Melihat Yamuna berjalan masuk menuju ruang kantor, Ben segera mengikuti Cadman, "Kenapa dengan nona?" tanya Ben bingung.
Cadman tidak menjawab. Cadman hanya melirik dengan lirikan tajam ke Ben. Namun kedua kaki terus berjalan cepat di koridor menuju ruang kerja pribadi milik Yamuna.
" Oh, tidak boleh berisik ya! " ucap Ben langsung memahami lirikan tajam Cadman. Ben ikut mempercepat langkah kakinya, dan membuka pintu ruang kerja pribadi Yamuna. Ben juga sudah merapihkan sofa untuk Yamuna.
Cadman meletakkan perlahan tubuh Yamuna di atas sofa. Melihat Yamuna masih tertidur lelap, Cadman langsung bangkit dan pergi meninggalkan ruang kerja pribadi milik Yamuna, tanpa mengeluarkan sepatah-kata apa pun buat Ben.
Ben menggeleng, " Benar-benar suasana yang sangat dingin. Dinginnya Presdir satu itu melebihi Kutub Utara," gerutu Ben menatap kepergian Cadman.
" Huaa!! " Yamuna terbangun. Kedua tangan di renggang kan ke atas, " Apa kita sudah sampai? " tanya Yamuna masih berpikir jika dirinya masih di dalam mobil Cadman.
" Sudah. Nona sudah sampai, " sahut Ben.
Yamuna langsung duduk dengan benar, kedua tangan mengucek kedua kelopak matanya, " Apa aku sudah di kantor? " tanya Yamuna masih bingung.
" Nggak, di surga! " Ben duduk di sisi kiri Yamuna, " Katakan kenapa nona bisa pulang bersama dengan pria dingin itu! "
" Banyak kisah yang tak bisa aku ceritakan, " Yamuna berdiri, tangan kanan melambai, "Sudah kembali kerja, atau gaji kamu aku potong! "
Ben segera berdiri, " Baik! " sahut Ben patuh. Tidak ingin gaji beneran di potong, Ben segera melangkah pergi.
Yamuna meraup wajahnya, " Kenapa aku jadi ketiduran. Buat malu saja! " gerutu Yamuna sendiri.
Tidak ingin memikirkan hal memalukan yang baru saja terjadi. Yamuna memutuskan kembali bekerja. Baru satu jam bekerja Yamuna mendapatkan pesan singkat dari Farran.
^^^Isi pesan Farran:^^^
^^^"Pulang sekarang juga!"^^^
" Apa lagi sih! " ucap Yamuna mematikan ponsel miliknya. Yamuna memijat lembut pelipisnya, " Baru beberapa hari menikah aku sudah pusing seperti ini. Apa lagi aku bertahan sampai bertahun-tahun. Mana aku selalu minta pisah ulah Farran ada saja. Maunya pria satu ini apa sih! " sambung Yamuna mengeluh sendiri.
Karena pekerjaan banyak dan besok akan bertemu dengan seorang Aktor buat menjadi bintang iklannya. Yamuna tidak mempedulikan pesan singkat dari Farran. Yamuna terus bekerja sampai waktu menunjukkan pukul 16:30 sore.
Melihat Yamuna tidak keluar-keluar, Ben sedikit kuatir. Ben mendatangi Yamuna.
Tok!!tok!!
" Masuk! " sahut Yamuna menyusun dokumen dalam map.
" Apa nona tidak ingin pulang? " tanya Ben memasukkan sedikit kepalanya ke dalam pintu.
" Aku malas. Sepertinya aku lebih nyaman tinggal di kantor, " sahut Yamuna jujur.
" Tapi ini sudah mulai sore, dan nona juga belum ada makan apa pun siang ini. Mau saya pesankan sesuatu? " tawar Ben.
" Tidak perlu. Karena kamu mencemaskan aku, maka aku akan pulang ke rumah, " sahut Yamuna mengambil tas mini miliknya.
Ben membuka pintu ruangan, " Gitu dong, sesulit apa pun masalahnya nona harus tetap pulang, " ucap Ben menatap langkah Yamuna.
Yamuna menghentikan langkahnya di depan Ben, " Aku sangat yakin, pasti pacar kamu sangat beruntung mendapatkan cinta kamu! " puji Yamuna.
" Sa-saya belum punya pacar. Buka penutup selang pun saya juga belum pernah, " sahut Ben malu-malu tapi semangat karena membahas hal negatif.
" Kalau gitu jadi Suami kedua ku mau? " tanya Yamuna sedikit bercanda.
" Apa! " ucap Ben histeris.
Yamuna melambai, " Aku bercanda. Aku pulang dulu, kamu jangan lupa memakai baju kerja yang bagus. Karena besok kita akan bertemu dengan Aktor tampan," ucap Yamuna mengingatkan Ben agar tidak lupa dengan janji pertemuan besok siang.
" Siap! " sahut Ben semangat.
