Berdamai Dengan Kenyataan

"Maafkan aku Yas!! Aku tidak...."

"Sudahlah kak kamu nggak perlu minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf karena sudah memaksa kamu melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan. Aku minta kak Evan lupakan saja semua yang aku katakan tadi. Kakak tenang saja, aku tidak akan mengatakan apapun pada om Heru. Kalau kakak mau, aku akan memohon sama om Heru juga papaku untuk mengakhiri pernikahan kita." Ujar Yasmin.

"Tidak Yas, jangan lakukan itu sekarang. Aku tidak mau melukai perasaan kakekku. Dia sangat menyukaimu, aku....."

"Kalau kakek Imam menyukaiku, kenapa nggak dia saja yang menikahi ku?." Ucap Yasmin berusaha mencairkan suasana sekaligus menghibur dirinya sendiri. Evan refleks menoleh ke arahnya. Dia merasa lega karena Yasmin masih bisa bercanda seperti sekarang. Itu artinya mungkin dia sudah tidak marah padanya.

"Memangnya kamu mau menikah dengan kakek-kakek?." Tanya Evan.

"Kenapa enggak?. Sekarang banyak kok gadis yang nikah sama kakek-kakek.". Jawab Yasmin. Amit-amit, nauzubillahi min dzalik. Aku hanya bercanda, walau aku tidak bisa mendapatkan kak Evan, amit-amit deh kalau harus nikah sama kakek-kakek. Ucap Yasmin dalam hatinya, dia tentu saja tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya tadi.

"Bisa aja kamu." Balas Evan.

"Kak Evan!! Panggil Yasmin

"Ya."

"Aku mau pulang besok." Ujar Yasmin.

"Kamu serius?." Tanya Evan. Yasmin mengangguk.

"Kenapa?. Bukanya kamu suka disini?." Tanya Evan

"Kalau kakak masih mau disini, gapapa. Aku akan pulang sendiri. Kakak tenang aja, aku gak akan pulang ke rumah om Heru, atau rumah orang tuaku. Aku akan pulang ke rumah temanku. Kakak bisa menghubungiku kalau kakak sudah pulang nanti. Kita kembali ke rumah om Heru bareng-bareng." Ujar Yasmin.

"Enggak Yasmin, kita ke sini sama-sama, jadi pulang juga harus sama-sama." Jawab Evan.

Mereka lalu tidur, walau Evan tidak bisa tidur. Dia masih kaget mendengar pernyataan cinta Yasmin dan juga masih merasa sedikit bersalah kepadanya. Selain itu, dia juga teringat pada Helen dan semua yang dia ucapkan. Evan menghubungi seseorang, memintanya untuk mengawasi Helen.

Keesokan harinya mereka kembali pulang ke rumah pak Heru. Rencana pak Heru memberikan tiket bulan madu satu minggu untuk anak dan menantunya itu harus gagal.

Selama Evan dan Yasmin berada di pulau Lebong, pak Heru menyuruh orang kepercayaannya untuk mengawasi mereka. Dia tahu semua yang terjadi pada Evan dan Yasmin, dan dia sangat kesal pada anaknya itu. Pak Heru ingin sekali menegurnya, tapi kalau dia melakukan itu, Evan pasti akan curiga atau tahu kalau papanya itu sudah mengawasinya.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Sesuai kesepakatan, Yasmin mengatakan pada mertuanya kalau dia dan Evan ingin tinggal dirumah baru yang dibeli Evan. Awalnya pak Heru tidak setuju, tapi Yasmin terus memohon hingga akhirnya pak Heru mengijinkannya.

Yasmin dan Evan pun pindah rumah. Di hari pertama mereka tinggal disana, kedua orang tua masing-masing juga kakek Imam ikut menginap dirumah baru Evan. Dengan terpaksa Evan dan Yasmin kembali tidur sekamar malam itu.

Pak Heru kembali menasehati Yasmin agar ia tetap bersabar menghadapi Evan. Dia meyakinkannya suatu saat nanti Evan pasti akan mencintainya. Yasmin hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala, karena terus terang saja dia sudah tidak yakin akan hal itu. Kejadian malam itu benar-benar membuat semangatnya patah.

Yasmin sadar cintanya bertepuk sebelah tangan. Bagai pungguk yang merindukan rembulan, itulah peribahasa yang menggambarkan cintanya pada Evan. Sedih memang, tapi Yasmin tidak mau larut dan terjebak dalam kesedihan yang mendalam.

Dunia tidak akan berhenti berputar, sekalipun Evan tidak jadi miliknya. Hidup harus terus berjalan. Dia harus tetap bangkit menjalani hidupnya. Yasmin bertekad akan berusaha mengubur perasaan cintanya pada Evan, cinta pertamanya yang tak terbalas. Sesakit apapun itu, tidak ada yang bisa menyembuhkannya selain dirinya sendiri, yang harus mengikhlaskan semuanya. Yasmin harus bisa berdamai dengan kenyataan.

