PD Tingkat Tinggi

Di apartemen mewahnya, Anabelle menangis sendirian, ia juga menghapus semua foto dirinya dan Gavin di galeri hpnya. Ia menghapus semua foto itu hingga tak menyisakan foto Gavin satupun Ia juga memblokir nomer Gavin dan semua sosial medianya. Setelah itu, ia juga membuang semua yang berkaitan dengan Gavin, ia juga mencopot semua foto yang ada di dinding kamarnya. Dan membakarnya di balkon. Anabel menjaga ketat agar tak sampai terjadi kebakaran, karena ia gak mau ganti rugi apapun.

Setelah puas membakar foto Gavin, Anabelle menelfon pembersih apartemen dan meminta mereka untuk membawa semua barang yang masih bagus, terserah mereka mau di buang, atau mau diambil sendiri. Anabel gak peduli akan hal itu. Setelah itu, Anabelle langsung menangis lagi di atas kasurnya. Semua kenang-kenangan bersama Gavin sudah ia bakar dan sudah ia buang. Namun kenangan yang tersimpan di otaknya, tak bisa di hapus begitu saja, kecuali ia mengalami amnesia.

Karena gak kuat menahan rasa sakit hatinya dan kepalanya yang mulai berdenyut, Anabel memutuskan untuk meminum obat tidur yang ia ambil di laci samping tempat tidurnya. Untunya obat tidur itu masih tersisa lima kapsul, sehingga Anabelle bisa meminumnya satu agar ia bisa tertidur lelap. Dan ia berharap, nantinya rasa sakit itu akan berkurang setelah ia bangun tidur.

Sedangkan di tempat yang beda, Gavin sudah mulai bangun. Ia melihat di sekelilingnya, hanya beberapa detik saja. Ia tau, jika dirinya saat ini tengah di rawat di rumah sakit.

"Anabel," panggilnya dengan suara pelan.

"Tuan, sudah bangun?" tanya Bagas yang sedari tadi mengerjakan pekerjaannya di tab, ia mengerjakan pekerjaannya sambil duduk di sofa yang ada di dekat jendela, sehingga ia bisa melihat pemandangan di luar jendela, setidaknya itu bisa mengurangi rasa lelahnya saat ini. walaupun ia saat ini tengah menunggu bosnya yang tengah berbaring di atas brankar.

"Anabelle mana?" tanyanya dengan saura lemah.

"Dia tidak ada, Tuan."

"Anabell gak datang untuk menjengukku?" tanyanya dan Bagas pun menggelengkan kepalanya

Melihat itu, wajah Gavin mendadak mendung dan kacau. "Apakah kamu tidak memberitahu dia, kalau aku ada di rumah sakit?"

"Sudah, Tuan. Dan Non Anabelle bilang, suruh hubungi dia, jika Tuan sudah meninggal." Sejujurnya, Bagas gak mau ngomong kayak gini, tapi ia juga gak bisa menutupi dari bosnya ini, kan. Bagaimanapun Gavin harus tau, jika saat ini Anabelle tak lagi seperti dulu. Bahkan Anabelle tak lagi peduli padanya, bahkan seperti  mengharapkan kematiannya.

"Dia membenciku, Gas. Dia sudah membenciku." Gavin menangis, membuat Bagas merasa kasihan dan tak tega melihatnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Tuan? Kenapa Non Anabelle sampai semarah itu?" tanya Bagas penasaran.

"Ini semua karena aku. Aku yang sudah tak menepati janjiku."

"Janji?" ulang Bagas dan Gavin menangguk.

"Saat aku melamarnya, dia memberikan aku dua syarat, tidak ada KDRT dan pengkhianatan. Tapi aku sudah melakukannya, aku sudah mengkhianaati Anabelle. Aku menjalani hubungan dengan Veronica."

'Duarrrr.' Bagas kaget mendengarnya. Jadi Gavin menjalani hubungan dengan Veronica. Ya pantas aja jika Anabelle marah, istri mana yang rela jika dikhianati. Istri mana yang akan diam aja, saat tau jika suaminya sudah mengkhianatinya, menikamnya dari belakang dan menduakannya. Istri mana yang kuat, jika ia tau, kalau suaminya sudah berbagi cintanya dengan wanita lain. Bahkan jika Bagas ada di posisi itu, mungkin Bagas akan membunuhnya. Bukan hanya pergi begitu saja.

