Dara semakin panas saat mendengar ucapan Yamuna. Ribuan rencana sudah ia susun rapih untuk menjatuhkan Yamuna.
'Ck. PELAKOR jenis baru, wajah dan ucapan sok polos. Tapi caranya menatap Garda membuat aku ingin muntah.'
" Kamu jangan salah paham Dara, Istriku tidak akan mungkin ingin merebut Suami kamu! " ucap Farran berlagak pahlawan membela Yamuna. Tangan kanan merangkul Yamuna, lirikan manis menatap wajah datar Yamuna, "Bukan begitu Istriku?"
" Kamu benar. Aku mana mungkin tega melirik orang lain di saat Suamiku setia, dan tangguh di atas ranjang. Kalau Farran tidak setia dan bermain wanita di belakangku. Mungkin bisa jadi aku merebut Abang Garda dari Kak Dara!" Yamuna memutar bola mata, "Bukan begitu Farran?" sambung Yamuna bertanya dengan nada dingin.
Glek!!!
'Kenapa aku mendadak merinding saat mendengar ucapannya. Wanita ini di depan saja terlihat tenang. Tapi diam-diam dia menyimpan dendam.'
Yamuna mengulurkan tangannya ke ruang makan, " Karena Abang Garda sudah memberikan sarapan, dan tante Caden juga sudah memasak. Jadi mari kita nikmati santap sarapan pagi di sana! " ajak Yamuna melangkah terlebih dahulu.
" Mari-mari, kebetulan Mama sangat lapar, " sambung Caden ikut berjalan bersama Yamuna.
Garda, Farran, dan Dara juga ikut menyusul di belakang. Dari belakang Dara terus menatap langkah kaki Yamuna bersama dengan Caden. Hatinya terus menggerutu saat semua perhatian beralih ke Yamuna. Semenjak kehadiran Yamuna, Dara sebagai menantu pertama seperti merasa terasingkan.
Karena Caden ingin menikmati kemewahan dan ingin tinggal di rumah Yamuna. Caden sebagai mertua tunggal berlagak manis. Caden mencari muka dengan menyajikan dan menyeduh teh buat Yamuna.
" Ini teh buatan Mama. Kamu harus mencobanya, pasti enak deh! " ucap Caden menyodorkan cangkir berisi teh herbal.
Yamuna mengulas senyum tipis, "Terimakasih," tangan kiri mengulur ke kursi sebelah kiri, " Seharusnya tante tidak perlu repot-repot. Karena aku sekarang sudah menikah, sebaiknya aku mencari pembantu baru saja, " kedua bola mata melirik ke Farran, " Bagaimana menurut kamu, Farran. Mau pilih pembantu cantik, seksi atau keduanya? " tanya Yamuna menyindir kembali.
Farran meletakkan sendok nya, tatapan terlihat tidak senang mengarah pada Yamuna, " Hentikan Yamuna. Kenapa kamu seperti sedang menyudutkan aku! Apa salahku? " tanya Farran berlagak polos.
Tangan kanan menggenggam erat sendok, 'Haa... Bisa-bisanya dia tidak merasa bersalah. Baiklah kalau seperti itu. Lihat saja nanti.'
" Kalau Abang boleh bertanya, apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Garda penasaran.
" Macam kamu tidak tahu Farran saja! " sambung Dara tanpa di tanya.
" Aku tidak bertanya dengan kamu! " sahut Garda ketus.
" Maaf aku tidak ingin membahasnya lagi, " tangan kanan mengulur, " Silahkan dilanjut makannya. Aku tidak ingin makanan seenak ini menjadi dingin dan terasa tidak nikmat hanya- " kedua bola mata melirik Farran,
"Hanya mengurus perselingkuhan orang lain."
Ddrttt!!! Drrt!!
Di saat menikmati santap sarapan pagi benda pipih milik Yamuna berdering. Yamuna segera berdiri, dengan sopan Yamuna beranjak pergi dan meninggalkan meja makan untuk mengangkat panggilan telpon dari seseorang.
" Mohon pamit sebentar, karena ada telpon dari sekretaris, " ucap Yamuna menunjukkan layar ponsel sedang menyala.
" Pergilah, siapa tahu penting, " ucap Farran mengizinkan Yamuna pergi untuk mengangkat panggilan telpon.
Yamuna pun beranjak pergi, kedua kakinya terus melangkah keluar dari ruang makan menuju ruang tamu.
Melihat Yamuna sudah hilang dari pandangan, Caden menatap serius wajah santai Farran, " Jujur sama Mama. Apa kamu berselingkuh? "
" Bisa tidak, kalau Mama tidak membahas hal itu! " sahut Farran terlihat tidak senang.
