✨ Ruang Kerja ✨
Tok!! Tok!!!
" Masuk! " Yamuna mempersilahkan masuk.
" Nona, aktornya sudah dapat, " ucap Ben. Ben adalah Sekretaris Yamuna, umur 25 tahun. Paras tampan, terlihat playboy, tapi aslinya sedikit polos dan kikuk.
...ILUSTRASI BEN...
" Bagus. Kalau gitu atur pertemuan aku dan dia. Kalau bisa secepatnya! " tegas Yamuna menurunkan sedikit kaca mata sedang melekat di wajah cantiknya.
" Sudah saya atur. Nona tinggal datang dan temui dia besok siang, " ucap Ben dengan santai.
" Baiklah. Artis mana yang kamu pakai? " tanya Yamuna penasaran.
" Yang jelas tidak akan membuat Anda kecewa nona. Aktor ini sangat tampan dan sekarang sedang viral di semua kalangan remaja, termasuk Ibu-ibu dan ciwi-ciwi, " sahut Ben semangat.
" Siapa orangnya? " tanya Yamuna penasaran.
Ben mendekati meja, membuka tab dan menunjukkan sebuah gambar.
Yamuna membulatkan kedua bola matanya, "Jangan main-main kamu dengan Aktor satu ini. Apa kamu serius ingin memakainya?"
Ben mengangguk, " Nona tidak menyangka aku bisa mendapatkan Aktor setampan dia kan? "
" Bukan itu masalahnya. Pria itu kan...."
" Huus! " jari telunjuk menutup bibir Yamuna. Kepala menggeleng, " Nona tenang saja, sudah saya atur semuanya. Nona dan saya cukup datang besok siang sesuai janji. Apa nona mengerti? "
Yamuna mengangguk patuh.
" Bagus. Nona memang gadis yang baik, " Ben berbalik badan, dengan santai ia berjalan meninggalkan ruangan kerja Yamuna.
Sejenak Yamuna tercengang, kedua mata berkedip mengingat betapa bodohnya dirinya mengikuti ucapan Ben. Saat pintu ruang kerja sudah tertutup, Yamuna berdiri, " Dasar Sekretaris labil! berani sekali kamu membuat aku patuh, " keluh Yamuna sedikit berteriak.
Yamuna kembali duduk, dengan wajah di tekuk, dan kembali membenarkan kaca mata di wajahnya. Yamuna kembali menatap laptop, jari-jemari dengan lihai mengetik di atas keyboard.
Ddrt!!!
Ponsel milik Yamuna bergetar.
Yamuna segera mengehentikan pekerjaannya, tangan kanan mengambil ponsel tergeletak di sisi kiri meja. Sudut bibir Yamuna tersenyum tipis saat melihat sebuah foto. Yamuna segera berdiri, " Sepertinya aku akan melihatnya secara langsung, " ucap Yamuna melepaskan kaca matanya, kedua kaki beranjak pergi keluar dari ruang kerja miliknya.
Yamuna terus melangkah cepat, baju terus panjang dan rambut panjang ikut terbang terbawa angin sewaktu Yamuna terus berjalan.
" Ada mau ke mana nona? " tanya Ben berdiri di samping mejanya.
" Ada film seru, jadi aku ingin menontonnya sebentar. Kamu tetaplah di sini, dan jangan lupa selesaikan tugas kamu! " sahut Yamuna sambil berjalan pergi.
" Baru kali ini aku mendengar jika nona suka menonton film. Apa itu film yang sedang viral? " ucap Ben bertanya-tanya sendiri.
Sesampainya di depan teras, Yamuna membuka kunci pintu mobil.
Tit!!! tit!!
Yamuna segera masuk, memasang seatbelt, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju tempat tujuan. Agar cepat sampai Yamuna memakai jalur tol. Hanya dalam waktu 30 menit Yamuna sudah sampai di depan sebuah parkiran milik PT. SIXX. Yamuna segera membuka seatbelt, kedua kakinya perlahan turun dari mobil. Tak lupa Yamuna memasang kaca mata berwarna hitam.
" Aku datang! " gumam Yamuna, kedua kaki melangkah menuju kantor PT. SIXX
Tap!!tap!!!
Langkah sepatu hak tinggi Yamuna menggema di seluruh ruangan.
Semua karyawan sedang sibuk langsung berdiri, tubuh sedikit membungkuk dan bibir serentak berkata, " Selamat datang Nona besar. "
" Terimakasih, " sahut Yamuna lembut, bola mata melirik ke semua Karyawan tampak kikuk melihat kedatangannya.
" No-nona tidak boleh masuk. Di dalam tuan sedang ada rapat penting, " ucap seorang resepsionis.
Yamuna menghentikan langkahnya, tangan kanan menaikkan sedikit kaca mata hitam, "Aku tahu. Aku ke sini hanya untuk menyemangati Suamiku! " ucap Yamuna sedikit menekan nada suaranya saat di kalimat terakhir. Yamuna kembali melangkah, lengan kanannya menyenggol lengan kiri resepsionis, " Jangan halangi aku! " tegas Yamuna kembali melangkah menuju ruangan Farran.
