" Sombong sekali kamu. Sudah nggak pandai...."
" He, diam kamu barang bekas. Jika kamu tidak tahu apa-apa lebih bagus kamu nikmati saja uang dari Farran. Nggak usah berlagak ikut campur dengan urusan ku! " sela Yamuna.
Wanita tersebut merasa tersinggung mendengar ucapan Yamuna. Kedua kakinya melangkah cepat mendekati Yamuna, " Apa kamu bilang aku barang bekas? " tanya wanita tersebut.
" Iya. Karena hanya barang bekas yang bisa di oper sana oper sini! " ketus Yamuna.
Wanita tersebut melihat kedua tangannya, bola mata melirik dari ujung kaki Yamuna hingga ke atas, " Wajah dan tubuh cukup memuaskan. Tapi aku rasa hanya satu yang tidak Farran nikmati dari kamu. Pasti urusan ranjang ya?" tanya wanita tersebut di kalimat terakhir seperti menghina.
Dengan santainya Yamuna menjawab, "Kamu benar. Istri sah memang selalu kalah kalau urusan ranjang dengan seorang PELAKOR! " kaki kanan Yamuna melangkah, " Kamu tahu kenapa? itu semua karena karma seorang PELAKOR memang di buat untuk merawat diri sendiri dan untuk memberikan pelayanan buat Suami orang lain. Kamu tahu kenapa karma itu terlihat begitu indah dan berjalan begitu sangat mulus? itu semua karena Allah ingin menunjukkan jalan kematian terbaik buat wanita seperti kamu. Sudah enak-enak bilang 'Akh-akh', eh... tahu-tahu nyawanya di cabut. Sungguh indah kan? " tanya Yamuna sinis.
" Bu-bukan urusanku! " sahut wanita tersebut panik..
" Kalau memang bukan urusan kamu. Kenapa kamu mau di ajak melakukan perbuatan itu dengan Farran? "
" Ya-Yamuna, tolong hentikan. Kamu membuat wanita ini ketakutan, " ucap Farran berusaha mencegah Yamuna terus berjalan dengan tatapan sinis.
Yamuna menghentikan langkah kakinya, senyum penuh maksud terlihat jelas saat Yamuna menatap Farran, " Konsep rumah tangga kamu gimana sih? bercerai tidak mau. Ringan tangan denganku, iya. Memaksa aku untuk tidur denganmu, iya. Tidur dengan banyak wanita di luar sana juga iya, " Yamuna memberi tepuk tangan, " Prok-prok! " kedua jempol tangan diberikan buat Farran, "Selamat buat kamu...pria Ra..kus!"
" Yamuna, dengerin dulu...."
" Sudahlah, buat apa kamu membela Istri kamu yang tidak becus ini! " sela wanita tersebut.
" Kamu benar aku adalah Istri yang tidak becus. Lantas kenapa seorang PELAKOR tidak bisa menjadi Istri yang baik buat mengurus Suami orang, " ucap Yamuna datar.
" I-itu tidak mungkin bisa terjadi, " sahut wanita tersebut bingung.
" Oh...iya juga ya. Mana mungkin seorang Suami mau merelakan sebuah batu berlian, demi batu pasir seperti kamu! " Yamuna melambai, " Ha...rupanya capek juga mengajak bicara orang bodoh seperti kalian berdua," sambung Yamuna mulai bosan melihat sifat Farran.
Grep!!
Farran menggenggam erat pergelangan tangan kiri wanita tersebut, " Sudah cukup. Kamu harus pulang sekarang! " tegas Farran membawa wanita tersebut keluar kamar.
" Kenapa kamu sangat kasar Farran. Farran ..tolong lepaskan tanganku, " teriak wanita tersebut berusaha lepas dari genggaman tangan Farran
" Tunggu! " panggil Yamuna berlari kecil mendekati Farran dan wanita tersebut.
" Apa lagi Yamuna? " tanya Farran menghentikan langkah kakinya.
" Tolong bersihkan milik kamu dengan benar sebelum perbuatan kamu mengotori kursi yang tak bersalah, dan meninggalkan bau khas yang akan membuat malu pemilik mobilnya, " ucap Yamuna memberikan bungkusan baru tisu basah dan tisu kering.
" Tidak perlu. Aku bawa mobil sendiri, " ucap wanita tersebut menepis tangan Yamuna.
" Baiklah, " Yamuna melambai, " Kalau gitu selamat datang kembali dan menikmati servis dari Farran. "
" Aku antar dia turun dulu, " ucap Farran membawa wanita tersebut turun.
" Tentu, silahkan antar wanita itu, " sahut Yamuna santai.
Farran dan wanita tersebut berjalan cepat menuruni anak tangga. Sedangkan Yamuna melihat Farran dan wanita tersebut dari atas. Yamuna melambaikan tangan kanannya saat melihat Caden, Dara dan Garda baru saja tiba, " Selamat datang. Dan kalian sudah melewatkan semua tonton gratis tadi."
" Apa Farran melakukan hal itu lagi? " tanya Garda.
