Ciiit!!!
Braaakk!!!
" Auuw!! " keluh Yamuna merasa sakit di bagian dahi kirinya.
Karena terlalu memikirkan ucapan Farran dan juga Caden. Yamuna sulit berkonsentrasi. Yamuna tidak sengaja menabrak mobil di depannya saat lampu merah tiba-tiba menyala.
Dari depan turun seorang pria tampan, wajah dingin sedingin kulkas 2000 pintu. Pria itu berjalan mendekati mobil Yamuna.
Tak! Tak!!!
Merasa takut karena wajah pria tersebut sangat dingin, seperti kulkas 2000 pintu. Yamuna perlahan menurunkan kaca jendela. Bibir tersenyum kaku, " He he. Lecet ya? " tanya Yamuna tanpa dosa.
" Turun! " ucap pria tampan menyuruh Yamuna untuk turun dari mobil.
Tin!!tin!!
Klakson pengendara melewati pria tersebut masih berdiri di samping mobil Yamuna.
Yamuna melambaikan tangannya, " Maaf, aku sedang terburu-buru. Jika kamu ingin minta ganti rugi, hubungi saja nomorku yang ada di dalam kartu nama ini! " ucap Yamuna memberikan kartu nama miliknya. Kaca jendela mobil perlahan Yamuna naikkan, dan melajukan mobil miliknya dengan cepat meninggalkan pria tersebut.
Pria tersebut tercengang, sejenak ia melihat nama dan alamat rumah Yamuna. Setelah pria tersebut tahu, tangan kanan menggenggam erat kartu nama milik Yamuna dan membuangnya ke jalan, " Kamu pikir bisa lari dari tanggung jawab! " gumam pria tersebut, kedua kaki melangkah pergi menuju mobil.
.
Yamuna terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang di jalan lintas. Karena pagi ini Yamuna belum ada pertemuan dan janji, Yamuna membawa dirinya berkeliling taman kota. Melepas penat di dalam pikiran dan hatinya. Yamuna memarkirkan mobilnya, ia turun dan berkeliling sendiri di tengah taman dengan pikiran berkecamuk.
" Ayah! Apa Yamuna harus berpisah saja dengan Farran. Jika Yamuna pertahankan rumah tangga ini, pasti Yamuna akan tersakiti. Yamuna harus bagaimana Ayah? " tanya Yamuna sendiri, kedua mata menatap awan biru.
" Kamu harus ganti rugi! " sambung seorang pria dingin dari belakang.
Yamuna melirik secara perlahan. Kedua mata membulat sempurna melihat pria dingin berdiri di belakangnya. Yamuna berbalik badan, tangan kanan mengarah ke pria tersebut, " Penguntit! "
" Enak saja. Aku ikuti kamu gara-gara kamu telah membuat mobil bagian belakangku rusak! " tangan kanan meminta, " Ayo cepat kamu ganti rugi sebesar 500 juta rupiah untuk memperbaikinya," sambung pria tersebut dingin.
"Aku tidak bawa uang. Yang ada hanya ATM! " tunjuk Yamuna memperlihatkan isi dalam dompetnya ke pria tersebut.
Pria tersebut menggenggam erat pergelangan tangan kiri Yamuna, " Ikut aku ke Bank. Aku akan mengeluarkan uang kamu dari ATM itu! " ucap pria tersebut menarik tangan Yamuna menuju mobilnya.
" Kamu mau bawa aku ke mana? jangan bilang jika kamu ingin menculik ku! "
" Sayangnya kamu bukan tipe wanitaku! "
" Walaupun aku bukan tipe wanita kamu. Tapi aku ini tetap masih cantik dan memiliki banyak uang. Apa kamu yakin tidak tertarik dengan uang yang aku miliki? " tanya Yamuna polos.
Pria tersebut membuka mobil, mendorong tubuh Yamuna masuk ke dalam mobil.
"He...kemana kamu mau menculik ku?" tanya Yamuna berteriak dari dalam mobil, kedua bola mata mengikuti langkah pria tersebut.
Pria tersebut masuk ke dalam mobil. Tangan kanan segera meraih mesin ATM mini , "Silahkan pakai ini!" ucap pria tersebut memberikan mesin ATM mininya kepada Yamuna.
" Eh ..." jari telunjuk mengarah ke diri sendiri, "Aku harus masukkan ATM milikku ke sini gitu? " tanya Yamuna polos.
Tidak ingin berdebat dan tidak ingin membuang waktu cukup lama. Pria tersebut mengambil paksa dompet milik Yamuna dari genggaman tangannya, mengambil ATM dan segera memasukkannya ke mesin ATM mini. Setelah jumlah transaksi tertulis, pria tersebut kembali mengulurkan mesin ATM mini, "Kasih kode kunci!"