"Tapi kenapa, Tuan? Kenapa Tuan tega mengkhianati Non Anabelle? Emang apa yang kurang dari Non Anabelle? Bukankah dia sangat cantik, dia sangat baik, dia juga perhatian, lemah lembut dan sangat menyayangi Tuan. Dia juga dari orang terpandang, lulusan terbaik karena memang otaknya yang sangat cerdas, bahkan jika Non Anabell hamil dan melahirkan, anaknya juga pasti cerdas seperti Ibunya. Apa kekurangan Non Anabelle, hingga Tuan tega mengkhianatinya?" tanya Bagas, ia juga merasa kesal dan geram atas apa yang dilakukan oleh Gavin. Bahkan dia tak lagi merasa kasihan, ia malah bersyukur jika Anabell pergi jauh-jauh dari sini. Karena Anabelle pantas mendapatkan suami yang baik dan setia, bukan seperti Gavin, yang sudah tega menyakitinya.

"Anabelle gak ada yang kurang kok, dia malah sangat sempurna di mata aku. Tapi aku juga gak tau, kenapa aku tertarik sama veronica. Awalnya kagum, tapi lama kelamaan, aku mulai menyukainya, bahkan kini aku sangat mencintainya. Aku mencintai Veronica sama seperti aku mencintai Anabelle," jawabnya yang membuat Bagas merasa geram.

"Pantas aja jika Non Anabelle marah, Tuan."

"Aku harus gimana?"

"Putusin, Non Vero dan coba perbaiki hubungan Anda dengan Non Anabelle."

"Tapi aku gak bisa?"

"Kenapa?"

"Karena aku mencintai mereka berdua dan gak mau kehilangan mereka."

Mendengar hal itu membuat Bagas mengepalkan tangannya, untung Bos. Kalau bukan, sudah ia tonjok dari tadi.

"Terserah Anda, Tuan. Tapi saya cuma mengingatkan, jika penyesalan itu ada di belakang."

"Apa maksud kamu, Bagas!" bentak Gavin tak terima.

"Tuan, saya cuma ingin mengingatkan saja. Bahwa tak ada di dunia ini yang rela cintanya terbagi. Begitupun dengan Non Anabelle. Bahkan saya bisa memastikan, jika Non Anabelle lebih memilih jadi janda ketimbang harus berbagi cinta dan kasih sayang dari orang lain."

"Kurang ajar kamu, Bagas." Gavin tak suka mendengar kata-kata Bagas tadi, karena itu membuat dadanya sesak.

"Coba Anda fikirkan, Tuan. Misal Non Anabelle yang selingkuh, apakah Tuan terima? Apakah Tuan ikhlas berbagi cinta, kasih sayang, perhatian dengan laki-laki lain? Tuan tak bisa bersikap egois. Tuan meminta Non Anabelle untuk mengerti perasaan Tuan. Tapi apakah Tuan juga memikirkan perasaan Non Anabelle yang kini sudah luluh lantak. Apakah Tuan gak mikir betapa terlukanya hati Anabelle saat ini. Bahkan mungkin saat ini, dia tengah  menangis sendirian di tempat lain," tutur Bagas pelan. Ia tak mungkin membentak atau berbicara dengan nada tinggi. Walaupun kini ia tengah emosi atas sikap Gavin yang egois dan mau menang sendiri. Tapi tetap saja, Gavin adalah majikannya, yang membayar gajinya setiap bulannya. Dan ia harus bersikap baik, apapun alasannya. Dan itu sudah tercantum di surat kontrak yang ia tandatangani.

Gavin memikirkan perkataan Bagas. Dan ia tak bisa mengelak karena apa yang dibicarakan oleh Bagas itu benar. Walaupun menyakitkan, tapi ia juga tak bisa bersikap egois yang hanya mementingkan perasaannya sendiri. Ia juga harus memikirkan perasaan Anabelle yang saat ini terluka karenanya.

"Terus aku harus gimana?" tanya Gavin frustasi.

"Ngapain masih bertanya, Tuan. Putuskan hubungan Tuan dengan Non Vero."

"Tapi aku gak bisa. Aku mencintainya"

"Terserah Anda, Tuan. Saya lelah." Bagas memundurkan langkahnya, ia kembali duduk di sofa dan melihat ke luar jendela. Andai Gavin tidak membayarnya dirinya cukup mahal, ia lebih memilih untuk undur diri aja. Ia tak suka punya bos yang egois, suka mempermainkan perasaan wanita terlebih wanita itu istrinya sendiri.

Sekarang Bagas memikirkan kondisi Anabelle saat ini, ia cuma bisa berharap jika Anabelle baik-baik aja di luar sana.

