SUAMI KE-13
" Saya terima nikah dan kawinnya Yamuna Yin, bin Jordan dengan mas kawin berupa Vila di Bandung, 1 mobil mewah keluaran baru dan Emas seberat 100 kilo, tunai! ” ucap mempelai pria berwajah tampan menjabat tangan seorang pria paruh baya sedang duduk di kursi roda.
“ Sah? ” tanya Pak penghulu ke semua tamu undangan, saksi, dan keluarga.
“ Sah! ” terdengar suara sorak-menyorak dari semua para tamu dan saksi undangan pernikahan.
“ Alhamdulillah, ” ucap seorang pria paruh baya duduk di kursi roda.
Seorang wanita cantik, memakai baju kebaya pengantin berwarna putih dihiasi butiran berlian tengah duduk di samping kursi mempelai pria. Sebut saja Yamuna, wanita cantik berusia 19 tahun di jodohkan dengan seorang anak dari rekan bisnis Jordan ( Ayahnya ). Jordan adalah seorang pengusaha bergerak di bidang periklanan cukup terkenal di kota M. Karena kanker sudah memasuki stadium akhir dan sudah menggerogoti hampir seluruh tubuhnya, Jordan terpaksa menikahkan anak gadis semata wayangnya dengan anak kedua dari rekan bisnis Jordan. Alasan Jordan menikahkan putrinya karena Jordan tidak ingin membuat putri kesayangannya itu sendirian setelah kepergiannya nanti.
Setelah ijab Kabul selesai Jordan mendadak batuk tiada henti, hingga darah terus menyembur dari mulut dan mengenai baju kebaya putih milik Yamuna. Semua tamu undangan, kerabat dan lainnya panik. Baru saja menyiapkan mobil untuk membawa Jordan ke Rumah sakit, ternyata Jordan lebih memilih menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan sang anak ( Yamuna ). Isak-tangis langsung pecah, hari bahagia kini berubah menjadi duka. Resepsi pernikahan terpaksa dibatalkan, dan segera diganti menjadi pemakaman buat Jordan.
Rasa sakit akan kepergian Jordan membuat Yamuna seperti orang bisu. Yamuna hanya diam menatap kepergian Jordan di bawa menuju Ambulan untuk di makamkan ke TPU.
Seorang wanita cantik berumur 55 tahun mendekati Yamuna sedang duduk di sofa ruang tamu. Wanita cantik itu mengelus kedua lengan Yamuna, “ Yang sabar ya, Yamuna. Mungkin ini pilihan terbaik dari Allah untuk Ayah kamu! ” ucap lembut wanita tersebut.
Yamuna menundukkan kepalanya, air mata kembali menetes ketika kedua kelopak mata kembali mengingatkan wajah Jordan 1 jam sebelum Ijab Kabul berlangsung.
.
# POV Jordan
" Putriku. Nanti setelah kamu menikah dan sudah memiliki keluarga sendiri. Jika sewaktu-waktu Ayah meninggalkan kamu untuk untuk selamanya di Dunia ini, maka kamu tidak akan merasa kesepian lagi. Pria ini adalah anak yang cukup baik, buktinya setelah Abangnya menikah dia sangat memperdulikan Ibunya. Kepada Ibunya saja dia sangat perduli, apalagi nanti bersama kamu. Ayah pasti sangat yakin hidup kamu pasti akan sangat bahagia jika menikah dengannya. "
“ Jika Ayah sangat yakin dengan pria pilihan Ayah, Yamuna mau bilang apa lagi. Yamuna sangat yakin jika pilihan Ayah pasti tidak pernah meleset. Jadi Ayah tenang saja, Yamuna pasti akan bahagia bersamanya. Tapi jika Yamuna tidak bahagia bersamanya, maka Yamuna akan mencari kebahagian lain di luar sana, ” sahut Yamuna bercanda.
“Kamu nih bisa saja, ” ucap Jordan ikut bercanda.
##POV SELESAI
.
Setelah pemakan selesai, semua tamu dan orang tak'jiah sudah pada pulang. Tinggallah Yamuna, suami dan Ibu mertuanya di ruang tamu besar. Sebut saja Farran, CEO tampan berusia 27 tahun. Dan Ibu mertua bernama Caden, berusia 55 tahun. Farran dan Caden adalah pemilik PT. SIXX, bergerak di bidang parfum cukup terkenal di kalangan remaja. Farran bukanlah anak satu-satunya dari Caden. Farran masih memiliki satu saudara yaitu, Abang. Abangnya sudah menikah dan sekarang tinggal di kota Malaysia. Alasan Abangnya belum sampai tepat waktu ke acara pernikahan, karena harus memimpin rapat penting demi kontrak kerjasama ratusan miliyaran rupiah.
