Daddy Is My Husband
Brakkk...
Suara benturan itu terdengar keras di tengah derasnya hujan. Suara petir dan derasnya hujan semakin membuat sore hari yang mendung ini terasa semakin mencekam.
Darah yang mengalir di jalanan terhapus oleh air hujan. Banyak orang yang berkerumun di tempat kecelakaan terjadi.
"Itu ada anak kecil yang masih selamat disana" teriak salah satu warga yang berada disana.
Beberapa warga dan petugas kepolisian langsung berlari ke arah warga yang berteriak itu. Ternyata memang benar, disana ada seorang gadis kecil yang meringkuk di atas aspal. Spertinya dia masih sadarkan diri.
Matanya menatap dengan samar dua orang yang tergeletak di tengah jalan dengan bersimbah darah. Tangan mungilnya terangkat seolah ingin menggapai mereka yang terlegeletak jauh dari arahnya.
"A-Ayah.. Ibu"
"Tolong dia pak, dia masih hidup"
Seseorang yang berada di dalam mobil langsung tersentak kaget saat ada seseorang yang berdiri di tengah jalan sambi merentangkan tangannya.
Elion yang baru saja kembali dari perusahaan nya sore ini, tentu harus tercegat hujan deras dan sialnya dia harus terjebak macet juga karena adanya kecelakaan.
Elion membuka kaca jendela mobilnya saat orang itu terus-terusan mengetuk jendela mobil. Dia melihat kerumunan orang dan mobil yang penyok karena kecelakaan yang terjadi.
"Tolong, itu ada anak kecil masih sadarkan diri. Bisa minta tolong untuk segera di bawa ke rumah sakit. Ambulance yang kami telepon masih dalam perjalanan"
Sebenarnya Elion ingin menolak, tapi saat dia melihat seorang gadis kecil yang tergeletak di atas jalanan dengan bersimbah darah. Entah hanya penglihatan Elion yang tidak benar, atau memang benar jika gadis kecil itu seperti sedang menangis. Terlihat dari punggungnya yang bergetar.
"Bawa saja masuk ke dalam mobil saya Pak"
Warga yang ada disana langsung membawa gadis kecil yang malang itu ke dalam mobil Elion. Setelah Elion memberi tahukan ke rumah sakit mana dia akan membawa anak kecil ini. Dia langsung melajukan mobilnya, menembus hujan deras di sore ini.
Sesekali Elion melirik ke arah belakang, dimana gadis kecil itu berada di sana dengan wajah penuh darah.
Kasihan sekali dia. Apa dia bersama orang tuanya? Lalu, apa orang tuanya selamat?
Elion mengingat bagaimana dulu Ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan mobil. Di saat itulah, Elion mulai mengambil alih kendali perusahaannya dan menjalankannya dengan kemampuan yang dia miliki.
Sampai di rumah sakit, Elion segera keluar dari mobil dan menggendong gadis kecil itu untuk membawanya ke dalam rumah sakit.
"Tolong.. Tolong anak ini" teriak Elion saat dia memasuki rumah sakit dengan menggendong gadis kecil korban kecelakaan itu.
Dengan sigap para perawat langsung membawa brankar pasien ke arah Elion berada. Elion menidurkan tubuh mungil itu di atas brankar pasien, dan para perawat segera membawa anak kecil itu ke ruangan unit gawat darurat.
Elion menunggu di kursi tunggu yang berada di depan ruang unit gawat darurat itu. Hingga beberapa saat kemudian, pintu ruangan terbuka dan Elion langsung berdiri dan menghampiri dokter juga perawat yang keluar dari ruangan itu.
"Bagaimana keadaannya?"
"Dia sudah melewati masa kritisnya, tapi benturan keras di kepalanya membuat saraf otaknya sedikit terganggu. Jadi, mungkin dia akan mengalami koma untuk beberapa waktu. Kami akan lakukan yang terbaik agar anak anda segera terbangun dari komanya"
Elion sedikit kaget mendengar penjelasan dokter barusan. Dan apa tadi? Dokter itu mengira jika gadis kecil yang dia tolong adalah anaknya. Apa memang wajahnya sudah setua itu? Sampai dokter mengira Elion sudah mempunyai anak.
