Salah paham.

Tekad Sena untuk melanjutkan kuliahnya, membuat paman, Bibi serta mamanya tidak bisa menolak, mereka pun telah menjelaskan seperti apa kondisinya dia,saat keadaannya diketahui banyak orang, namun wanita itu tetap teguh pada pendiriannya, sehingga dia di izinkan untuk meneruskan keinginannya.

" Kamu yang menginginkan Hal ini Sena! Apapun yang terjadi, jangan pernah mundur. Apalagi mencoba untuk berhenti." Pesan sang paman, Sena pun dengan patuh mengangguk.

Tekadnya yang kuat itulah, yang membawanya berdiri di sini, bersama para mahasiswa baru yang lain dengan segala atribut ospek mereka.

Jika mahasiswa lain pada umumnya, mengunakan pakaian yang sedikit ketat untuk menunjukkan seberapa indah body mereka, Namun Sena tidak begitu! Wanita itu justru mengunakan baju yang serba kebesaran, untuk menutupi keadaannya saat ini. Dia bahkan Tidak peduli jika penampilannya akan menjadi culun dan Aneh untuk di lihat.

"Bantu aku, aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk mama dan papa yang sudah berjuang untukku selama ini. Tolong jangan buat orang lain menyadari kehadiran kamu." Ucap Sena dalam Hati, sembari meletakkan tangannya di perutnya. Seakan ucapannya dapat di dengar dan di mengerti oleh, sosok yang mungkin masih menjadi gumpalan darah di dalam sana.

Dan anehnya, setelah berbicara seperti itu, semua mual, pusing serta gejala lainnya akan langsung hilang seketika. Dia baru akan merasakan hal itu saat kembali ke rumah. Aneh tapi semua benar adanya.

"Kenapa! Perut kamu sakit?" Tanya Seorang senior wanita yang sejak tadi melihat kegelisahan Sena. Penampilannya yang berbeda membuat dia mudah menjadi pusat perhatian.

" Tidak kak." Jawabnya.

" Ya sudah, berdiri yang benar, jangan malas-malasan." Sentaknya membuat Sena langsung berdiri dengan benar.

Wanita melalui kesehariannya dengan tenang sejauh ini, Sementara di tempat lain. Lian masih harus berusaha untuk bangkit dan melawan rasa sakitnya.

Geger otak yang di alami Lian, tidak hanya menganggu kesadaran, tapi ingatan Lian juga. Jangankan untuk mengingat orang-orang terdekatnya, dirinya saja dia tidak tahu. Walaupun begitu, sebuah nama tetap dia teriakkan di sela-sela rasa sakitnya, Lian terus meneriakkan nama Sena saat dia tersadar dan akan berhenti jika kesadarannya kembali hilang.

Orang tua serta ketiga kakaknya, sampai bingung dengan keadaan Lian. Pasalnya di tahun Lian, gak ada wanita yang namanya selalu Lian sebut.

Ada pun seorang gadis yang pernah Hadir di ulang tahun Lian, tapi nama gadis itu Tari, bukan Sena.

Dan demi mengetahui semuanya, sang kakak sulung sampai bela-belain ke sekolah Lian, dia ingin mengetahui seperti apa sosok yang bernama Sena itu.

Semua tidak sia-sia, Karena dari sinilah sang kakak tahu, kalau adiknya itu memiliki hubungan yang spesial dengan wanita yang bernama Sena! Tapi kabar yang dia dengar dari siswa-siswi sekolah itu, mereka sudah tidak memiliki hubungan lagi, Lian telah memutuskan hubungannya dengan wanita yang bernama Sena.

Dan untuk mengetahui lebih jelas, sang kakak meminta alamat rumah Sena. Dia harus segera menemui Sena! Berharap kehadiran sena dapat membuat keadaan Lian menjadi lebih baik.

Hingga disinilah wanita itu saat ini, di depan sebuah rumah sederhana namun sangat nyaman untuk pemilik. Rumah itu mungkin terlihat sangat sederhana di mata keluarga Lian, tapi jika di bandingkan dengan orang-orang berpenghasilan menengah ke bawah, rumah Sena juga termasuk golongan mewah.

Wanita itu kembali memencet bel rumah Sena, saat pintunya tak kunjung di buka, padahal Sudah hampir sepuluh menit dia berdiri menunggu di depan pintu itu.

Saat wanita itu hendak berbalik untuk pergi, barulah pintu itu di buka. " Siapa ya?" Tanya wanita paruh yang kini sedang menatap penampilan kakaknya Lian dari atas sampai ke bawah begitu pun sebaliknya. Keduanya wanita itu saling menelisik penampilan satu sama lain dengan pemikiran mereka masing-masing.

" Oh, maaf Bu sudah menganggu waktu ibu. saya Nelly! Apa benar ini rumahnya Sena?" Jawab wanita itu, sembari bertanya sekaligus memperkenalkan dirinya.

" Ya benar, dia putri saya. Kalau boleh tahu, ade ini siapa? Dan ada hubungan apa mencari putri saya. " Tanya Ningsih, wanita itu bahkan tidak ingat untuk mempersilahkan tamunya masuk.

Wanita yang mengaku bernama Nelly itu, tersenyum seraya berkata. " Begini Bu! Adik saya Lian pernah pernah menjalin hubungan dengan Putri ibu. Dan adik saya saat ini mengalami kecelakaan, dia terus memanggil-manggil Nama Sena! Jika boleh diizinkan saya ingin mengajak Sena untuk menjenguk Lian Bu." Wanita itu berharap Ningsih akan ibah dan mengijinkan Sena, tapi jawab yang dia terima justru membuat Nelly terdiam juga shock.

