Setelah malam dimana kesucian terenggut oleh Suami (Farran). Paginya Yamuna melangkah menuju kamar mandi dengan di kedua sela kaki perih, sesekali air mata ia seka karena merasa jijik mengingat Farran menyentuhnya setelah menyentuh wanita lain.
'Rasanya sangat sakit saat apa yang aku pertahankan direbut paksa oleh pria licik seperti Farran. Aku harus bagaimana lagi? siapa yang ingin menikah dengan seorang wanita yang sudah tidak perawan lagi. Aku pikir setelah berulang kali aku ucapkan kata pisah Farran menyetujuinya. Ternyata aku salah! justru Farran sangat kasar kepadaku.'
Yamuna mendorong perlahan handle pintu, kaki kanan melangkah masuk. Tapi ada satu ucapan yang membuat Yamuna ingin mengakhiri hidupnya. Ucapan itu adalah dari Farran sendiri berkata, 'Semakin kamu meminta ingin pisah denganku, maka akan ku buat kau menjadi milikku. Aku juga akan memberi satu nyawa tumbuh di tubuh ini!'
Blam!
Yamuna menyandarkan tubuh berbalut selimut di pintu, kedua kakinya melorot ke bawah. Rasa sesak tangis membuat mulut sedari tadi hendak diam tak suara kini perlahan terbuka. Yamuna memukul sesak di dalam dadanya.
Bug!Bug!
"Kenapa! kenapa Ayah menjodohkan aku dengan pria seperti Farran. Awalnya aku tidak ingin mengeluh dengan Ayah. Tapi kini hidupku akan segera hancur saat aku harus terjebak di keluarga seperti mereka. Aku menyesal.....aku menyesal Ayah?!" teriak Yamuna dengan derai air mata menyertai teriakannya. Karena merasa jijik dengan bau tubuh Farran, Yamuna segera bergegas menuju kucuran shower. Yamuna menghidupkan kran air sederas-derasnya. Membiarkan air hangat mengguyur tubuhnya.
1 jam sudah Yamuna berada di dalam kamar mandi. Membersihkan seluruh tubuh berulang kali hingga sabun dan shampo miliknya habis. Karena shampo dan sabun cair sudah habis, Yamuna segera mengambil handuk dan membalut tubuh basahnya dengan handuk.
Cklik!!!
Dengan wajah datar dan dingin Yamuna keluar dari kamar mandi. Kedua kaki terus melangkah mendekati lemari pakaian, dan mengambil baju terusan sopan untuk pergi bekerja. Setelah baju dan rambut sudah tertata rapih Yamuna kembali melangkahkan kedua kakinya hendak keluar kamar. Namun langkah Yamuna terhenti di depan pintu, dengan tubuh sedikit menoleh ke Farran, "Jika kamu pikir aku takut akan ancaman kamu. Kamu salah besar Farran. Berulang kali, atau berpuluh-puluh kali aku akan terus mengajukan cerai kepada kamu! aku tidak sudi tidur bersama dengan pria licik dan suka main perempuan. Dan satu lagi, kenapa kamu masih bisa tidur dengan nyenyak di saat kamu puas menggerayangi ku. Sungguh pria yang sangat-sangat menyedihkan!" gumam Yamuna pelan. Setelah puas meluapkan isi hatinya, Yamuna kembali melangkahkan kedua kakinya meninggalkan kamar dan juga rumahnya.
Yamuna mengemudi pagi sekali, Matahari juga belum terbit. Kepergian Yamuna terus melajukan mobilnya tak tentu arah dengan kecepatan tinggi di jalan sunyi. Karena masih belum merasa puas mengeluarkan uneg-uneg di dalam hatinya. Yamuna berhenti di pinggiran jalan. Yamuna segera keluar dari mobil, "AAAAAA....Breng*sek kalian semua! Aku benci kalian.....aku benci!" teriak Yamuna sekuat-kuatnya hingga dirinya kini terduduk di atas aspal, dan tubuh menyandar di badan mobil.
"Apa kamu sudah puas?" tanya seorang pria tampan memakai topi. Kuping kanan memiliki banyak tindik, begitu juga dengan sudut bibirnya.
Yamuna segera berdiri, kedua tangan menyeka kasar air mata dan ingus mengalir, "Ka-kamu siapa?" tanya Yamuna mencoba melihat dengan jelas wajah pria tampan karena masih gelap.
