Brakk..
Darren menggebrak meja kerjanya dengan kesal. "Sial, akun ku ada yang meretas"
Video yang di kirimkan Zayna terhapus dan musnah begitu saja dari akun pribadinya. Segera Darren memberi tahu Zayna tentang masalahnya ini. Hal itu tentu membuat Zayna begitu marah.
"Kau bodoh dan tidak bisa di andalkan. Bagaimana mungkin akun pribadimu bisa di retas sama orang lain. Pokoknya aku tidak mau tahu, kau harus bisa menggagalkan hubungan mereka. Mereka hanya baru berpisah beberapa hari saja bodoh! Kenapa kau bisa sebodoh ini, mereka bisa saja kembali bersama jika seperti ini semuanya"
Darren menjambak rambutnya dengan frustasi. Semuanya rencananya dan Zayna sekarang sudah gagal. Sepertinya Darren harus mencari cara lain untuk tetap memisahkan Reina dan Elion. Sampai Darren mengingat satu nama yang bisa membantunya untuk memisahkan mereka.
Besok paginya Darren kembali menjemput Reina di kosannya. Semuanya masih biasa saja karena Reina sepertinya belum mengetahui soal video itu. Setelah mengantar Reina ke kantornya. Darren segera ke perusahaannya. Seperti biasa, Darren selalu di sambut oleh senyuman salah satu karyawan nya yang sepertinya sangat terobsesi padanya.
Hampir setiap pagi, Rista selalu menyambut Darren di depan pintu lobby dengan membawakan teh atau kopi hangat untuk bos nya itu. Sudah menjadi rahasia umum tentang Rista yang selalu mengejar Darren yang jelas-jelas sangat cuek dan dingin padanya. Namun, Rista adalah gadis keras kepala yang tidak pantang menyerah dalam mengejar sesuatu. Termasuk mengejar cintanya ini.
"Morning Tuan, ini kopinya biar Tuan semangat kerjanya hari ini" kata Rista dengan senyuman cerianya.
Darren tersenyum, lalu mengambil cangkir yang di pegang Rista. "Terimakasih Rista"
Hampir saja Rista jatuh pingsan saat mendapatkan ucapan terimakasih dari Darren yang di sertai senyuman indahnya. Duh senyumnya bikin candu. gumamnya pelan.
"Nanti, kita makan siang bersama ya" ajak Darren dengan senyumannya yang membuat Rista candu.
Hah? Apa? Tuan Darren ajak gue makan siang bareng. Oh Tuhan, gue gak lagi mimpi 'kan.
Rista sampai mencubit pelan pipinya karena menganggap ini adalah mimpi semata. Sampai dia meringis sakit dengan cubitannya sendiri. Aaa... Gue gak mimpi. Teriaknya dalam hati, ingin rasanya Rista bersorak riang saat ini juga.
Darren tersenyum melihat tingkah Rista yang aneh itu. "Sudahlah, kau tunggu aku di lobby pas jam makan siang"
Darren berlalu menuju lift, meninggalkan Rista yang masih terdiam di tempatnya dengan rasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Pria dingin yang selama ini dia kejar, siang ini mengajak dirinya makan siang berdua. Betapa bahagianya Rista saat ini.
Rista berjalan menuju lift dengan berjingkrak senang. Tidak menyangka hari ini akan menjadi hari bahagia untuknya. Selama beberapa tahun mengejar Darren, Rista berharap hari ini adalah awal yang baik untuk perjuangannya selama ini. Semoga.
Jam makan siang telah tiba, Rista sudah benar-benar menantikan waktu ini. Dia segera membereskan beberapa berkas di atas meja kerjanya, lalu mengambil lipstik dari dalam tas selempangnya. Rista mengoleskan lipstik itu pada bibirnya.
"Pokoknya gue harus terlihat cantik, tapi gak menor. Haha"
Rista benar-benar bahagia, bisa makan siang bersama Darren saja sudah seperti keajaiban untuknya.
"Mau kemana Ris? Seneng banget kayaknya"
Rista menoleh ke arah teman kerjanya itu. "Aaa.. Gue emang lagi seneng, Tuan Darren ajakin gue makan siang bareng hari ini"
Teman kerja Rista langsung shock mendengar itu. Namun beberapa saat kemudian tersenyum tulus. Mereka tahu bagaimana perjuangan Rista yang tidak mengenal lelah dan tidak mengenal malu untuk mendekati Darren dan mendapatkan hatinya. Rista memang gadis yang gigih dalam berusaha.