" Maaf putri saya sudah tidak ada disini, Dia kini sudah tenang dan hidup damai di tempatnya yang baru. Dan semua ini karena adik anda. Anak saya harus pergi dan aku harus hidup seorang diri. Kalau pun anak saya masih ada disini saya tidak akan pernah mengijinkan dia bertemu dengan adik anda. Maaf saya sibuk." Ningsih langsung menutup pintu rumahnya tanpa menunggu respon dari Nelly.

Membuat wanita itu menyalah artikan ucapnya. Karena yang dari Nelly tangkap, Sena telah meninggal. itu semua karena Lian. Dan wanita itu berpikir alasan ini juga, yang membuat Lian terus memanggil-manggil, Nama Sena karena rasa bersalahnya kepada mantan kekasihnya itu.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

Hem mlah dikira mningal

2024-05-05

0

Nia Kurniawati

Nia Kurniawati

malah di kira dah meninggal🤦

2022-10-26

1

Wiek Soen

Wiek Soen

lanjut thor

2022-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku Hamil.
3 Pesan Sang papa.
4 Terasa Hambar
5 Mengubur rasa.
6 Doa mama.
7 Gadis baik.
8 Sebuah candaan.
9 Masih bisa!
10 Mendoakan Sena.
11 Maafkan aku!
12 Kembali dengan impianmu
13 Maafkan aku
14 Terima kasih
15 Sabar ya sayang.
16 Salah paham.
17 Sebentar lagi.
18 Egois.
19 Memberi yang terbaik.
20 Gosip tetangga.
21 Karena Cinta.
22 Syukurlah.
23 Tolong Jaga ibunya!
24 Kapan kamu pulang?
25 Perdebatan.
26 Jangan menyesal!
27 Apa kakak yakin?
28 Sayang Daffa tidak?
29 Jasmine
30 pulang ke Jakarta
31 Bertemu Jasmine.
32 Eskrim untuk Daffa
33 Terima kasih mah!
34 Kenapa! ada sesuatu?
35 Hadiah untuk Daffa.
36 Ingin bertanggung jawab.
37 Siapa wanita itu.
38 Anak yang mana?
39 Di buat menunggu!
40 Tidak kenal
41 Daffa kangen mama.
42 Makan siang
43 Menunggu Jawaban.
44 Sama egoisnya.
45 Permintaan Lian.
46 Rasa sakit Sena.
47 Krabby patty
48 Daffa.
49 Maaf mah!
50 Terlanjur percaya.
51 Tau apa kamu?
52 Berkunjung
53 Menemui mamanya Sena
54 Janji makan malam.
55 Pekerjaan Sena.
56 Salam kenal.
57 Keterkejutan Ray
58 Hancur
59 Sayang.
60 Terima kasih Nak!
61 Sebar ya Bu.
62 Surat dari pengadilan.
63 Siapa papa Daffa?
64 Itikad baik.
65 Ini paparnya Daffa.
66 Permintaan maaf.
67 Aku benci Lian!
68 Bukan salahnya
69 Kakak yang itu!
70 Aku akan menerima
71 Aku cemburu!
72 Sudah memaafkan!
73 Sah!
74 Akhirnya.
75 Terima kasih.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog.
2
Aku Hamil.
3
Pesan Sang papa.
4
Terasa Hambar
5
Mengubur rasa.
6
Doa mama.
7
Gadis baik.
8
Sebuah candaan.
9
Masih bisa!
10
Mendoakan Sena.
11
Maafkan aku!
12
Kembali dengan impianmu
13
Maafkan aku
14
Terima kasih
15
Sabar ya sayang.
16
Salah paham.
17
Sebentar lagi.
18
Egois.
19
Memberi yang terbaik.
20
Gosip tetangga.
21
Karena Cinta.
22
Syukurlah.
23
Tolong Jaga ibunya!
24
Kapan kamu pulang?
25
Perdebatan.
26
Jangan menyesal!
27
Apa kakak yakin?
28
Sayang Daffa tidak?
29
Jasmine
30
pulang ke Jakarta
31
Bertemu Jasmine.
32
Eskrim untuk Daffa
33
Terima kasih mah!
34
Kenapa! ada sesuatu?
35
Hadiah untuk Daffa.
36
Ingin bertanggung jawab.
37
Siapa wanita itu.
38
Anak yang mana?
39
Di buat menunggu!
40
Tidak kenal
41
Daffa kangen mama.
42
Makan siang
43
Menunggu Jawaban.
44
Sama egoisnya.
45
Permintaan Lian.
46
Rasa sakit Sena.
47
Krabby patty
48
Daffa.
49
Maaf mah!
50
Terlanjur percaya.
51
Tau apa kamu?
52
Berkunjung
53
Menemui mamanya Sena
54
Janji makan malam.
55
Pekerjaan Sena.
56
Salam kenal.
57
Keterkejutan Ray
58
Hancur
59
Sayang.
60
Terima kasih Nak!
61
Sebar ya Bu.
62
Surat dari pengadilan.
63
Siapa papa Daffa?
64
Itikad baik.
65
Ini paparnya Daffa.
66
Permintaan maaf.
67
Aku benci Lian!
68
Bukan salahnya
69
Kakak yang itu!
70
Aku akan menerima
71
Aku cemburu!
72
Sudah memaafkan!
73
Sah!
74
Akhirnya.
75
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!