Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan

Lampu didalam bioskop menyala, pertanda film telah usai. Semua pengunjung mulai keluar meninggalkan bioskop, begitu pun dengan Yasmin dan yang lainya. Astrid dan Yasmin pergi ke toilet sebentar, sementara Evan dan Hadi menunggu mereka di bangku dekat tempat pembelian tiket bioskop.

"Gimana Yas, apa ada perkembangan?." Tanya Astrid saat mereka mencuci tangan di wastafel depan toilet.

"Perkembangan apa maksudnya?." Tanya balik Yasmin.

"Apa kak Evan mulai ada tanda-tanda suka gitu sama kamu?." Tanya Astrid.

"Sepertinya tidak." Jawab Yasmin.

"Masa sih Yas?. Tapi kok dia mau nonton bareng kamu?."

"Ya mungkin karena dia memang lagi gak ada kerjaan, atau mungkin dia emang lagi butuh hiburan aja. Aku udah cerita kan sama kamu, kalau dia lagi ada masalah sama kekasihnya." Jelas Yasmin.

"Duhh masa sih kak Evan nggak sedikitpun tertarik sama kamu Yas?. Kalau aku jadi cowok sih, aku udah pasti ngejar-ngejar kamu."

"Ya.... mungkin karena aku bukan tipenya dia As. Selera orang kan beda-beda. Menurut kamu aku cantik, tapi menurut kak Evan belum tentu. Lagian kalau masalah hati dan perasaan nggak bisa dipaksa. Kamu do'a in aja biar aku bisa belajar melupakan cintaku padanya, dan segera bertemu dengan cowok yang bisa bikin aku jatuh cinta." Ujar Yasmin.

"Iya yas, pasti aku do'a in kamu." Balas Astrid, lalu mereka keluar.

Saat akan keluar dari pintu toilet, mereka berdua berpapasan dengan seorang wanita cantik yang akan masuk ke dalam toilet. Wanita cantik itu tidak melihat Yasmin dan Astrid karena sepertinya dia terburu-buru(mungkin kebelet), tapi Yasmin dan Astrid melihatnya.

"Yas, itu tadi kan...."

"Helen."

"Kok bisa kebetulan gini ya?."

"Aku rasa dia dan kak Evan janjian ketemu disini."Jawab Helen menebak-nebak.

"Gak mungkin ah." Sahut Astrid.

"Kenapa nggak mungkin?. Kamu tahu As, saat mereka bertemu di Leebong waktu itu, aku sangat yakin itu bukan kebetulan. Aku yakin mereka janjian ketemuan disana." Ujar Yasmin.

"Ah masa iya sih?."Sahut Astrid.

"Udah ah, jangan bahas hal ini, aku nggak mau sampai nangis disini gara-gara mikirin mereka." Ujar Yasmin, lalu mereka menghampiri Hadi dan Evan.

"Lama amat sih!! Aku kira kalian pingsan di toilet." Ujar Evan.

"Maaf kak!! Toiletnya penuh banget. Ngantrinya panjang, sepanjang jalan kenangan hehe." Sahut Yasmin sambil tersenyum.

"By the way, abis ini kita kemana?." Tanya Hadi.

"Ya pulang, kemana lagi." Jawab Yasmin.

"Kok pulang Yas, baru juga jam setengah sembilan, ini kan malam minggu kita malam mingguan dulu lah." Ujar Hadi.

"Enggak ah. Tapi kalau kak Evan sama kak Hadi mau malam mingguan dulu silahkan aja, aku dan Astrid bisa pulang duluan." Sahut Yasmin.

"Ngapain pulang sih Yas?. Orang suami kamu juga masih pengen malam mingguanm" Tanya Hadi. Yasmin menatap Evan yang juga sedang menatapanya.

"Aku udah ngantuk kak, pengen cepet tidur. Besok aku kerja, jadi harus bangun pagi." Jawab Yasmin.

"Kerja?. Hari minggu kamu masih kerja?." Kali ini Evan yang bertanya.

"Iya." Jawab Yasmin

"Memangnya kamu kerja dimana?." Tanya Evan dengan wajah serius.

"Aku kerja di......itu anu,....euhhhh..... itu maksudku besok aku dan Astrid ada urusan, kami harus berangkat pagi-pagi." Jawab Yasmin gelagapan. Karena saat ini Yasmin masih belum mau memberi tahu Evan apa pekerjaanya, karena dia merasa ini bukan saat yang tepat. Yasmin merasa dirinya belum jadi apa-apa sekarang. Dia akan mengatakannya kalau dirinya sudah berhasil menjadi bintang iklan terkenal.

"Urusan apa?." Selidik Evan.

"Ada deh, mau tau aja, hehehe." Jawab Yasmin. "Ya udah yuk As, kita pulang." Ajak Yasmin pada Astrid.

"Enak saja kamu. Kamu sendiri yang ngajak aku kesini, sekarang seenaknya kamu mau pulang. Kita kesini bareng-bareng, jadi pulang juga harus bareng-bareng" Ujar Evan.

"Setuju." Sahut Hadi.

