Gadis baik.

Setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan, Sena pun kembali ke kelasnya, wanita itu sempat berpapasan dengan Lian, namun Sena melewati pria itu begitu saja tanpa melirik sedikit pun kepada Lian, perasaan yang dulu selalu berdebar-debar saat bertemu dengan Lian kini berubah menjadi perasaan benci yang menggebu-gebu, Andai dia bisa mengulangi waktu dia tidak akan pernah mau dekat-dekat dengan pria itu. Dia tidak mau menjadi bodoh karena ucapan manis serta rayuan pria breng-sek seperti Lian.

"Sena."

Entah kerasukan setan apa, pria itu tiba-tiba memanggilnya! Namun Sena sengaja menulikan kedua telinganya.

"Sena," Panggil Lian lagi.

Dan Sena masih tetap pada pendiriannya, tidak ingin menyahuti Lian, bukan karena dia takut akan luluh dengan pria itu lagi. Tidak, Sena sudah tidak akan luluh untuk seorang Lian.

Bagi Sena! Lian hanyalah sebuah penyesalan yang harus dia hindari, sebuah penyesalan yang ingin dia jauhkan dari hidupnya, sebuah penyesalan yang tidak ingin dia kenang untuk alasan apapun. " Sena, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." Pria itu mengikuti Sena sampai ke kelasnya. Dengan tidak tahu malu ia menarik kursi kemudian duduk tepat di hadapan Sena, setelah menyuruh teman-teman sekelas Sena yang berada di ruangan itu keluar dan menutup pintu kelas Sena.

"Sena, Kamu dengar aku bukan." Bentak Lian. Karena wanita itu masih tidak peduli dengan keberadaannya, dia lebih suka mengeluarkan buku dari dalam tasnya untuk membacanya dari pada harus menatap wajah Lian, rasanya ia begitu tidak Sudi melakukannya. " Aku tahu, yang kamu katakan di rooftop itu bohong-kan? Kamu mengatakan hal itu karena kamu takut aku tinggalkan, ia kan Sena." Sena yang sejak tadi menunduk dan hanya menatap pada bukunya, langsung mengangkat wajahnya menatap pada Lian penuh kebencian.

"Apa kamu pikir aku segila itu? Berbohong hanya untuk memiliki kamu?" Tanya sena dengan senyum mengejek sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. " Siapa kamu, sampai aku harus menghancurkan harga diri dan masa depanku untukmu? Jangan besar kepala kamu, Sebab kamu tidak sepenting itu untukku, Lian." Lanjutnya.

"Cukup Sena! Aku tahu kamu hanya main-main, buktinya kamu masih baik-baik saja dan masih bisa masuk sekolah, perut kamu juga tidak membesar." Ucap Lian lagi, namun kali ini Sena memilih untuk kembali diam dan tidak ingin menjelaskan apa-apa, kepada pria yang terlihat bodoh itu. Toh waktu istirahat telah berakhir di tandai dengan bunyi bel masuk barusan dan Lian tidak mungkin akan mengurung nya lebih lama lagi, karena sebentar lagi teman-teman sekelasnya akan masuk.

Dan benar saja, tidak lama setelah bel berbunyi, pintu kelasnya langsung digedor-gedor dari luar, membuat Lian mau tak mau harus membukanya, padahal dia belum selesai berbicara dengan Sena. Lian juga belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Padahal yang di katakan Sena di rooftop itu sudah jelas benar adanya, ada bukti testpack juga.

"Ngapain kamu disini, Masih punya muka, setelah kamu dan kekasih kamu itu mempermalukan Sena, kamu masih bisa menunjukkan wajahmu tanpa perasaan bersalah sedikitpun di hadapan Sena, kalian itu kenapa benci banget sama Sena. Dasar banci kamu ." Ucap Bobby, saat mendapati Lian berada di kelas mereka. " Sebaiknya, keluar dari sini, sebelum aku melaporkan kamu kepada guru BK." Lanjut Bobby sengaja mengancam pria itu.

Dan pada akhirnya, Lian pun meninggalkan kelas Sena. Sembari menatap tajam kepada Bobby. Sayangnya Bobby tidak takut sedikitpun kepada Lian.

" Sena, kamu baik-baik aja kan?" Tanya Bobby begitu Lian sudah tidak ada.

" Iya, aku baik-baik saja! Terima kasih ya Bob." Bobby hanya tersenyum sembari mengangguk kepalanya. Pria itu menolong Sena bukan karena dia ada hati atau apapun itu, dia membantu Sena, sebab wanita itu adalah gadis yang baik sebelum mengenal Lian. dulu dia begitu welcome dengan teman-teman sekelasnya.

Dia bahkan tidak keberatan di minta untuk menjelaskan kembali pelajaran yang tidak mereka mengerti dan Sena pun dengan senang hati melakukannya. Karena wanita itu sangat pintar ia adalah peringkat umum di sekolah, dia yang paling pertama menolong teman kesulitan di dalam kelas. Tapi semua perlahan berubah semenjak mengenal Lian, wanita itu lebih banyak bersama Lian, walaupun begitu nilai akademik tetap ia pertahankan.

Sena tidak pernah marah walaupun terkadang dia dibuat kesal dengan mereka yang tidak paham-paham juga, wanita itu paling mentok mencibikkan bibirnya sembari memasang wajah cemberut, tidak sampai marah, apalagi mengatai orang lain bodoh. Sena tidak pernah berkata seperti itu kepada orang lain.

