💫 RUMAH YAMUNA 💫
Farran terus menggenggam tangan Yamuna, membawanya masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu terlihat Caden, dan Dara seperti memandang tak suka kepada Yamuna.
" Lepaskan!! lepaskan aku.." teriak Yamuna berusaha melepaskan genggaman tangan Farran.
" Sudah dua hari kamu nggak pulang. Ke mana saja kamu Yamuna! " bentak Farran. Tangan kanan mencampakkan tubuh Yamuna di atas sofa.
Blam!!
Yamuna segera bangkit, " Apa urusannya dengan kamu. Jika kamu bisa bermain gila dengan wanita di luar sana, kenapa aku tidak bisa pulang dengan sesuka hatiku ke rumah ku sendiri! " Yamuna memukul pelan bidang dadanya, " Aku masih punya hati, " jari telunjuk mengarah ke pintu, " Belum puas kamu bermain gila bersama wanita lain di luar sana. Di sini kamu malah bermain gila dengan ku.." jari telunjuk berpindah ke pelipis, " Di mana pikiran kamu! apa kamu pikir aku ini tempat sampah? haakkh! " sambung Yamuna meninggikan nada suaranya. Nafas terus memburu di dadanya.
Plakkk!!!!
" Seorang Istri tidak pantas berkata seperti itu kepada Suaminya. Dan seorang Istri tidak patut membalas semua perbuatan Suaminya dengan cara yang sama. Apa kamu ingin dianggap oleh orang lain sebagai seorang wanita rendahan. Jadilah Istri yang baik meski Suamimu bukan orang yang baik. Aku tanya ke mana kamu tidur tadi malam? "
" CK. Berani sekali kamu menamparku! " Yamuna berbalik badan, " Seorang Suami yang tidak akan pernah berubah, dan seorang Suami yang ringan tangannya meminta Istrinya untuk bersikap baik kepadanya? Bidadari sekalipun aku rasa tidak akan sanggup mengabulkan permintaan kamu! " sambung Yamuna melirik dengan tajam. Kedua kaki Yamuna ia bawa melangkah pergi menuju kamarnya. Sesekali kedua tangan lembut itu menyeka kasar air mata di pipinya.
Greep!!!
Farran menatap kepergian Yamuna sembari mengepal kedua tangannya di samping.
Melihat Yamuna membantah Farran, Caden sebagai Ibunya terlihat tidak senang. Caden mendekati Farran, dan berkata, " Nak, kenapa Yamuna menjadi pemberani seperti itu? Mama jadi yakin, pasti Yamuna tadi malam tidur dengan pria lain. Mama tidak menyangka jika Yamuna mau berselingkuh di belakang kami."
Mendengar ucapan Caden, amarah Farran semakin memuncak. Darahnya mengalir sangat panas dan cepat ke seluruh tubuhnya. Kedua kaki Farran refleks melangkah mengikuti Yamuna yang sudah jauh di depan mata.
Tidak setuju dengan ucapan Caden ke Farran. Garda mendekati Caden, dahi Garda mengerut saat melihat senyum tipis penuh makna terukir di raut wajah Caden saat menatap kepergian Farran, " Kenapa Mama berkata seperti itu kepada Farran. Belum tentu Yamuna berselingkuh dengan orang lain di luar sana. Seharusnya sebagai seorang pengusaha Mama juga sudah tahu jika seorang pemilik akan jarang pulang ke rumah. Apalagi perusahan yang di pegang Yamuna itu termasuk perusahaan terbesar. Kalau Mama terus berkata seperti ini, maka Mama bakalan menghancurkan rumah tangga Farran dan Yamuna. Dan satu lagi, jika Yamuna marah kepada Farran, mungkin itu hal yang wajar. Bukannya Farran memang suka berselingkuh di luar sana?" ucap dan tanya Garda datar.
" Berhentilah menasehati Mama. Mama jauh lebih tahu tentang dunia bisnis daripada kamu! " sahut Caden datar.
" Sayang, sebaiknya kita tidak usah ikut campur dengan urusan Farran dan juga Yamuna, " Dara merangkul tangan Garda, "Kita pulang saja yuk!" ajak Dara untuk kembali pulang ke Malaysia.
Garda melepaskan perlahan tangan Dara, "Jangan pernah sekali-kali kamu menyuruhku untuk diam saat melihat salah satu keluarga menuju jalan yang salah," ucap Garda menekan nada suaranya. Kedua kaki Garda perlahan melangkah meninggalkan Caden dan juga Dara.
" Ini semua gara-gara tante! " tuduh Dara sembari melangkah pergi.
.
.
💫 Di dalam Kamar 💫
Blam!!
Farran menjatuhkan tubuh Yamuna di atas ranjang.
Farran langsung menggenggam kedua pergelangan tangan Yamuna, " Aku akan mengeceknya sendiri. Kamu beneran selingkuh dariku atau tidak! " ucap Farran sudah menindih tubuh Yamuna.
" Lepaskan....lepaskan aku...Farran! " rengek Yamuna berusaha lepas dari belenggu Farran.
