Metty sedang mengenakan busana dan menghias dirinya yang akan melangsungkan pernikahan, dia menatap dirinya di cermin dengan rasa penuh takjub akan kecantikannya yang berbalut busana pernikahan serba putih itu.
Metty berasa dari keluarga yang sederhana untuk kebutuhan sehari hari saja Ia kadang meminjam uang ke tetangganya, orang tua Metty bekerja di ladang milik mereka, Hari ini adalah hari pernikahan Metty dengan Irfan seorang pria dari kampung sebelah.
Irfan juga berasal dari keluarga yang sederhana orang tua mereka sama-sama petani, mereka terpaksa menikah karena Metty telah mengandung anak Irfan, mereka dulu satu sekolah saat SMA dan menjalin hubungan asmara.
Metty mengajak Irfan ke rumahnya saat orang tua sedang di ladang, Ia mengajak Irfan makan siang selesai makan Metty istirahat di rumahnya. Irfan yang melihat pacarnya sedang tidur menggunakan t-shirt itu tidak dapat menahan nafsunya, Ia menyentuh perlahan setiap inci dari tubuh Metty yang sangat mulus dan mulai melakukan hubungan suami istri hingga Metty hamil diluar nikah dan mengharuskan mereka untuk menikah itu.
Orang tua dari kedua belah pihak tidak dapat melakukan apa-apa selain menerima lamaran dari Irfan dan keluarganya hingga mereka pun akan menikah hari ini. Walaupun pernikahan yang mereka langsungkan sangat sederhana tapi Metty merasa sangat bahagia karena Irfan mau bertanggung jawab atas apa yang telah Ia perbuat pada Metty.
Kedua belah pihak pun segera melangsungkan pernikahan tersebut dengan lancar tanpa ada g kendala sedikit pun, setelah resepsi pernikahan selesai mereka memutuskan untuk tinggal di rumah Metty berhubung keluarga Metty membutuhkan mereka. Mereka pun berpamitan kepada keluarga Irfan untuk pulang ke rumah Metty lebih awal agar mereka bisa beristirahat setelah sampai di rumah nanti.
Satu jam menempuh perjalan akhirnya mereka sampai di rumah orang tua metty, mereka disambut oleh keluarga dan tetangga terdekat metty, merry dan irfan diajak masuk oleh ibu Ella ( ibunya metty) dan meminta meminta tolong kepada yang lain untuk membawa masuk barang-barang merry juga irfan.
Ibu Ella mengajak tetangga makan malam di rumah untuk menyambut kedatangan metty dan irfan,Tadi siang ibu Ella mengajak tetangga membuat aneka makan khas yang ada di desanya untuk disajikan sebagai hidangan makan malam mereka.
Setelah makan malam selesai ibu Ella dibantu para tetangga dan juga metty untuk membereskan bekas Sisa-sisa makan tadi, para tetangga yang ada di rumah sudah pulang ke rumah Masing-masing, ibu Ella meminta metty dan irfan untuk beristirahat takutnya calon bayi yang ada dalam kandungan metty bermasalah nantinya jika metty tidak beristirahat, metty yang menyadari kekhawatiran ibunya pun langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat disusul oleh irfan.
Setelah sampai dikamar mereka duduk di atas kasur sambil rebahan dan tidak ada yang berbicara satu sama lain diantara mereka,metty yang melihat irfan diam membuat dia takut kalau irfan merasa tidak enak tinggal dirumahnya,ia pun bertanya pada Iran.
" Mas kenapa diam aja?"ucap metty. Irfan yang menyadari istrinya memandang Ia dari tadi pun menjawab.
"nggak papa dek, kamu tidur aja ya udah malam".
" Mas dari tadi aku lihat kok bengong terus. Apa mas tidak nyaman tinggal disini? ".
"Nggak dek mas suka ko tinggal disini, tempatnya nyaman dan sejuk".
" Syukurlah kalau mas nyaman tinggal disini"
"Iya dek, sekarang kamu tidur ya biar calon anak kita sehat" Kata irfan sambil mengelus perut istrinya.
