💫💫PUKUL 06:30 PAGI💫💫
Yamuna sedang duduk di kursi depan cermin rias. Tangan kanan mengeringkan rambut basahnya.
Woongg!!! wongg!!!
" Pagi Istriku! " ucap Farran baru saja tiba dan berdiri di depan pintu dengan senyum lebar di wajahnya.
Yamuna meletakkan pengering rambut di atas meja. Kedua kaki melangkah mendekati Farran, tatapan dingin melihat Farran dari atas sampai bawah, " Apa kamu sudah puas tidur dengan wanita lain tadi malam? " tanya Yamuna spontan.
Farran membulatkan kedua bola matanya. Wajah ia buang ke sisi kanan, 'Sial. Bagaimana gadis polos ini mengetahuinya?'
Yamuna langsung membuka perlahan kancing baju kemeja bagian depan. Kedua mata melirik setiap inchi dalam bidang dada Farran, " Kamu tidak usah bertanya aku tahu dari mana. Asal kamu senang, aku juga akan ikut senang, " sahut Yamuna santai. Tangan kanan mengarah ke pintu kamar mandi, " Ayah bilang sebagai Istri yang baik harus meladeni Suaminya. Di dalam bak mandi sudah tersedia air hangat dan juga rendaman susu di campur madu untuk menyegarkan tubuh, " sambung Yamuna sudah menyiapkan air mandi buat Farran. Yamuna melangkah pergi dari kamar, tangan kanan memegang baju kemeja kotor terdapat noda lipstik dan parfum wanita.
" Kenapa kamu tidak marah? " tanya Farran memegang pergelangan tangan kiri Yamuna.
Perlahan Yamuna melepaskan genggaman tangan Farran. Tatapan dingin menatap lekat wajah Farran, " Buat apa aku marah. Kalau Suami senang, Istri juga harus senang!" Yamuna kembali melangkahkan kedua kakinya dengan cepat meninggalkan Farran.
" Aneh. Seharusnya kalau Suami berselingkuh, Istrinya pasti ngamuk dan mencak-mencak ingin minta pisah. Ini Istri kenapa tetap tenang dan biasa saja. Apa dia wanita normal?" gumam Farran bertanya kepada dirinya sendiri. Kedua mata menatap kepergian Yamuna sudah menuruni anak tangga.
Yamuna terus berjalan cepat menuju ruang Tv keluarga. Air matanya perlahan membasahi pipi mulusnya. Tidak ingin terlihat rapuh, Yamuna menyalakan Tv dan membuat volume suara sekuat mungkin agar tangisannya tidak di dengar oleh Farran. Kedua tangan Yamuna terus menyeka kasar air mata di kedua pipinya, " Ayah...aku harap kamu jangan menyesali perjodohan ini. Yamuna bahagia kok, tangisan ini hanya sebuah rasa emosional akibat menonton sinetron di salah satu stasiun televisi saja. Dan satu lagi, jika Farran berselingkuh, 100% salahnya itu di Yamuna karena tidak melayani Farran tadi malam, " ucap Yamuna menyalahkan dirinya sendiri.
.
✨POV Yamuna✨
Satu jam setelah kepergian Farran dari rumah menuju sebuah kafe. Ada salah satu karyawan terbaik Yamuna sedang menunggu kekasihnya pulang bekerja di kafe tersebut. Saat melihat Farran turun dari mobil dan langsung memeluk wanita tersebut. Karyawan terbaik Yamuna langsung memotret dan mengirimkannya ke Yamuna.
Yamuna baru saja membersihkan tubuhnya dari kelakuan Farran, langsung melihat ponsel miliknya terus berbunyi. Yamuna langsung membuka isi pesan berupa gambar. Kedua tangan Yamuna bergetar, amarah sedikit memuncak saat mengetahui di malam pertama mereka, Suaminya malah memilih bersenang-senang dengan wanita lain.
Yamuna segera mematikan ponsel miliknya. Kedua kaki terus berjalan mondar-mandir, rasanya kedua kaki Yamuna hendak terbang dan memberi pelajaran kepada wanita. Tapi Yamuna sadar, jika Farran juga bersalah di sini. Kalau saja Farran tidak membuka hatinya, dan tergiur dengan wanita lain. Mungkin perselingkuhan ini juga tidak akan terjadi.
Bukan itu saja, Yamuna juga menyalahkan dirinya sendiri. Karena dirinya tidak ingin melanjutkan hal itu, dan membiarkan Farran keluar menyalurkan perbuatannya kepada wanita lain.