"Ya udah, ayo kita pulang kalau gitu." Timpal Yasmin.

Mereka akhirnya memutuskan pulang, walau Hadi masih ingin menghabiskan waktu disana, atau nongkrong di tempat lain. Tadinya dia ingin mendekati Astrid, namun ternyata keberuntungan belum berpihak kepadanya.

Sebenarnya Yasmin pun masih ingin berada di sana, tapi besok dia harus menyelesaikan syutingnya. Yasmin tidak boleh kurang tidur. Dia harus tidur paling malam jam sepuluh. Itu adalah salah satu cara menjaga penampilannya, agar wajah dan matanya tidak pucat karena kurang tidur.

Yasmin dan Astrid berjalan di depan, Evan dan Hadi di belakang mereka. Dari tadi, banyak pasang mata lelaki yang mencuri pandang ke arah Yasmin, bahkan ada yang terang-terangan menatapnya penuh kekaguman, sambil tersenyum ke arahnya. Yasmin membalas senyum mereka sekilas.

"Kamu lihat lelaki-lelaki tadi kan Yas?. Dari tadi mereka terus saja menatap kamu, walau dia lagi jalan sama ceweknya. Itu artinya kamu memang benar-benar cantik dan menarik. Aku heran deh sama kak Evan, masa iya sih dia nggak sedikitpun tertarik sama kamu." Ujar Astrid

"Iya sama, aku juga mau heran. Tapi ini kenyataan." Jawab Yasmin. "Udah ah, jangan dibahas lagi. Entar orangnya denger. Coba kita tes, segimana menariknya aku dimata para cowok-cowok mata keranjang itu"Pungkasnya.

Yasmin juga tahu, kalau sejak tadi banyak laki-laki yang melirik dan tersenyum ke arahnya. Namun sayangnya tak satupun diantara mereka yang membuatnya merasakan sesuatu didalam hatinya. Kali ini dia akan mencoba memberi sedikit respon pada mereka.

Yasmin tersenyum kepada seorang pria tampan yang sedang menggandeng mesra kekasihnya. Tak disangaka pria itu membalas senyuman Yasmin, sampai-sampai dia harus memutarkan kepala ke arah Yasmin saat mereka berpapasan. Akibatnya kekasih pria itu cemburu dan memarahinya. Yasmin dan Astrid terkekeh melihatnya. Dia mengulangnya, dan kali ini targetnya adalah dua orang lelaki yang berada tiga meter tepat didepanya. Dari tadi kedua lelaki itu memang sudah menatap Yasmin.

Yasmin kembali memasang senyumnya, dan ya, kedua lelaki tadi tentu saja membalas dan sama-sama memutarkan badan mereka saat berpapasan dengan Yasmin. Salah satu diantara mereka bahkan sampai menabrak tong sampah. Yasmin dan Astrid kembali tergelak. "Hati-hati mas!!. Ucap Astrid, lalu dia dan Yasmin kembali tertawa sambil menutup mulut mereka dengan sebelah tangan.

Yasmin tidak tahu, kalau dari tadi Evan terus memperhatikannya. Evan juga tahu, dari tadi banyak lelaki yang terus menatap ke arah Yasmin. Ada rasa tidak suka menyelinap ke dalam hati Evan, saat melihat semua itu.

Iya...dia akui malam ini Yasmin benar-benar cantik, dia sendiri suka dan ingin terus menatapnya. Tapi dia tidak suka melihat laki-laki lain menatapnya. Apalagi saat Yasmin tersenyum kepada mereka, itu benar-benar membuatnya tidak suka.

Saat ini mereka sudah berada dilantai dasar. Yasmin yang merasa kehausan, membeli tiga minuman dingin untuknya , Astrid dan Hadi, karena Evan tidak mau. Setelah itu mereka menuju tempat parkir.

Yasmin dan Astrid kembali mengobrol sambil tertawa senang, membuat Evan sedikit tidak suka melihat dan mendengar tawa mereka. Dia ( Evan) mempercepat langkah mensejajarkan dirinya dengan Yasmin. Tak disangka, dia melingkarkan tangannya merangkul lengan sebelah kanan Yasmin, sedikit menarik tubuh Yasmin, agar merapat ketubuhnya.

Mendapat perlakuan seperti itu, sontak saja membuat Yasmin sangat terkejut. Dia menolehkan kepalanya, sedikit menengadahkan kepala ke arah Evan yang kini berjalan disebelah kirinya. Dia menatap wajah Evan yang juga menatapnya sambil tersenyum. Yasmin tidak membalas senyum Evan, dan malah menolehkan kepalanya ke arah tangan Evan yang sedang merangkul lengan kanannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

Evan akhirnya mau juga meruntuhkan sedikit egonya dia ingin memperlihatkan kepemilikan nya pada orang lain bahwa Yasmin adalah miliknya 😊😊😊

