💫 APARTEMEN 💫
James mengarahkan tangan kanannya ke sofa, " Anda duduk di sini dulu. Biar aku membuat sarapan di dapur, " ucap James menunjuk ke dapur.
...ILUSTRASI JAMES...
Yamuna berdiri, " Aku akan bantuin kamu, ". ucap Yamuna menatap wajah James.
Deg!!
'Kenapa wajahnya membuat hatiku tenang. Tidak...tidak. Aku tidak boleh melampiaskan sakit hatiku dengan James. Ingat Yamuna, dia adalah aktor yang akan membintangi iklan kamu nantinya. Jangan buat semua pekerjaan kacau karena kamu ingin mencari ketenangan dari orang lain.'
" Kenapa melihatnya seperti itu? " tanya James memecah pikiran Yamuna.
" Eh " Yamuna langsung salah tingkah, tangan kanan mengarah tak tentu arah, " A-anu...katanya kamu ingin memasak, " Yamuna menggenggam tangan kiri James, "Mari kita pergi masak," ajak Yamuna menuju dapur.
Langkah kaki Yamuna dan James terhenti di depan meja dapur. James tertunduk dengan senyum manis, " CK. Kenapa Anda tiba-tiba gugup seperti ini. Apa Anda...."
" Tunggu! aku minta jangan ada kata formal saat berdua. Aku mau mau kita biasa saja, seperti teman atau rekan kerja lainnya. Bu-bukannya itu terdengar cukup ringan kalau sedang berbicara! " sela Yamuna mengalihkan pembicaraan.
James membelai lembut puncak kepala Yamuna, " Baik-baiklah! "
Degser!!!
Darah Yamuna seketika naik dan turun dengan cepat. Tubuhnya terasa kaku, pipinya juga terlihat merona saat menerima perlakuan lembut James. Perlakuan lembut di mana setiap wanita menginginkannya, meski pun itu hanya sekedar perlakuan biasa bagi seorang pria.
James mendekatkan wajahnya, kedua bola mata indah itu menatap liar seluruh wajah Yamuna, " Apa kamu demam? " tanya James melihat wajah Yamuna sangat merah. Punggung tangan hendak menempel. Namun, Yamuna segera menepisnya.
" Se-sebaiknya aku tunggu di ruang tamu saja! " ucap Yamuna segera membawa kedua kakinya melangkah cepat menuju ke ruang tamu.
" Dasar wanita aneh, " gumam James menatap kepergian Yamuna. James membuka kulkas, " Sebaiknya aku segera masak, sebelum dia datang ke rumahku! " sambung James mengambil beberapa bahan makanan buat di masak.
30 menit sudah berlalu. James juga sudah siap masak, terlihat banyak menu makanan tersaji di atas meja makan.
" Siap juga. Kemana Yamuna, kenapa dia belum datang juga! apa hidungnya mampet jadi tidak bisa mencium aroma masakan ku," James mengulurkan kepalanya ke arah ruang tamu, " Yamuna! " panggil James berulang kali dengan lembut. Melihat Yamuna tidak kunjung datang, James berniat menjemput Yamuna ke ruang tamu, "Yamu..."
Panggilan James terhenti saat melihat Yamuna meringkuk di sofa. James berjongkok di samping sofa, kedua bola matanya melihat wajah polos Yamuna tampak letih dan sedikit tertekan, 'Hal besar apa yang tengah menimpa kamu sehingga wajah kamu tampak letih seperti ini?'
Tililit!!!!
Suara kunci pintu Apartemen terbuka.
" Sa.....yang! " panggil seorang wanita masuk ke dalam Apartemen milik James.
James melirik perlahan ke belakang, "Husst!!" ucap James memberi kode kepada wanita itu agar tidak berisik karena Yamuna sedang tertidur.
"Berani sekali kamu menyuruhku untuk diam!" ucap wanita cantik tersebut berjalan masuk mendekati James.
Tidak ingin membuat wanita itu mendekati Yamuna. James dengan cepat mendekati wanita tersebut, dan menggenggam lengan kanan wanita tersebut, " Siapa yang menyuruh kamu datang? " tanya James menekan nada suaranya.
Wanita tersebut menepis tangan James, " Aku ini calon tunangan kamu. Kenapa aku tidak boleh datang! " sahut wanita tersebut meninggikan nada suaranya. Merasa cemburu melihat Yamuna, wanita tersebut mengarahkan tangan kanan ke Yamuna masih tertidur di sofa, " Kenapa kamu harus berselingkuh dengan gadis jauh lebih muda dariku! apa salahku padamu? "
" Aku tidak berselingkuh, " James menggenggam pergelangan tangan kanan wanita tersebut, " Dengarkan aku Olive. Dia hanya...." penjelasan James terhenti saat mendengar Yamuna terbangun.