" Mas, makasih ya udh mau bertanggung jawab! "
Irfan nampak terkejut mendengar ucapan istrinya, " Kenapa berterimakasih dek, sudah seharusnya mas bertanggung jawab atas apa yang mas udah perbuat pada kami dek ".
Metty merasa terharu mendengar ucapan suaminya. Ia mengira irfan tidak akan mau bertanggung jawab atas perbuatannya. " Semoga saja mas bisa bahagia hidup bersama ku sekarang maupun nanti, " Ucap metty.
" Udah dek sekarang kita istirahat yah biar besok bisa bangun pagi".
Irfan dan metty pun tertidur dengan pulas karena mereka merasa sangat lelah melalui hari-harinya yang penuh dengan kesibukan tadi.
Keesokan harinya mereka bangun jam 5 untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di rumah dikarenakan jarak masjid dengan rumah tempat tinggal mereka lumayan jauh, selesai melaksanakan sholat metty membantu ibu untuk membuat sarapan, metty membuat telur dadar sedangkan ibu menggoreng nasi, setelah sarapan siap mereka memanggil suaminya untuk sarapan. Saat sarapan bapak mengajak mas irfan untuk ikut ke ladang.
" Nak nanti kamu ikut bapak sama ibu pergi ke ladang yah, " Ucap Bapak.
" Iya pak. Metty di rumah sama siapa nanti pak? "
" Nanti biar metty di rumah sendirian, toh juga dia udh terbiasa tinggal sendiri Nak "
"Baiklah kalau gitu pak nanti saya ikut pergi ke ladangnya".
waktu sudah menunjukan jam 6 pagi. Sudah waktunya mereka berangkat ke ladang untuk memanen jagung. Ketika mereka sudah berangkat ke ladang metty membersihkan rumah mulai dari menyapu, cuci piring, mencuci baju setelah pekerjaan rumah dirasa selesai metty bergegas untuk mandi agar Ia merasa segar karena merasa gerah membersihkan rumah seorang diri.
Selesai mandi metty memasak untuk dibawah ke ladang Ia takut mereka kelaparan sudah jam 11 siang dia belum mengantarkan makan siang untuk suami dan orang tuanya, metty memasukan makanan ke dalam kotak makan untuk dibawah ke ladang, dirasa semua sudah siap metty pun berangkat menuju ladang seorang diri dengan menenteng keranjang berisikan makanan.
Jarak ladang dengan rumah berkisaran 600 meter Metty merasa sangat capek dan kepanasan menempuh perjalan yang cukup jauh, beberapa menit metty pun akhirnya sampai di ladang Ia melihat suami dan orang tuanya sedang beristirahat di gubuk, metty pun memanggil mereka.
" Ibu, bapak, mas ini aku bawakan makan siang".
" Dek, kamu kesini sama siapa? "
" Sendiri mas, soalnya tadi kalian nggak bawa makan siang, jadi aku bawakan untuk kalian ini" Ucap metty sambil memperlihatkan keranjang yang Ia bawa.
"Nak, kenapa repot-repot bawa makanan segala, kamu kan lagi hamil ". Kata ibu
" Hehehe, iya nih metty cuma antar makan siang nih sekalian lihat- lihat ladang ini". ucap metty sambil cengengesan.
"Yasudah sini Nak, Kita makan bareng" Ucap bapak. Akhirnya mereka pun menikmati makan siang di gubuk disertai dengan angin sepoi-sepoi membuat mereka ingin tidur sekedar melepas lelah yang dirasa.
Mereka pulang ke rumah bersamaan sore hari, pemandangan pedesaan saat sore menjelang magrib ini sangatlah indah membuat siapapun ingin selalu berada di desa ini, karena desa tempat tinggal kami masih sangat asri pegunungan terlihat begitu indah dipadukan dengan sawah-sawah warga yang tumbuh dengan suburnya.
Setiap orang yang berkunjung kesini pasti betah tinggal di desa yang sangat asri ini, sesampainya di rumah metty menyiapkan makan malam dibantu oleh ibu sedangkan ayah dan mas irfan pergi mandi untuk membersihkan diri, agar lebih seger karena seharian bekerja di ladang.
