Malam itu Evan tidak keluar dari kamarnya. Yasmin fikir Evan belum pulang, tapi bi Anah memberi tahunya kalau Evan sudah pulang dari tadi. "Sepertinya den Evan lagi ada masalah non. Tadi bibi lihat wajahnya merah, seperti orang yang sedang menahan marah."
Jelas bi Anah.
"Oh ya!! Masa sih bi?." Tanya Yasmin.
"Iya non. Den Evan kayaknya lagi banyak fikiran. Buktinya dari tadi den Evan gak keluar kamar. Sekarang aja nggak ikut makan malam."
"Kalo gitu bibi samperin gih, tanya apa dia mau makan atau enggak?. Atau bibi bawain aja makanannya ke kamar dia." Titah Yasmin.
"Baik non." Jawab bi Anah.
"Oh ya bi, kalau nanti dia nanyain saya, bilangin aja kalau saya belum pulang ya!!
"Iya non." Jawab Bi Anah, lalu menyiapkan makanan yang akan dia bawa ke kamar Evan, dan Yasmin masuk ke kamarnya.
....
Sejak malam itu, Yasmin dan Evan kembali jarang bertemu, karena keesokan paginya Evan berangkat sangat pagi. Dia bahkan tidak sarapan di rumah, dan setiap harinya Evan selalu pulang larut malam. Yasmin tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dan karena penasaran dia menanyakanya pada Hadi. Menurut Hadi, Evan sedang ada masalah dengan Helen, entah bertengkar atau apa Hadi juga tidak tahu pasti, karena Evan hanya mengatakan padanya kalau ada masalah dengan hubungannya dan Helen. Yasmin sekarang mengerti.
Ternyata kak Evan benar-benar sangat mencintai Helen. Dia sampai galau dan tidak makan hanya karena memikirkan Helen. Hemm....sepertinya memang tidak ada harapan untuk aku. Ya sudahlah Yasmin, mungkin memang kamu lebih baik menganggap kak Evan benar-benar kakakmu, bukan suamimu. Batin Yasmin.
Hatinya kembali terluka setelah tahu semua itu. Sepertinya dia harus benar-benar bisa menerima kenyataan kalau cinta pertamanya tidak akan pernah terbalas. Sakit memang, tapi mau bagaimana lagi.
Untuk melupakan kesedihannya, Yasmin kembali menyibukkan diri dengan melakukan olah raga, juga perawatan tubuh. Tak heran kalau kini bentuk tubuhnya semakin proposional dan indah. Kulit tubuhnya pun semakin putih mulus bercahaya.
Yasmin semakin cantik dan mempesona. Penampilanya pun jauh lebih modis, karena itulah dia mendapat tawaran membintangi sebuah iklan produk kecantikan. Dan kali ini dia menjadi maintalent di iklan tersebut. Yasmin sangat senang dan langsung menerima tawaran itu.
...
Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Yasmin kini mulai dikenal oleh sebagian lapisan masyarakat. Wajahnya sering muncul dilayar televisi, maupun di sosial media. Pengikutnya di media sosial pun semakin banyak. Tak heran jika saat ini banyak tawaran endorse yang datang padanya.
Keluarga Evan ataupun keluarganya sendiri tahu semua ini, kecuali Evan. Sampai saat ini Evan tidak tahu apa pekerjaan Yasmin. Sejak saat itu (saat dia tahu tentang Helen) Evan memang jarang berkomunikasi dengan Yasmin, karena fikiranya benar-benar kacau. Selain itu, dia memang sangat sibuk dengan pekerjaanya. Walau tak dipungkiri, ada rasa penasaran dalam hati Evan, tentang apa sebenarnya pekerjaan Yasmin, tapi dia tidak pernah lagi menanyakannya pada Yasmin.
...
Pagi itu, saat sarapan Yasmin menatap wajah Evan yang kelihatan semakin tampan saat dia bersikap cuek, kalem, dingin dan so cool seperti belakangan ini.
"Ada apa?. Kenapa menatapku seperti itu?. Baru tahu ya kalau aku tampan?." Tanya Evan.
Yasmin tergelak mendengar ucapan Evan, yang menurutnya menirukan apa yang dia ucapkan pada Evan beberapa waktu lalu.
"Enggak, aku udah tau dari dulu keles." Jawab Yasmin. "Aku boleh tanya sesuatu nggak kak?."Tanya Yasmin
"Tanya apa?." Sahut Evan.
"Kenapa sih kak Evan gak pernah jelek?. Kenapa ganteng terus? Apa sih rahasianya?." Canda Yasmin.
"Aku gak bakal kasih tahu, itu rahasia perusahaan." Jawab Evan, membuat Yasmin kembali tergelak.
