Di mobil Evan
"Gimana keadaan kakek lo?. Tanya Hadi, sepupu, sekaligus asisten pribadi Evan.( Sepupu dari mamanya).
"Udah mendingan." Jawab Evan.
"Sukur deh kalo gitu. Terus kenapa muka lo masih keliatan cemas gitu Van?. Lo baik-baik aja kan?." Tanya Hadi lagi.
"Menurut lo?." Evan balik bertanya.
"Ada apa sih?. Lo nggak mau cerita ama gue?. Apa ini tentang perusahaan?."Tanya Hadi.
"Bukan?." Jawab Evan, sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
Evan lalu menceritakan tentang rencana perjodohan dirinya dan Yasmin pada Hadi.
"Oooh, jadi itu masalahnya. Kalau menurut gue sih, mending lo turutin aja kemauan bokap lo." Saran Hadi.
"Gila lo!! Gue udah bilang, gue gak cinta sama dia. Cinta gue hanya untuk Helen." Sahut Evan.
"Dengerin gue Van. Kalau gue bilang sih, Lo nikahin aja gadis pilihan bokap lo itu, daripada lo diusir atau gak dianggap anak lagi. Lo gak mau kan jadi anak durhaka?." Ujar Hadi.
"Tapi gue gak mau nikah sama gadis itu. Gue juga gak mau nyakitin Helen. Lo ngerti gak sih?." Sahut Evan.
"Hemm, rumit memang. Bagaikan buah simalakama." Balas Hadi. "Tapi kalau gue jadi elo sih, gue tetep bakal nurutin bokap gue. Gue nikahin tuh gadis pilihanya.Terserah nanti deh mau langgeng apa enggak nya, yang penting gue udah nurutin kemauan bokap gue."Ujar Hadi. Evan menoleh ke arahnya.
"Nah kalau urusan Helen, gue bakal kasih pengertian sama dia, kalau dia beneran cinta sama elo, dia pasti ngerti, dan gue yakin jodoh gak akan kemana. Kalau lo ama Helen berjodoh, gue yakin pasti lo berdua bakal bersatu." Imbuh Hadi.
Evan nampak serius mendengar ucapan Hadi. Dia pikir apa yang dikatakan asistennya itu ada benarnya. "Atau lo nikah kontrak aja, kayak di novel-novel." Ucap Hadi memberi saran.
"Nikah kontrak?."
"Hooh!!
Evan nampak berpikir, lalu kemudian Senyumnya mengembang saat sebuah ide melintas dipikirannya.
"Thanks Had." Ucapnya.
....
"Apa? Kamu mau nikah?." Tanya Helen terkejut.
"Iya. Orang tuaku menjodohkan aku dengan gadis pilihan mereka. Dan aku terpaksa menurutinya."Jawab Evan.
"Jadi kamu ngajak aku ketemu, karena ingin mengakhiri hubungan kita?." Tanya Helen.
"Enggak sayang, bukan itu maksudku. Aku memang akan menikahi gadis itu, tapi pernikahan ini tidak akan berlangsung lama. Aku akan segera menceraikannya. Kamu mau kan nunggu aku?."
"Nunggu apa maksud kamu?." Tanya Helen tak mengerti.
"Dengar sayang, aku gak mau hubungan kita berakhir walaupun aku nikah sama gadis itu. Aku janji, setelah aku bercerai dengannya aku akan nikahin kamu."
"Apaa?? Kamu jangan gila Evan. Kamu pikir aku apa?. Enggak, aku bukan perempuan seperti itu. Aku nggak mau dicap perempuan pengganggu rumah tangga orang. Kalau kamu mau nikah dengan gadis itu, silahkan saja. Tapi maaf, hubungan kita harus berakhir sampai disini. Aku nggak mau menunggu laki-laki yang sudah menjadi suami orang."Tegas Helen, lalu melangkah pergi, tapi Evan mencekal tangannya.
"Apa kamu tidak mencintaiku lagi Helen?."Tanya Evan.
"Ini bukan lagi masalah cinta. Kamu akan segera menjadi milik wanita lain, aku tidak lagi berhak mengharapkan mu." Jawab Helen.
"Tapi aku tidak mencintainya Helen, aku hanya mencintai kamu. Lagipula dia juga tidak mencintaiku. Kami berdua tidak saling mencintai." Ucap Evan, lirih.
"Sekarang kamu bilang hanya mencintai aku, esok atau lusa siapa yang tahu." Sahut Helen, lalu benar-benar meninggalkan Evan yang mematung ditempatnya. Hatinya sakit karena hubungannya dengan wanita yang dia cintai harus berakhir karena rencana perjodohan itu.
Saat ini dia benar-benar merasa kesal dan sedikit membenci orangtuanya, terutama pak Heru. Dia ingin sekali menolak perjodohan itu, tapi dia tidak sanggup melawan atau menentang keinginan papa, apalagi kakeknya.
Malam minggu di rumah Yasmin.
Keluarga Evan dan keluarga Yasmin telah sepakat menentukan tanggal pernikahan anak-anak mereka. Mereka tersenyum bahagia dan saling mengucap selamat sambil berpelukan.
Senyum bahagia juga terlihat di wajah Yasmin, saat pak Heru mengatakan kalau pernikahannya dan Evan akan dilaksanakan bulan depan. Tidak ada acara lamaran atau tunangan. Menikah langsung, itu lebih baik, kata pak Heru.
