Anabelle - Love And Regret
"Kamu jahat, Gav. Kamu jahat!" teriak Anabelle, ia menangis sesegukan. Sungguh ia tidak menyangka, jika pria yang menikahinya satu tahun lalu itu, tega mengkhianatinya, mengkhianati cintanya.
Selama ini, Anabelle sangat mempercayai Gavin, sang suami. Ia juga memberikan kebebasan kepada Gavin. Dia tidak pernah protektif seperti istri di luar sana. Dia percaya, jika Gavin pasti setia dan tidak akan pernah mengkhianati cintanya, mengkhianati pernikahannya.
Tapi kenyataannya, Anabelle mendapatkan fakta yang sangat menyakitkan. Gavin tega menyakiti hatinya, menyakiti perasaannya. Gavin telah menjalin sebuah hubungan dengan Veronica, seorang model yang kini sedang naik daun.
"Maaf, An. Aku melakukan kesalahan." Gavin tidak bisa mengelak lagi, karena Anabelle sudah punya bukti kuat. Gavin tidak menyangka, jika akhirnya kebusukannya diketahui oleh Anabelle.
Padahal dia melakukannya dengan sangat hati-hati. Tapi tetap saja Anabbel tahu. Mungkin Anabelle menyuruh seseorang untuk diam-diam mengikutinya dan mencari tahu tentangnya. Dan ketika orang itu menemukan bukti tentang perselingkuhanya, orang itu langsung memberikan bukti itu ke Anabelle.
Gavin menatap Anabelle yang terus terisak. Sedangkan bukti kecurangan ada di meja, tepat di hadapannya.
Gavin hanya bisa menghela nafas, melihat istrinya yang menangis membuat hatinya sakit dan perih. Dia masih sangat mencintai Anabelle. Hanya saja pada saat ini, hatinya sudah terbagi. Tidak sepenuhnya untuk Anabelle lagi, tetapi juga untuk Veronica yang kini sudah resmi jadi pacarnya.
"Maaf! Apakah kamu pikir, dengan meminta maaf kamu bisa memperbaiki hatiku yang sudah kamu hancurkan? Kenapa, Gav? Kenapa kamu harus menyakitiku? Apa salahku?" tanya Anabelle. Ia menatap wajah suaminya yang tertunduk. Melihat itu, hanya membuat hati Anabelle semakin teriris.
"Kamu seharusnya memberitahuku jika ada sesuatu yang tidak kamu sukai dariku, Gav. Biarkan aku memperbaikinya. Dan jika kamu sudah tidak mencintaiku lagi, kamu ngomong sama aku. Agar aku bisa mundur dari pernikahan ini." Anabelle menurunkan intonasinya. Dia tidak lagi berbicara dengan nada tinggi. Sungguh, jika Gavin memberitahunya dengan baik, mungkin dia akan mundur dari pernikahan ini, dan membiarkan Gavin menikahi Veronica.
Anabelle sadar bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Untuk itu, Annabelle tidak mungkin membiarkan Gavin tetap di sisinya, ketika hatinya tidak lagi untuknya, tetapi untuk wanita lain.
Akan tetapi, kenapa Gavin memilih untuk mengkhianatinya dari pada mengatakan yang sebenarnya. Apakah Gavin lupa, bahwa Anabelle lebih memilih kejujuran, meskipun itu menyakitkan. Dari pada dibohongi dengan kepalsuan. Pada akhirnya juga akan membuat Anabelle semakin sakit.
Mendengar itu, Gavin menggelengkan kepalanya. Dia berlutut di kaki Anabelle. "Maafkan aku, An. Aku sangat menyesali perbuatanku. Beri aku satu kesempatan lagi, kumohon."
Gavin tidak bisa jika harus berpisah dengan Anabelle. Dia tidak bisa membiarkan Anabelle dan Veronica pergi, karena mereka berdua sangat berarti baginya. Mungkin dia egois, tapi dia tidak peduli lagi.
Saat ini, dia harus bisa meluluhkan hati Anabelle, agar bisa memaafkannya. Adapun urusan Veronica, biarlah nanti. Tapi yang jelas, dia tidak akan pernah melepaskan keduanya.
"Tidak ada kesempatan bagi pengkhianat. Apakah kamu lupa, aku benci dua hal dalam pernikahan. Kekerasan dalam rumah tangga dan pengkhianatan. Apakah kamu lupa itu, Gav?" kata Anabelle.