Itulah kenapa teman-teman sekelasnya begitu peduli kepada Sena, tapi mereka tidak dapat melakukan apa-apa untuk wanita itu. Terlebih untuk melawan Lian itu sangat mustahil, keluar Lian itu berkuasa, jadi sebisa mungkin mereka harus mencari aman, agar keluarga mereka tidak berurusan dengan keluarga Lian. Tapi Bobby, tidak peduli akan hal itu! Sebab ia terlalu mengasihani gadis baik seperti Sena.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

stelah Sena tari yg JD koebanya lian

2024-05-05

0

RiJu

RiJu

udah sejahat itu, seharusnya lian jangan disatuin lagi sama sena. kasihan perempuan baik ditinggalin tp ujung2 balik lagi ke lelaki gak bertanggung jawab cuma karna anak. pakai ayah lain juga bisa

2023-01-06

2

Nia Kurniawati

Nia Kurniawati

ku harap di kehidupan masa depan si Lian gak lagi tampakan diri di kehidupan sena

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku Hamil.
3 Pesan Sang papa.
4 Terasa Hambar
5 Mengubur rasa.
6 Doa mama.
7 Gadis baik.
8 Sebuah candaan.
9 Masih bisa!
10 Mendoakan Sena.
11 Maafkan aku!
12 Kembali dengan impianmu
13 Maafkan aku
14 Terima kasih
15 Sabar ya sayang.
16 Salah paham.
17 Sebentar lagi.
18 Egois.
19 Memberi yang terbaik.
20 Gosip tetangga.
21 Karena Cinta.
22 Syukurlah.
23 Tolong Jaga ibunya!
24 Kapan kamu pulang?
25 Perdebatan.
26 Jangan menyesal!
27 Apa kakak yakin?
28 Sayang Daffa tidak?
29 Jasmine
30 pulang ke Jakarta
31 Bertemu Jasmine.
32 Eskrim untuk Daffa
33 Terima kasih mah!
34 Kenapa! ada sesuatu?
35 Hadiah untuk Daffa.
36 Ingin bertanggung jawab.
37 Siapa wanita itu.
38 Anak yang mana?
39 Di buat menunggu!
40 Tidak kenal
41 Daffa kangen mama.
42 Makan siang
43 Menunggu Jawaban.
44 Sama egoisnya.
45 Permintaan Lian.
46 Rasa sakit Sena.
47 Krabby patty
48 Daffa.
49 Maaf mah!
50 Terlanjur percaya.
51 Tau apa kamu?
52 Berkunjung
53 Menemui mamanya Sena
54 Janji makan malam.
55 Pekerjaan Sena.
56 Salam kenal.
57 Keterkejutan Ray
58 Hancur
59 Sayang.
60 Terima kasih Nak!
61 Sebar ya Bu.
62 Surat dari pengadilan.
63 Siapa papa Daffa?
64 Itikad baik.
65 Ini paparnya Daffa.
66 Permintaan maaf.
67 Aku benci Lian!
68 Bukan salahnya
69 Kakak yang itu!
70 Aku akan menerima
71 Aku cemburu!
72 Sudah memaafkan!
73 Sah!
74 Akhirnya.
75 Terima kasih.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog.
2
Aku Hamil.
3
Pesan Sang papa.
4
Terasa Hambar
5
Mengubur rasa.
6
Doa mama.
7
Gadis baik.
8
Sebuah candaan.
9
Masih bisa!
10
Mendoakan Sena.
11
Maafkan aku!
12
Kembali dengan impianmu
13
Maafkan aku
14
Terima kasih
15
Sabar ya sayang.
16
Salah paham.
17
Sebentar lagi.
18
Egois.
19
Memberi yang terbaik.
20
Gosip tetangga.
21
Karena Cinta.
22
Syukurlah.
23
Tolong Jaga ibunya!
24
Kapan kamu pulang?
25
Perdebatan.
26
Jangan menyesal!
27
Apa kakak yakin?
28
Sayang Daffa tidak?
29
Jasmine
30
pulang ke Jakarta
31
Bertemu Jasmine.
32
Eskrim untuk Daffa
33
Terima kasih mah!
34
Kenapa! ada sesuatu?
35
Hadiah untuk Daffa.
36
Ingin bertanggung jawab.
37
Siapa wanita itu.
38
Anak yang mana?
39
Di buat menunggu!
40
Tidak kenal
41
Daffa kangen mama.
42
Makan siang
43
Menunggu Jawaban.
44
Sama egoisnya.
45
Permintaan Lian.
46
Rasa sakit Sena.
47
Krabby patty
48
Daffa.
49
Maaf mah!
50
Terlanjur percaya.
51
Tau apa kamu?
52
Berkunjung
53
Menemui mamanya Sena
54
Janji makan malam.
55
Pekerjaan Sena.
56
Salam kenal.
57
Keterkejutan Ray
58
Hancur
59
Sayang.
60
Terima kasih Nak!
61
Sebar ya Bu.
62
Surat dari pengadilan.
63
Siapa papa Daffa?
64
Itikad baik.
65
Ini paparnya Daffa.
66
Permintaan maaf.
67
Aku benci Lian!
68
Bukan salahnya
69
Kakak yang itu!
70
Aku akan menerima
71
Aku cemburu!
72
Sudah memaafkan!
73
Sah!
74
Akhirnya.
75
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!