Kenapa Kak?

Mereka pun sampai dirumah Evan. Evan membangunkan Yasmin, tapi Yasmin tidak juga bangun. "Bangun Yas!! Udah nyampe!! Ucap Evan seraya mengguncangkan legan Yasmin. Aku kerjain ah. Batin Yasmin.

"Yas!! Bangun!! Ucap Evan lagi. Yasmin yang dari tadi memang tidak benar-benar tidur, pura-pura menguap." Udah sampe ya." Ucapnya pura-pura.

"Ayo turun." Ajak Evan.

"Aku ngantuk kak." Sahut Yasmin.

" Ya nanti kamu lanjutin lagi tidurnya. Ayo cepet turun." Titah Evan.

"Gendong." Sahut Yasmin, Evan refleks menoleh ke arahnya.

"Plis kak, gendong aku. Aku ngantuk banget gak kuat jalan."

"Enak aja gendong-gendong."

"Tadi juga kakak gendong aku. Ayo dong kak gendong aku lagi. Kak Evan kan kakak aku. Sebagai kakak yang baik, kak Evan harusnya bersedia gendong adik sendiri. Kalau kak Evan gak mau gendong, aku akan tidur disini."Ujar Yasmin.

"Terserah." Sahut Evan, lalu dia turun dari mobil, menekan central lock, hingga mobil pun langsung terkunci.

"Ihh nyebelin banget sih, main pergi gitu aja dan ngunciin aku. Dia fikir aku nggak bisa tidur di mobil apa?."Gerutu Yasmin kesal. Dia menyelonjorkan kakinya ke atas dashboard mobil, lalu menutup matanya.

Sementara disana Evan sudah berada di dekat pintu rumah. Terdengar bunyi alarm mobil, pada saat Evan menekan central lock, membuka pintu mobil yang terkunci. Dia menunggu Yasmin keluar dari mobilnya, tapi Yasmin tidak juga turun. Sial. Umpatnya dalam hati, lalu dia memutarkan badan dan melangkah menuju mobilnya.

Dia membuka pintu mobil, dan langsung menggendong Yasmin ala bridal style, dan apa yang Evan lakukan lagi-lagi membuat Yasmin tersentak kaget, namun kemudian senyumnya mengembang karena senang, karena tak menyangka Evan akan menggendongnya seperti ini.

Yasmin tersenyum melihat wajah Evan yang sepertinya kesal kepadanya. Lalu kenapa dia mau menggendongnya?. Tanya Yasmin dalam hatinya.

"Kak Evan yang ikhlas dong kalau gendong aku. Jangan cemberut kayak gitu ah, aku gak kuat lihatnya. Kak Evan makin gemessin aja, pengen nyubit ih." Goda Yasmin seraya mencubit pipi Evan sambil tersenyum geli.

"Aww!! Pekik Evan. Yasmin terkekeh.

Evan menurunkan Yasmin sedikit kasar, lalu membuka pintu rumah.

Mereka sudah berada diruang tengah sekarang. Yasmin melangkahkan kakinya menuju tangga. "Kak!! Panggilnya pada Evan.

"Apa?." Sahut Evan.

"Gendong lagi dong." Ucap Yasmin, Evan mendelik.

"Anggep aja sebagai ucapan terima kasih atau permintaan maaf kakak sama aku."Imbuh Yasmin.

"Minta maaf?. Minta maaf untuk apa ?." Tanya Evan tak mengerti.

"Tadi kakak udah meluk aku di depan pacar kakak. Aku tahu kok, apa maksud kakak. Kakak ingin manas-manassin dia kan?. Kak Evan udah manfaattin aku. Kali ini aku maaffin kakak, tapi besok-besok jangan harap kak Evan bisa lakuin hal ini lagi ke aku." Ujar Yasmin, lalu melangkahkan kaki menuju kamarnya. Namun kemudian dia berhenti dan berbalik.

"Oh ya, walau aku tahu kakak terpaksa, aku tetap berterima kasih karena kakak mau nonton dan gendong aku tadi." Ucap Yasmin lalu melanjutkan langkahnya, meninggalkan Evan.