2022-10-12

1

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

cemburu 🤭🤭🤭🤭 ya van

2022-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku Tidak Mencintainya
3 Bagaikan Buah Simalamakama
4 Menikah
5 Tiket Bulan Madu
6 Tidur Seranjang
7 Drama Baju
8 Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9 Dinner Romantis
10 Maafkan Aku Yasmin
11 Berdamai Dengan Kenyataan
12 Merubah Misi
13 Lelaki Pengganti
14 Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15 Cantik Sekali Dia Hari Ini
16 Kakakmu, Bukan Suamimu
17 Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18 Hanya Memanfaatkan
19 Kenapa Kak?
20 Aku Emang Sengaja
21 Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22 Jangan Tidur Di Sini
23 Kamu Ngemodussin Aku Ya
24 Bukan Menemui Kamu
25 Aku Mau Tidur disini
26 Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27 Mau Bikin anak Sekarang?
28 Kedatangan Helen
29 Ayo Pulang!!
30 Hargai Aku
31 Seperti Terbakar
32 Tidak Tenang
33 Kiss Apa?
34 Menjilat Ludah Sendiri
35 Yasmin Adalah Istriku
36 Kenapa Kalian Tega
37 Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38 Lepasin Aku.
39 Kedatangan Kakek Imam
40 Jumpa Pers.
41 Siapa Dia Van?
42 Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43 Bisa Kita Bicara?
44 Aku Cinta Kamu Yas
45 Aku Benci Kamu!!
46 Dasar Bebek!!
47 Jumpa pers
48 Akting yang Bagus
49 Aku Akan Merawatmu
50 Kamu Milikku Yas
51 Sulit Membencinya
52 Pulau Kapuk
53 Pulau Kapuk Part 2
54 Bantuan kakek
55 Satpol PP
56 Dasar Bebek Ngambang
57 Bibir Merah
58 Drama kamar mandi
59 Kenapa kamu nggak percaya aku?
60 Tidur Tanpa Yasmin
61 Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62 Akan Sangat Merindukanmu
63 Aku Belum Siap.
64 Panggil Aku Sayang
65 Kamu Dimana
66 Aku Tidak Lagi Percaya
67 Kita Ini Suami Istri
68 Tidak Perlu Ikut Campur
69 Apa Yang Harus Aku Lakukan
70 Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71 Kopi Dingin
72 Aku Tahu Semuanya.
73 Dia Pasti Salah Paham Lagi
74 Aku Percaya
75 Aku Malu kak !!
76 I want you
77 Suami
78 Mengajak Liburan
79 Misi Berhasil
80 Cemburu buta
81 Menghapus Kenangan Buruk
82 Busui Friendly
83 Berhasil Menghapus Kenangan Buruk
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Aku Tidak Mencintainya
3
Bagaikan Buah Simalamakama
4
Menikah
5
Tiket Bulan Madu
6
Tidur Seranjang
7
Drama Baju
8
Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9
Dinner Romantis
10
Maafkan Aku Yasmin
11
Berdamai Dengan Kenyataan
12
Merubah Misi
13
Lelaki Pengganti
14
Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15
Cantik Sekali Dia Hari Ini
16
Kakakmu, Bukan Suamimu
17
Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18
Hanya Memanfaatkan
19
Kenapa Kak?
20
Aku Emang Sengaja
21
Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22
Jangan Tidur Di Sini
23
Kamu Ngemodussin Aku Ya
24
Bukan Menemui Kamu
25
Aku Mau Tidur disini
26
Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27
Mau Bikin anak Sekarang?
28
Kedatangan Helen
29
Ayo Pulang!!
30
Hargai Aku
31
Seperti Terbakar
32
Tidak Tenang
33
Kiss Apa?
34
Menjilat Ludah Sendiri
35
Yasmin Adalah Istriku
36
Kenapa Kalian Tega
37
Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38
Lepasin Aku.
39
Kedatangan Kakek Imam
40
Jumpa Pers.
41
Siapa Dia Van?
42
Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43
Bisa Kita Bicara?
44
Aku Cinta Kamu Yas
45
Aku Benci Kamu!!
46
Dasar Bebek!!
47
Jumpa pers
48
Akting yang Bagus
49
Aku Akan Merawatmu
50
Kamu Milikku Yas
51
Sulit Membencinya
52
Pulau Kapuk
53
Pulau Kapuk Part 2
54
Bantuan kakek
55
Satpol PP
56
Dasar Bebek Ngambang
57
Bibir Merah
58
Drama kamar mandi
59
Kenapa kamu nggak percaya aku?
60
Tidur Tanpa Yasmin
61
Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62
Akan Sangat Merindukanmu
63
Aku Belum Siap.
64
Panggil Aku Sayang
65
Kamu Dimana
66
Aku Tidak Lagi Percaya
67
Kita Ini Suami Istri
68
Tidak Perlu Ikut Campur
69
Apa Yang Harus Aku Lakukan
70
Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71
Kopi Dingin
72
Aku Tahu Semuanya.
73
Dia Pasti Salah Paham Lagi
74
Aku Percaya
75
Aku Malu kak !!
76
I want you
77
Suami
78
Mengajak Liburan
79
Misi Berhasil
80
Cemburu buta
81
Menghapus Kenangan Buruk
82
Busui Friendly
83
Berhasil Menghapus Kenangan Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!