" Hem " Yamuna menatap lurus ke depan. Dengan polosnya Yamuna berkata, " Apa kalian berantem gara-gara kehadiran ku? "
" Iya! " sahut Olive meninggikan nada suaranya. Kedua kaki melangkah cepat mendekati Yamuna.
Yamuna segera berdiri, " Tenang...Kakak cantik tidak boleh marah dulu. Dengarkan penjelasan...."
Grepp!!!
Tanpa memberi Yamuna kesempatan untuk berbicara, Olive langsung menggenggam rambut Yamuna. Dan perkelahian antar wanita pun terjadi.
" Dasar kamu PELAKOR muda. Kenapa kamu ingin merebut James dariku. Apa kamu tidak tahu sudah berkali James tidur denganku. Dan apa kamu tidak tahu kalau aku dan James akan segera menikah! "
" Aaa..Sakit. Kenapa kamu menjambak ku. Kan sudah aku katakan jika aku dan James tidak ada hubungan apa pun. Aku ke sini karena James mengajakku untuk makan bersama. James bilang sayang jika semua makanan sering di buang, " sahut Yamuna polos. Kedua tangan berusaha melepaskan genggaman tangan Olive dari rambutnya. Namun, Olive semakin menggenggamnya sangat kuat. Karena merasa sakit rambut panjang di tarik kuat. Yamuna juga melakukan hal sama.
Greep!
" Kamu pikir kamu saja yang bisa menarik rambutku. Apa kamu rambutku di rawat mahal-mahal hanya untuk kamu rusak. Aku sudah bilang kalau aku bukan PELAKOR. Aku juga tidak selera dengan pacar kamu. Di kasih gratis saja aku tidak sudi. Apa lagi aku harus jadi simpanannya! " Yamuna semakin emosi. Bukan hanya kedua tangan bermain, kaki kanan Yamuna juga mengin-jak kaki Olive.
Bam!!
" Auw! sakit. Apa kamu tidak berpikir jika aku nanti akan ada pemotretan. Jika kamu melukai kaki dan merusak rambutku. Aku harus bagaimana? mana tidak sempat lagi pergi ke salon, " ucap Olive mengelus kaki dan juga rambutnya terasa perih.
" Hentikan Olive, " tegas James, tangan kanan menarik tangan Olive dan menjatuhkannya di sofa.
Bam!
" Ke-kenapa kamu sangat kasar. Ohh...jadi memang benar ini selingkuhan kamu! pantes sudah 5 bulan belakangan ini kamu sangat susah di temui! " ucap Olive masih terus menuduh Yamuna.
" Kamu jangan terus menuduh Yamuna. Kamu apa tidak tahu dia siapa! " ucap James meninggikan nada suaranya, tangan kanan mengarah ke Yamuna sedang berdiri di belakang sembari membenarkan baju dan juga rambut kusutnya.
" Mana aku tahu! " sahut Olive membuang wajahnya ke sisi kanan.
" Dia adalah pemilik Perusahaan Iklan terbesar yang ada di Negara ini. Aku rasa kamu juga pernah bekerja di tempatnya sebagai model iklan di Perusahaan miliknya! " ucap James menekan nada suaranya kembali.
" Oh "
" Cuman 'Oh' saja yang bisa kamu ucapkan buat Yamuna! "
Grepp!!
James menggenggam pergelangan tangan kanan Olive, " Cepat minta maaf! "
" Tidak mau! " tepis Olive melepaskan genggaman tangan James. Olive melipat kedua tangan di depan dada, " Buat apa aku minta maaf kepada PELAKOR. Justru dia yang harus minta maaf kepadaku! " sambung Olive tidak ingin membuat harga dirinya sebagai model papan atas jatuh begitu saja.
" Kalau gitu aku pamit saja, " Yamuna mengambil tas kecil miliknya. Lirikan tajam mengarah ke James, "Jangan lupa siang nanti kita masih ada pertemuan! " sambung Yamuna membuat kalimat penuh tanya.
" Aku tidak akan mengizinkan James untuk menemui kamu! " sahut Olive meninggikan anda suaranya.
" Aku tidak perduli dengan ucapan kamu. Jika kamu anggap aku PELAKOR maka bisa jadi suatu saat nanti aku akan merebut kekasih kamu! " ucap Yamuna semakin membuat Olive panas.
" Berani kau...."
" Daa...sampai jumpa nenek sihir! " sela Yamuna melambaikan tangan kanan dan pergi meninggalkan Apartemen James.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Olive pasti tambah berapi2 diakatakan nenek sihir😄
2022-12-10
0
Nindira
Yamuna jadi salting tuh sama James...
Udah thor Yamuna jodohin aja sama James
2022-10-31
0
Nindira
Uuuhaaaa James ganteng🤪😍
2022-10-31
0