"Ini." Evan meletakan sebuah map dihadapan Yasmin.
"Apa ini?." Tanya Yasmin.
"Itu surat perjanjian pernikahan kita. Kamu buka dan baca saja." Jawab Evan.
Yasmin segera membuka map itu dan membaca satu demi satu poin yang tertera dalam perjanjian tersebut. Dari sekian banyak poin yang dia baca, hanya ada satu yang membuatnya keberatan.
Disana tertulis, kalau Yasmin tidak boleh melarangnya berhubungan dengan kekasihnya, dan Evan juga tidak akan melarang Yasmin berhubungan dengan kekasihnya.Yasmin berpikir sejenak, lalu menjawab: "Oke, aku setuju." Sahut Yasmin mantap.
Menikah dengan pria pujaan hatinya adalah impian Yasmin sejak dulu, walau dia tahu laki-laki itu tidak mencintainya, dan menganggap dirinya hanya sebagai adik, tak apa, yang penting Yasmin bisa hidup bersamanya, melihat wajah tampannya setiap hari.
Yasmin merasa ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Dia bertekad akan berusaha untuk menaklukan hati Evan, selama mereka menikah. Yasmin meyakinkan diri dan hatinya bahwa cinta Evan akan tumbuh seiring berjalanya waktu.
Jangan panggil aku Yasmin, kalau aku tidak bisa mendapatkan mu kak Evan. Batin Yasmin.
"Kamu kenapa senyam-senyum kayak gitu?. Memangnya ada lucu dengan perjanjian itu?." Tanya Evan.
"Di Dunia ini gak ada yang lebih lucu dari kak Evan." Jawab Yasmin dengan senyumnya.
"Dasar tengil." Gumam Evan.
...
Waktu terasa cepat berlalu, tak terasa pernikahan Yasmin dan Evan pun tiba. Evan sudah duduk di meja akad, mengucapkan ijab kabul dihadapan penghulu, pak Aji, saksi juga semua orang yang hadir disana.
"Sah."....Satu kata itu terdengar ditelinga Evan, menandakan kalau dirinya kini telah resmi menjadi seorang suami dari gadis yang sama sekali tidak dia cintai. Matanya berkaca-kaca, karena saat ini dia teringat pada Helen.
Sang master of ceremony, atau mc wedding pun memanggil Yasmin sang mempelai wanita, yang kini telah resmi menjadi istrinya. Setidaknya itulah yang tertulis dibuku nikah, karena tidak ada nama Yasmin di hati Evan.
Sang mc meminta Evan berdiri menghadap ke arah seorang wanita cantik yang berjalan dengan begitu anggun ke arahnya, didampingi dua orang bridesmaids.
Semua mata tertuju padanya, menatap penuh kagum pada pengantin yang begitu cantik dan mempesona, membuat semua orang betah memandangnya, tak terkecuali Evan. Dia juga merasa pangling melihat Yasmin yang tampil cantik dalam balutan kebaya putih khas akad nikah.
Yasmin menatap wajah dan mata Evan yang merah. Dia tahu Evan menangis, tapi Yasmin tahu, tangis itu bukanlah tangis haru atau tangis bahagia. Yasmin yakin itu adalah tangis kesedihan Evan, karena dia menikah dengannya. Atau mungkin, Evan teringat kekasih yang sangat dicintainya, itulah yang dipikirkan Yasmin.
Air mata yang Yasmin tahan dari tadi akhirnya menetes. Sekuat apapun dia menahan, tetap saja air matanya jatuh juga. Tak bisa dia pungkiri, hatinya sakit mengingat semua itu, tapi demi cintanya pada Evan, dia harus kuat.
Evan juga sempat melihat air mata Yasmin, dia berpikir mungkin saja Yasmin juga sama dengannya, teringat pada kekasih yang dicintai. Evan tidak tahu kalau sebenarnya Yasmin menangisinya. Orang yang hadir saat itu, mungkin berpikir air mata Yasmin dan Evan, adalah air mata kebahagian, padahal sebaliknya.
Acara akad maupun resepsi sudah selesai. Evan dan Yasmin saat ini sedang beristirahat dikamar hotel, karena merasa kelelahan setelah mengikuti serangkaian acara di pesta pernikahan mereka, juga menyalami para tamu yang begitu banyak.
Yasmin masih berada dikamar mandi, berendam dengan air hangat dan sabun dengan wangi aroma terapi, agar tubuh dan pikirannya lebih rileks. Saat ini dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Yasmin merasa sedikit tegang, tapi ini bukan karena dia akan melakukan malam pertama dengan Evan, karena jelas itu tidak akan terjadi.
Evan sudah berjanji tidak akan pernah menyentuhnya, dan itu tertulis jelas di surat perjanjian yang mereka tandatangani bersama.
"Hah." Yasmin menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia mengakhiri acara mandinya, dan memakai bajunya disana, lalu keluar. Dia mengedarkan pandanganya, mencari sosok Evan, tapi tidak menemukanya. "Kemana dia?." Gumamnya, lalu berbaring. Dan karena kelelahan akhirnya dia pun tertidur.
