Anak Yang Kupanggil Adik

Anak Yang Kupanggil Adik

Prolog.

"Lian, aku Hamil." Ucap seorang wanita muda, ketika menemui kekasihnya di rooftop sekolah mereka.

Tempat itu merupakan tempat favorit mereka saat ingin berduaan seperti sekarang ini. Tapi bedanya, wanita itu datang bukan untuk berduaan seperti kemarin-kemarin, ia datang untuk memberi tahu pria yang bernama lengkap Julian Aldrino Sandiego, yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri itu, jika saat ini dia sedang hamil, bahkan wanita itu membawa hasil testpack-nya untuk di tunjukkan kepada pria berwajah blasteran itu

" Apa! Kamu ngeprank aku kan, Sena?" Pekik sang pria tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan wanita yang dia panggil Sena itu.

Tadinya pria itu mengira, Sena meminta mereka untuk bertemu di rooftop karena wanita itu merindukan dirinya dan ingin bersenang-senang seperti biasanya mereka lakukan disini, Namun wanita itu justru mengatakan candaan yang sama sekali tidak ada lucunya.

" Aku tidak ngeprank kamu! kamu pikir aku segila itu, Aku mengatakan yang sebenarnya Lian, kamu lihat ini." Wanita itu menghampiri kekasihnya kemudian menunjukkan testpack yang dia bawah, di mana dua garis merah itu terlihat dengan sangat jelas disana. " Bukankah aku sudah pernah mengatakan kepadamu jika aku sudah terlambat dua Minggu." Lanjutnya lagi.

"Nggak-nggak, aku nggak percaya. Bukankah selama ini kita melakukannya selalu aman dan kita sudah melakukan ini selama setahun. Tapi kamu tidak pernah Hamil, kenapa baru sekarang ini terjadi." Tanya pria itu, Masih tidak pernah dengan apa yang dia dengar.

" Tapi kenyataannya aku hamil sekarang Lian. Kamu harus tanggung jawab." Teriak Sena begitu histeris, kenyataan ini saja sudah sangat mengguncangnya, namun pria itu masih tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

Lian mengeleng kepalanya. " Tidak Sena, aku tidak bisa melakukan hal itu. Aku punya masa depan dan cita-cita yang ingin aku raih. Dan dua bulan lagi aku akan berangkat ke Aussie untuk melanjutkan kuliah disana, kamu tahu itu. Katakan Sena, jika itu bukan anak aku! Kamu pasti melakukannya dengan pria lain juga, di belakang aku, iya kan? Ngaku kamu." Tuduhnya. Membuat Sena terdiam, Seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

Julian, pria yang selalu berteriak lantang mengatakan cinta kepadanya hingga membuatnya terlena dan mau menjadi kekasihnya. Pria satu-satunya yang ia izinkan untuk menyentuh tubuhnya, justru menuduhnya seperti ini. Sakit, shock dan tak percaya semuanya bercampur menjadi satu dan menggerogoti luka di hatinya semakin dalam. Apa Lian pikir Sena tidak punya masa depan dan cita-cita, Sena juga punya semua itu bukan hanya Lian saja.

Tapi siapa sangka diamnya Sena justru membuat Lian menyalah artikan dugaannya, pria itu justru mengiyakan ucapannya sendiri."Kamu tidak dapat menjawabnya, karena apa yang aku katakan benarkan, itu bukan anakku! Kamu membuat aku kecewa kepadamu Sena, kita putus." Ucap Lian lagi, kemudian meninggalkan Sena begitu saja.

Hati Sena di hancurkan se-hancur-hancurnya karena penolakan yang di lakukan Lian sungguh sangat melukai hatinya dan kini pria itu justru menuduhnya, ia juga tidak mau mengakui anak itu dan meninggalkan tanpa kejelasan.

" Julian," Teriak Sena, namun pria itu tidak menghiraukannya. Menengok ke arahnya saja tidak.

Andai bunuh diri bukanlah suatu dosa, mungkin saat ini Sena sudah melompat dari atas rooftop sekolahnya.

Wanita itu terduduk dilantai dan menangis, meraung sejadi-jadinya, menyesali semua yang telah ia lakukan, mengingat apa yang telah ia perbuat selama ini. Masa Remaja yang dia sebut indah dan menyenangkan. Justru berakhir dengan sebuah penyesalan.

Apa yang harus dia katakan kepada kedua orang tuanya, sanggupkah ayah dan ibunya menerima semua ini. Dia yang menjadi anak satu-satunya serta harapan kedua orang tuanya justru berakhir dengan mengecewakan mereka, hanya karena pergaulan bebas, serta ungkapan cinta dari pria yang tak bertanggung jawab itu.

