My First Love
Yasmin Anindiya Febriana 22 tahun, seorang gadis cantik lulusan S1 ilmu komputer. Dia adalah anak tunggal dari pasangan Aji Darmawan dan Nunik Indirawati. Mereka termasuk salah satu keluarga berada yang tinggal di komplek perumahan mewah dan elit dikotanya.
Yasmin memiliki paras yang sangat cantik. Namun sayangnya dia sedikit cuek dan terkesan tidak terlalu peduli dengan penampilanya. Dia tidak suka tampil feminim, apalagi memakai make up seperti teman-temanya.
Setiap orang yang melihat Yasmin, pasti mengira kalau dia adalah gadis cantik yang angkuh dan sombong, padahal sebenarnya tidak. Dia hanya tidak bisa berbasa-basi dengan orang yang baru dia jumpai atau dia kenal. Tapi bagi orang yang sudah sangat mengenalnya, Yasmin adalah pribadi yang menyenangkan, baik hati, pintar dan humoris.
Banyak laki-laki yang menyukainya, tapi satupun tak ada yang membuatnya tertarik atau jatuh cinta seperti Evan, pria yang dia sukai sejak kecil sampai sekarang.
***
Evan Kane Wijaya, 27 tahun seorang Ceo muda yang sangat tampan. Sama seperti Yasmin, Evan juga anak tunggal dari pasangan Heru Wijaya dan Mariska Kristina. Evan dan Yasmin memang sudah saling mengenal sejak kecil, karena kedua orang tua mereka berteman baik, dan juga bertetangga.
Evan adalah seorang Ceo disalah satu perusahaan pak Heru. Evan dan ayahnya bekerja di perusahaan yang berbeda, atau dengan kata lain mereka tidak sekantor
Wajah tampan, dan juga badan proposional yang di miliki Evan selalu berhasil membuat para gadis tak berkedip saat melihatnya. Beberapa agency bahkan sering menawarinya untuk menjadi seorang model, tapi dia tolak, karena sejak Evan duduk di bangku SMU, ayahnya mengatakan kelak dirinya harus membantu papanya mengelola perusahaan.
.....
Malam ini terasa begitu indah bagi Yasmin. Bukan karena bulan purnama atau bintang yang bertaburan dilangit, karena jelas-jelas saat ini sedang turun hujan. Semua keindahan yang dirasakan, karena Yasmin sangat bahagia, setelah mendengar perbincangan kedua orang tuanya dengan pak Heru dan bu Mariska, orang tua Evan, juga pak Imam, kakek Evan. Mereka membicarakan tentang perjodohan dirinya dengan Evan.
Yasmin benar-benar tidak menyangka orang tua mereka telah menjodohkan dirinya dengan lelaki yang dia sukai sejak dulu. Evan.....ya, dia sangat menyukai Evan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Evan yang memiliki wajah tampan sejak kecil telah berhasil merebut hati Yasmin.
Sejak dulu bahkan sampai saat ini, dia sangat mengagumi Evan. Evan yang tumbuh dewasa, semakin hari semakin terlihat tampan dan mempesona. Hampir setiap pagi, diam-diam Yasmin selalu mencuri pandang saat dia melihat Evan dari jendela kamarnya. Atau saat mereka berpapasan.
Yasmin adalah adik kelas Evan, yang terpaut selisih umur lima tahun. Saat mereka masih kecil, keduanya sering bermain bersama, baik itu dirumah Evan atau di rumah Yasmin.
Kedua orang tua Evan memang menyukai dan menginginkan Yasmin menjadi menantunya. Itu terbukti dari permintaan mereka pada kedua orang tua Yasmin yang ingin segera menikahkan anak mereka.
Yasmin bersorak kegirangan dikamarnya. Saking bahagianya dia sampai loncat-loncat di atas tempat tidur seperti anak kecil.
Karena rencana perjodohan itu, Yasmin mengurungkan niatnya untuk melanjutkan studi S2-nya. Baginya cita-cita terbesar dalam hidupnya sebentar lagi akan terwujud. Impiannya sejak kecil akan menjadi kenyataan. Dia akan menikah dengan pria pujaannya, tidak ada hal yang lebih penting dan membuatnya lebih bahagia dibandingkan dengan semua ini.
Dirumah Evan.
"Evan cucuku. Ada yang mau kami sampaikan sama kamu, nak." Kata kakek Imam.
"Apa itu kek?." Tanya Evan.
"Biar papa kamu saja yang bicara." Sahut kakek Imam.
"Ada apa pah?." Tanya Evan penasaran.
