“ Hiks..hiks..sakit… kamu sangat kasar. Aku kan sudah bilang jangan lakukan hal ini kepadaku! ” rengek Yamuna, kedua tangan terus menyeka kasar air mata di pipinya.
Farran memasang resletingnya kembali, duduk di tepian ranjang. Farran melirik tajam ke Yamuna, " Aku sangat kecewa sama kamu. Ini malam pengantin kita, kenapa aku tidak boleh melakukan hal itu kepada kamu? "
Yamuna menarik selimut, menutup tubuhnya sampai ke wajah. Kedua mata perlahan melirik punggung kekar Farran, " Sakit. Kamu terlalu kasar, " sahut Yamuna masih merasa denyut di bagian titiknya.
" Aku tahu itu sakit. Itu menandakan kalau kamu belum pernah melakukan hal itu dengan siapapun! " Farran turun dari ranjang, tangan kanan mengambil baju miliknya tergeletak di lantai. Sambil memakai baju Farran berkata, " Aku akan keluar. Kamu jangan menungguku. Kalau mau tidur, tidur saja, " ucap Farran sedikit mengancam Yamuna dengan perkataannya, agar Yamuna mau melakukan hal itu.
Yamuna mengangguk, " Aku akan segera tidur. Kamu hati-hati, " sahut Yamuna tidak paham maksud ucapan dari Farran.
' Ke mana perginya pikiran gadis ini. Seharusnya dia menahan ku! dan berkata, 'mari kita lanjutkan lagi, asal kamu tetap menemani aku malam ini'. Dasar gadis aneh. '
Farran melangkah dengan wajah kesal. Kedua kaki terus melangkah dan melangkah menuruni anak tangga dan keluar dari rumah Yamuna. Farran menghidupkan mesin mobilnya, dan melajukan mobil miliknya meninggalkan rumah Yamuna.
Mobil Farran terus berjalan, sampai mobil itu terhenti di sebuah kafe sedikit remang di kota M. Farran langsung memarkirkan mobilnya. Saat kedua kaki turun dari mobil, ada satu orang wanita datang menghampiri Farran.
" Bukannya ini malam adalah malam pengantin kamu? " tanya wanita berambut coklat. Tubuh menempel, tangan kanan dengan ramah membelai bidang dada Farran.
Farran memegang lembut dagu wanita tersebut, " Dia belum berpengalaman. Lebih bagus aku tidur dengan kamu daripada dengan Istriku, " Farran merangkul wanita berambut coklat, " Mari temani aku malam ini!" Farran melangkah pergi membawa wanita tersebut kembali masuk ke dalam mobil.
Farran melajukan kembali mobilnya meninggalkan kafe tersebut.
Sepanjang perjalanan wanita berambut coklat membelai pa-ha Farran. Wanita itu juga sempat membuka resleting, tapi Farran dengan cepat menahan tangan lincah wanita tersebut.
" Aku sangat merindukan kamu. Kenapa aku tidak boleh menyentuhnya? " rengek wanita tersebut karena Farran tidak memperbolehkan tangan wanita berambut coklat menyentuh bagian miliknya.
" Sabar, aku ingin melakukan hal itu di tempat yang bagus dan juga nyaman. Jika aku melakukannya di sini, nanti Istriku akan tahu, " ucap Farran memberi tahu wanita tersebut agar tidak ceroboh, dan meninggalkan jejak di manapun saat Farran sedang berdua dengannya.
" Baiklah, " wanita berambut coklat menyandarkan kepalanya di bahu kiri Farran, " Kita mau kemana? " tanya wanita berambut coklat dengan manja.
" Kamu lihat ke depan! " tunjuk Farran ke sebuah Hotel.
" Kamu memang sangat nakal Farran, " ucap wanita berambut coklat mencolek pipi kanan Farran.
Lima menit kemudian mobil milik Farran memasuki pintu masuk hotel. Sebelum turun Farran memakai masker agar wajahnya tidak dapat diketahui oleh orang lain.
" Kamu pasti takut ketahuan kan? " tanya wanita berambut coklat dengan manja.
" Sudah cepat turun. Istriku adalah pemilik periklanan terbesar yang ada di negeri ini. Jika sampai ada wartawan yang melihatku datang bersama wanita di malam pengantin dengan wanita lain. Kamu pasti sudah tahu akibatnya. Jadi jangan bertanya lagi .." Farran mencolek pipi wanita berambut coklat, "Sayang, " sambung Farran.
