Farran berlari cepat mengejar Yamuna. Bibir terus berdecak kesal karena perbuatan untuk kedua kalinya terbongkar. Tapi kali ini berbeda, Yamuna memergoki sendiri Farran sedang bermain gila dengan wajah sangat menikmati.
" Yamuna! berhenti! " teriak Farran terus mengejar Yamuna.
Yamuna tidak menghiraukan panggilan Farran. Yamuna terus melangkah dengan bibir terus tersenyum manis kepada para karyawan. Meski hatinya terasa sakit dan juga pilu.
'Ternyata seperti ini rasanya saat memergoki Suami sedang beradu kasih di depan mata sendiri. Walaupun pernikahan ini hanya sebuah perjodohan. Tapi, wanita mana yang sanggup melihat Suaminya bermain gila dengan penuh penghayatan. Daripada sakit hati berulang kali, lebih baik aku minta berpisah kepada Farran. Aku tidak ingin menghabiskan kebahagiaan ku hanya memikirkan hal gila seperti ini.'
" Yamuna! " panggil Farran sekali lagi dengan nada sedikit tinggi.
Yamuna tersentak, kedua kaki ikut berhenti di depan teras kantor.
" Aku minta maaf! " ucap Farran lembut, kedua kaki berjalan mendekati Yamuna.
Yamuna melirik, " Kenapa kamu terus meminta maaf kepadaku! kamu kan tidak melakukan kesalahan sama sekali. "
" Ta-tadi....a-aku...ta..tapi! " ucap Farran kikuk, tangan kanan mengarah tak tentu arah.
" Ceraikan aku! " tegas Yamuna menatap dingin wajah bingung Farran.
Greeppp!!!!
Farran segera mencengkram tangan Yamuna. Kedua kaki melangkah cepat mendekati mobil miliknya.
" Kenapa kamu membawaku seperti ini! " Yamuna terus memukul genggaman Farran, berharap bisa lepas dari genggaman tangan cukup menyakitkan itu.
Farran tidak menjawab ucapan Yamuna. Farran membuka pintu mobil, dan mendorong tubuh Yamuna masuk ke dalam.
" Akhh!! "
Farran dengan cepat masuk ke dalam mobil, dan melajukan mobil tersebut dengan cepat.
Broom!! broomm!
" Kita mau ke mana? " tanya Yamuna bingung.
Bukannya menjawab, Farran semakin menambahkan kecepatan mobilnya.
Tin!!! tin!!
Wuushh
Wuushh!!
Farran melewati jalan ramai lalu lintas seperti seorang pembalap.
" Apa kamu sudah tidak waras! aku tidak ingin ma-ti konyol dengan kamu! " teriak Yamuna semakin panik.
" Diam! " bentak Farran.
" Apa baru saja kamu membentak ku? " tanya Yamuna datar.
Farran membelokkan mobilnya ke Hotel bintang lima, tidak jauh dari Perusahaan milik Yamuna dan juga Farran.
" Kenapa kita ke sini? " tanya Yamuna panik, bola mata terus melirik tak tentu arah.
" Kamu akan tahu jawabannya nanti! " Farran segera memarkirkan mobilnya.
" Aku masih banyak pekerjaan. Tolong buka pintunya! " ucap Yamuna gemetar ketakutan. Kedua tangan terus berusaha membuka pintu mobil. Namun tidak bisa.
Farran segera turun. Farran juga dengan cepat membuka pintu mobil Yamuna dan membawa Yamuna masuk Hotel.
" Farran, tolong lepaskan, " ucap Yamuna berharap di lepaskan oleh Farran.
Farran mengehentikan langkah di depan resepsionis. Bibirnya perlahan mendekati daun telinga Yamuna, " Kamu ingin minta kita pisahkan? "
" Iya! " ketus Yamuna.
" Kamar VIP satu, " ucap Farran ke resepsionis.
" Ini tuan, " sahut resepsionis memberikan kunci kamar.
" Kenapa kamu memesan kamar? " tanya Yamuna penasaran.
" Tapi kamu ingin mendengar jawabanku! " tegas Farran. Kedua kaki kembali melangkah menuju lift.
Ting!!
Pintu lift terbuka, Farran segera membawa Yamuna masuk ke dalam.
" Farran...lepaskan aku. Atau aku akan berteriak nantinya! " ancam Yamuna dengan tatapan suram.
Ting!!
Pintu lift terbuka.
Farran segera keluar membawa Yamuna berjalan di koridor menuju kamar mereka.
Baru saja berjalan berapa langkah di koridor, Yamuna tidak sengaja berpapasan dengan Cadman dan kliennya . Namun Cadman tidak memperdulikan Yamuna. Cadman hanya melirik sedikit kemudian kembali berjalan bersama dengan kliennya.
" Farran...lepaskan aku! " ucap Yamuna sekali lagi.
Mendengar nada Yamuna seperti sedang kesaktian. Cadman menghentikan langkahnya, tubuhnya sedikit menunduk kepada rekan kerja dan kliennya. Namun bola mata melirik ke Yamuna dan Farran sedang masuk ke dalam kamar, " Mohon maaf, karena saya ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Saya hanya bisa mengantar tuan dan nona sampai di depan pintu lift, " ucap Cadman sopan.