Makan malam telah disiapkan di dapur yang beralaskan tikar, metty pergi mandi untuk membersihkan diri karena merasa gatel pulang dari ladang, setelah semuanya siap mereka pun makan malam bersama ditengah sunyi nya malam menemani mereka.
Sudah satu minggu kami mengarungi kehidupan rumah tangga ini, setiap harinya kami biasa menghabiskan waktu di ladang untuk membantu ibu dan bapak memanen jagung yang akan kami jualan ke pasar atau ke desa-desa lainnya. Pagi hari setelah irfan pergi menjual jagung ke pasar, Metty membantu ibu membersihkan rumah, metty mencabut rumput yang mulai tumbuh di depan rumah agar tidak mengganggu pemandangan luar rumahnya.
Ketika sedang asyik mencabut rumput salah satu tetangga metty Bu Mita yang merupakan tukang gosip paling rese di kampung mendatangi metty,
"Eh metty lagi apa itu? " Tanya bu Mita.
Metty yang fokus mencabut rumput kaget karena tiba-tiba ada bu Mita di sampingnya.
" Eh bu Mita, ini lagi cabut rumput yang mulai tinggi bu" Ujar Metty.
"Oalah emang suami mu kemana Metty? Kok gak suruh suami kamu aja cabut rumputnya? "
"Mas irfan pergi bantu bapak jual jagung bu, kebetulan saya nggak ada kerjaan jadi saya berinisiatif mencabut rumput ini sendiri bu".
Mendengar ucapan metty bu Mita menjadi jengkel " Udahlah metty nggak usah sok rajin, pakai cabut rumput segala." .Ujar bu Mita yang memang tidak menyukai keluarga metty.
" Aduh bu bukannya saya sok rajin kan ini rumah saya jadi wajar dong kalau saya menjaga agar rumah saya keliatan tetap bersih dan terawat. "
Bu Mita menatap metty dengan tatapan sinis dan berlalu dari rumah metty tanpa ngomong apa-apa lagi. Metty yang melihat kelakuan bu Mita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala " Kok bisa ya ada orang seperti itu. Mau bersihin rumah aja di komen. " Metty pun melanjutkan aktivitas nya mencabut rumput.
Setelah Satu jam metty membersihkan halaman rumah Ia memutuskan untuk mandi. "Bu metty mau mandi dulu ya,Soalnya gatel ini abis bersihin rumput depan rumah. " Ujar metty sambil menatap ibunya.
"Iya Nak mandi sana. Setelah mandi nanti bantu itu siapkan makan siang buat bapak dan suami mu. " Kata bu Ella. Metty pun bergegas pergi mandi sekedar untuk membersihkan dirinya dari debu-debu yang menempel di badannya agar Ia Merasa lebih segar.
Metty sedang menyiapkan makan siang , Ia menyanyikan makanan untuk suami dan orang tuanya, mereka makan dengan lahap, bu Ella menanyakan pada metty tentang kedatang bu Mita.
"Nak metty tadi ibu lihat ada bu Mita ngobrol sama kamu . "
Metty pun menjawab pertanyaan ibunya perihal bu Mita tadi. " Iya bu, tadi bu Mita bilang kenapa aku yang cabut rumput bukan suami ku. "
"Padahal kan kalau aku mau cabut rumput ya gak papa , toh juga untuk membersihkan rumah agar terlihat rapi bu. " Ujar metty pada ibunya.
" Oh gitu toh Nak, yasudah biarkan saja kamu tau sendiri kan bu Mita itu orangnya kaya gimana. "
"Iya bu, aku juga udah biasa ngeliat bu Mita ngomong gitu. "
Selesai makan siang metty ngobrol sama suaminya tentang hasil jualannya hari ini, Ia penasaran berapa si hasil jualan jagung yang tiap hari orang tuang dulu jualan tapi tidak pernah memberitahu metty berapa hasil dari setiap jualannya per hari itu.
" Mas, gimana hasil jualan hari ini?. "
" Cuma dikit dek, soalnya tadi banyak juga orang lain yang jualan di pasar. " Irfan menceritakan kepada istrinya tentang jualannya di pasar tadi.
"Oh gitu ya mas. Terus berapa hasil dari jualan mas hari ini?. " Ujar metty yang penasaran tentang hasil jualan suaminya.