Wanita berambut coklat membuka seatbelt , " Mari kita turun, dan nikmati malam pertama kamu dengan wanita lain, " ucap wanita berambut coklat tanpa dosa.
Farran membuka seatbelt, kedua kaki turun dari mobil. Farran dan wanita berambut coklat berjalan sambil bergandengan tangan masuk ke dalam Hotel. Setelah melakukan pemesanan kamar, Farran dan wanita berambut coklat bergegas masuk ke dalam kamar.
.
.
✨✨ KAMAR 205 ✨✨
Farran dan wanita berambut cokelat sedang membaringkan tubuhnya di atas ranjang empuk. Kedua mata mereka saling menatap langit-langit kamar.
" Apa kamu bahagia menikahi Yamuna? " tanya wanita berambut coklat.
" Pria mana yang bahagia, jika menikahi wanita yang tidak ia cintai. Aku menikahi wanita itu karena Mama sangat menghargai mendiang Ayahnya, " sahut Farran sedikit berbohong.
" Jika kamu tidak mencintainya berarti tidak akan ada anak yang akan hadir di dalam pernikahan kalian bukan? "
" Tentu saja. Siapa juga yang mau punya anak dengan wanita seperti dia. Menyentuhnya saja aku tidak sudi. Apa lagi sampai berbuat hal seperti itu! " ucap Farran kembali berbohong. Farran menukar posisi tidurnya. Kini ia sedang menindih tubuh wanita berambut coklat, " Lebih baik aku melakukannya dengan kamu, daripada dengan Yamuna, " tangan Farran berjalan aktif di pa-ha wanita berambut coklat.
" Jika kamu ingin melakukan hal itu, katakan jika kamu mencintaiku. Dan akan segera berpisah dengan Yamuna, " ucap wanita berambut coklat, tangan kanan menahan tangan kanan Farran.
" Aku mencintaimu, Anggun! " sahut Farran melayangkan kecupan manis.
" Aku juga sangat mencintai kamu, Farran, " Anggun dengan aktif ikut menjalarkan kedua tangannya.
Setelah melakukan pemanasan cukup panas. Farran mulai menyatukan dirinya. Pinggulnya bergoyang riang dengan suara manis terus melambung ke udara. Farran dan Anggun menghabiskan waktu 1 jam untuk melakukan olahraga panas tersebut. Kini Farran dan Anggun sedang merebahkan tubuh polos mereka di balik selimut hangat.
Anggun memiringkan tubuhnya, memeluk Farran dari samping. Anggun menatap lekat wajah Farran di penuhi dengan keringat, " Apa kamu puas? "
" Tentu saja belum. Bukannya kita sering melakukan hal ini sampai pagi, " Farran membelai puncak Anggun, " Tapi karena aku sangat lelah karena baru siap melangsungkan pernikahan bersama dengan pemakaman. Sebaiknya aku tidur saja untuk memulihkan kekuatan ku. Besok pagi kita lanjut lagi, " rayu Farran. Ciuman manis kembali mendarat di bibir dan dahi Anggun.
" Kalau begitu biar aku saja yang memainkan perannya, " sahut Anggun, tangan kanan mulai menjalar.
" Jangan Anggun. Biarkan aku istirahat satu jam saja, " ucap Farran meminta Anggun untuk menghentikan tangan kanannya.
" Hem...kamu ini. Aku kan masih merindukan kamu. Kita jarang berjumpa loh! " rengek Anggun.
' Cih. Lama-lama aku muak juga dengan wanita satu ini. Bukannya enak kali permainannya. Sampai sekarang aku masih memikirkan bagaimana caranya agar Yamuna mau merelakan mahkotanya buatku. Biasanya kalau gadis polos sudah tidak memiliki mahkota lagi. Semua permintaan sang Suami pasti akan dituruti. Tapi bagaimana caranya ya?'
" Sayang...kamu beneran mengantuk? " tanya Anggun mencubit pipi kanan Farran.
" Huaaaa " Farran mengangguk, " Iya. Kita tidur dulu yuk. Satu jam lagi kita akan melakukannya kembali. Aku akan membuat kamu sampai tidak bisa berj-alan. Apa kamu mau? "
" Iih...kamu memang nakal. "
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
pikirannha Farran jahat amat sama isteri sendiri
2022-11-26
0
Dewi Payang
Dasar Faran
2022-11-26
0
Elawati
dasar bere*gsek farran
2022-11-12
0