Gavin dan Vero kini tengah duduk di kursi sofa, sedangkan di hadapan mereka sudah ada minuman dan kue kering. Vero menatap sang kekasih yang semakin hari semakin kurus dan tak terurus. Namun walaupun begitu, ketampanannya tak berkurang sedikitpun, entah karena dirinya yang terlalu bucin atau apa, dirinya gak mengerti, tapi di matanya. Gavin selalu terlihat memukai dan tampan maksimal.
"Mas, gimana pabriknya, sudah selesai?" tanya Vero sambil menatap Gavin. Mendengar hal itu, Gavin tersenyum tulus.
"Sudah, sekarang masih tahap renovasi, aku juga sudah memesan peralatannya lagi dan akan di kirim setelah Pabrik selesai," jawabnya sambil menggenggam tangan Vero. Di saat-saat seperti ini, hanya Vero yang ada di dekatnya, mendukungnya dan menanyakan masalahnya. Walaupun sepele, tapi itu sangat berarti untuknya. Andai Vero tau statusnya saat ini, akankah dia akan meninggalkannya seperti Anabelle, Bagas dan juga orang tuanya. Akankah Vero akan membencinya seperti mereka yang membenci dirinya saat ini.
"Syukurlah, aku ikut senang mendengarnya. Misal ada kekurangan atau apapun, bilang sama aku ya, Mas. Aku pasti bantu kamu," tutur Vero dengan kata-kata lembutnya.
"Terima kasih ya, Sayang. Di saat aku terpuruk seperti ini, hanya kamu yang ada di sisi aku. Sedangkan yang lain, mereka seakan menjauh dari aku, tak ada yang peduli sama aku," ujarnya sedih membuat Vero ikut-ikutan sedih, dia pun memeluk Gavin dengan erat, seakan ingin memberikan Gavin semangat agar bisa kuat menjalani semua masalahnya.
"Walaupun semua orang membencimu, ingatlah aku akan selalu mencintai kamu, Mas. Jika semua orang menjauhi kamu, maka ada aku yang akan selalu ada buat kamu. Jika orang tak lagi peduli sama kamu, maka aku akan jadi orang satu-satunya yang peduli sama kamu. Jadi, jangan merasa sendirian. Kita hadapin semuanya bersama-sama ya." Vero menatap Gavin dan memberikan ciuman di kening Gavin.
"Semangat ya, gak boleh menyerah. Aku tau beban Mas Gavin pasti banyak banget sekarang. Tapi aku percaya kalau kekasih aku ini orangnya kuat dan pintar, aku yakin Mas Gavin pasti bisa melalui semuanya dan nanti bisa menjadi orang yang lebih maju dari pada sekarang."
"Terima kasih ya, Sayang. Aku sangat mencintai kamu. Aku harap, apapun yang terjadi ke depannya, kamu jangan pernah ninggaliln aku. Jika pun kelak kamu tau rahasia terbesar aku, aku harap kamu tetap mencintai aku seperti sekarang. Karena aku pun tulus menyayangi dan mencintai kamu."
Mendengar kata-kata Gavin, Vero merasa terharu sekali. Bagaimana bisa ia meninggalkan laki-laki tampan yang ada di hadapannya ini. Laki-laki yang sangat menyayangi dan mencintainya, laki-laki yang membuat dirinya nyaman dan menjagari cinta sejati padanya.
"Aku gak akan pernah meninggalkan kamu, Mas. Percayalah sama aku."
"Aku percaya, Sayang."
Mereka pun berpelukan, seakan saling menguatkan satu sama lain.
"Oh ya, Sayang. Kamu gak ada syuting lagi?"
"Enggak ada, Mas. Aku ambil cuti dua hari, untuk kamu. Karena selama ini aku selalu sibuk, jadi untuk hari ini dan besok, waktuku buat kamu."
"Thanks, aku merasa sangat special di hati kamu."
"Kamu emang spesial di hati aku, Mas. Jangan di ragukan lagi."
"Iya."
Dan setelah itu, mereka pun mengobrol sambil berpelukan. Sesekali Gavin makan kue kering yang ada di hadapannya, lalu ia menyuapi Vero yang membuat Vero merasa sangat bahagia.
"Malam ini nginep di sini kan?" tanya Vero dan Gavin menganggukkan kepala. Lagian buat apa ia pulang, toh di rumah gak ada siapa-siapa. Istrinya pergi entah kemana dan orang tuanya pun sudah pulang karena emosi. Jadi tak ada yang menunggu dirinya pulang.
Dari pada kesepian di rumah, mending ia habiskan waktunya bersama dengan Vero, setidaknya ia tak lagi kesepian dan ia ada hiburan.