"Emm. Sebenarnya dia bukan...."
"Baiklah, anda banyak-banyak saja berdo'a agar anak anda segera tersadar dari komanya"
Setelah berkata seperti itu, Dokter langsung pergi begitu saja. Elion masih terdiam di tempatnya. Dia bingung sendiri harus melakukan apa saat ini.
Akhirnya Elion memilih untuk menunggu anak kecil itu di rumah sakit sampai ada keluarganya yang datang.
Namun, sampai besok harinya tidak ada satu pun keluarga yang datang untuk menemui gadis kecil itu. Hanya ada seorang polisi yang datang di siang hari menemui Elion saat itu.
"Maaf Tuan, apa Tuan ini keluarga dari korban?"
Tentu Elion langsung menggeleng, menjawab pertanyaan dari polisi itu. "Saya hanya menolongnya saat kejadian kecelakaan"
"Anak kecil ini sudah tidak memiliki keluarga, orang tuanya telah meninggal dunia tadi malam. Saat kami dari pihak kepolisian mencari tahu apa masih ada keluarga yang lain yang bisa kami mintai bantuan mengenai apa yang terjadi pada anak kecil ini. Tapi, ternyata anak ini tidak punya lagi saudara yang lain"
Elion menoleh ke belakang, dimana anak malang itu sedang terbaring di ranjang pasien disana. Tiba-tiba hatinya merasa bergetar, Elion merasa sangat kasihan dengan nasib anak malang ini.
"Kami berencana untuk membawa anak ini ke panti asuhan saja. Karena sudah tidak ada keluarga yang bisa merawatnya"
"Tidak perlu. Saya akan mengadopsinya"
...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...
Keputusan Elion untuk mengadopsi anak di usianya yang masih muda, tentu mendapat tentangan keras dari Ibu dan Kakaknya.
"Maksud kamu apasi El? Masa kamu mau ngadopsi anak di usiamu yang masih muda? Kamu saja masih menyelesaikan S3 kamu"
"Aku tinggal menyelesaikan sidang skripsi ku dan semuanya akan segera selesai. Mami dan Kakak tenang saja.."
Elion menatap kedua wanita yang berarti dalam hidupnya ini "...Aku hanya kasihan padanya, dia gadis kecil yang harus di tinggalkan kedua orang tuanya sekaligus. Mam, Kak.. Dia sama seperti aku yang kehilangan Daddy. Dulu, saat aku kehilangan Daddy. Aku masih mempunyai kalian. Sementara anak itu, dia tidak lagi mempunyai siapa-siapa"
Nyonya Rinjani Barney, Ibu dari Elion Barney dan Alena Barney. Dia menatap anak bungsunya yang baru saja mengatakan hal yang mengejutkan. Namun, Nyonya Rinjani melihat kesungguhan dari tatapan mata Elion. Dia tahu jika anaknya selalu serius dalam mengambil keputusan, apapun itu.
"Baiklah, Mami mengizinkan kamu untuk mengadopsi anak itu"
"Terimakasih Mam, karena sudah menyetujui keputusanku"
"Kenapa tidak membiarkan Kakak saja yang merawat anak itu, El. Dia mungkin bisa berteman dengan Darren. Usianya tidak akan jauh beda sepertinya"
Elion menggeleng cepat, menolak usulan dari Kakak perempuannya itu. "Aku ingin merawatnya sendiri Kak. Kau sudah memiliki Darren. Jadi, anak itu biarlah aku yang merawatnya"
Akhirnya keputusan Elion tidak bisa lagi di bantah oleh siapapun.
Bersambung
Kisah baru dimulai...
Jangan lupa dukungannya... kasih like komen di setiap chapter...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Mamah Kekey
hadir
2024-03-07
0
Tarmi Widodo
nyimak
2024-03-07
0
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
aku mpir thor
2024-02-10
0