"Jadi gini Van, Papa, mama, sama kakekmu ingin kamu segera menikah." Ujar Pak Heru.
"Apaa?? Menikah?. Papa bercanda kan?."Tanya Evan.
"Tidak!! Papa serius. Kami ingin secepatnya kamu menikah." Jawab sang Ayah.
"Tapi pah, aku belum mau menikah. Aku masih ingin menikmati masa mudaku. Aku tidak ingin terikat dengan siapapun, apalagi menikah. Lagipula aku tidak punya pacar yang bisa kunikahi." Jelas Evan.
"Masa muda apanya. Kamu itu sudah dua puluh tujuh tahun Evan, sudah cukup untuk menikah. Dan baguslah kalau kamu gak punya pacar, karena kami sudah punya calon untuk kamu." Jelas pak Heru.
"Calon? Siapa?." Tanya Evan.
"Yasmin." Jawab pak Heru.
"Apaaa??. Yasmin?." Evan sangat terkejut." Maksud papa Yasmin anaknya om Aji, tetangga kita?."
"Iya. Dia. Gimana kamu setuju kan?. Papa tahu kok kalian udah deket. Dan papa yakin kamu juga suka kan sama Yasmin?. Dia itu cantik, baik, pinter pokoknya cocok sama kamu." Ujar pak Heru.
"Enggak pah, papa salah. Aku sama sekali gak suka sama dia. Iya papa benar, dia memang cantik, tapi aku gak pernah menyukai atau tertarik sama dia. Selama ini aku hanya menganggapnya sebagai adik."Jelas Evan.
"Apapun yang kamu katakan, papa nggak peduli. Pokoknya papa sama mama mau kamu menikah dengan Yasmin, titik. Kalau kamu nggak mau, silahkan kamu pergi dari sini, dan jangan pernah anggap kami sebagai orang tua atau keluarga kamu lagi." Ancam pak Heru, lalu meninggalkan Evan yang diam terpaku di tempatnya.
"Sebaiknya turuttin aja keinginan papa kamu, daripada kamu dapet masalah. Kamu tahu sendiri kan, gimana papa kamu." Ujar bu Mariska, membuat Evan semakin kesal, apalagi setelah mendengar ucapan kakeknya. "Kakek harap kamu mau menuruti keinginan kami. Kakek ingin secepatnya melihat anak kamu, sebelum kakek dipanggil Tuhan." Ujar kakek Imam, membuat Evan semakin kesal maksimal. Kakek yang selalu membelanya, juga sama sekali tidak membelanya.
Apa?. Anak?. Menikah saja aku belum siap, apalagi punya anak. Apalagi anak dari Yasmin. Ih enggak deh, makasih. Batin Evan.
Evan lalu masuk ke kamar, menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke atas tempat tidur. Dia menghela nafas panjang lalu menutup kedua matanya. Apa yang dikatakan pak Heru tadi benar-benar membuatnya tidak tenang. Dia ingin Evan menikah dengan Yasmin, gadis yang sama sekali jauh dari kriteria idamannya.
Evan akui Yasmin memang cantik, tapi menurutnya, Yasmin itu hanyalah seorang gadis kecil dan manja yang tidak bisa melakukan apapun selain menghamburkan uang orang tuanya. Selain itu dia juga tengil, receh dan pecicilan. Tidak ada sedikitpun kesan anggun dalam diri Yasmin. Intinya, dia tidak mencintai gadis bernama Yasmin itu.
Kepribadian Yasmin sangat bertolak belakang dengan Helen, gadis cantik yang telah menjadi pacar Evan sejak satu tahun terakhir. Hubungan cinta Evan dan Helen memang sedang hangat-hangatnya. Cinta Evan untuk Helen ibarat bunga yang sedang mekar-mekarnya, jadi mana mungkin dia mau menikah dengan gadis lain.
Evan tidak atau belum mengatakan hubungannya dengan Helen pada keluarganya karena dia memang belum siap menikah. Dengan mengatakan kalau dia tidak punya pacar, tadinya Evan fikir pak Heru tidak akan memaksanya untuk segera menikah, tapi ternyata dia malah menjodohkanya dengan Yasmin.
"Enggak!! Gue gak mau nikah sama dia. Gue gak cinta sama dia, lagipula gue gak mau nyakitin Helen. Apa gue ceritain aja hubungan gue ama Helen ke papa?. Ah iya bener, gue harus ceritain semuanya ke papa." Gumam Evan dikamarnya.
🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
akhirnya mampir juga karena lemas 😊😊😊 semoga gak bikin nyeseeeeeek hati melihat sikap Evan yang seperti ini
2022-10-12
1