Setelah lelah mengobrol sana sini, mereka pun masuk kamar untuk istirahat. Tak ada aktivitas layaknya hubungan suami istri. Karena Gavin gak akan melakukannya walapun dirinya sangat ingin, begitupun dengan Vero. Walaupun ia sangat mencintai Gavin, ia juga tak mau menyerahkan keperawanannya untuk Gavin, kecuali Gavin sudah resmi menjadi suaminya.
Vero menaruh kepalanya di perut Gavin dan melingkarkan tangannya di sana. Entah kenapa, rasanya nyaman aja tidur di bagian perutnya. Empuk.
Sedangakn Gavin hanya mengelus rambut Vero dengan penuh cinta dan kasih sayang.
"Andai, Anabelle ada di sini. Pasti aku akan sangat bahagia sekali, apalagi jika Anabelle bisa menerima kehadiaran Vero. Betapa bahagiaannya aku jika itu terjadi. Sayangnya, saat ini Anabelle pergi setelah tau aku menjalin hubungan dengan Veronica. Sedangkan Veronica, dia masih belum tau statusku yang saat ini merupakan suami orang. Akankah Vero mau menerima aku dan bermanja seperti ini setelah dia tau fakta yang sebenarnya? Tuhan ... kenapa hidupku seberat ini. Padahal aku gak minta apa-apa. Aku hanya ingin bersatu dengan orang-orang yang aku cintai. Tapi kenapa rasanya begitu sulit?" tanya Gavin dalam hati.
"Mas," panggil Vero.
"Iya, Sayang," jawab Gavin.
"Mas, aku mau cerita nih," ujar Vero.
"Mau cerita apa?" sahutnya.
"Aku kan punya temen, nah temen aku itu pacaran sama laki-laki pengusaha gitu, Mas. Dan kemaren temenku di labrak ma istrinya. Jadi ternyata temenku itu selama ini pacaran sama suami orang. Aku ngeri, Mas. Temenku juga gak salah sih, karena setau dia pacarnya itu masih single, dan setiap kali di tanya, laki-laki itu mengaku masih bujangan, belum pernah nikah. Kemaren temenku sampai down banget karena di labrak ma istrinya. Dia benar-benar sok, gak menyangka kalau selama ini dia ditipu. Andai aku jadi dia, mungkin aku akan langsung pingsan, Mas. Karena selain harus menanggung rasa malu, aku juga pasti akan trauma berat pastinya," ucapnya membuat Gavin tegang. Pasalnya saat ini pun dia juga suami orang. Hanya saja, Anabelle gak mungkin melabrak Veronica seperti temannya itu.
Karena Anabelle memilih pergi dari pada melabrak selingkuhan suaminya.Entah apa yang ada dalam fikiran Anabelle, ia seharusnya akan mendatangi selingkuhan suaminya. Apalagi selingkuhannya itu merupakan artis yang kini tengah viral karena popularitasnya, mudah buat Anabelle untuk menghancurkan dan mempermalukan Vero. Namun Anabelle memilih diam dari pada bikin rusuh di sosial media.
Entah apa karena Anabelle gak ingin membuat dirinya malu dan jadi hujatan netizen atau karena ia emang gak suka, jika masalah rumah tangganya jadi konsumi masyarakat.
"Mas, Mas masih single kan?" tanya Vero sambil menatap wajah kekasihnya itu.
"Iya, Sayang," jawabnya berusaha tenang. Mendengar hal itu, membuat Vero tersenyum lega.
"Aku harap, Mas gak membohongi aku seperti temanku itu. Karena jika itu terjadi, aku gak akan pernah memaafkan kesalahan Mas Gavin. Aku gak mau di tuduh perebut suami orang, aku gak mau di tuduh pelakor. Aku ini wanita baik-baik, aku akan menjalani hubungan dengan suami orang, apapun alasannya. Iya kan?" tanya Vero dan Gavin pun menganggukkan kepala.
Semakin beratlah saat ini beban fikirannya, belum juga satunya selesai, dan saat ini mulai ada masalah lagi. Bagaimana jika Vero tau siapa dirinya sebenarnya. "Oh Tuhan ... rasanya kepalaku mau pecah," keluh Gavin dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Sulati Cus
ngapain di labrak buang energi ae G perlu rebutan orang yg G setia🤣
2024-09-06
0
Sri Wahyuni
ga suka sm karakter s anabell yg slalu menghindar dari mslh jd crita y ga ada kelar y
2023-01-17
0
Firda Fami
mati aja si Gavin...benci ma suami slingkuh
2022-10-15
0