Sambil melirik ke pintu ruang makan, berharap Yamuna belum kembali. Caden berkata, " Seharusnya kamu berhenti untuk menemui selingkuhan kamu. Bukannya Yamuna lebih baik dari selingkuhan kamu. Sudah cantik, kaya raya, pewaris tunggal lagi. Apalagi yang kamu cari di luar sana!"
Farran menundukkan pandangannya, " Aku belum bisa melepaskan mereka. Mereka kebahagiaan ku di luar. Sedangkan Yamuna hanya kebahagiaan ku di dalam rumah! " sahut Farran tanpa bersalah. Farran menaikkan pandangannya, menatap wajah serius Caden, " Mama tidak mengerti bagaimana rasanya jika kita lelah bekerja di luar sana, tapi harus menunggu penyemangat dan sentuhan lembut hanya terdapat di dalam rumah, " sambung Farran menggeleng,
" Intinya aku tidak bisa melepaskan pacar-pacarku. Mereka semua ibarat pil asma bagiku. Di saat aku sesak, di saat itu pula aku membutuhkan obat mereka. "
Saat Farran dan Caden sedang asik mengobrol. Ternyata Yamuna diam-diam menguping pembicaraan mereka. Hati Yamuna terasa teriris saat mendengar bibir Farran berkata jika pacar-pacarnya di luar sana seperti pil. Berarti kehadiran Yamuna sebagai seorang Istri tidak terlalu penting bagi Farran. Jika memang suami membutuhkan pil sebagai rasa lelah sehabis bekerja, bukannya seorang Istri juga bisa melakukannya.
Tidak ingin mendengar terlalu dalam tentang pembicaraan mereka. Yamuna segera menampakkan diri. Yamuna berdiri di depan pintu ruang makan, tangan kanan melambai, "Maaf semuanya. Aku harus pergi ke kantor karena ada klien datang mendadak dari Luar Negeri. Sampai jumpa nanti sore! " pamit Yamuna berbohong. Yamuna berbalik badan, kedua kaki melangkah cepat meninggalkan rumah.
Melihat Yamuna pergi begitu saja Farran segera berdiri, " Apa Yamuna sudah mendengar semua pembicaraan kita? " tanya Farran panik.
Caden melambai, " Tidak mungkin. Jika mendengar kamu berselingkuh juga tidak masalah. Agar dia bisa merubah dirinya menjadi candu untuk Suaminya, " sahut Caden santai, seolah Caden membiarkan putranya untuk terus berselingkuh.
" Sebagai Abang yang baik. Aku hanya bisa kasih pesan ke kamu. Jangan membuat contoh buruk buat Yamuna. Kalau suatu saat Yamuna melakukan hal yang seperti yang kamu lakukan saat ini, bagaimana? " sambung Garda sedikit memberi nasehat buat Farran.
" Sepertinya Abang tidak perlu ikut campur. Urus saja Istri Abang yang tukang selingkuh itu! " jari telunjuk tangan kanan mengarah ke Dara, " Katanya hamil? Apa benar itu adalah anak dari Abang Garda? "
" Jangan ikut campur! " sambung Dara terlihat tidak senang.
.
.
✨✨ Di sisi lain ✨✨
Yamuna terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dadanya serasa sesak saat mengetahui dirinya benar-benar bukan satu-satunya prioritas Farran. Kalau ketahuan selingkuh dan bermalam dengan wanita lain mungkin Yamuna bisa sedikit memaafkan Farran. Tapi kalau sudah mendengar perkataan itu, apakah Yamuna akan sanggup menjalani rumah tangga dengan Farran?
Ciiit!!!
Braaakk!!!
" Auuw!! " keluh Yamuna merasa sakit di bagian dahi kirinya.
Karena terlalu memikirkan ucapan Farran dan juga Caden. Yamuna sulit berkonsentrasi. Yamuna tidak sengaja menabrak mobil di depannya saat lampu merah tiba-tiba menyala.
Dari depan turun seorang pemuda tampan, wajah dingin sedingin kulkas 2000 pintu. Pria itu berjalan mendekati mobil Yamuna.
Tak! Tak!!!
Merasa takut karena wajah pria tersebut sangat dingin. Yamuna perlahan menurunkan kaca jendela. Bibir tersenyum kaku, " He he. Lecet ya? " tanya Yamuna tanpa dosa.
" Turun! "
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Jangan galak2 ya mas sama Yamuna
2022-12-06
0
Dewi Payang
Kalau aku diposisi Yamuna jg gitu
2022-12-06
0
Dewi Payang
emang si emak caden gak tahu ngajarin yg baik keanaknya
2022-12-06
0