"Tunggu Yas!! Suara Evan menghentikan langkah Yasmin. "Maafkan aku Yas!! Tapi aku sama sekali tidak bermaksud memanfaatkan kamu. Aku..."

"Tapi kenyataanya kak Evan sudah melakukanya. Kak Evan gak perlu minta maaf!! Aku tidak sungguh-sungguh ingin kakak minta maaf sama aku. Maaf kak, aku ngantuk. Selamat malam !!. Pamit Yasmin lalu benar-benar masuk ke kamarnya.

.....

Malam ini Evan tidak bisa tidur. Fikiranya masih melayang memikirkan kejadian di mall, saat bagaimana tidak nyamanya hati Evan ketika dia melihat bagaimana mesranya Helen dengan Brian. Tapi yang paling menggangunya adalah tatapan para lelaki di mall pada Yasmin, juga semua ucapan Yasmin tadi. Itu semua sangat mengganggu fikiran dan membuat hatinya tidak tenang.

Evan tidak mengerti kenapa dia bisa merasakan hal ini, dia begitu terenyuh mendengar ucapan Yasmin tadi. Ingin sekali rasanya dia mengucapkan maaf sambil memeluk Yasmin. Evan tahu Yasmin mencintainya dan dia pasti sudah sangat menyakiti hatinya. Maafkan aku Yasmin!! Aku benar-benar tidak berniat menyakiti atau memanfaatkan kamu. Batin Evan, seraya menghirup aroma parfum Yasmin yang tertinggal dibadanya. Dia mengendus-enduskan hidungnya, seperti seekor anjing pelacak, hanya karena ingin mencium wangi parfum itu. Wangi parfum Yasmin, yang mulai familiar di indera penciumanya.

🌄🌄🌄

Pagi-pagi sekali Evan sudah berada di meja makan menunggu Yasmin untuk sarapan. Seperti yang Evan tahu hari ini Yasmin akan pergi , dan mungkin akan pulang malam.

Sudah hampir dua puluh menit Evan menunggu, tapi Yasmin belum turun juga. Dia menatap jam di pergelangan tanganya, sudah hampir jam delapan pagi, tak biasanya Yasmin telat seperti ini. Apa dia kesiangan?. Atau dia marah gara-gara semalam? APa aku susul aja dia ke kamarnya?. Batin Evan.

Baru saja Evan berdiri hendak menyusul Yasmin datang. "Pagi kak!! Sapanya sambil menarik kursi tempat biasanya dia duduk. Ya Tuhan, kenapa kak Evan selalu terlihat tampan. Batin Yasmin.

Wangi parfum Yasmin tercium, memenuhi seisi ruang makan dan menggelitik indera penciuman Evan. Cantik sekali dia. Dan sukurlah sepertinya dia nggak marah. Batin Evan.

Tak hanya itu, penampilan Yasmin pagi ini juga begitu mencuri perhatian Evan. Wajahnya, kulitnya, rambutnya, semuanya semakin terlihat cantik, bercahaya dan begitu membuat Evan terpesona. Kecantikanya seperti sebuah magnet yang terus saja menarik perhatian Evan, membuatnya tidak mau melepaskan pandanganya dari makhluk cantik yang ada dihadapanya sekarang.

"Kenapa kak?.Kakak baik-baik aja kan?. Tanya Yasmin yang merasa heran karena dari tadi Evan hanya diam, dan terus menatapnya, membuat Yasmin sedikit salah tingkah. Apa dia mulai menyukaiku?. Hehh...ngarep. Batin Yasmin.

"Enggak!! Gapapa?." Jawab Evan.

"Terus kenapa ngeliatin aku terus dari tadi?. Awas, nanti kak Evan jatuh cinta loh sama aku."Canda Yasmin berusaha mengendalikan perasaanya yang saat ini sedikit gugup.

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan kalau seandainya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu?." Tanya Evan.