Rista menunggu Darren di lobby kantor seperti yang di katakan pria itu tadi pagi. Suara pintu lift yang terbuka langsung membuat Rista menoleh dan Darren keluar dari lift dengan gagahnya. Berjalan mendekat ke arah Rista yang sedang deg-degan melihat ketampanan Darren.
"Ayo kita berangkat, kamu sudah siap 'kan?"
Rista mengangguk dengan jantungnya yang semakin berdetak kencang. Duh jantung gue, tenang dong. Jangan bikin gugup kayak gini.
Darren membawa Rista ke suatu restaurant yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan perusahaan. Memakan makanan yang sudah di pesannya dengan terus menatap wajah Darren yang juga sedang fokus makan. Lagi makan aja ganteng banget ni orang. gumamnya dalam hati. Rista masih merasa ini adalah mimpi, bisa makan siang bersama pria yang dia perjuangan selama ini.
Selesai makan, mereka tidak langsung pergi. Tentu Rista senang saja saat dia mempunyai lebih banyak waktu bersama pria yang dia cintai selama ini.
"Ris, aku boleh cerita?" tanya Darren, raut wajahnya berubah menjadi sendu.
Loh dia kenapa?
"Boleh, mau cerita apa? Lagi ada masalah ya?"
Darren mengangguk "Ini tentang sahabatmu juga"
Rista sedikit bingung dengan ucapan Darren kali ini. Sahabatnya? Apa maksudnya Reina, karena Rista tidak mempunyai sahabat baik lain selain Reina. "Maksudnya Reina?"
Darren mengangguk sebagai jawaban.
...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...
Rista menjadi tidak fokus pada pekerjaannya kali ini. Setelah makan siang bersama Darren, mood nya langsung hancur. Reina, sahabatnya memiliki scandal dengan Ayah angkatnya yang bahkan baru di ketahui Rista jika Reina adalah anak angkat.
Kini kecurigaan Rista terbukti sejak dia tidak sengaja melihat Reina dan Elion berciuman di teras rumahnya saat itu. Dan yang membuat Rista juga semakin kecewa karena Darren yang ternyata menyukainya, namun di larang oleh Reina. Benar-benar sahabat yang munafik. Rista benar-benar kecewa dengan Reina.
"Dengan tidak tahu malunya dia melarang Darren mengatakan cintanya sama gue, sementara dia tahu kalau gue begitu mencintai Darren"
Reina mengutak ngatik komputer di depannya. Dia mengetikkan sesuatu disana dan menyebarnya di akun palsu miliknya. Reina tersenyum setelahnya, namun hatinya terasa sakit atas hal yang telah dia lakukan barusana.
"Gue benci lo, Rein"
Beberapa saat kemudian apa yang Rista share langsung banyak yang melihatnya dan komen tidak baik di kolom komentar. Reina yang sedang membuka sosial medianya juga melihat postingan itu. Dadanya langsung naik turun meredam segala perasaan amarah dan sedih, apalagi saat dia membaca semua komentar yang masuk di postingan itu. Lebih parahnya, akun itu seolah sengaja menandai akun pribadi Reina sehingga semua orang akan tahu siapa gadis yang di ceritakan disana.
Gue gak nyangka punya temen yang gak punya otak. Dia memiliku scandal sama ayah angkatnya sendiri, bahkan sudah sampai melakukan itu. Mungkin sebentar lagi akan hamil. Ihh.. Jijik banget gue. Apalagi dia juga menyukai sepupu angkatnya. Benar-benar gadis yang menjijikan. Si 'R' ini benar-benar tidak tahu malu.
Reina sudah ingin menangis, tapi dia masih di tempat kerja. Jadi, Reina hanya mencoba menahannya.
Tuhan kenapa bisa seperti ini.
Bersambung
Jangan lupa dukungannya.. Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Raena..sabar.. cinta perlu perjuangan.. 🙏😂🙏
2024-02-09
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
duh Resti harus nya tanya dulu sama Reina jangan langsung percaya sama darren
2022-11-19
0