"Oh ya kak hari sabtu besok kak Evan libur kan?."
"Iya. Kenapa memangnya?."
"Kita nonton yuk kak!!
"Nonton?
"Iya, nonton! Gimana kakak mau kan?
Kakak ajak Hadi, aku juga ajak Astrid biar lebih seru kalau rame-rame. Yuk kak!! Evan nampak berfikir. "Tapi kalau kakak gak mau juga gapapa. Aku lupa, pasti kakak mau pergi sama pacar kakak kan?." Tanya Yasmin.
"Siapa bilang aku nggak mau. Aku mau." Jawab Evan.
"Yang bener kak?. Kak Evan yakin?." Tanya Yasmin memastikan. Evan mengangguk, mengiyakan.
"Aku boleh nanya lagi gak kak?."
"Apa?."
"Kapan kita akan menjalankan rencana kita, berpura-pura bertengkar dan tidak cocok?."
"Entahlah, aku belum memikirkannya. Aku masih sibuk dengan pekerjaanku di kantor."Jawab Evan
"Ohh." Sahut Yasmin.
🌻🌻🌻🌻🌻
Hari sabtu pun tiba. Seperti yang telah direncanakan Yasmin, Evan, Hadi dan Astrid pergi nonton di salah satu bioskop yang ada di mall terbesar dikota mereka. Yasmin mengenalkan Astrid pada Hadi, mereka bersalaman seraya menyebut nama masing-masing.
Film akan diputar sekitar empat puluh menit lagi. Mereka memutuskan untuk makan lebih dulu, di salah satu foodcourt yang ada disana.
Saat memasuki foodcourt, ataupun sejak mereka masuk ke dalam mall, Yasmin menjadi pusat perhatian pengunjung.
Selain karena wajah dan penampilannya yang berhasil mencuri perhatian, diantara pengunjung tidak sedikit yang mengenalinya sebagai salah satu bintang iklan dan brand ambasador sebuah merk kecantikan ternama.
"Hay kak Yasmin.!! Sapa beberapa pengunjung ketika Yasmin melewati atau berpapasan dengan mereka.
Yasmin membalas sapaan mereka dengan ramah. Melihat itu, Evan merasa heran. "Kenapa orang-orang itu pada menyapa kamu?. Siapa mereka?. Kamu kenal sama mereka?." Tanya Evan.
"Ya kenal dong. Kalau enggak, gak mungkinlah mereka nyapa aku." Jawab Yasmin sambil tersenyum ke arah Astrid. Evan merasa tidak puas dengan jawaban Yasmin. Dilihat dari cara mereka menyapa Yasmin tadi, Evan bisa menangkap sorot kekaguman, rasa suka juga rasa hormat sekaligus.
"Eh ayo!! Bentar lagi filmnya dimulai." Ajak Astrid, lalu mereka menuju bioskop.
Film pun di putar, Astrid dan Yasmin fokus menikmati alur cerita film itu. Sedangkan Evan dan Hadi, fokus menatap Yasmin dan Astrid yang duduk disamping mereka.
Evan tidak tahu kenapa akhir-akhir ini dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menatap wajah Yasmin yang semakin hari terlihat semakin cantik dan unyu walau di kegelapan seperti ini.
Evan terpana melihat wajah Yasmin dari jarak sedekat ini. Ada getar aneh yang dia rasakan dalam dadanya. Apa mungkin dia sudah jatuh cinta padanya?. Tidak, rasanya tidak mungkin dia jatuh cinta secepat ini pada Yasmin. Dia hanya suka menatap wajahnya. Suka belum tentu cinta kan?.
Merasa diperhatikan Yasmin menoleh ke sebelah kiri, dimana Evan duduk sekarang. Evan langsung mengalihkan pandanganya seraya mengusap wajahnya. Sedikit salah tingkah karena takut Yasmin tahu kalau dari tadi dia menatapnya.
"Kenapa kak?."Tanya Yasmin.
"Enggak!! Gapapa?." Jawab Evan.
Sepertinya kak Evan sedang mengingat kekasihnya. Dia kelihatan gelisah gitu. Duuh plis ya hati jangan cemburu. Masa cemburu sama kakak sendiri. Ga boleh itu. Gumam Yasmin dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ayo dukung terus cerita ini, dengan memberikan like, komen, vote dan favoritnya ya dears😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
sikap dan perilaku Evan Memang bikin salah paham ya gak Yas
Evan baru mulai menyadari dan melihat ke arah Yasmin setelah kekecewaan yang dia terima
2022-10-12
1
Butet Wina
udah mulai tumbuh tuh benih² cinta Evan🤭🤣
2022-09-24
1