Melihat Yamuna masih terus menangis, Farran berjalan mendekati sofa. Farran berjongkok di depan Yamuna, tangan kanan mengusap lembut air mata membasahi kedua pipi Yamuna, “ Jangan menangis terus, sekarang Ayah kamu sudah tenang di sana. Kalau kamu menangis terus nanti Paman Jordan akan bersedih melihat kamu dari atas sana, ” ucap Farran lembut.
Yamuna mengangkat wajahnya, kedua mata sembab menatap wajah tampan Farran. Yamuna segera menyeka air mata di kedua pipinya, kepala menggeleng, “ Aku tidak menangis lagi. Dan Ayah juga tidak boleh menangis di sana! " sahut Yamuna polos.
“ Gitu dong, gadis baik harus berhenti menangis! ” peluk Caden merasa senang melihat Yamuna sudah berhenti menangis.
Yamuna menatap ke sekeliling ruang tamu, “ Katanya tante masih punya anak dan menantu. Tapi dimana mereka, dari tadi aku tidak melihatnya? ” tanya Yamuna polos.
“ Oh…mereka… ”
Baru saja hendak menjawab pertanyaan Yamuna, datang sepasang suami/istri memakai baju untuk pernikahan.
“ Nah, itu mereka! ” tunjuk Canda kepada sepasang suami/istri sedang berjalan mendekati mereka.
“ Apa yang terjadi di sini Ma? ” tanya pria tersebut kepada Caden.
Caden menundukkan wajahnya, air mata perlahan menetes, “ Tuan Jordan sudah meninggal dunia, ” ucap Caden memberitahu dengan wajah sedih.
“ Apa! ” sahut sepasang suami/istri serentak.
“ Kata Farran dan juga tante Caden tidak perlu bersih. Bukannya Ayah sudah tenang di sana. Oh ya, perkenalkan nama aku Yamuna Yin, ” ucap Yamuna memperkenalkan dirinya kepada Abang dan Kakak Iparnya.
“ Saya Dara, ” sahut Kakak Ipar menerima jabat tangan Yamuna.
“ Kalau aku Garda, ” sambung Garda.
Caden berdiri, kedua mata menatap satu-persatu anak dan menantunya, “ Karena kita semua sudah mengumpul di sini. Bagaimana kalau kita pergi makan ke Restauran mewah. Mama sangat ingin pergi bersama-sama ke sana, ” ucap Caden dengan senyum bahagia.
“ Benar, Dara juga sudah tidak pernah makan bersama tante, ” dengan manja Dara menyandarkan kepalanya di bahu kanan Caden, “ Dara juga punya oleh-oleh buat tante, ” Dara mengambil satu kotak hadiah kecil dan memberikannya pada Caden.
“ Apa ini? ” tanya Caden penasaran.
“ Buka saja, ” ucap Dara kepada Caden.
Kedua bola mata Caden, Farran, Yamuna, dan juga Garda membulat sempurna saat melihat isi dalam kotak hadiah mini tersebut. Isinya adalah satu buah alat tes kehamilan dengan garis dua berwarna merah. Hasil tersebut sontak saja membuat seisi ruang tamu dipenuhi kegembiraan.
“ Akhirnya Mama akan segera mendapatkan cucu, ” ucap Caden girang, sambil menjunjung alat tes kehamilan setinggi mungkin. Caden mendekati Yamuna, menunjukkan alat tes kehamilan, “ Kamu juga harus cepat memberikan Mama cucu. Biar nanti rumah ini menjadi ramai dengan kehadiran cucu-cucu Mama. ”
Yamuna hanya bisa tersenyum paksa. Kedua mata menatap tawa kegembiraan di raut wajah keluarga barunya itu. Namun ada satu hal membuat hatinya terus bertanya-tanya.
‘Apakah mereka semua yang tadinya menyemangati dirinya adalah benar-benar orang yang baik. Karena tadi aku sempat mendengar mereka akan pergi ke sebuah Restauran mewah, sedangkan ini adalah malam pertama Ayah meninggal dunia. Dan seharusnya semuanya berduka, bukan untuk pergi bersenang-senang. Tante juga menyuruhku untuk segera memiliki anak agar rumah ini ramai. Apa mereka semua akan tinggal di rumahku? Kalau mereka semua tinggal di rumahku, lantas buat apa mereka memiliki rumah?’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Park Siska
Kayaknya suaminya gak sebaik yang di bilang Ayahnya deh,🤧
2022-12-20
0
Dewi Payang
Tabah ya Yamuna
2022-11-20
0
Dewi Payang
Mampir disini lagi aku kak, liat judulnya udah panas dingin😄
2022-11-20
0