" Sepertinya tidak sopan jika aku berbicara dari atas sini. Tunggu sebentar, aku akan segera turun, " sahut Yamuna membawa kedua kakinya menuruni anak tangga.
" Maksudnya apa sayang? " tanya Dara penasaran.
" Apalagi kalau tidak bermain gila dengan wanita tadi, " sahut Garda merasa muak melihat tingkah adiknya.
" Oh, kalau orang yang suka selingkuh memang seperti itu. Tidak ada kata taubat di dalam hidupnya, " ucap Dara melirik Caden sambil meninggikan nada suaranya.
" Kamu benar Kakak Ipar. Aku teringat dengan sewaktu aku pergi, aku melihat seorang wanita sudah memiliki Suami datang ke sebuah kafe dengan pria lain. Sungguh kasihan Suaminya yang tidak tahu jika Istrinya selingkuh, " sambung Yamuna menyindir Dara.
Dara mengerutkan dahinya, 'Kenapa sepertinya wanita ini seperti sedang menyindirku,' gumam Dara dalam hati.
" Sudah jangan membahas hal lain. Sekarang Mama ingin membahas kamu dan Farran, " ucap Caden mengalihkan pembicaraan.
" Membahas apa lagi tante. Bukannya aku sudah katakan kalau aku ingin berpisah dengan anak tante. Aku merasa jijik melihat seorang pria terus-menerus selingkuh seperti itu. Coba aku tanya kepada tante, sebagai orang tua, apa tante tidak merasa jijik melihat perbuatan Farran? "
" Baru masalah perselingkuhan kamu sudah minta pisah. Belum lagi kena masalah lain. Kalau kamu tidak ingin Farran terus berselingkuh, makanya jadi seorang Istri harus memberi kepuasan diri buat Suaminya di dalam kamar. Jangan modal cantik saja kamu! " ucap Caden seperti membela Farran, dan seperti menyalahkan Yamuna.
" Bukannya wanita yang banyak uang harus merawat diri sampai cantik. Dan.... jika Istri harus di tuntun untuk memuaskan Suami. Lantas kenapa seorang Suami tidak di tuntut untuk setia dan benar-benar berhenti untuk melakukan perbuatan itu kepada wanita lain. Bukannya berarti sifat pria itu seperti sifat kurang bersyukur? "
" Yamuna, kenapa kamu kerasa kepala sekali di kasih tahu. Coba kamu ikuti ucapan Mama. Kamu layani Farran dengan benar, pasti Mama bisa jamin dia akan bertaubat dan berhenti melirik wanita lain di luar sana! " tegas Caden menahan emosi di dalam hati.
" Bukannya Farran pernah melakukan hal itu kepadaku? jadi....kurang ku apa? "
Caden langsung terdiam. Sejenak ia berpikir jawaban apa buat Yamuna. Karena setiap ucapan pasti Yamuna bisa menjawabnya.
" Tidak bisa jawabkan? " tanya Yamuna sinis.
" Tentu kamu pasti ada kurangnya. Mana mungkin seorang Farran terus-menerus selingkuh seperti ini kalau tidak ada masalahnya di kamu! " tuduh Caden kembali.
" Jika seorang Istri harus di tuntut sempurna dalam rumah tangga. Lantas kenapa seorang Suami tidak boleh di tuntut setia dan peduli dengan kelelahan yang ada di raut wajah Istrinya? " tanya Yamuna kembali.
" Mama berhentilah berdebat dengan Yamuna, " sambung Farran berjalan masuk ke ruang tamu.
" Kenapa kamu membela Yamuna. Apa kamu tidak lihat dia terus mengajak Mama berdebat. Istri macam apa dia, di kasih tahu kok malah melawan! "
" Ma...apa Mama tidak tahu jika Yamuna itu dibesarkan dari seroang laki-laki tua dan sakit-sakitan. Kalau sikapnya seperti ini, ya wajar saja. Sudahlah jangan di bahas lagi, " ucap Farran mengelus kedua lengan Caden.
Deg!!
Ucapan Farran menusuk jantung Yamuna.
Yamuna menundukkan wajahnya, " Kamu benar aku dibesarkan oleh pria penyakitan. Tapi setidaknya, aku dibesarkan oleh kasih sayang dan aku juga dibesarkan dengan tujuan hidup jujur dan bijaksana. Tidak seperti kalian semua, " Yamuna berbalik badan, " Kalau gitu aku minta kalian semua keluar dari lingkungan keluarga ku. Dan biarkan aku hidup dengan cara didik mendiang Ayahku! " tegas Yamuna beranjak pergi meninggalkan Caden dan lainnya.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Dewi Payang
Farran mulai bercocok tanam sebelum menikah tante Caden😄😄
2022-12-22
0
~~N..M~~~
Isss....pingin ku tampar lah mulut sih Farran ini. Emang kamu sudah di didik dengan bagus. Banyak-banyak mengaca kalian biar tahu siapa diri kalian itu!
2022-10-12
0