77 mengungkit masa kelam
78 Bab 78 awal dari permainan ku.
79 Bab 79 Lihat saja dulu
80 Bab 80 Si Suka memberi
81 Bab 81 Awal yang Baik
82 Bab 82 Keluarga pak doni
83 Bab 83 Tawaran untuk Menginap
84 84 Siasat bu rani
85 Bab 85 POV keluarga irfan
86 Bab 86 Pak yanto
87 Bab 87 Merasa bahagia
88 Bab 88 Tetangga julid
89 Bab 89 Pergi ke pantai
90 Bab 90 Kebohongan
91 Bab 91 Kepergok
92 Bab 92 keinginan untuk rujuk
93 Bab 93 Kedua Kalinya
94 Bab 94 ketemu diana
95 Bab 95 keluarga yang seru
96 Bab 96 Kecewa
97 Bab 97 Masuk rumah sakit
98 Bab 98 Kamu keterlaluan Metty
99 Bab 99 Menghayal jari TKW
100 Bab 100 Selalu sabar
101 Bab 101 Pembantu angkuh
102 Bab 102 Cek cok dengan pembantu
103 Bab 103 Kondisi mama
104 Bab 104 Ke ladang
105 Bab 105 tiba di ladang
106 Bab 106 gadis yang bersama irfan
107 Bab 107 Bukti
108 Bab 108 pulang ke rumah
109 Bab 109 Meityza
110 Bab 110 Tamparan untuk metty
111 Bab 111
112 Bab 112 dibutakan oleh irfan
113 Bab 113 ketakutan metty
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 134
126 Bab 132
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan
2
Bab 2 Uang Hasil Jualan Suami
3
Bab 3 Perselisihan Dalam Rumah Tangga
4
Bab 4 Melahirkan
5
Bab 5 Nama Putri Kecilku
6
Bab 6 Pertengkaran
7
BAB 7 permintaan Maaf Suami Ku
8
Bab 8 Sahabat semasa SMA
9
Bab 9 Gosip Receh
10
Bab 10 bertemu Sahabat
11
Bab 11 Curhatan ku
12
Bab 12 rahasia suami ku
13
Bab 13 Kebahagiaan yang sempat hilang
14
Bab 14 Kunjungan Ke Rumah Mertua 1
15
Bab 15 Kunjungan Ke rumah Mertua 2
16
Bab 16 Tiara
17
Bab 17 mengumpulkan bukti-bukti
18
Bab 18 pura-pura Baik
19
Bab 19 Buku Nikah
20
Bab 20 Pulang kampung
21
Bab 22 Dukungan orang tua.
22
Bab 23 Gugatan Cerai
23
Bab 21 Kesedihan Orang Tua
24
Bab 24 Surat panggilan sidang
25
Bab 25 Berlibur dimasa pengadilan.
26
Bab 26 Sidang kedua
27
Bab 27 Rencana Tiara
28
Bab 28 Surat Cerai
29
Bab 29 Kaget
30
Bab 30 Akibat kecerobohan
31
Bab 32 Kedatangan irfan
32
Bab 33 Kemarahan Irfan
33
Bab 34 Kesadaran Irfan
34
Bab 31 Manipulasi tiara
35
Bab 36 Rencana Masa Lalu
36
Bab 35 Diana Vs Tiara
37
Bab 37 Berdamai
38
Bab 38 Minggat dari rumah mertua
39
Bab 39 Mulai Bertindak
40
Bab 40 kerja sama
41
Bab 41 Ungkapan perasaan
42
Bab 42 Akur
43
Bab 43 Informasi kerja
44
Bab 44 Kesalahan?
45
Bab 45 Lelah
46
Bab 46 Kunjungan ke kantor
47
Bab 47 Di khianati
48
Bab 48 Terbongkar
49
Bab 49 Atasan Angkuh Yang Terpojok
50
Bab 50 Penggelapan dan perusahaan
51
Bab 51 Menata kantor
52
Bab 52 Kesibukan
53
Bab 53 Keceplosan
54
Bab 54 Ke kantor
55
Bab 55 Kembali mempimpin
56
Bab 56 rumah sakit
57
Bab 57 Tetangga julid
58
Bab 58 Menceritakan
59
Bab 59 Kerja sama perusahaan
60
Bab 60 Minta uang ke mama
61
Bab 61 pulang dari rumah sakit
62
Bab 62 Berkedok jalan-jalan
63
Bab 63 perbuatan terlarang
64
Bab 65 kedatangan diana
65
Bab 64 Hotel
66
Bab 66 Sakit hati
67
Bab 67 Meityza
68
Bab 68 Kemarahan ibu
69
Bab 69 Mulai Berulah
70
Bab 70 Ketakutan pembantu
71
Bab 71 Menemui rumah orang tua irfan
72
Bab 72 Tangisan mamanya irfan
73
Bab 73 Pelukan sang ibu
74
Bab 74 Tak sapaan
75
Bab 75 Kegugupan
76
Bba 76 Ku Ikuti Permainan mu
77
Bab 77 mengungkit masa kelam
78
Bab 78 awal dari permainan ku.
79
Bab 79 Lihat saja dulu
80
Bab 80 Si Suka memberi
81
Bab 81 Awal yang Baik
82
Bab 82 Keluarga pak doni
83
Bab 83 Tawaran untuk Menginap
84
84 Siasat bu rani
85
Bab 85 POV keluarga irfan
86
Bab 86 Pak yanto
87
Bab 87 Merasa bahagia
88
Bab 88 Tetangga julid
89
Bab 89 Pergi ke pantai
90
Bab 90 Kebohongan
91
Bab 91 Kepergok
92
Bab 92 keinginan untuk rujuk
93
Bab 93 Kedua Kalinya
94
Bab 94 ketemu diana
95
Bab 95 keluarga yang seru
96
Bab 96 Kecewa
97
Bab 97 Masuk rumah sakit
98
Bab 98 Kamu keterlaluan Metty
99
Bab 99 Menghayal jari TKW
100
Bab 100 Selalu sabar
101
Bab 101 Pembantu angkuh
102
Bab 102 Cek cok dengan pembantu
103
Bab 103 Kondisi mama
104
Bab 104 Ke ladang
105
Bab 105 tiba di ladang
106
Bab 106 gadis yang bersama irfan
107
Bab 107 Bukti
108
Bab 108 pulang ke rumah
109
Bab 109 Meityza
110
Bab 110 Tamparan untuk metty
111
Bab 111
112
Bab 112 dibutakan oleh irfan
113
Bab 113 ketakutan metty
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 134
126
Bab 132

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!