Disisi lain, Evan terus mengejar Helen, sampai akhirnya dia bisa menghampirinya. Evan menarik tangan Helen, agar menjauh dari Brian.
"Evan!! Seru Helen kaget.
"Aku bisa jelasin sayang." Kata Evan.
"Jelasin apa?." Tanya Helen.
"Semua yang kamu lihat tadi, tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Aku terpaksa melakukannya, karena...." Evan menggantung kalimatnya.
"Karena?." Tanya Helen.
"Pokoknya semuanya tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu harus tahu, aku sangat mencintai kamu." Ujar Evan.
"Maaf Evan!! Tapi aku harus mengatakan ini. Aku memang melihat semuanya tadi, dan....aku nggak peduli apapun yang kamu lakukan dengan wanita itu." Jawab Helen membuat Evan tersentak. "Dia istri kamu, kalian berhak melakukan apapun, kamu tidak perlu menjelaskan apapun padaku." Imbuhnya kemudian berlalu meninggalkan Evan, tapi Evan mencekal tangannya.
"Apa maksud kamu?. Apa kamu tidak mencintaiku lagi?." Tanya Evan.
"Berapa kali aku bilang, ini bukan masalah cinta atau tidaknya, tapi kamu harus sadar status kamu sekarang Evan. Kamu adalah suami orang, dan aku tidak mau berhubungan dengan suami orang." Ujar Helen.
"Tapi kamu harus tahu Helen, aku tidak mencintainya dan tidak akan pernah menyentuhnya." Jelas Evan.
"Apapun yang kamu lakukan dengan istri kamu, itu hak kalian." Jawab Helen. "Oh iya aku lupa. Kenalkan ini Brian, kekasihku." Imbuh Helen, membuat Evan tercengang. Dia menarik tangan Helen dengan kasar.
"Apa maksud kamu?. Bukankah kamu sudah berjanji akan menungguku?." Tanya Evan.
"Iya, aku memang mengatakannya. Tapi aku tidak mengatakan kalau aku tidak akan berpacaran dengan lelaki lain selama menunggu kamu kan?. Kamu sendiri saat ini menikah dan hidup bersama wanita lain, sedangkan aku, aku hanya berpacaran dengan dia, apa salahnya?.
Aku tidak bodoh Van. Aku tidak mau rugi atau mengambil resiko menunggu seseorang yang sudah menjadi milik wanita lain. Ngerti!! Dan aku sudah bilang sama kamu, kamu boleh mencari ku kalau kamu dan istri kamu sudah benar-benar bercerai, kamu ingat kan?." Ucap Helen, lalu pergi bersama Brian, meninggalkan Evan yang diam terpaku ditempatnya.
Dia tidak menyangka Helen akan mengatakan hal menyakitkan seperti itu. Tangannya mengepal seiring api amarah yang dia rasakan di dadanya.
Semua ini karena perjodohan itu. Kalau saja orangtuanya tidak pernah menjodohkannya dengan Yasmin, pernikahan ini tidak akan terjadi dan saat ini mungkin Evan masih bisa bersama Helen. Perasaan kesal dan benci kembali dia rasakan saat ini.
"Breengseeeekkkk." Umpatnya kesal.
...
Walau saat ini Evan sedang emosi, dia masih ingat pada Yasmin yang dia kira masih ada di restoran. Dia kembali ke restoran, tapi ternyata Yasmin sudah tidak ada disana. Evan lalu kembali ke vila, karena dia pikir Yasmin mungkin sudah kembali ke vila, tapi dia tidak ada.
Kemana dia?. Batin Evan kesal sekaligus khawatir. Dia mengusap wajahnya kasar, lalu pergi mencari Yasmin, tapi tidak juga menemukanya. Ah sia**l. Umpatnya dalam hati, lalu kembali ke vila, berharap Yasmin sudah kembali.
Jam menunjukan hampir jam sebelas malam, tapi Yasmin belum juga kembali ke vila. Evan semakin cemas, apalagi Yasmin tidak juga menjawab panggilan atau membalas pesan darinya.
Setengah jam kemudian, Ceklek... pintu kamar vila terbuka Yasmin masuk, dan Evan yang kesal sekaligus cemas langsung menyambutnya dengan banyak pertanyaan seperti tadi siang.
"Memang apa pentingnya kak Evan tahu kemana aku pergi?." Jawab Yasmin dingin.
"Aku bertanya baik-baik, tapi kamu malah ngejawab seenaknya." Balas Evan semakin kesal mendengar jawaban Yasmin.
"Maaf kak!! Tapi aku sungguh-sungguh bertanya. Apa pentingnya kak Evan tahu kemana aku pergi?. Sama saja bukan, aku ada atau tidak ada sekalipun, kak Evan tidak pernah peduli padaku." Ujar Yasmin yang juga kesal kepada Evan.
"Iya oke!! Aku ngaku salah sudah meninggalkan kamu tadi. Aku minta maaf!! Tapi kamu juga harus ngertiin aku Yas. Tadi Helen melihat kita, aku hanya ingin menjelaskan padanya, aku tidak bermaksud meninggalkanmu." Jawab Evan, membela dirinya.
