💫 Pukul 05:30 pagi 💫
Karena Yamuna bermalam di Apartemen milik James. Yamuna tidak bisa pergi keluar dari Apartemen James saat Matahari sudah terbit. Alasannya karena Yamuna tidak ingin berurusan dengan Olive dan para awak media yang akan menganggap mereka itu memiliki hubungan gelap.
Kedua kaki Yamuna segera keluar dari dalam kamar mendekati James sedang tertidur lelap di sofa. Kedua kaki Yamuna terus berjalan jinjit sembari melambaikan tangan kanannya ke arah James, " Terimakasih atas tumpangannya. Aku pamit pergi dulu ya! " ucap Yamuna sedikit berbisik karena tidak ingin membangunkan James.
Setelah keluar dari Apartemen milik James. Kedua kaki Yamuna berlari kecil di koridor menuju lift.
Tap!!tap!!
" Aku harus segera pergi sebelum semua orang memberi gosip buruk kepada kami, " gumam Yamuna. menghentikan langkahnya di depan pintu lift.
Ting!
Pintu lift terbuka.
Kaki kanan Yamuna melangkah masuk. Namun saat kaki kanannya hendak masuk ke dalam, ujung tumit kaki Yamuna terpeleset. Tubuh Yamuna pun hendak jatuh ke belakang. Namun dengan cepat seorang pria menangkap tubuh Yamuna.
" Eh...eh " ucap Yamuna panik saat melihat seorang pria begitu sangat tampan dengan sedikit brewok memeluk tubuhnya dari belakang.
...ILUSTRASI ...
Pria tersebut melepaskan pelukannya, " Maaf sudah lancang. "
"Tidak masalah," Yamuna mengarahkan tangannya ke dalam lift, "Kamu mau masuk?" tanya Yamuna mencairkan suasana.
" Iya. Apa kamu juga mau masuk? " tanya pria itu kembali.
" Hem " kaki kanan Yamuna melangkah, " Mari masuk, " ajak Yamuna sopan.
Pria tampan itu pun masuk. Yamuna dan pria tampan sedikit berewok berada dalam satu lift. Sejenak lift terasa hening. Namun, Yamuna dengan ramah menyapa terlebih dahulu.
" Yamuna, " ucap Yamuna memperkenalkan dirinya.
" Albert Carl, " sahut Albert memberitahu namanya.
" Kalau boleh tahu mau pergi kerja ya? " tanya Yamuna sok akrab.
" Tidak, aku mau berkunjung ke rumah Ibu yang berada di kampung. "
Baru saja ingin mengobrol panjang lebar, pintu lift segera terbuka.
Ting!
Pintu lift terbuka.
" Eh, sudah terbuka, " Yamuna mengarahkan tangannya ke pintu, "Aku pergi duluan," ucap Yamuna melangkahkan kedua kakinya keluar dari dalam lift.
" Tunggu, " panggil Albert menghentikan langkah kaki Yamuna.
"Ada apa?" tanya Yamuna menghentikan langkah nya.
" Jam segini belum ada taksi, bagaimana jika aku antar kamu ke tempat tujuan, " ucap Albert memberi tumpangan tanpa di minta.
" Kok kamu tahu? " tanya Yamuna heran.
" Seorang pria baik mampu merespon seorang wanita dengan baik tanpa di minta, " ucap Albert percaya diri.
" Oh " Yamuna mengangguk. Tanpa basa-basi Yamuna menerima tawaran Albert, " Kalau gitu mari kita pergi, " ajak Yamuna tanpa malu.
" Mobilnya ada di sana, " tunjuk Albert ke mobil sport berwarna biru tua.
" I-itu mobil ka-kamu? " tanya Yamuna kikuk.
" Iya, buat apa susah-susah mengumpulkan uang tapi tidak kita nikmati, " ucap Albert sembari membuka pintu mobilnya.
" Berarti semua yang tinggal di Apartemen ini adalah orang-orang yang sangat kaya raya? " tanya Yamuna polos sembari memasang seatbelt.
Wrung!!
Albert menghidupkan mesin mobilnya, dan melajukan mobil tersebut dengan perlahan. Albert melirik ke Yamuna, " Di sini bukan Apartemen milik orang kaya raya. Tapi di sini adalah Apartemen milik orang yang mampu. Kalau kita kaya raya belum tentu kita bisa membeli Apartemen mewah ini tanpa mencicil, " ucap Albert dengan santai.
" Oh " sahut Yamuna mengangguk.
" Dari tadi kita terus mengobrol. Sampek-sampek aku lupa bertanya tujuan kamu ke mana? " tanya Albert baru sadar kalau mereka berjalan tanpa tujuan.
" Ke Perusahaan Iklan terbesar yang ada di kota ini, " sahut Yamuna santai.
" Jadi kamu kerja di sana? " tanya Albert sembari memutar stir kemudi ke perusahaan milik Yamuna.
" Kenapa? " tanya Yamuna penasaran.
" Aku dengar anak gadisnya dijodohkan dengan anak kedua dari PT. SIXX kalau aku tidak salah ya, " ucap Albert datar.