" Cuma 50 ribu dek, itupun syukur-syukur ada yang beli. "
" Terus kemarin berapa hasil jualan nya mas? "
"Kemarin dapat 300 soalnya ada di borong borong anak muda yang mau pergi ke puncak dek. " Metty merasa senang bisa mengetahui hasil jualan suaminya.
" Alhamdulillah kalau gitu mas, berarti bisa buat beli perlengkapan bayi kita nanti ya? . "
Mendengar ucapan istrinya irfan merasa kebingungan harus menjawab apa.
" Insya Allah ya dek, soalnya mas berniat mau beli motor dulu biar nanti kalau kita pergi kemana-mana bisa pakai motor nggak selalu minjam punya bapak dek. "
" Tapi mas bentar lagi kan aku mau lahiran masa kita nggak beli perlengkapan bayi kita si" Kata metty yang ingin membeli perlengkapan bayi yang akan dilahirkan nya nanti.
" Iya dek, doa kan ya supaya mas bisa mendapatkan uang lebih banyak biar bisa beli yang kamu inginkan. " Mendengar ucapan suaminya metty hanya menurut dan mendoakan suaminya agar Ia Bisa Membeli perlengkapan bayi yang akan lahir beberapa bulan lagi.
Suasana malam di pedesaan sangat sejuk dan memanjakan mata bagi siapa saja yang melihatnya, irfan sedang duduk di kursi depan rumah sambil menatap cahaya rembulan dan bintang yang bersinar,Ia sedang memikirkan bagaimana nasib kehidupan kedepannya nanti jika Ia hanya mengandalkan Uang hasil jualan nya yang tidak seberapa itu. Metty yang melihat suaminya melamun di depan rumah menghampiri nya.
" Mas, dari tadi kok melamun terus aku lihat, Apa ada yang mengganggu pikiran mas?." Ujar metty seraya menepuk pundak suaminya.
" Eh dek , kok belum tidur ini kan udh malam!. " Ucap irfan yang kaget akan kedatangan istrinya.
" Belum ngantuk mas, mas sendiri ngapain melamun didepan rumah malam-malam?, ke sambet makhluk harus nanti loh. " Ujar metty seraya melirik suaminya.
"Ah kamu ada-ada aja dek, mana ada makhluk halus yang berani sama mas, mas kan pemberani. "
" Aduh mas-mas pemberani darimana wong dengar suara kodok aja takut. "
"Hahaha, yasudah ayok kita tidur dek gak baik kamu kalau kamu tidur lama-lama nanti anak kita kenapa napa lagi. "
"Iya mas, yuk kita tidur aku juga udh ngantuk ini ". Kata metty pada irfan.
Selesai ngobrol sambil menikmati angin malam Mereka pun memutuskan untuk masuk ke rumah dan tidur karena merasa lelah. Tengah malam irfan terbangun karena mimpi buruk yang menghantuinya,
" Astaghfirullah ya Allah mimpi apa ini, lindungilah hamba dan keluarga hamba Ya Allah " Ucap irfan dalam hatinya. Ia bermimpi istrinya mengalami keguguran karena terjatuh di kamar mandi ketika metty mau mandi. Irfan tidak bisa melanjutkan tidurnya, Takut mimpi buruk itu datang lagi saat ia terlelap nanti, irfan pun bergegas meraih ponselnya untuk melihat jam, jam menunjukan pukul 2 dini hari.
Ia memutuskan untuk melaksanakan sholat tahajjud irfan segera mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat dengan khusyuk Ia berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah SWT agar tidak terjadi sesuatu hal yang buruk kepada istrinya.
" Ya Allah jauhkanlah hamba beserta keluarga hamba dari amarah bahaya yang ada dan jauhkanlah kami dari orang-orang yang berniat menyakiti dan menzolimi kami ya. Lindungilah calon anak hamba dan istri hamba Ya Allah semoga kami selalu berada dalam lindungan Mu Ya Allah, berikanlah kami rezeki yang melimpah Ya Allah agar hamba bisa memenuhi kebutuhan istri hamba." .