"Harusnya kak Evan yang ngertiin perasaan aku. Aku tahu kak, aku sangat tahu kak Evan tidak pernah mencintaiku, tapi aku mohon hargai aku sedikit saja sebagai istri kamu. Walau kamu tidak pernah menganggap aku sebagai istri, setidaknya jangan permalukan aku dengan menunjukannya di depan orang banyak." Ujar Yasmin.
"Maafkan aku Yas, aku nggak bermaksud mempermalukan mu. Aku mohon kamu juga ngerti gimana sakitnya hatiku melihat orang yang aku cintai pergi bersama pria lain. Kamu nggak akan pernah tahu gimana rasa sakitnya Yas."
"Aku tahu kak. Aku sangat tahu gimana sakitnya semua itu, karena saat ini aku sedang merasakannya. Kamu gak akan tahu betapa sakitnya hati seorang istri, ketika melihat suaminya pergi meninggalkannya hanya untuk mengejar mantan kekasihnya."
"Apa yang kamu bicarakan Yas?. Kita sama-sama tahu, pernikahan ini terjadi karena terpaksa. Kita tidak saling mencintai, jadi jangan katakan dan menganggap diri kamu sebagai istriku. Kamu juga sudah berjanji tidak akan melarang aku menemui dia. Kalau kamu merasa sakit hati, seharusnya kamu tidak menikah denganku." Sergah Evan.
"Iya kak Evan benar. Kita menikah karena terpaksa, tapi bukan aku yang memaksa kak Evan menikah denganku. Walaupun aku sangat mencintai kamu, aku tidak pernah meminta atau memaksa om Heru untuk menjodohkan apalagi menikahkan kita. Kenapa sekarang kak Evan menyalahkan ku?." Hardik marah Yasmin tak terima dengan ucapan Evan yang terasa menyalahkannya.
Evan menoleh dan menatap mata Yasmin yang merah dan berlinang air mata. Ada perasaan bersalah yang hinggap dalam hatinya saat ini, apalagi saat mendengar ucapan Yasmin tadi yang mengatakan kalau dia sangat mencintainya. Evan melihat dan merasakan ada kesungguhan dalam ucapannya itu. Tapi apa iya Yasmin mencintainya?. Selama ini dia memang sering mengatakan kalau dia mencintai Evan, tapi Evan tidak pernah menganggapnya serius.
"Aku tidak menyalahkan mu. Aku hanya......."
"Kak Evan benar, seharusnya aku menolak perjodohan itu. Seharusnya kita tidak pernah menikah. Aku memang bodoh karena terlalu berharap." Ujar Yasmin dengan suara sedikit bergetar menahan tangis dan emosi.
"Kalau aku tahu mencintai itu akan sesakit ini, aku tidak akan pernah sekalipun membiarkan diri dan hatiku jatuh cinta padamu kak Evan. Dari dulu aku terkadang berharap tidak pernah mengenal atau bertemu denganmu, karena dengan begitu aku bisa tidur nyenyak, tanpa tahu bahwa ada orang sepertimu diluar sana yang membuatku jatuh cinta."Ucap Yasmin berapi-api, membuat Evan diam dan tampak terkejut.
"Yasmin...kamu...."
"Iya, dari dulu aku memang jatuh cinta padamu kak. Tapi aku tahu, bukan berarti kamu harus membalas cintaku kan?. Kamu sama sekali tidak bersalah karena tidak membalas cintaku. Aku sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa aku memang tidak pantas untuk kamu." Yasmin menarik nafas, berusaha mengontrol emosinya.
"Baiklah kak, aku menyerah. Aku tidak akan pernah lagi mengharapkan cinta darimu. Satu hal yang akan kulakukan sekarang adalah mengubur dan berusaha melupakan cinta yang aku rasakan selama ini. Hingga suatu hari nanti, aku akan menertawakan diriku sendiri karena pernah jatuh cinta pada lelaki seperti kamu yang tidak bisa aku miliki." Pungkas Yasmin lalu pergi ke kamar mandi, meninggalkan Evan yang diam mematung ditempatnya. Dia sangat shock mendengar semua perkataan Yasmin.
Evan tidak menyangka kalau Yasmin selama ini ternyata benar-benar mencintainya, karena selama ini Evan menganggap Yasmin hanya bercanda, kalau dia mengatakan dirinya jatuh cinta pada Evan, tapi ternyata semua itu memang benar. Yasmin benar-benar mencintainya.
Rasa bersalah dia rasakan saat ini, karena Evan tidak bisa menguasai emosinya, Evan terkesan menyalahkan Yasmin atas pernikahan mereka. Dia juga merasa bersalah karena meninggalkannya di restoran. Maafkan aku Yasmin. Gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
aku nangis 😭😭😭😭 mendengar kan ucapan perasaan yang Yasmin ungkapkan
semoga sekarang hatimu lega Yas setelah mengeluarkan unek-unek mu 💪💪👍 good lupakan Evan
2022-10-12
2
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
jawaban yang Mak jleeeeb tuh untuk keegoisan Evan
good Helen jangan mau menunggu sesuatu yang tak pasti nikmati hidupmu
2022-10-12
1
Butet Wina
😭😭 sedih' nya kamu harus kuat Yasmin
2022-09-21
2