Pria tersebut membuka topinya, tangan kanan mengulur, "Masa lupa denganku! bukannya Anda Yamuna? Bos pemilik perusahaan Iklan terbesar hampir di seluruh Negeri ini," ucap pria tampan mengenali Yamuna, sedangkan Yamuna tidak mengenalinya sama sekali.
"Haaa!" Yamuna menutup mulutnya dengan kedua tangan. Jari tangan mengarah ke pria tampan, "Bu-bukannya kamu, James! aktor yang akan membintangi iklan baru kami nanti?" ucap dan tanya Yamuna histeris.
James mengangguk, "Benar," kedua bola mata James melirik ke belakang Yamuna, "Kalau aku boleh tahu kenapa Anda keluar sepagi ini dan kenapa Anda terlihat sangat kesal?" sambung James bertanya karena penasaran.
"Aku sebal sama Suamiku!" ucap Yamuna polos.
"Apa itu tuan Farran?"
Yamuna mengangguk.
"Kenapa?" tanya James penasaran.
"Aku...." Yamuna menghentikan ucapannya saat dirinya sadar akan ucapannya pasti akan membuat dirinya malu. Yamuna melambai, "Ah..lupakan saja. Kamu kenapa keluyuran sepagi ini?" tanya Yamuna mengalihkan pembicaraan.
"Aku bisa bebas hanya di semua orang masih tertidur lelap. Dan aku juga bisa pulang di saat semua orang masih baru bangun," sahut James santai.
"Kalau gitu aku pergi dulu," Yamuna membuka pintu. Saat kakinya hendak masuk ke dalam tangan Yamuna di tahan dari belakang.
"Aku yakin kamu tidak memiliki tujuan. Karena aku sangat lapar, bagaimana jika aku ajak kamu ke rumah ku. Aku ingin masak sesuatu, tapi kalau aku makan sendiri pasti selalu makanan itu akan terbuang," pinta James serius.
"Maaf, aku tidak bisa," sahut Yamuna perlahan melepaskan tangan James.
James menyatukan kedua telapak tangannya seperti meminta permohonan, "Please! jangan tolak permintaan aku," James memegang kerongkongannya, "Aku janji tidak akan melakukan apa pun sama kamu!" sambung James terdengar jujur.
Sejenak Yamuna menghela nafas, "Baiklah. Tapi aku ingin naik mobil kamu. Soalnya aku tidak ingin mendengar gosip tentang kita berdua nantinya," ucap Yamuna terdengar berat saat menerima permintaan James.
"Okay!" James langsung menggenggam tangan Yamuna, dan membawanya menuju mobil.
Yamuna akhirnya masuk ke dalam mobil James serba hitam dan hanya mereka saja bisa melihat orang lain dalam. Sedangkan orang lain tidak bisa melihat mereka dari luar. Sebelum berangkat Yamuna sempat menelpon mobil derek untuk membawa mobil miliknya ke kantor. Setelah menelpon dan mengirim kan Alamat, James menghidupkan mobilnya dan melaju ke rumahnya.
Rasa sedih setelah perbuatan Farran kepada Yamuna seketika menghilang, saat James terus membuat cerita-cerita komedi. Sepanjang perjalanan Yamuna terus tertawa hingga air mata bahagia sesekali keluar dari ujung ekor matanya.
Melihat Yamuna tidak bersedih lagi, James melirik dengan senyum tipis, 'Aku tahu pria seperti apa suami kamu. Tapi aku berusaha tidak mengetahuinya agar kamu tidak terlalu malu untuk pergi bersamaku. Aku salut melihat wanita lembut dan polos seperti kamu bisa bertahan di saat rasa sakit terus menghantui. Namun ada satu hal yang masih tidak habis pikir, kenapa mendiang tuan Jordan memilih kan seorang pria baji-ngan seperti Farran untuk anak nya yang lugu ini. Tapi ya sudahlah...aku yakin ini semua pasti ada tipu daya oleh keluarga mereka!'
Melihat James terus bengong, Yamuna melambaikan tangan kanannya, "Kamu kenapa kadang tersenyum sendiri. Kadang kamu terlihat serius sendiri. Apa kamu sudah gila?"
"Ha!"
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Rendri99
Tapi aku nggak seperti itu Yamuna. Aku pria yang baik.
2022-10-23
0
~~N..M~~~
Apakah James adalah Suami selanjutnya?
2022-10-10
0