" Tidak masalah. Kalau gitu kami permisi duluan, " sahut salah satu kliennya.
Ting!!
Pintu lift terbuka.
Klien Cadman pun masuk ke dalam, tak lupa salam hormat kepada Cadman.
Cadman segera berbalik badan, kedua kaki melangkah cepat menuju kamar milik Yamuna. Cadman menghentikan langkah kakinya di depan kamar 320.
Tok!tok!
" Layanan kamar gratis buat tamu VIP, " ucap Cadman berusaha mengelabuhi Farran.
" Tidak butuh! " sahut Farran terdengar sedikit berteriak dari dalam.
" Tolong...hmmm!! "
Mendengar suara teriakan Yamuna seperti minta tolong dari dalam. Cadman segera menelpon resepsionis, meminta kunci cadangan untuk masuk ke dalam. Karena Cadman adalah pengusaha cukup disegani, resepsionis langsung memberi kunci. Setelah kunci ada di tangan, dan resepsionis sudah di usir pergi oleh Cadman. Cadman segera membuka pintu kamar Yamuna.
Ctak!
Cadman masuk, tatapan dingin terlihat jelas saat melihat bibir Yamuna di bung-kam, kedua tangan di ik-at. Dan baju sudah terle-pas. Cadman melonggarkan dasinya, kedua kaki berjalan mendekati ranjang, " Tadinya aku tidak ingin ikut campur dengan urusan rumah tangga orang lain. Tapi setelah aku melihat semua hal miris seperti ini- " Cadman menggantung ucapannya, kedua kaki berdiri di samping ranjang, tangan kanan Cadman dengan cepat menarik tubuh Farran, " Aku tidak akan segan memberi peringatan! " tangan kanan melayang.
Bam!!
Farran segera bangkit, tangan kanan menyeka kasar darah di sudut bi-bir kirinya. Farran juga membalas perbuatan Cadman.
Bam!
Tidak ingin melihat perkelahian terus berlanjut. Yamuna langsung turun dari ranjang. Tanpa sehelai benang di tubuh, Yamuna langsung berdiri di tengah pertengkaran Cadman dan juga Farran. Namun niat baik Yamuna malah merugikan dirinya sendiri.
Bam!!
Satu bogem mentah dari Farran mendarat di peli-pis Yamuna.
Bruk!!
Tubuh Yamuna ambruk ke bawah.
Cadman segera membuka baju kemeja miliknya. Memakaikan baju ke tubuh Yamuna. Cadman juga menggendong tubuh Yamuna, " Awas saja kamu! " ancam Cadman menggantung ucapannya. Kedua kakinya dengan cepat membawa tubuh Yamuna ke rumah sakit.
" Mau kamu bawa ke mana Istriku! " teriak Farran menatap kepergian Cadman.
" Akh! " teriak Farran meluapkan kekesalannya karena rencananya untuk memiliki Yamuna sepenuhnya gagal.
Karena Yamuna sudah dua kali minta berpisah darinya. Farran sudah lama membuat rencana ingin melakukan hubungan itu, agar Yamuna hamil dan tidak meminta perceraian berulang kali. Alasan yang cukup jelas, yaitu kekayaan milik Yamuna.
.
...****************...
Di sisi lain. Cadman terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.
Cadman terus melirik ke Yamuna, " Kenapa aku bisa menolong gadis bodoh ini. Dan kenapa dirinya bisa menikahi pria licik seperti Farran, " gerutu Cadman.
Baru berjalan 30 ke depan, Cadman menemukan rumah sakit. Cadman langsung membanting stir ke sebelah kanan. Memarkirkan mobilnya tepat di depan teras. Cadman segera keluar dari mobil, dan membawa Yamuna sedang pingsan agar lekas di tangani karena dahi Yamuna memar dan sedikit mengeluarkan darah.
" Kenapa ini Pak? " tanya seorang perawat wanita.
" Tidak perlu bertanya, tolong berikan penangan yang bagus untuk wanita ini. Dan berikan kamar yang terbaik buatnya, satu lagi. Jangan biarkan orang lain menemuinya sampai dirinya benar-benar sadarkan diri! " tegas Cadman ke beberapa perawat.
" Baik. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, " sahut perawat membawa kursi roda.
Cadman langsung meletakkan tubuh Yamuna di atas kursi roda. Melihat Yamuna sudah pergi di bawa ke ruangan sesuai permintaan Cadman. Cadman langsung mengurus registrasi dan meninggalkan rumah sakit. Tapi sebelum meninggalkan rumah sakit, Cadman meminta salah satu perawat untuk membelikan baju bagus dan nyaman untuk di pakai pulang buat Yamuna.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Farran suami yg cuman ingin harta
2022-12-08
0
Dewi Payang
Bagus Yamuna
2022-12-08
0
Dewi Payang
Pandai jg Yamuna bersandiwara😁
2022-12-08
0