" Emang kenapa rupanya. Bukannya mereka adalah keluarga yang baik? " tanya Yamuna menyembunyikan identitasnya.
" Mereka hanya keluarga licik yang bisa bertahan hidup dengan keuntungan orang lain. Aku rasa mendiang tuan Jordan sudah ketipu dengan sifat mereka Ibu dan anak itu. Tapi kalau anak pertamanya aku tidak tahu. Katanya anak pertamanya sudah menikah dan tidak tinggal di sini, " ucap Albert membahas kembali keluarga Farran, atau suaminya sendiri.
" Menurut kamu apa yang harus Istrinya itu lakukan agar terlepas dari keluarga itu? " tanya Yamuna meminta pendapat untuk dirinya sendiri.
" Tinggal minta pisah saja, " sahut Albert dengan santainya.
" Kalau suaminya tidak ingin menceraikan nya, gimana? "
" Kalau itu aku kurang tahu sih, " bola mata Albert melirik sedikit, "Soalnya aku belum berpengalaman tentang hal berumah tangga, dan lain sebagainya, " ucap Albert sedikit malu.
" Makanya cepat nikah biar tahu! " sela Yamuna sedikit meninggikan nada suaranya.
" Lah kok bete? " tanya Albert bingung.
" Itu turunkan aku di simpang saja, " tunjuk Yamuna ke persimpangan jalan.
" Tapi Perusahaan itu masih ada beberapa meter lagi dari persimpangan jalan ini. Aku antar kamu sampai tempat saja, " ucap Albert menolak permintaan Yamuna.
" Jangan, turunkan aku di sana saja, " tunjuk Yamuna kembali ke persimpangan jalan.
" Baiklah jika kamu memaksa, " ucap Albert menghentikan mobilnya di persimpangan jalan.
Yamuna membuka seatbelt, " Terimakasih atas tumpangannya, " ucap Yamuna sembari membuka pintu.
" Apa kamu yakin turun di sini? " tanya Albert menawarkan tumpangannya kembali.
" Tentu saja, " ucap Yamuna melangkahkan kedua kakinya meninggalkan mobil Albert.
Ciit!!!!!
Sebuah mobil Fortuner berhenti tepat di samping Yamuna.
" Mobil siapa itu? " tanya Albert cemas. Merasa cemas akan keadaan Yamuna, Albert segera membuat seatbelt , tangan kanan hendak membuka pintu. Namun, Albert harus mengurungkan niatnya karena dari dalam mobil terlihat Farran keluar berjalan mendekati Yamuna. Albert hanya bisa diam di dalam mobil sambil melihat perdebatan kecil antara Yamuna dan Farran, " Ternyata kamu adalah istrinya. Tapi aku melihat kamu keluar dari Apartemen milik James. Apa kalian berdua berselingkuh karena kamu merasa marah dengan Farran? " Albert menggeleng, " Wanita sekarang memang sangat jago untuk membalaskan dendam nya kepada sang Suami. Aku jadi ngeri menikahi seorang wanita, "
Karena tidak ingin ikut campur terlalu dalam. Albert segera memasang seatbelt miliknya. Kemudian melajukan mobilnya melewati mobil Farran.
Bibir berkata tidak ingin ikut campur, tapi kenapa hati berkata ingin menolong nya. Kedua bola mata Albert melirik ke salah satu spion kanan dan kiri. Terlihat jelas Yamuna dan Farran masih berkelahi kecil. Tidak ingin melihat Yamuna terluka, Albert memundurkan mobilnya mendekati mobil Farran.
Albert menurunkan perlahan kaca mobilnya, "Ada apa ini?" tanya Albert pura-pura tidak mengenal Yamuna.
Farran segera menggandeng tangan Yamuna, " Bos Albert, " ucap Farran sedikit terkejut. Bibir Farran mengulas senyum paksa dan berkata, " Hanya perdebatan kecil antara suami dan istri, " ucap Farran sopan.
" Oh! kalau gitu tuan Farran jangan galak-galak dengan Istrinya. Istri tuan sangat cantik loh, bisa-bisa pria muda lain mengincarnya! " tegas Albert di kalimat terakhir penuh maksud.
" Saya tidak galak kok, " sahut Farran sedikit menekan nada suaranya.
" Kalau gitu aku pamit dulu, " ucap Albert melajukan mobilnya. Namun kedua bola matanya masih melirik ke salah satu spion. Setelah melihat jelas Yamuna di bawa masuk ke dalam mobil. Hati Albert sedikit tenang, dan berharap Yamuna akan baik-baik saja.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Bener tuh.
Masa Istri secantik Yamuna bisa diselingkuhi kan kak?
2022-10-11
0
~~N..M~~~
Benar kata Albert. Jangan galak-galak sama Yamuna. Yamuna itu cantik bisa jadi nanti banyak yang mengincarnya.
2022-10-11
0
~~N..M~~~
masukkan aku ke novel mu lah thor..
aku ingin menyapa pria ini
2022-10-11
0