Gavin menggelengkan kepala, dia belum lupa tentang persyaratan yang diajukan Anabelle, saat ia datang ke rumahnya untuk melamarnya. Anabelle tidak minta apa-apa, dia hanya minta dua hal. Yaitu jangan pernah ada pengkhianatn dan kekerasan fisik. Gavin pun menyanggupinya.
Tapi sayangnya, ia terlena dengan kecantikan Veronica, dan diam-diam menjalin hubungan dengan Veronica.
Awalnya hanya sekedar tertarik, namun semakin ke sini, Gavin mulai ada rasa pada Veronica. Bahkan saat ini, Gavin sudah mulai mencintai Veronica sama seperti dia mencintai Anabelle, istrinya.
"Aku ingin mengakhiri pernikahan kita, Gav!" Pada akhirnya, inilah keputusan yang dibuat Anabelle.
Meski berat, Anabelle tak ingin harga dirinya diinjak-injak. Baginya, Gavin tidak hanya mengkhianatinya, tetapi juga menginjak harga dirinya.
Dan Anabelle tidak akan membiarkan Gavin terus menyakiti hati dan perasaannya. Sudah cukup, Gavin membodohinya. Dia tidak lagi terus menjadi mainan Gavin
"Tidak! Aku tidak akan pernah menceraikanmu. Bahkan sampai aku mati, tidak akan ada perceraian di antara kita. Kamu akan tetap menjadi istriku."
"Jangan egois, Gav! Kamulah yang membuatku memutuskan untuk mengakhiri pernikahan ini. Jika kamu tidak selingkuh, aku tidak akan meminta cerai!"
"Aku sudah minta maaf, apa susahnya kamu memaafkanku!"
"Tidak semudah itu, Gav! Jika kamu berada di posisiku, maukah kamu memberiku kesempatan, jika aku selingkuh dengan pria lain?"
Mendengar hal itu, Gavin memilih untuk tetap diam. Karena jika Anabelle berselingkuh, tentu saja dia tidak akan pernah memaafkan Anabelle.
"Kenapa kamu diam? Tidak yakin harus berkata apa? Kamu tahu Gav, aku sangat mencintaimu. Tapi aku juga tidak bisa mempertahankan kamu, jika di hatimu ada wanita lain selain aku. Aku tidak suka sendirian, Gav."
"Aku akan memutuskan Veronica. Tapi aku mohon, tolong jangan tinggalkan aku. Aku berjanji, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa depan."
Mendengar itu, Anabelle terkekeh. "Sekali dikhianati, nanti pasti akan ada yang kedua dan ketiga. Cukup sekarang aku merasa sakit hati, aku tidak ingin merasakan sakit yang lebih dari ini. Untuk itu, aku akan mundur dari pernikahan ini."
"Jika kamu melakukan itu. Maka kamu akan melihat mayatku."
"Apa maksudmu, Gav?" tanya Anabelle tak percaya dengan ucapan suaminya itu.
"Aku akan mati jika kamu tetap ingin mengakhiri pernikahan ini."
"Kamu gila, Gav!"
"Terserah, kamu bilang aku gila atau apa. Jika kamu ingin bukti, silakan. Dan keesokan harinya, kamu akan melihat mayatku di koran."
Sejujurnya, Anabelle takut mendengar kata-kata Gavin. Tapi logikanya mengatakan, Gavin tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu. Dia yakin Gavin hanya membuatnya takut.
"Aku tidak peduli. Bahkan jika kamu mati, itu bukan urusanku!" kata Anabelle sambil pergi dari sana.
Melihat Anabelle pergi, membuat Gavin marah. Dia menghancurkan semua yang ada di sekitarnya. Ia pun merobek-robek bukti perselingkuhannya dengan Veronica.
"Baiklah jika itu yang kamu inginkan, Anabelle. Kau akan melihatku mati besok," geram Gavin. Dia mengambil pecahan kaca, dan mengiris lengannya hingga berdarah.
"Selamat tinggal, Anabelle. Kuharap kematianku membuatmu memaafkanku." Perlahan-lahan, Gavin menutup matanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Siti Khoiriyah
dasar maruk...
2024-09-06
0
semangat thoor, semoga karyamu sukses selalu
2022-09-17
1
May Yadi
mati tinggal mati aja repot
2022-09-17
1