Sedangkan Gavin ia hanya bisa diam merenung. Ia gak mau kehilangan Anabelle, tapi ia juga tak bisa mutusin Veronica. "Kenapa aku harus memilih jika aku bisa mendapatkan semuanya? Mereka pasti cuma butuh waktu terutama Anabelle. Aku harus bisa meyakinkan Anabelle, bahwa semuanya akan baik-baik aja, walaupun nantinya aku menikah dengan Vero. Anabell seperti tadi, karena mungkin dia masih sok dengan fakta yang ada." Gavin berusaha berfikir positif agar tak membuat dirinya semakin kacau.

Gavin sadar, dirinya egois. Tapi bukankah dalam agama Islam, laki-laki boleh menikah lebih dari satu. Asalkan adil. Dan dirinya yakin, bahwa ia bisa adil untuk mereka berdua. Ia bisa mencintai mereka dan akan memberikan mereka nafkah lahir dengan adil seadil-adilnya

Toh dirinya kaya, ia tak akan kehabisan uang buat menyenangkan mereka berdua.

"Anabelle, aku tau ini berat buat kamu. Tapi aku harap, kamu bisa menerima Veronika suatu saat nanti. Aku masih mencintai kamu, walaupun saat ini ciinta itu telah terbagi. Tapi kamu masih merupakan wanita pertama yang akan terus menempati posisi pertama di hati aku." Gavin hanya bisa bermonolog sendiri.

Ia tak mau stres karena memikirkan sikap Anabelle tadi, ia yakin jika Anabelle tak marah lagi, ia pasti akan datang untuk menjenguknya dan meminta maaf padanya. Anabelle sangat mencintai dirinya, jadi tak akan mudah buat dia untuk bisa meninggalkan dirinya gitu aja.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

dalam mimpi mu bagas

2024-09-06

0

Siti Khoiriyah

Siti Khoiriyah

ini nih contoh manusia gak tau diri...pakai bawa2 agama segala buat benerin kesalahannya....