"Kalau seandainya kak Evan jatuh cinta sama aku, aku pasti akan tertawa." Jawab Yasmin.

"Kenapa?. Tanya Evan.

"Karena menurutku itu gak mungkin." Jawab Yasmin lalu meminum jusnya, dan bersiap-siap pergi.

"Aku berangkat dulu ya kak!! Pamit Yasmin.

"Tunggu Yas!! Seru Evan, Yasmin berbalik.

"Ada apa kak?." Tanya Yasmin.

"Sebenarnya kamu mau pergi kemana?."Tanya Evan.

"Aku kan udah bilang kalau aku harus kerja."Jawab Yasmin.

"Kerja dimana?. Kenapa hari minggu kamu masih kerja." Tanya Evan lagi.

"Kenapa memangnya kalau hari minggu kerja?. Banyak kan diluar sana yang tetap kerja di hari libur, bahkan saat hari raya sekalipun."

"Aku tahu. Jawab aja kamu kerja dimana, apa susahnya?."Tanya Evan lagi. Yasmin mengerutkan alisnya, sedikit tidak suka mendengar ucapan Evan.

"Maaf ya kak!! Tapi apa kak Evan lupa dengan isi surat perjanjian kita?. Kita tidak akan saling mencampuri urusan masing-masing, baik yang bersifat pribadi maupun terbuka. Jadi maaf, aku rasa aku tidak perlu menjawab pertanyaan kak Evan kan?. Karena ini urusan pribadiku." Jawab Yasmin sambil memaksakan senyumnya, lalu pergi.

Evan tidak suka mendengar jawaban Yasmin, tapi yang dikatakan Yasmin memang benar. Dia memang sudah membuat perjanjian itu, jadi dia tidak berhak ikut campur karena itu urusan Yasmin. Tapi tidak, Evan tidak mau dihantui rasa penasaran seperti ini. Dia nekat akan mencari tahu pekerjaan Yasmin, melalui Hans.

TBC❤️

......................

Terpopuler

Comments

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

hahaha bagus Yas nikmati dulu apapun yang sekiranya membuat kamu bahagia biarkan Evan dengan kegalauan nya

2022-10-12

1

Butet Wina

Butet Wina

huh dasar si Evan nie nanti klo Yasmine d ambil orang baru tau rasa Lo😁🤭 lanjut tour tetap semangat ya