" Baiklah! " sahut Yamuna menyerah.
Struk pembayaran sudah keluar. Pria tersebut membuka pintu dan mendorong paksa Yamuna keluar dari dalam mobil, " Cepat keluar dari mobilku. Sebelum aku berkata jika kamu adalah sebuah pencuri yang sedang menghipnotis targetnya, " ucap pria tersebut sedikit mengancam.
Bam!!!
Yamuna terjatuh dengan posisi terduduk, dan mendarat di bebatuan besar.
" Hei...seharusnya aku yang berkata jika kamu adalah perampok. Kamu sudah memaksaku untuk membayar ganti rugi dengan jumlah yang besar, tapi hanya terdapat sedikit goresan! " tangan kanan mengarah ke wajah pria tersebut, " Awas kamu! "
Bam!
Woong!!!
Pria tersebut menutup pintu, memutar mobil dan pergi dari pusat taman kota.
Yamuna menghentakkan kedua kakinya, kedua mata menatap suram mobil pria tersebut, sudah jauh di ujung jalan.
" Dasar pria dingin, berhati kulkas. Sudah menghabiskan sedikit tabunganku. Eh ..dia malah kabur begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih. Dimana letak hatinya! "
" Diputusin ya Mbak? " tanya seorang pejalan kaki.
" Kasih banget, cantik-cantik di putusin di pinggiran jalan."
" Untung cantik, jadi orang berpikir kakak itu sedang menunggu pelanggannya. "
" Tapi pria yang ada di dalam mobilnya juga sangat tampan. Apa kalian tidak melihatnya? "
" Tampan memang, tapi wajahnya sangat dingin. Andaikan wanitanya itu Aku! mungkin aku tidak akan bisa terus bersama dengan pria itu. "
Mendengar semua pengunjung taman membicarakan Yamuna dengan pria dingin tersebut. Hati Yamuna mendadak panas. Kedua langkah kesal ia pacu mendekati pengunjung.
" Kalian tadi bilang apa? " tanya Yamuna kesal.
" Mampus...ternyata dia mendengar pembicaraan kita! " bisik wanita lainnya.
Para wanita itupun segera berdiri, kepala sedikit mengangguk, " Maafkan kami! " sahut mereka serentak.
Yamuna mengepal tangannya setinggi kepala, dan menghentakkan kaki kanannya, " Ukh! dasar wanita tukang gosip. Kalian pikir aku dan dia pacaran? ha! "
" Ka....kabur...." ucap sekumpulan wanita berlari meninggalkan bangku taman.
Yamuna berbalik badan, berkacak pinggang, bola mata melirik bebas ke taman kota, " Jika menjadi dewasa serumit ini. Lebih bagus aku tidak akan meminta Allah untuk cepat-cepat membuat aku menjadi tumbuh dewasa! " Yamuna menghela nafas, " Hyuf... ternyata hidup tak seindah bunga teratai. "
Ddrttt!!!!
Masih ingin mengumpat kesal. Yamuna di kejutkan dengan dering benda pipih di sling bag.
" Apaan sih! ganggu saja, " Yamuna mengambil ponsel miliknya. Ternyata hanya sebuah pesan singkat berisi.
✉️ ['Nona muda. Tuan muda Cadman Ren sudah datang. Dia sangat kesal karena nona muda tidak lebih dulu sampai. Nona muda sedang di mana sekarang? cepat nona, kami sudah tidak tahan melihat dia marah-marah di kantor nona muda.']
Yamuna menggaruk rambut bagian belakangnya, " Siapa sih yang bernama tuan Abrahams. Kenapa dia berani sekali memarahi seluruh karyawan ku! " Yamuna berlari cepat menuju mobilnya. Yamuna juga dengan cepat menghidupkan mobil dan menuju perusahaan miliknya tak jauh dari pusat kota.
30 menit kemudian. Yamuna akhirnya sampai di perusahaan, kedua bola matanya merasa tersiksa saat melihat para karyawannya terlihat sangat tertekan menunggu dirinya mulai berjalan masuk, sampai kedua kaki melangkah menuju ruangan kerja pribadinya.
" Siapa yang berani membuat para karyawan ku tertekan seperti ini! " gerutu Yamuna, kedua kaki terhenti di depan pintu, kedua tangan membuka pintu ruangan miliknya. Yamuna membesarkan kedua bola matanya saat melihat ternyata pria bernama Abrahams adalah pria dingin. Yamuna segera berbalik badan, 'Habislah masa depanku!'
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Nindira
Wow kulkasnya segede apa kalau pintunya ada 2000?🤔
2022-10-28
0
Rendri99
aku rasa pria 2000 pintu
2022-10-18
0
Dendry Den
😆 lugu
2022-10-17
0