" Samaku kamu minta di lepaskan. Kenapa sama pria itu tidak? " tanya Farran datar.
" Pria mana? aku tidak berselingkuh di luar sana. Yang sering selingkuh dan tidur dengan orang lain itu kamu! " ucap Yamuna meninggikan nada suaranya.
" Mereka semua adalah amunisi ku di luar sana. Buat apa aku cari uang banyak, tapi tidak ku bagi bersama dengan orang lain, " sahut Farran, salah satu tangan mulai menjalar dan berhenti di titik tertentu.
" Jauhkan tangan kotor kamu dari..... aahh! " ucapan Yamuna terhenti saat jari itu mulai menggeliat seperti ulat bulu di dalam.
" CK. Dasar munafik. Berteriak tidak mau tapi mulut terus mengeluarkan suara kenikmatan."
Blam!
Yamuna melayangkan kaki kanannya tepat di titik sasaran.
" Auw! " keluh Farran merasa sakit pada bagian titiknya.
Yamuna segera memakai lapisan dalam dengan benar, " Berani sekali kamu merendahkan aku. Rasakan itu! " ucap Yamuna berdiri di samping ranjang.
" Kamu...aduh...duh! " Farran meringkuk di atas ranjang dengan kedua tangan memegang tempat tertentu.
Karena lapisan dalam sudah kotor, Yamuna mengambil lapisan dalam baru di lemari. Tatapan tidak suka mengarah pada Farran masih meringkuk di atas ranjang, " Sebagai Istri yang baik, aku izinkan kamu berselingkuh sepuas-puasnya. Tapi dengan satu syarat, bawa selingkuhan kamu di rumah ini. Dan berbuatlah hal kotor itu di depanku, " Yamuna melambaikan tangannya, " Karena aku masih ada urusan lain. Aku pergi dulu, " sambung Yamuna beranjak pergi dari kamar meninggalkan Farran masih meringkuk menahan denyut di titik tertentu.
Tap!!!tap!!!
Kedua kaki Yamuna terus berjalan melewati ruang tamu, di mana Caden saat ini sedang berdiri menatap langkah kakinya.
" Di mana Farran? " tanya Caden penasaran karena tidak melihat Farran berjalan bersama Yamuna.
Dengan santai Yamuna mengarahkan jari telunjuknya ke atas, " Coba di cek di dalam kamar. Aku sangat yakin pasti dia sedang meraung kesakitan di dalam. "
Caden tadinya ingin memarahi Yamuna. Tapi melihat sikap Yamuna sedikit beberapa, Caden mendekati Yamuna, " Yamuna, apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Caden lembut.
" Maaf, aku sedang sibuk. Dan aku harus kembali ke kantor. Untuk tante- " Yamuna menggantung ucapannya tangan kanan mengarah ke pintu, " Tante silahkan pulang ke rumah. Biarkan aku dan Farran saja yang tinggal di sini! " sambung Yamuna mengusir Caden dengan lembut.
" Tapi Mama kan, Mama mertua kamu. Kenapa kamu tegas mengusir Mama dari rumah kamu. Mama bisa menjaga rumah kamu kalau kamu sedang pergi, " Caden menggenggam tangan kiri Yamuna, " Mama mohon biarlah Mama tinggal di sini. Bukannya rumah kamu terlalu besar untuk di tinggali dua orang di dalamnya. Jadi...."
Merasa jenuh mendengar rengekan dari mulut manusia bermuka dua. Yamuna perlahan melepaskan tangan Caden, " Dari dulu Yamuna juga hidup berdua dengan mendiang Ayah di rumah. Dan buktinya rumah kami yang dulu terlihat lebih begitu berwarna daripada sekarang, " ucap Yamuna datar. Tidak ingin membuang waktu lagi, Yamuna mengajak kedua kakinya melangkah dengan bibir berkata, " Pulanglah sebelum aku pulang ke rumah."
" Yamuna....Yamuna..akh!!! sial! " keluh Caden karena Yamuna berubah menjadi dingin kepadanya. Padahal satu-satunya harapan Caden menikahi Farran dengan Yamuna adalah untuk mengincar Harta milik Yamuna.
Di sisi lain. Yamuna sedang berdiri di depan gerbang rumah, menunggu taksi pesanannya. 10 menit sudah berlalu, taksi pesanan Yamuna pun akhirnya datang. Keluarlah seorang pria memakai pakaian serba hitam, tak lupa masker dan topi.
Pria itu membuka pintu, " Maaf sudah menunggu lama, " ucap pria tersebut dari balik masker nya.
" Tidak masalah, " sahut Yamuna berjalan masuk ke dalam.
Pria tersebut pun masuk ke dalam. Baru saja menghidupkan mesin mobilnya, pria itu menoleh ke belakang, dan berkata, " Yamuna, tolong menikahlah denganku! "
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Amunisi apaan Farran
2022-12-22
0
Dewi Payang
Sebenarnya lengajatan Farran benar, Yamuna harus menjadi isteri yg baik, dan gak oleh balas yg jahat. Tp sayangnya itu hanya sebatas kata2, Farran gak bs jadi contoh.
2022-12-22
0