Hampir jam dua belas malam, Evan baru kembali ke kamar hotel. Dia melihat Yasmin sudah terlelap, dia pun berbaring di ranjang satunya, karena Evan sengaja memesan kamar dengan fasilitas dua tempat tidur.
...
Esok paginya,Yasmin dan Evan keluar dari hotel setelah mereka sarapan pagi. Evan membawa Yasmin ke rumah orang tuanya. Mobil Evan sudah terparkir dihalaman rumah besar pak Heru, tapi mereka berdua belum turun.
"Kenapa kita kesini kak?."Tanya Yasmin.
"Kita akan tinggal disini?." Jawab Evan datar.
"Hah?. Tinggal disini?. Bukanya kemarin kak Evan bilang kita akan tinggal dirumah baru kak Evan?." Tanya Yasmin lagi.
"Papa dan mamaku gak setuju. Dia mau aku dan kamu tinggal disini." Jawab Evan, masih dengan wajah datarnya.
"Kalau kita tinggal disini, berarti kita tidur sekamar dong kak?."Tanya Yasmin.
Evan menoleh ke arah Yasmin, menatapnya sebentar lalu menjawab" Kamu tenang saja Yasmin, aku sudah katakan tidak akan pernah menyentuh kamu, sekalipun kita tidur sekamar. Jadi kamu gak perlu khawatir. Sekarang turunlah. Orang tuaku sudah menunggu kita."
Hemmm...pelanggaran pertama. Batin Yasmin, yang merasa kalau Evan sudah melanggar salah satu isi dari surat perjanjian itu.
...
Evan dan Yasmin turun dari mobil, lalu masuk ke rumah besar itu dengan perasaan berbeda. Saat masih kecil dulu, Yasmin sering datang dan bermain dirumah ini bersama Evan. Hari ini dia datang ke sana sebagai menantu, tapi bukan sebagai istri yang sesungguhnya
Saat ini Yasmin tidak mengerti dengan perasaanya sendiri.
Di Satu sisi dia senang karena menikah dengan Evan, tapi disisi lain dia juga merasa takut, dan ragu. Apalagi melihat wajah dan sikap Evan yang dingin seperti ini. Yasmin takut Evan akan memperlakukannya dengan buruk, walau dia berjanji akan memperlakukannya dengan baik, Yasmin tetap merasakan takut itu.
Apa kamu yakin bisa mendapatkan cinta kak Evan, Yasmin?. Kamu lihat sendiri kan sepertinya dia benar-benar tidak menyukai kamu. Bahkan tadi malam dia tidak melirik kamu sama sekali. Kamu yakin mampu bertahan dengan laki-laki seperti ini?.
Ah apa sih yang aku pikirkan?. ini baru hari pertama, maklumi saja sikap kak Evan yang seperti itu. Dari awal aku kan udah tahu kalau dia emang gak cinta sama aku. Jadi aku harus bersabar. Semangat Yasmin!! Ayo!! kamu pasti bisa mendapatkan cinta kak Evan. Gumam Yasmin dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
....
Yasmin diterima dan diperlakukan dengan begitu baik oleh pak Heru, bu Mariska, dan juga kakek Imam. Mereka sangat senang karena Yasmin telah menjadi menantunya. Evan sendiri merasa heran dengan sikap kedua orang tuanya yang terkesan mengistimewakan Yasmin.
"Nah pengantin baru akhirnya dateng juga. Gimana semalam, sukses?." Goda bu Mariska.
Sukses apanya?. Mie kali sukses. Jawab Yasmin dalam hati.
"Apaan sih mah!!. Jawab Evan malas.
"Kalian udah sarapan?." Tanya bu Mariska.
"Udah tante." Jawab Yasmin.
"Kok tante sih?. Mama dong." Protes bu Mariska.
"Oh iya maaf, lupa. Udah mah." Ralat Yasmin.
"Ya udah kalau gitu kalian istirahat aja di atas." Titah bu Mariska.
"Kamu istirahat saja. Aku ada urusan." Ujar Evan.
"Urusan apa?." Selidik pak Heru.
"Aku mau ketemu Hadi pah, ada masalah yang harus aku bicarakan dengannya." Jawab Evan.
"Tidak perlu. Biar papa aja. Kamu disini saja, temani istri kamu." Titah pak Heru.
"Tapi pah..."
"Sudah sana!! Bawa istrimu ke kamar."Titahnya lagi.
Dengan terpaksa Evan membawa Yasmin ke atas, ke kamarnya. Walaupun Evan anak tunggal, pak Heru dan bu Mariska tidak pernah memanjakannya. Sejak kecil Evan memang takut dan segan kepada papanya. Sifat dan watak pak Heru yang keras dan tidak suka dibantah, membuat Evan tidak berani menentang papanya. Karena sekuat apapun dia membantah, semua percuma. Apa yang pak Heru katakan, maka itulah yang akan terjadi. Evan hanya bisa menentang dan ngedumel dalam hati, menghadapi sikap papanya yang terkesan otoriter.
🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
buat Evan terus melanggar kontrak nya Yas biar Evan sadar kalau kamu juga punya hati memangnya hanya dia yang tersakiti kamu juga tersakiti dengan sikapnya evan
2022-10-12
2