Namun semakin dia mencoba melupakannya, semakin besar rasa cinta yang dia rasakan pada Evan. Yasmin semakin menyadari bahwa cintanya memang hanya untuk Evan.

Bagaimana mungkin dia akan melupakan rasa cinta itu begitu saja. Mereka bertemu setiap hari, sarapan dan kadang makan malam bersama, apalagi sekarang mereka tinggal berdua di rumah Evan, walau tidur dikamar terpisah.

Yasmin sudah mengajak Evan untuk mengakhiri pernikahan mereka, tapi Evan menolak. Menurut Evan belum saatnya mereka melakukan itu. "Terlalu cepat, kalau kita melakukanya sekarang." Itulah yang dikatakan Evan, selain itu alasan yang selalu Evan katakan adalah menjaga perasaan kakek kesayangannya.

Yasmin akan menganggap Evan sebagai kakaknya, sebagaimana Evan menganggap dirinya sebagai adiknya. Itulah kesepakatan baru yang Evan dan Yasmin ucapkan.

Walau Evan tidak membalas cintanya, Yasmin senang karena Evan benar-benar memperlakukannya seperti adik sendiri, dan tidak pernah bersikap kasar padanya.

Setiap hari Yasmin memasak dan menyiapkan segala keperluan Evan. Walau Evan melarang, Yasmin tetap melakukanya.

Kini Evan tahu, kalau ternyata Yasmin benar-benar bisa memasak, dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainya. Selama ini dia ternyata salah menilai Yasmin.

....

Hari itu Evan pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan. Yasmin mengajak sahabatnya menginap, menemaninya selama Evan pergi.

"Waw rumah kamu bagus banget Yas. Beruntung banget sih kamu. Udah punya laki cakep gak ketulungan, dibeliin rumah sebagus ini pula." Ucap Astrid takjub saat berada dirumah mewah itu.

"Ini bukan rumahku. Ini rumah kak Evan."Sahut Yasmin.

"Hahaha...iya sih, tapi berarti kan rumah kamu juga. Suami beli rumah itu kan untuk istrinya. Apa yang dimiliki suami adalah milik istri. Jadi ya ini rumah kamu lah." Balas Astrid

"Tapi aku bukan istri kak Evan, aku adiknya."Ujar Yasmin.

"Hahaa bisa aja kamu." Balas Astrid.

"Aku serius As."Ujar Yasmin dengan suara pelan. Air mukanya berubah sendu saat itu.

"Apa maksud kamu Yas?." Tanya Astrid tak mengerti.

"Kak Evan tidak pernah mencintaiku, dia hanya menganggap ku seperti adiknya."

"M-m-maksud kamu apa Yas?. Aku nggak ngerti."

Yasmin menceritakan semuanya pada Astrid, hingga akhirnya dia mengerti. Selama ini orang mengira Evan dan Yasmin adalah pasangan bahagia yang saling mencintai, termasuk sahabatnya Astrid, juga berpikir demikian. Selama ini dia menyangka Yasmin hidup bahagia bersama Evan. Astrid sangat terkejut saat dia tahu kenyataan yang sebenarnya.

"Ya Tuhan, Yasmin. Jadi selama ini, kalian..."

"Iya, aku dan kak Evan hanya bersandiwara As. Dan aku nggak tahu sampai kapan kami akan berpura-pura seperti ini." Jawab Yasmin.

"Awalnya aku sangat bahagia saat keluarga kami mengatakan kalau aku dan kak Evan sudah dijodohkan dari dulu, apalagi saat mereka mengatakan ingin kami segera menikah. Kamu tahu sendiri kan As, dari dulu aku sudah jatuh cinta padanya.

Tapi hatiku hancur, saat aku tahu ternyata kak Evan terpaksa menyetujui perjodohan kami, dan dia mengatakan kalau dia mencintai gadis lain. Selama ini aku bertahan, karena aku pikir cinta kak Evan akan tumbuh seiring berjalanya waktu, tapi nyatanya aku keliru. Hal itu tidak juga terjadi. Kak Evan tetap saja mencintai kekasihnya." Ujar Yasmin

"Ya Tuhan Yas, kamu yang sabar ya." Ucap Astrid.

"Tentu saja aku sabar, kalau tidak, aku tidak akan sesubur ini kan?." Balas Yasmin dengan senyumnya. Begitulah Yasmin. Dia selalu tersenyum walau hatinya menangis. Senyum yang selalu dia gunakan untuk menutupi luka hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa dukunganya ya dears😁

Terpopuler

Comments

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

Yasmin hanya ingin sedikit mengurangi rasa sesak di hati nya curhat pada ibunya tak mungkin jadi satu satunya tempat curhat yang menurutnya aman sang sahabat

2022-10-12

1

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

egois 😏😏😏

2022-10-12

2

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

pantesan papa Heru langsung menelpon Yasmin dan Evan saat dia berpelukan dengan Helen