Irfan mencurahkan segala isi hati dan kegelian kepada yang Maha Kuasa, hingga Ia terlelap di atas sajadahnya.
"Mas bangun, udah tunggu bapak kita sholat subuh berjamaah lagi mas. " Metty yang mendapati suaminya tertidur begitu pulas di atas sajadah membangunkannya agar bisa sholat berjamaah lagi.
" Eh iya dek, mas ambil wudhu dulu ya kamu tunggu di sana sama ayah duluan nanti mas gabung abis wudhu. " Ujar irfan, Ia tidak menyadari kalau dirinya tertidur sehabis melaksanakan sholat tahajjud semalam.
Metty berniat membuat sarapan untuk keluarga sehabis sholat tadi, Ia meminta kepada ibunya supaya beristirahat agar ia bisa memasak sendiri.
" Bu biar metty saja yang masak, ibu istirahat saja di kamar. "
"Nanti kalau semua udah siap biar metty panggilkan. " Ujar metty pada bu Ella
" Tumben kamu mau masak sendiri Nak, biasa selalu sama ibu?. " Ujar bu Ella yang merasa aneh dengan sikap putrinya.
" Hehehe, ya gapapa bu, biar Metty terbiasa dan ibu bisa istirahat sebelum ke ladang nanti sama bapak".
" Ya sudah nak, pergi dah masak nanti keburu pagi. "
Metty memasak dengan bahan dapur seadanya, sayuran udah mau habis begitupun dengan beras yang tersisa hanya untuk makan siang nanti. Ia menyajikan masakannya seperti biasa dan dirasa sudah siap Ia memanggul keluarga untuk segera sarapan.
Bapak yang melihat metty masak sendiri merasa penasaran dan menanyakan nya ke metty. " Tumben tadi masak sendiri nak. Biasanya sama ibu. "Ujar bapak memulai obrolan di ruang makan.
" Eh iya Pak, metty cuma ingin masak sendiri biar bisa mandiri Pak. " Ujar metty salah tingkah mendengar ucapan bapaknya.
"Oalah gitu toh, baguslah kalau gitu kenapa gak dari dulu kamu masak sendiri?. "
" Anu Pak, dulu kan metty belum bisa masak. " Ungkap metty dengan rasa bersalah, bu Ella yang mendengar obrolan putri dan suaminya menengahi mereka.
" Udah pak, mari kita lanjut sarapannya biar biar bisa ke ladang lebih awal pak. " Ujar bu Ella.
Setelah bapak dan ibu berangkat ke ladang metty memutuskan untuk membersihkan rumah dan mencuci pakaian kotor milik suami dan orang tuanya, dirasa semua sudah selesai metty merebahkan tubuh di depan TV berniat untuk menonton film kartun kesukaannya. Saat sedang asyik menonton pintu rumah dibuka oleh seseorang yang ternyata adalah suaminya metty si irfan.
Metty yang aneh melihat suaminya sudah pulang lebih awal dari biasanya pun menanyakan ke suaminya.
" Loh mas kok udah pulang, gak biasanya pulang jam segini?. "
Irfan yang mendapati istrinya sedang asyik menonton dan ia merasa keberatan atas pertanyaan metty berkata;
" Suami pulang kok gak disambut malah ngomong gitu dek-dek. "
" Bukan gitu mas, biasanya kan pulang bareng sama bapak. " Ujar metty yang merasa aneh dengan sikap suaminya.
" Buatin mas kopi dek, mas capek ini. "
"Iya mas, sebentar aku buatin dulu. " Metty pun berlalu dari hadapan suaminya dan menuju dapur untuk membuat kopi.
Irfan duduk di kursi sambil main handphone sembari menunggu istrinya yang sedang membuat kopi.
"Mas ini kopinya . " Metty meletakkan kopi di atas meja di depan suaminya dan berniat meminta uang pada suaminya untuk membeli keperluan dapur yang sudah menipis.
"Mas, minta uang dong aku mau beli sayur sama beras. "
Irfan terkejut mendengar ucapan istrinya mana uang hasil jualannya udah habis dipakai buat beli rokok, Ia bingung mau jawab apa, tapi melihat istrinya yang menunggu jawabannya dari tadi irfan pun menjawab.