Yamuna hanya bisa terdiam duduk di tepian ranjang, dan menahan semua gejolak amarah memenuhi sesak di dalam dadanya.
.
💫POV END ✨
.
" Pagi....Yamuna sayang, " ucap Caden berjalan masuk menuju ruang Tv. Membuat Yamuna dengan cepat menghirup udara segar dan menyebarkannya ke seluruh kepala dan hati.
" Mama kenapa datang ke sini? " tanya Farran baru saja tiba di ruang Tv.
" Apa Mama mengganggu waktu pagi kalian berdua? " tanya Caden, kedua mata melihat rambut setengah kering milik Yamuna dan juga Farran
Yamuna segera menolehkan wajahnya ke belakang, melihat Caden dan juga Farran berdiri di belakang sofa, " Tidak. Tante silahkan duduk di sana, " tunjuk Yamuna ke sofa kosong sebelah kanan.
Melihat kedua kelopak mata sembab dan hidung mancung Yamuna memerah. Caden segera berjalan mendekati sofa, menatap lekat wajah Yamuna, " Kamu menangis? " tanya Caden penasaran.
Tangan kanan Yamuna mengarah ke Tv, " Aku sedih melihat sinetron di dalam Tv. Mertuanya terlalu ikut campur masalah rumah tangga anaknya. Sedangkan- " Yamuna menggantung ucapannya, kedua mata melirik Farran berdiri di sisi kanan, " Sedangkan Suaminya yang Mandul, berselingkuh riang dengan wanita lain di luar sana! " ucap Yamuna sedikit menyindir Caden dan juga Farran.
Gllekk!!!
Caden dan Farran perlahan menelan saliva tak mau turun ke tenggorokan mereka. Suasana tiba-tiba terasa hening.
Caden hanya tersenyum, kedua mata melirik Yamuna dengan penuh kerendahan, 'Apa gadis polos ini sedang menyindirku? wah...tidak ku sangka mulutnya ternyata tajam dan ucapannya seperti dipenuhi beling.'
Farran memijat kepala bagian belakang, 'Mulut gadis polos ini bisa juga, ya. Mantab kali dia menyindirku dengan sebutan mandul. Awas saja kalau kamu tidak bisa memberikan aku keturunan. Aku akan mencampakkan kamu! dan membuat berita heboh mengenai kamu. Biar sekalian hancur masa depan kamu!'
" Pagi semuanya! " sapa Garda berjalan masuk menuju ruang tamu, kedua tangan membawa bungkusan plastik berisi makanan. Sedangkan Dara berjalan di sisi kanannya.
Kedua bola mata Yamuna hanya melihat langkah kaki Garda. Mulai dari masuk ke ruang Tv, sampai berdiri di samping kiri Yamuna sambil mengeluarkan semua kotak makanan di atas meja.
" Kenapa kamu melihat Garda seperti itu? " tanya Dara penuh menyelidik.
" Aku hanya takjub saja. Ada seorang pria mau membawakan makanan dan juga menyusun dengan penuh cinta, " puji Yamuna untuk Garda. Kedua mata melirik ke Dara, "Kakak Dara sungguh wanita beruntung bisa mendapatkan Abang Garda, " puji Yamuna kembali sekalian menyindir Farran.
Dahi Farran mengerut, tatapan tak suka tertuju pada Yamuna dan juga Garda, 'Terang-terangan sekali Yamuna memuji Garda di depan kami semua. Gadis ini sebenarnya polos, atau pintar? pujiannya buat Garda membuat aku sedikit panas. Ingin rasanya aku meluapkan kekesalan ini.'
Dara mendekati Yamuna, tatapan tidak suka terlihat jelas saat berdiri di hadapan Yamuna, " Berani sekali kamu ..." Dara hendak meraih rambut panjang Yamuna. Namun Farran dengan cepat menyela tangan Dara.
"Jauhkan tangan kotor kamu dari Istriku! " tegas Farran kepada Dara.
" Sudah-sudah! " teriak Caden. Kedua mata melihat anak dan menantunya, " Kalian apaan sih. Ini masih pagi, dan kenapa kalian ribut hanya membasah hal tak penting! " putus Caden melerai perdebatan.
Dengan santai Yamuna berkata, " Aku berkata yang sejujurnya. "
Dara semakin panas saat mendengar ucapan Yamuna. Ribuan rencana sudah ia susun rapih untuk menjatuhkan Yamuna.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Bukan salahmu Yamuna, salah suami itu
2022-11-27
0
Dewi Payang
Hebat Yamuna bs tahu
2022-11-27
0
Elawati
good yamuna
2022-11-12
0