Kini langkah kaki itu terhenti, Yamuna terus menarik nafas panjang untuk menetralkan pikiran dan hatinya. Setelah cukup merasa tenang, Yamuna membuka pintu tanpa mengetuk, " Selamat pagi menjelang siang Sua...mi..ku, " ucap Yamuna terputus di kalimat terakhir saat melihat Farran sedang bermain gila di atas kursi dengan Sekretarisnya.
" Yamuna....kamu! " Farran segera mendorong Sekretaris tersebut dari pangkuannya. Kedua tangan dengan cepat membenarkan baju dan resleting.
Yamuna berjalan dengan anggun mendekati sofa, dan duduk dengan anggun, " Kenapa berhenti. Padahal aku jauh-jauh ke sini hanya untuk menonton adegan biru secara gratis. Siapa tahu dengan menonton secara langsung aku bisa mempraktekkannya langsung, " ucap Yamuna dengan santai.
" Jangan kebanyakan nonton. Praktekkan terus dong, agar suami kamu tidak berpaling dari-Mu! " sambung Sekretaris dengan sombongnya. Sekretaris tersebut kembali menyandarkan tubuhnya ke badan Farran, tangan kanan dengan ramah menjalar di bidang dada, " Apa nona pernah melakukan hal ini kepada tuan Farran? "
" Buat apa aku melakukan itu. Bukannya ada kamu dan wanita lain di luar sana! " sahut Yamuna dengan santai meski hati mulai menahan amarah.
Farran mendorong Sekretaris tersebut, " Di mana sopan santun kamu. Yamuna itu istriku. Tolong hargai dirinya, " sambung Farran sedikit meninggikan nada suaranya. Kedua bola mata hendak lepas menatap Sekretaris tersebut.
" Tapi tadi tuan..."
" Pergi! " bentak Farran mengusir Sekretarisnya.
" Lah kok di usir! apa karena ada aku makanya kalian jadi berantem? " Yamuna segera berdiri, " Karena aku merasa seperti seorang pengganggu. Maka aku akan kembali, tapi jangan lupa berikan aku satu Video kalian, " kedua kaki melangkah perlahan, " Jangan lupa pakai pengaman! " sambung Yamuna menyipitkan sebelah matanya.
Farran segera berlari mengejar Yamuna, "Maafkan aku, Yamuna!" ucap Farran menahan tangan kanan Yamuna dari belakang.
" Lepaskan tangan kotor kamu yang bau itu dari tanganku! " tegas Yamuna melirik ke genggaman tangan Farran.
" Baik akan aku lepaskan. Tapi tolong jawab pertanyaan ku, kenapa kamu bisa tiba-tiba datang? " tanya Farran mengalihkan ketegangan.
" Kenapa! tidak boleh ya? apa kedatangan ku membuat semua kenikmatan kamu terganggu? " tanya Yamuna tetap santai.
" Kenapa kamu tidak menangis saat melihat suami kamu berselingkuh denganku? " tanya Sekretaris dengan lantang. Kedua kaki berjalan mendekati Farran.
" Kenapa seorang PELAKOR harus memiliki dua muka! dan suka menikmati be...kas milik orang lain? " tanya Yamuna melirik ke Sekretaris sedang berdiri di sisi kiri Farran.
" Seperti munafik, kenapa sifat munafik itu harus dimiliki oleh seseorang. Karena jika tidak ada sifat munafik, kehidupannya mungkin tidak akan berjalan dengan sempurna. Kenapa aku suka dengan bekas orang? Ibarat Monza. Walaupun dia barang bekas, tapi masih berkelas dan juga berkualitas. Maka di situ banyak orang kalangan menengah mengincar barang tersebut, " sahut Sekretaris dengan santai.
" Oh " kedua tangan Yamuna di lipat di depan dada, " Pantesan pria muda sekarang lebih mengincar Istri orang. Ternyata ini alasannya, alasannya adalah anak gadis sekarang banyak yang sudah tidak per-awan. Demi uang rela merusak masa depan, " jari telunjuk tangan kanan menunjuk dari atas sampai bawah, " Sungguh di sayangkan tubuh sebagus dan wajah secantik ini hanya untuk memikat pria beristri! " Yamuna berbalik badan, tangan kanan melambai, " Daa...aku masih banyak pekerjaan. Kalian silahkan lanjutkan! " kedua kaki Yamuna berjalan cepat meninggalkan ruangan kerja Farran.
" Yamuna! " teriak Farran menatap pintu sudah tertutup.
" Kenapa kamu memanggil Istri kamu. Bukannya Istri kamu tidak bisa melakukan...."
Plakkk!!!
" Lancang kamu! "
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
semudah itu minta maaf setelah kedapatan main gila
2022-12-07
0
Dewi Payang
Sekretaeis kurang garam
2022-12-07
0
Dendry Den
siapa yang nampar
2022-11-01
0