Namun senyum di wajah Yasmin sedikit memudar, saat dia melihat raut wajah Evan yang sepertinya tidak senang dengan rencana pernikahan mereka. Dia terus menatapnya untuk meyakinkan dirinya, namun tiba-tiba Evan menoleh dan tersenyum kepadanya, membuat Yasmin sedikit malu dan salah tingkah.
Kedua orang tua Yasmin dan Evan, masih betah berbincang di ruang keluarga. Sedangkan Evan, dia benar-benar merasa muak dan ingin segera pergi dari sana. Dia meminta ijin untuk pamit lebih dulu. Evan mengajak Yasmin agar papanya mau mengijinkan dia pergi. Dan benar, pak Heru langsung mengiyakan saat Evan mengatakan kalau dirinya akan mengajak Yasmin pergi.
"Kita mau kemana kak?." Tanya Yasmin pada Evan.
"Nanti kamu juga tahu." Jawab Evan.
Tak lama kemudian mereka berdua sampai disebuah kafe. Evan membawa Yasmin ke lantai dua, duduk di balkon kafe tersebut. Mereka memesan minuman dan makanan kecil. Sambil menunggu pesanan, Evan mulai membuka percakapan.
"Kamu denger sendiri kan tadi, kalau pernikahan kita hanya tinggal satu bulan lagi?." Tanya Evan. Yasmin mengangguk.
"Sebenarnya aku tidak setuju dengan perjodohan ini, dan aku yakin kamu juga sama, tidak setuju dengan perjodohan kita." Ujar Evan. Degggg...Yasmin sangat terkejut mendengar ucapan Evan. Ternyata apa yang dia rasakan tadi memang benar adanya. Evan memang tidak senang dengan rencana perjodohan dan pernikahan mereka.
"Dengerin aku Yas, aku terpaksa menerima rencana mereka, karena papa mengancam ku. Aku sudah memiliki kekasih, dan aku sangat mencintai dia." Ujar Ervan.
Bagai disayat-sayat pisau berkarat, hati Yasmin begitu sakit mendengar ucapan Evan. Lelaki yang selalu dia kagumi dan puja-puja, ternyata mencintai gadis lain. Selama ini Yasmin tidak pernah mendengar atau melihat Evan dekat, atau membawa seorang gadis, jadi Yasmin pikir Evan memang tidak punya kekasih, apalagi pak Heru sendiri mengatakan kalau anaknya memang tidak mempunyai kekasih. Bagaimana mungkin lelaki yang begitu tampan dan nyaris sempurna tidak memiliki kekasih. Bodoh. Maki Yasmin dalam hati.
"Lalu apa rencana kak Evan sekarang?. Apa kak Evan mau aku menolak perjodohan ini?."Tanya Yasmin seolah dia baik-baik saja.
"Tidak!! Orang tua kita sudah menentukan tanggal pernikahan kita. Jadi aku, ataupun kamu tidak akan bisa menolaknya." Jawab Evan
"Lalu apa yang akan kak Evan lakukan?."Tanya Yasmin.
"Kita akan tetap menikah, tapi pernikahan kita tidak akan berlangsung lama. Dan aku mau minta bantuan kamu."
"Bantuan?. Bantuan apa?." Tanya Yasmin.
"Setelah menikah nanti, aku mau kamu dan aku bersandiwara seolah-olah pernikahan kita tidak bahagia. Kita akan sering bertengkar dan pura-pura tidak cocok, hingga akhirnya kita akan bercerai. Kamu mau kan?." Tanya Evan.
"Astagfirullah, kak Evan.!! Kakak sadar gak sih dengan apa yang kakak katakan barusan?." Tanya Yasmin.
"Tentu saja aku sadar. Kamu tenang Yas, aku tidak akan menyentuhmu, walaupun kita sudah resmi menjadi suami istri. Jadi kalau nanti kita bercerai dan kamu menikah dengan lelaki yang kamu cintai, kamu masih tetap suci."
Ya Allah ka Evan. Kok bisa sih sampai berpikir kayak gitu. Batin Yasmin.
"Tapi lelaki yang aku cintai kan emang kak Evan." Ujar Yasmin dengan senyum di bibirnya.
"Kamu jangan bercanda Yas, aku sedang serius." Sahut Evan, yang menganggap kalau Yasmin sedang bercanda.
"Aku serius kok. Aku memang mencintai kak Evan. Lagian, kalau kak Evan memang gak mau nikah sama aku, sebaiknya kak Evan ngomong langsung sama om Heru dan tante Mariska."
"Sudah kubilang, aku gak bisa menentang keinginan papa."
"Ya udah kalau gitu sebentar lagi kita bakal jadi suami istri." Ujar Yasmin seraya memaksakan senyumnya, mencoba menutupi rasa tidak nyaman dalam hatinya, tapi Evan tidak menanggapi ucapan Yasmin.
🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
ternyata Selena perempuan yang tegas dan tidak seperti karakter perempuan perempuan yang mau menjalin hubungan di saat sang pacar sudah beristri
kamu keren Selena kamu punya harga diri jangan mau jadi perempuan yang di cap buruk laki laki masih banyak bukan cuma Evan
2022-10-12
1
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
awas ya Van aku tandai nih kata katamu yang satu ini
2022-10-12
1