" Mas gak punya uang dek, minta ke ibu atau bapak mu saja dulu. "
" Bukannya kemarin uangnya ada mas?, kok bisa habis mas beli apa? ". Tanya metty dengan penuh selidik.
" Uang kemarin udah mas beli rokok dek. Kamu tau kan kalau mas tidak merokok rasanya kaya gak makan seminggu dek. "
" Mas-mas coba kurang porsi merokok kamu, disini kita numpang gak enak terus terusan ibu sama bapak yang beli beras. " Metty mulai tersulut emosi tatkala mendengar penuturan irfan.
" Sudahlah dek, mas itu capek pulang kerja bukannya dilayani malah diomelin. "
" Mas sadar gak si, kalau mas lebih mementingkan rokok daripada memenuhi kebutuhan aku yang bentar lagi mau lahiran. "
" Mas kira dengan merokok mas bisa kenyang dan gak perlu makan lagi?, kalau gitu ya enak mas gak usah makan sekalian merokok aja tiap hari. " Mendengar istrinya yang marah-marah membuat irfan tidak betah di rumah, Ia memutuskan pergi ke rumah temannya di gang sebelah rumahnya.
" Kamu ini bukannya mendoakan suami malah memarahi, sudahlah aku mau pergi ke rumah teman, bisa meledek kuping ku kalau terus terusan mendengar ocehan kamu. "
Melihat tingkah suaminya membuat metty diam sembari meneteskan air mata, Ia tidak menyangka suaminya bisa ngomong kasar padanya. Ia memutuskan untuk masuk dan memasak untuk kedua orang tuanya yang sedang bekerja di ladang, metty khawatir bagaimana caranya Ia bisa mendapatkan uang untuk membeli beras yang sudah habis itu, Ia takut kalau meminta ke bapaknya nanti bakal menimbulkan masalah bagi rumah tangga bersama suaminya.
Selesai menyiapkan masakan ia memasukan ke keranjang yang biasa ia pakai untuk membawa makanan, ia menempuh perjalan dengan bersusah payah karena perutnya yang makin hari makin membesar itu. Di ladang kedua orang tuanya sedang beristirahat, bu Ella yang melihat kedatangan metty pun menyambutnya. " Nak kok kamu yang datang, suami mu kemana? " Tanya bu Ella.
" Mas irfan tadi pergi ke rumah temannya buk. "Ungkap metty yang melihat raut kebingungan di wajah orang tuanya
" Loh bukannya irfan tadi bilang mau ambil makanan, kok sekarang malah kamu yang datang. " Ungkap bapak dengan tatapan marah.
" Iya Pak, tadi mas irfan marah sam metty karena meminta uang untuk beli bahan dapur dan beras yang udah habis Pak. " Ujar metty dengan sedikit ragu-ragu, Ia takut bapak nya marah sama mas irfan nantinya.
" Sudah bapak duga kalau suami mu itu memang laki-laki pemalas,lihat sekarang uang buat beli beras saja tidak dikasih. "
" Sudah Pak jangan bilang gitu kasian metty dia lagi hamil besar jangan membebani pikiran anak kita Pak. "Kata bu Ella yang melihat metty meneteskan air mata.
" Bukan apa-apa bu coba saja metty pandai menjaga dirinya dulu, semua ini tidak akan terjadi. "
" Maafin aku Pak, aku sadar telah melakukan kesalahan tolong maafkan aku Pak. " Ucap Metty sembari memeluk kaki bapaknya dengan isak tangis yang tak dapat dibendung lagi.
" Pak sudah lah, Jangan mengungkit ungkit masa lalu anak kita Pak, kasian dia. " Ujar bu Ella yang melihat putrinya menangis di kaki suaminya itu.
" Biar saja bu, kita terlalu memanjakan dia. Tapi apa yang dia berikan ke kita? Bukannya mendapatkan suami yang baik malah begini jadinya. "
"Metty yuk berdiri nak jangan gitu, kamu naik ke sana biar ibu yang ngomong sama bapak nanti. " Ucap bu Ella sembari meraih tangan anaknya dan mengajaknya naik ke atas gubuk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!