Memberi yang terbaik.

Apa yang di lakukan Lian, kepadanya membuat Sena tidak hanya membenci pria itu saja dan tidak mau bertemu dengan anak mereka, wanita itu juga menyamaratakan semua pria sama seperti Lian.

Bagi Sena tidak ada pria yang tulus di dunia ini, kecuali ayah dan keluarganya, sisanya mereka hanya ingin bermain-main saja.

Hingga membuatnya menutup diri dari, semua lawan jenis! Jangankan hubungan kekasih, pertemanan saja Sena menolak hal itu.

Bagi Sena, tujuan hidup cuma satu, bangkit dan membuktikan jika dia bisa sukses. Segala cara dia akan lakukan untuk meraih cita-citanya. Termasuk Kuliah sambil bekerja Sena.

Sena terpaksa berkerja, karena ada Daffa yang harus dia pikirkan masa depannya. Ya bayi yang dia lahir-kan itu Diberi nama, Daffa Arshaka Aditama. Nama Aditama di ambil dari belakang Sena, yaitu nama Ayahnya, sedangkan Nama Daffa Arshaka, Sengaja di berikan oleh Ningsih kepada cucunya itu. Tentunya dengan harapan dan doa di dalam nama itu. Karena nama Daffa sendiri memiliki Arti lain yaitu Sang pelindung dan Arshaka, memiliki Arti murah hati. Ningsih berharap Cucunya bisa menjadi pelindung Sena serta bermurah hati dengan memanfaatkan sikap ibunya, sendiri.

Bersyukurnya, Begitu Sena memasuki semester Empat! Dosennya menawarkan Sena pekerjaan di tempat prakteknya. Dan Sena pun langsung menerima karena klinik itu buka di jam empat sore sampai tengah malam.

Membuat Sena begitu bersyukur bisa kuliah sambil bekerja, Dan perlahan namun pasti dia mulai menyadari, jika apa yang di katakan mamanya waktu itu, memang benar adanya. Di mana setiap anak pasti punya rejeki masing-masing.

Sena percaya pekerjaan itu adalah rejeki yang di titipkan tuhan kepada Daffa, melalui dirinya, karena hal ini juga dia selalu membagi penghasilannya dengan Daffa. Karena semua tabung Sena untuk kuliah dari papanya telah di serahkan Ningsih untuk dia pegang. Wanita paruh baya itu masih tetap mempercayai Sena walaupun Sena sudah pernah mengecewakannya! Sedangkan sang mama hanya hidup mengandalkan sisa tabungan peninggalan papanya.

Mereka telah menyiapkan semua ini jauh sebelum Sena ada. Karena orang tuanya ingin yang terbaik untuk Sena dengan menyiapkan tabungan untuknya.

" Sena," panggil sang paman. Pria paruh bayah itu, beserta istrinya begitu mengkhawatirkan keadaan Sena. Pasalnya Anak dari almarhum kakaknya itu terlalu sibuk. Hingga mengabaikan kesehatannya sendiri.

Pagi kuliah, Istirahat pun dia gunakan untuk makan dan mengerjakan tugas-tugasnya saja. Belum lagi dia harus mencari peralatan kesehatan jika mereka tiba-tiba di perintahkan untuk memiliki itu.

Kerja di sore hari sampai malam, kalau pulang Sena belum langsung tidur jika masih ada tugas yang harus dia kerjakan. Kesehariannya hanya di isi tentang kesibukannya saja.

" Iya paman?" Jawab Sena, wanita itu baru keluar dari kamarnya dan hendak berangkat bekerja. Tapi suara panggilan sang paman, membuat dia mengurungkan langkahnya dan mendengarkan sang paman terlebih dulu.

" Apa kamu tidak lelah?" Tanya pria paruh bayah itu, menunjukkan kekhawatirannya kepada Sena.

Wanita itupun tersebut seraya mengangguk kepalanya. " Lelah sih pasti, sangat lelah malah. Tapi harapan papa dan mama untuk Sena jauh lebih besar dari itu paman, apa yang bisa Sena lakukan untuk membalas kebaikan mereka, selain memberikan yang terbaik, sehingga mereka bangga punya Sena." Jawabnya, membuat Pria paruh bawah itu tersenyum haru sekaligus bangga.

Wanita yang datang di rumah ini dengan tatapan kosong serta raut penyesalan sudah tidak ada lagi. Sinar di mata itu, yang dulunya redup dan mendung, kini telah memancarkan tekad yang kuat. Wajah yang dulunya sembab, berangsur-angsur ceria kembali. Namun sebagai orang tua tetap saja dia khawatir jika cara kerja Sena seperti ini.

" Bagus, memang sudah seharusnya seperti itu! Tapi ingat kesehatan kamu juga jauh lebih penting. Dan kalau butuh biaya atau apapun jangan sungkan untuk minta kepada bibi mu." Ujarnya di jawab anggukan kepala oleh Sena. " Ya sudah hati-hati di jalan, telpon paman jika kamu tidak mendapatkan taksi untuk pulang."

Sena kembali menjawab dengan anggukan kepala, sebelum dia berjalan menghampiri Pamannya itu, mencium punggung tangannya, kemudian berbalik untuk pergi.

Di perjalanan menuju tempat kerjanya, Sena sempatkan untuk berbicara dengan mamanya, walaupun ucapan mereka harus berakhir dengan ocehan Daffa yang tidak jelas.