Sanggupkah seorang Senara Cecilia Aditama menjalani semuanya, di usianya yang masih sangat belia. 17 tahun adalah usia yang masih manis-manisnya.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

tu lah akibatnya klo prgaulan trlalu bebas

2024-05-04

0

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak aku suka

2023-02-06

0

Endang Priya

Endang Priya

haaniya sdh khatam. jadi lanjut di mari akunya.

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku Hamil.
3 Pesan Sang papa.
4 Terasa Hambar
5 Mengubur rasa.
6 Doa mama.
7 Gadis baik.
8 Sebuah candaan.
9 Masih bisa!
10 Mendoakan Sena.
11 Maafkan aku!
12 Kembali dengan impianmu
13 Maafkan aku
14 Terima kasih
15 Sabar ya sayang.
16 Salah paham.
17 Sebentar lagi.
18 Egois.
19 Memberi yang terbaik.
20 Gosip tetangga.
21 Karena Cinta.
22 Syukurlah.
23 Tolong Jaga ibunya!
24 Kapan kamu pulang?
25 Perdebatan.
26 Jangan menyesal!
27 Apa kakak yakin?
28 Sayang Daffa tidak?
29 Jasmine
30 pulang ke Jakarta
31 Bertemu Jasmine.
32 Eskrim untuk Daffa
33 Terima kasih mah!
34 Kenapa! ada sesuatu?
35 Hadiah untuk Daffa.
36 Ingin bertanggung jawab.
37 Siapa wanita itu.
38 Anak yang mana?
39 Di buat menunggu!
40 Tidak kenal
41 Daffa kangen mama.
42 Makan siang
43 Menunggu Jawaban.
44 Sama egoisnya.
45 Permintaan Lian.
46 Rasa sakit Sena.
47 Krabby patty
48 Daffa.
49 Maaf mah!
50 Terlanjur percaya.
51 Tau apa kamu?
52 Berkunjung
53 Menemui mamanya Sena
54 Janji makan malam.
55 Pekerjaan Sena.
56 Salam kenal.
57 Keterkejutan Ray
58 Hancur
59 Sayang.
60 Terima kasih Nak!
61 Sebar ya Bu.
62 Surat dari pengadilan.
63 Siapa papa Daffa?
64 Itikad baik.
65 Ini paparnya Daffa.
66 Permintaan maaf.
67 Aku benci Lian!
68 Bukan salahnya
69 Kakak yang itu!
70 Aku akan menerima
71 Aku cemburu!
72 Sudah memaafkan!
73 Sah!
74 Akhirnya.
75 Terima kasih.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog.
2
Aku Hamil.
3
Pesan Sang papa.
4
Terasa Hambar
5
Mengubur rasa.
6
Doa mama.
7
Gadis baik.
8
Sebuah candaan.
9
Masih bisa!
10
Mendoakan Sena.
11
Maafkan aku!
12
Kembali dengan impianmu
13
Maafkan aku
14
Terima kasih
15
Sabar ya sayang.
16
Salah paham.
17
Sebentar lagi.
18
Egois.
19
Memberi yang terbaik.
20
Gosip tetangga.
21
Karena Cinta.
22
Syukurlah.
23
Tolong Jaga ibunya!
24
Kapan kamu pulang?
25
Perdebatan.
26
Jangan menyesal!
27
Apa kakak yakin?
28
Sayang Daffa tidak?
29
Jasmine
30
pulang ke Jakarta
31
Bertemu Jasmine.
32
Eskrim untuk Daffa
33
Terima kasih mah!
34
Kenapa! ada sesuatu?
35
Hadiah untuk Daffa.
36
Ingin bertanggung jawab.
37
Siapa wanita itu.
38
Anak yang mana?
39
Di buat menunggu!
40
Tidak kenal
41
Daffa kangen mama.
42
Makan siang
43
Menunggu Jawaban.
44
Sama egoisnya.
45
Permintaan Lian.
46
Rasa sakit Sena.
47
Krabby patty
48
Daffa.
49
Maaf mah!
50
Terlanjur percaya.
51
Tau apa kamu?
52
Berkunjung
53
Menemui mamanya Sena
54
Janji makan malam.
55
Pekerjaan Sena.
56
Salam kenal.
57
Keterkejutan Ray
58
Hancur
59
Sayang.
60
Terima kasih Nak!
61
Sebar ya Bu.
62
Surat dari pengadilan.
63
Siapa papa Daffa?
64
Itikad baik.
65
Ini paparnya Daffa.
66
Permintaan maaf.
67
Aku benci Lian!
68
Bukan salahnya
69
Kakak yang itu!
70
Aku akan menerima
71
Aku cemburu!
72
Sudah memaafkan!
73
Sah!
74
Akhirnya.
75
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!