2022-09-26

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku Tidak Mencintainya
3 Bagaikan Buah Simalamakama
4 Menikah
5 Tiket Bulan Madu
6 Tidur Seranjang
7 Drama Baju
8 Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9 Dinner Romantis
10 Maafkan Aku Yasmin
11 Berdamai Dengan Kenyataan
12 Merubah Misi
13 Lelaki Pengganti
14 Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15 Cantik Sekali Dia Hari Ini
16 Kakakmu, Bukan Suamimu
17 Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18 Hanya Memanfaatkan
19 Kenapa Kak?
20 Aku Emang Sengaja
21 Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22 Jangan Tidur Di Sini
23 Kamu Ngemodussin Aku Ya
24 Bukan Menemui Kamu
25 Aku Mau Tidur disini
26 Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27 Mau Bikin anak Sekarang?
28 Kedatangan Helen
29 Ayo Pulang!!
30 Hargai Aku
31 Seperti Terbakar
32 Tidak Tenang
33 Kiss Apa?
34 Menjilat Ludah Sendiri
35 Yasmin Adalah Istriku
36 Kenapa Kalian Tega
37 Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38 Lepasin Aku.
39 Kedatangan Kakek Imam
40 Jumpa Pers.
41 Siapa Dia Van?
42 Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43 Bisa Kita Bicara?
44 Aku Cinta Kamu Yas
45 Aku Benci Kamu!!
46 Dasar Bebek!!
47 Jumpa pers
48 Akting yang Bagus
49 Aku Akan Merawatmu
50 Kamu Milikku Yas
51 Sulit Membencinya
52 Pulau Kapuk
53 Pulau Kapuk Part 2
54 Bantuan kakek
55 Satpol PP
56 Dasar Bebek Ngambang
57 Bibir Merah
58 Drama kamar mandi
59 Kenapa kamu nggak percaya aku?
60 Tidur Tanpa Yasmin
61 Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62 Akan Sangat Merindukanmu
63 Aku Belum Siap.
64 Panggil Aku Sayang
65 Kamu Dimana
66 Aku Tidak Lagi Percaya
67 Kita Ini Suami Istri
68 Tidak Perlu Ikut Campur
69 Apa Yang Harus Aku Lakukan
70 Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71 Kopi Dingin
72 Aku Tahu Semuanya.
73 Dia Pasti Salah Paham Lagi
74 Aku Percaya
75 Aku Malu kak !!
76 I want you
77 Suami
78 Mengajak Liburan
79 Misi Berhasil
80 Cemburu buta
81 Menghapus Kenangan Buruk
82 Busui Friendly
83 Berhasil Menghapus Kenangan Buruk
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Aku Tidak Mencintainya
3
Bagaikan Buah Simalamakama
4
Menikah
5
Tiket Bulan Madu
6
Tidur Seranjang
7
Drama Baju
8
Kamu Tidak akan Menceritakanya kan?
9
Dinner Romantis
10
Maafkan Aku Yasmin
11
Berdamai Dengan Kenyataan
12
Merubah Misi
13
Lelaki Pengganti
14
Nggak Akan Ngomong Tiga Hari
15
Cantik Sekali Dia Hari Ini
16
Kakakmu, Bukan Suamimu
17
Mau Heran, Tapi Ini Kenyataan
18
Hanya Memanfaatkan
19
Kenapa Kak?
20
Aku Emang Sengaja
21
Kakak Baik-Baik Aja Kan?.
22
Jangan Tidur Di Sini
23
Kamu Ngemodussin Aku Ya
24
Bukan Menemui Kamu
25
Aku Mau Tidur disini
26
Kenapa Dia Bisa Secantik Ini.
27
Mau Bikin anak Sekarang?
28
Kedatangan Helen
29
Ayo Pulang!!
30
Hargai Aku
31
Seperti Terbakar
32
Tidak Tenang
33
Kiss Apa?
34
Menjilat Ludah Sendiri
35
Yasmin Adalah Istriku
36
Kenapa Kalian Tega
37
Aku Berterima Kasih Pada Kalian.
38
Lepasin Aku.
39
Kedatangan Kakek Imam
40
Jumpa Pers.
41
Siapa Dia Van?
42
Kamu Nggak Akan nuntut Aku kan Van?
43
Bisa Kita Bicara?
44
Aku Cinta Kamu Yas
45
Aku Benci Kamu!!
46
Dasar Bebek!!
47
Jumpa pers
48
Akting yang Bagus
49
Aku Akan Merawatmu
50
Kamu Milikku Yas
51
Sulit Membencinya
52
Pulau Kapuk
53
Pulau Kapuk Part 2
54
Bantuan kakek
55
Satpol PP
56
Dasar Bebek Ngambang
57
Bibir Merah
58
Drama kamar mandi
59
Kenapa kamu nggak percaya aku?
60
Tidur Tanpa Yasmin
61
Aku Nggak Mau Jauh Darimu
62
Akan Sangat Merindukanmu
63
Aku Belum Siap.
64
Panggil Aku Sayang
65
Kamu Dimana
66
Aku Tidak Lagi Percaya
67
Kita Ini Suami Istri
68
Tidak Perlu Ikut Campur
69
Apa Yang Harus Aku Lakukan
70
Tak Ada Rotan, Akar Pun Jadi.
71
Kopi Dingin
72
Aku Tahu Semuanya.
73
Dia Pasti Salah Paham Lagi
74
Aku Percaya
75
Aku Malu kak !!
76
I want you
77
Suami
78
Mengajak Liburan
79
Misi Berhasil
80
Cemburu buta
81
Menghapus Kenangan Buruk
82
Busui Friendly
83
Berhasil Menghapus Kenangan Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!