Jika sudah seperti itu. Sena pun memilih mengakhiri panggilan mereka. Sebab daya tarik Anaknya itu terlalu kuat dan dia takut hatinya akan luluh kepada anak itu.

Tak butuh waktu lama, wanita itu kini sudah tiba di meja kerjanya dan di sana, sudah ada beberapa pasien yang menunggu untuk dia catat nama mereka.

Tugas Sena disini, hanya memanggil nama Pasian yang akan di periksa, kemudian di cocok kan dengan nama yang tertulis sudah mendaftar sebelumnya, setelah itu menimbang dan mengukur tensi darah mereka, terkadang dia juga menulis gejala yang di beritahukan pasien, namun kebanyakan dari mereka lebih suka memberi tahu kepada dokter langsung.

Setelah itu Sena akan membawa kartu berobat mereka keruangan dokter dan mereka bisa menunggu giliran mereka dipanggil begitu dokter datang.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

Sena kok mlah g suka SM anaknya

2024-05-06

0

Nia Kurniawati

Nia Kurniawati

kamu berhak bahagia Sena bersama Daffa dan mamamu

2022-10-26

1

Puja Kesuma

Puja Kesuma

daffa lucu lho sena jgn menutup hatimu tuk anak mu jg....

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku Hamil.
3 Pesan Sang papa.
4 Terasa Hambar
5 Mengubur rasa.
6 Doa mama.
7 Gadis baik.
8 Sebuah candaan.
9 Masih bisa!
10 Mendoakan Sena.
11 Maafkan aku!
12 Kembali dengan impianmu
13 Maafkan aku
14 Terima kasih
15 Sabar ya sayang.
16 Salah paham.
17 Sebentar lagi.
18 Egois.
19 Memberi yang terbaik.
20 Gosip tetangga.
21 Karena Cinta.
22 Syukurlah.
23 Tolong Jaga ibunya!
24 Kapan kamu pulang?
25 Perdebatan.
26 Jangan menyesal!
27 Apa kakak yakin?
28 Sayang Daffa tidak?
29 Jasmine
30 pulang ke Jakarta
31 Bertemu Jasmine.
32 Eskrim untuk Daffa
33 Terima kasih mah!
34 Kenapa! ada sesuatu?
35 Hadiah untuk Daffa.
36 Ingin bertanggung jawab.
37 Siapa wanita itu.
38 Anak yang mana?
39 Di buat menunggu!
40 Tidak kenal
41 Daffa kangen mama.
42 Makan siang
43 Menunggu Jawaban.
44 Sama egoisnya.
45 Permintaan Lian.
46 Rasa sakit Sena.
47 Krabby patty
48 Daffa.
49 Maaf mah!
50 Terlanjur percaya.
51 Tau apa kamu?
52 Berkunjung
53 Menemui mamanya Sena
54 Janji makan malam.
55 Pekerjaan Sena.
56 Salam kenal.
57 Keterkejutan Ray
58 Hancur
59 Sayang.
60 Terima kasih Nak!
61 Sebar ya Bu.
62 Surat dari pengadilan.
63 Siapa papa Daffa?
64 Itikad baik.
65 Ini paparnya Daffa.
66 Permintaan maaf.
67 Aku benci Lian!
68 Bukan salahnya
69 Kakak yang itu!
70 Aku akan menerima
71 Aku cemburu!
72 Sudah memaafkan!
73 Sah!
74 Akhirnya.
75 Terima kasih.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog.
2
Aku Hamil.
3
Pesan Sang papa.
4
Terasa Hambar
5
Mengubur rasa.
6
Doa mama.
7
Gadis baik.
8
Sebuah candaan.
9
Masih bisa!
10
Mendoakan Sena.
11
Maafkan aku!
12
Kembali dengan impianmu
13
Maafkan aku
14
Terima kasih
15
Sabar ya sayang.
16
Salah paham.
17
Sebentar lagi.
18
Egois.
19
Memberi yang terbaik.
20
Gosip tetangga.
21
Karena Cinta.
22
Syukurlah.
23
Tolong Jaga ibunya!
24
Kapan kamu pulang?
25
Perdebatan.
26
Jangan menyesal!
27
Apa kakak yakin?
28
Sayang Daffa tidak?
29
Jasmine
30
pulang ke Jakarta
31
Bertemu Jasmine.
32
Eskrim untuk Daffa
33
Terima kasih mah!
34
Kenapa! ada sesuatu?
35
Hadiah untuk Daffa.
36
Ingin bertanggung jawab.
37
Siapa wanita itu.
38
Anak yang mana?
39
Di buat menunggu!
40
Tidak kenal
41
Daffa kangen mama.
42
Makan siang
43
Menunggu Jawaban.
44
Sama egoisnya.
45
Permintaan Lian.
46
Rasa sakit Sena.
47
Krabby patty
48
Daffa.
49
Maaf mah!
50
Terlanjur percaya.
51
Tau apa kamu?
52
Berkunjung
53
Menemui mamanya Sena
54
Janji makan malam.
55
Pekerjaan Sena.
56
Salam kenal.
57
Keterkejutan Ray
58
Hancur
59
Sayang.
60
Terima kasih Nak!
61
Sebar ya Bu.
62
Surat dari pengadilan.
63
Siapa papa Daffa?
64
Itikad baik.
65
Ini paparnya Daffa.
66
Permintaan maaf.
67
Aku benci Lian!
68
Bukan salahnya
69
Kakak yang itu!
70
Aku akan menerima
71
Aku cemburu!
72
Sudah memaafkan!
73
Sah!
74
Akhirnya.
75
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!