2022-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku Tidak Mencintainya
3 Bagaikan Buah Simalamakama
4 Menikah
5 Tiket Bulan Madu
6 Tidur Seranjang
7 Drama Baju
8 Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9 Dinner Romantis
10 Maafkan Aku Yasmin
11 Berdamai Dengan Kenyataan
12 Merubah Misi
13 Lelaki Pengganti
14 Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15 Cantik Sekali Dia Hari Ini
16 Kakakmu, Bukan Suamimu
17 Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18 Hanya Memanfaatkan
19 Kenapa Kak?
20 Aku Emang Sengaja
21 Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22 Jangan Tidur Di Sini
23 Kamu Ngemodussin Aku Ya
24 Bukan Menemui Kamu
25 Aku Mau Tidur disini
26 Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27 Mau Bikin anak Sekarang?
28 Kedatangan Helen
29 Ayo Pulang!!
30 Hargai Aku
31 Seperti Terbakar
32 Tidak Tenang
33 Kiss Apa?
34 Menjilat Ludah Sendiri
35 Yasmin Adalah Istriku
36 Kenapa Kalian Tega
37 Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38 Lepasin Aku.
39 Kedatangan Kakek Imam
40 Jumpa Pers.
41 Siapa Dia Van?
42 Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43 Bisa Kita Bicara?
44 Aku Cinta Kamu Yas
45 Aku Benci Kamu!!
46 Dasar Bebek!!
47 Jumpa pers
48 Akting yang Bagus
49 Aku Akan Merawatmu
50 Kamu Milikku Yas
51 Sulit Membencinya
52 Pulau Kapuk
53 Pulau Kapuk Part 2
54 Bantuan kakek
55 Satpol PP
56 Dasar Bebek Ngambang
57 Bibir Merah
58 Drama kamar mandi
59 Kenapa kamu nggak percaya aku?
60 Tidur Tanpa Yasmin
61 Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62 Akan Sangat Merindukanmu
63 Aku Belum Siap.
64 Panggil Aku Sayang
65 Kamu Dimana
66 Aku Tidak Lagi Percaya
67 Kita Ini Suami Istri
68 Tidak Perlu Ikut Campur
69 Apa Yang Harus Aku Lakukan
70 Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71 Kopi Dingin
72 Aku Tahu Semuanya.
73 Dia Pasti Salah Paham Lagi
74 Aku Percaya
75 Aku Malu kak !!
76 I want you
77 Suami
78 Mengajak Liburan
79 Misi Berhasil
80 Cemburu buta
81 Menghapus Kenangan Buruk
82 Busui Friendly
83 Berhasil Menghapus Kenangan Buruk
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Aku Tidak Mencintainya
3
Bagaikan Buah Simalamakama
4
Menikah
5
Tiket Bulan Madu
6
Tidur Seranjang
7
Drama Baju
8
Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9
Dinner Romantis
10
Maafkan Aku Yasmin
11
Berdamai Dengan Kenyataan
12
Merubah Misi
13
Lelaki Pengganti
14
Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15
Cantik Sekali Dia Hari Ini
16
Kakakmu, Bukan Suamimu
17
Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18
Hanya Memanfaatkan
19
Kenapa Kak?
20
Aku Emang Sengaja
21
Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22
Jangan Tidur Di Sini
23
Kamu Ngemodussin Aku Ya
24
Bukan Menemui Kamu
25
Aku Mau Tidur disini
26
Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27
Mau Bikin anak Sekarang?
28
Kedatangan Helen
29
Ayo Pulang!!
30
Hargai Aku
31
Seperti Terbakar
32
Tidak Tenang
33
Kiss Apa?
34
Menjilat Ludah Sendiri
35
Yasmin Adalah Istriku
36
Kenapa Kalian Tega
37
Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38
Lepasin Aku.
39
Kedatangan Kakek Imam
40
Jumpa Pers.
41
Siapa Dia Van?
42
Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43
Bisa Kita Bicara?
44
Aku Cinta Kamu Yas
45
Aku Benci Kamu!!
46
Dasar Bebek!!
47
Jumpa pers
48
Akting yang Bagus
49
Aku Akan Merawatmu
50
Kamu Milikku Yas
51
Sulit Membencinya
52
Pulau Kapuk
53
Pulau Kapuk Part 2
54
Bantuan kakek
55
Satpol PP
56
Dasar Bebek Ngambang
57
Bibir Merah
58
Drama kamar mandi
59
Kenapa kamu nggak percaya aku?
60
Tidur Tanpa Yasmin
61
Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62
Akan Sangat Merindukanmu
63
Aku Belum Siap.
64
Panggil Aku Sayang
65
Kamu Dimana
66
Aku Tidak Lagi Percaya
67
Kita Ini Suami Istri
68
Tidak Perlu Ikut Campur
69
Apa Yang Harus Aku Lakukan
70
Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71
Kopi Dingin
72
Aku Tahu Semuanya.
73
Dia Pasti Salah Paham Lagi
74
Aku Percaya
75
Aku Malu kak !!
76
I want you
77
Suami
78
Mengajak Liburan
79
Misi Berhasil
80
Cemburu buta
81
Menghapus Kenangan Buruk
82
Busui Friendly
83
Berhasil Menghapus Kenangan Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!