" Kalau pekerjaan sudah selesai kamu pulang saja, " Aulia melambai, " Daa...aku pulang duluan, " ucap Yamuna melangkah pergi.
Tangan kanan Ben ikut refleks melambai, "Daa...juga."
.
.
💫 Di Sisi Lain 💫
Farran sedang berjalan ke sana kemari. Dahinya terus mengerut mengingat Yamuna pergi dengan Cadman tanpa memakai apa pun. Kecuali, baju kemeja milik Cadman.
Merasa kuatir kepada Farran karena bersikap aneh. Caden mendekati Farran, tangan kanan memegang bahu kiri Farran, " Kamu kenapa nak? " tanya Caden penasaran.
" Yamuna berselingkuh! " tuduh membuat fitnah Farran.
" Apa! " sahut Caden, Dara dan Garda serentak.
" Kalau kalian tidak percaya lihat saja nanti. Pasti Yamuna pulang memakai baju pria lain. Selain baju tadi pagi! " ucap Farran sekali lagi menuduh Yamuna.
" Alah, palingan diri sendiri yang ketahuan selingkuh. Sudah selingkuh, malah memutar balikkan fakta! " sambung Dara terdengar tidak senang.
" Jangan ikut campur urusan rumah tangga, " tunjuk Farran lurus ke depan.
" Aku tidak ingin ikut campur. Tapi aku hanya sekedar mengingatkan, jika kamulah orang yang suka selingkuh! " ucap Dara sedikit kesal.
" Urus saja bayi yang di dalam kandungan kamu-" Farran menggantung ucapannya, bibir mendekatkan ke daun telinga Dara, "Katanya anak itu bukanlah anak milik Abang...."
" Wah! sepertinya ada acara. Apa aku ketinggalan? " tanya Yamuna baru saja tiba di ruang tamu.
Caden berdiri, jari telunjuk mengarah ke baju terusan edisi terbatas milik Yamuna, " Bukannya ini baju keluaran terbaru. Dan tadi bukannya Farran bilang jika kamu berselingkuh? "
" Aku selingkuh! " tunjuk Yamuna ke dirinya. Kedua tangan memberi tepuk tangan buat Farran.
Prokk!!! prok!
Kedua jempol Yamuna kasih buat Farran, "Kamu emang hebat. Aku berusaha menutup Aib kamu. Eh ..malah kamu sendiri yang membongkarnya. Meski kamu menuduh seolah akulah yang jahat di sini! " Yamuna berbalik badan, " Sekali lagi aku katakan. Aku minta kita CERAI! " sambung Yamuna meninggikan nada suaranya di kalimat terakhir. Kedua kaki melangkah menuju lantai dua.
Grep!!!
Farran menggenggam tangan Yamuna. Farran juga menarik Yamuna menuju kamar, "Sepertinya masalah kita belum selesai," ucap Farran sambil melangkah.
" Kamu tidak boleh kasar dengan Istri kamu! " ucap Garda melihat sikap Farran membawa Yamuna terlihat sangat kasar.
" Sudah biarkan saja. Toh itu bukan urusan kita, itu urusan rumah tangga Farran, " sambung Dara kembali duduk.
Langkah kaki Farran dan Yamuna berhenti di depan pintu. Farran dengan gelisah membuka pintu kamar, dan membawa Yamuna masuk ke dalam.
Blam!
Farran mengunci pintu.
" Kamu mau apa? " tanya Yamuna cemas. Kedua kelopak matanya masih mengingat jelas perbuatan kasar tadi siang.
" Aku ingin menuntaskan permintaan kamu, " Farran mengendong Yamuna, merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
" Kamu mau apa? " tanya Yamuna kembali.
Farran menggenggam kedua pergela-ngan tangan Yamuna jadi satu. Dan memberi ciuman manis.
'Bagaimana ini. Aku tidak bisa bernafas.'
Farran melepaskan ciuman manis nya. Tangannya kini mulai aktif menjalar.
" Kamu mau ngapain? " tanya Yamuna merasa aneh pada sentuhan Farran.
Tidak ingin membuang waktu lama, dan belum melakukan pemanasan lebih. Farran langsung menerobos pertahanan Yamuna.
Yamuna membulatkan kedua bola matanya. Air matanya perlahan menetes saat merasakan perih di bagian tertentu. Mulutnya hendak berteriak. Namun Farran langsung memberi ciuman manis kepada Yamuna.
Karena sudah berhasil masuk, Farran dengan lihai bergoyang. Farran dan Yamuna akhirnya menjadi satu di dalam keterpaksaan.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
azzalea
Yamuna itu gimana sih? bukannya cari bukti perselingkuhan sama bikin visum bekas pukulan lalu gugat cerai Farhan nya
2023-06-16
0
Dewi Payang
Dasar Farran
2022-12-10
0
Dewi Payang
Ben pasti histeris😁
2022-12-10
0