2024-09-06

0

athyee

athyee

PD tingkat kabupaten 🤪

2023-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Gavin dan Anabelle
2 Tak Lagi Peduli
3 PD Tingkat Tinggi
4 Perhatian Dari Kekasih Gelap
5 Mulai Menjauh Demi Menjaga Hati Yang Terluka
6 Hilang Tanpa Jejak
7 Tendangan Maut Tasya
8 Tidak Amanah
9 Memilih Resign
10 Gavin Mulai Menyesali Perbuatannya
11 Bertemu Untuk Melepas Rindu
12 Tasya, Anabelle dan Bagas
13 Melakukan Hubungan Terlarang
14 Rugi Ratusan Milliar Rupiah
15 Detik-detik Sebelum Terbongkar
16 Kemarahan Galang-Papanya Gavin
17 Murka
18 Bermesran Di Kala Masalah Melanda
19 Kehidupan Gavin Vs Anabelle
20 Anabelle Kembali ke Indonesia
21 Perdebatan Anabelle dan Gavin
22 Undangan Dari Alvaro
23 Anabelle And Veronica
24 Kedekatan Anabelle dan Vero
25 Ketertarikan Yang Sama
26 Gavin Memukul Alvaro
27 Bagas dan Tasya Kembali
28 Vero menyindir Bagas
29 Benarkah Anabelle dan Alvaro tengah PDKT?
30 Anak Durhaka
31 Bagas Vs Gavin
32 Detik-Detik Sebelum Anabelle Bertemu dengan Gavin dan Vero
33 Anabelle Vs Gavin dan Vero
34 Perbincangan Yang Cukup Panas
35 Status Gavin Di KTP
36 Kebersamaan Gavin dan Vero Selama di Villa
37 Vero Memerika Hpnya Gavin
38 Vero Tidak Percaya Jika Gavin Sudah Menikah
39 Melupakan Masalah Sejenak
40 Minta Bukti
41 Saling Membuntuti
42 Kecurigaan Yang Semakin Kuat
43 Farhan Mendapatkan Buktinya
44 Rekaman Yang Bikin Vero Murka
45 PUTUS
46 Vero Ingin Bertemu Anabelle
47 Bersujud di kakinya
48 Perjalanan Kisah Cinta Vero
49 Tidak Tau Malu
50 Anabelle Mulai Mendaftarkan Gugatan Cerai Untuk Gavin
51 Berita Perselingkuhan Bocor Ke Media
52 Cara Anabelle Menyelesaikan Masalah
53 Pro Kontra
54 Klarifikasi Vero
55 Permintaan Maaf Vero
56 Ketakutan Gavin
57 Semua Hancur Dalam Sekejab Mata
58 Belajar Untuk Ikhlas
59 Belajar Untuk Ikhlas
60 Talak Dari Gavin
61 Mengasingkan Diri Dari Dunia Luar
62 Vero Vs Anabelle Vs Gavin
63 Lamaran Tak Terduga
64 Hati Yang Tak Tentu Arah
65 Memulai Semuanya Dari Awal
66 Berjuang Bersama
67 Berjuang Bersama
68 Menemui Verly
69 Vero Vs Verly
70 Alvaro dan Anabelle
71 Kencan Ala Rakyat Menengah Ke Bawah
72 Viral Untuk Kedua Kalinya
73 Vero dan Anabelle Akhirnya saling Komunikasi
74 Alvaro Marah Besar
75 Omelan Orang Tua
76 Saling Memaafkan
77 Minder
78 Keterpurukan Gavin Melihat kemesraaan Sang Mantan Istri
79 Kejutan dari Alvaro
80 Kegilaan Alvaro
81 Keputusan Sepihak
82 Happy Ending
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Gavin dan Anabelle
2
Tak Lagi Peduli
3
PD Tingkat Tinggi
4
Perhatian Dari Kekasih Gelap
5
Mulai Menjauh Demi Menjaga Hati Yang Terluka
6
Hilang Tanpa Jejak
7
Tendangan Maut Tasya
8
Tidak Amanah
9
Memilih Resign
10
Gavin Mulai Menyesali Perbuatannya
11
Bertemu Untuk Melepas Rindu
12
Tasya, Anabelle dan Bagas
13
Melakukan Hubungan Terlarang
14
Rugi Ratusan Milliar Rupiah
15
Detik-detik Sebelum Terbongkar
16
Kemarahan Galang-Papanya Gavin
17
Murka
18
Bermesran Di Kala Masalah Melanda
19
Kehidupan Gavin Vs Anabelle
20
Anabelle Kembali ke Indonesia
21
Perdebatan Anabelle dan Gavin
22
Undangan Dari Alvaro
23
Anabelle And Veronica
24
Kedekatan Anabelle dan Vero
25
Ketertarikan Yang Sama
26
Gavin Memukul Alvaro
27
Bagas dan Tasya Kembali
28
Vero menyindir Bagas
29
Benarkah Anabelle dan Alvaro tengah PDKT?
30
Anak Durhaka
31
Bagas Vs Gavin
32
Detik-Detik Sebelum Anabelle Bertemu dengan Gavin dan Vero
33
Anabelle Vs Gavin dan Vero
34
Perbincangan Yang Cukup Panas
35
Status Gavin Di KTP
36
Kebersamaan Gavin dan Vero Selama di Villa
37
Vero Memerika Hpnya Gavin
38
Vero Tidak Percaya Jika Gavin Sudah Menikah
39
Melupakan Masalah Sejenak
40
Minta Bukti
41
Saling Membuntuti
42
Kecurigaan Yang Semakin Kuat
43
Farhan Mendapatkan Buktinya
44
Rekaman Yang Bikin Vero Murka
45
PUTUS
46
Vero Ingin Bertemu Anabelle
47
Bersujud di kakinya
48
Perjalanan Kisah Cinta Vero
49
Tidak Tau Malu
50
Anabelle Mulai Mendaftarkan Gugatan Cerai Untuk Gavin
51
Berita Perselingkuhan Bocor Ke Media
52
Cara Anabelle Menyelesaikan Masalah
53
Pro Kontra
54
Klarifikasi Vero
55
Permintaan Maaf Vero
56
Ketakutan Gavin
57
Semua Hancur Dalam Sekejab Mata
58
Belajar Untuk Ikhlas
59
Belajar Untuk Ikhlas
60
Talak Dari Gavin
61
Mengasingkan Diri Dari Dunia Luar
62
Vero Vs Anabelle Vs Gavin
63
Lamaran Tak Terduga
64
Hati Yang Tak Tentu Arah
65
Memulai Semuanya Dari Awal
66
Berjuang Bersama
67
Berjuang Bersama
68
Menemui Verly
69
Vero Vs Verly
70
Alvaro dan Anabelle
71
Kencan Ala Rakyat Menengah Ke Bawah
72
Viral Untuk Kedua Kalinya
73
Vero dan Anabelle Akhirnya saling Komunikasi
74
Alvaro Marah Besar
75
Omelan Orang Tua
76
Saling Memaafkan
77
Minder
78
Keterpurukan Gavin Melihat kemesraaan Sang Mantan Istri
79
Kejutan dari Alvaro
80
Kegilaan Alvaro
81
Keputusan Sepihak
82
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!