Sena dan mamanya begitu terkejut! Saat menengok kebelakang dan mendapati Aditama Hendrawan, Papanya Sena. Jatuh tak sadarkan diri, saat mendengar ucapan Sena barusan, bahkan pria itu sempat bertanya walaupun hanya satu kata.
"Papa." Teriak Sena dan mamanya begitu kompak, keduanya segera menghampiri Aditama untuk mengecek kondisinya. " Papa, bangun papa." Panggil mamanya Sena.
Wanita itu tidak menyangka suaminya itu akan pulang Hari ini, karena yang dia tahu jadwal pertukaran ship-nya besok.
Keluar Sena bukanlah keluar kaya raya seperti Lian mantan kekasih Sena. Sena juga bukan keluarga miskin, sebab papanya adalah seorang karyawan di tambang minyak milik PT Pertamina. Gaji yang di dapatkan sang papa pun belasan juta perbulan, itu baru gaji pokoknya saja, belum termasuk gaji lainnya. Walaupun sang papa hanya-nya lulusan sekolah kejuruan. Tapi papanya sudah berulang kali melewati pelatihan kesana-kemari, sertifikatnya pun banyak hingga layak mendapatkan upah sebesar itu.
Selain upah yang besar, Sena dan mamanya juga harus sering-sering menahan rindu dengan papanya. Karena sistem kerja papanya. Tiga Minggu kerja. Tiga Minggu off!
Harusnya besok baru sang papa pulang, tapi papanya sengaja bertukar jadwal lebih cepat dengan temannya kerja untuk pulang lebih lebih awal dari biasanya, mengingat hari ini adalah hari Anniversary papa dan mama Sena yang ke 28 tahun.
Tapi siapa sangka sang papa, akan mendapatkan kejutan sehebat ini hingga membuatnya berakhir tidak sadarkan diri.
Sena berlari keluar rumah untuk mencari pertolongan, bersyukurnya ada beberapa muda-mudi yang lewat sehingga mereka bisa membantu Sena dan mamanya, saat wanita itu meminta pertolongan. Para muda-mudi itu di bantu Sena dan mamanya mengangkat papanya ke mobil mereka untuk di bawa ke rumah sakit.
" Terima kasih ya mas." Ucap Sena kepada mereka yang telah membantunya, setelah mengunci pintu rumah mereka, sedang sang mama sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil, karena sang mama yang akan menyetir mengingat Sena tidak memiliki SIM.
Setibanya di rumah Sakit papanya langsung di tangani oleh para medis di ruang UGD. Sementara Sena dan mamanya di minta untuk menunggu di luar.
Satu jam menunggu, seorang perawat keluar untuk memanggil mamanya Sena, sebab papanya telah sadar dan mencari Istrinya. Mamanya Sena pun masuk kedalam ruangan itu, meninggalkan Sena yang menunggu sendiri di luar.
Di dalam ruangan itu, Ningsih Mamanya Sena dapat melihat tubuh suaminya terbaring lemah, dengan berbagai macam kabel yang menempel di dada, selang oksigen yang menempel di hidungnya serta beberapa alat lainnya yang menempel di kaki suaminya itu.
Saat melihat Ningsih masuk, Aditama memberi kode kepada istrinya itu untuk mendekat dengan mengedipkan matanya. " Apa benar?" Tanya Aditama begitu pelan hampir tidak terdengar namun gerakan bibirnya dapat di mengerti oleh Ningsih.
Wanita itu mengangguk dengan air mata yang telah membasahi kedua pipinya. Tatapan matanya tergambar jelas kekecewaan di sana." Anak kita salah, kita gagal. Tapi kamu jangan menjauhinya, jangan membuangnya. kami Ingat bagaimana sulitnya kita mencari dan menunggunya." Ucap Aditama lagi, dengan nafas yang tersengal-sengal, kata perkata pun terasa berat untuk ia ucapkan. Namun pria itu masih ingin memastikan satu hal untuk Sena-nya, putri kecilnya, yang begitu ia sayangi. " Sepuluh tahun, sembilan bulan, sepuluh hari kau menangis untuk memilikinya. Jangan karena di salah melangkah kamu melepaskannya." Pesan Aditama, Sementara Ningsih hanya diam dan mendengarkan saja dengan air mata yang terus menetes.
Dokter dan perawat sudah beberapa kali melarangnya untuk berbicara, namun pria yang terlihat sekarat itu tidak mendengarkan mereka, seakan dia tahu waktunya sudah tidak lama lagi. " Apa yang harus aku lakukan? Aku bingung." Ucap Ningsih, pada akhirnya
Bukannya menjawab, pria paruh baya itu justru berkata," Jangan membenci_" Namun ia tidak dapat menyelesaikan ucapannya, nafas terlihat memburu dengan tubuh yang kejang. Sebelum bunyi panjang dari mesin EKG. yang menandakan pria itu sudah tidak ada.
Entah dosa apa yang pernah Ningsih lakukan di masa lalu, hingga di hari ulang tahun pernikahannya yang ke 28 tahun, ia di tinggal pergi oleh suaminya untuk selama-lamanya, belum lagi aib yang di bawah putrinya. Sungguh Ningsih tidak sanggup untuk ini semua dan pada akhirnya wanita itu berakhir tidak sadarkan diri.
Sementara di luar sana, Sena masih menunggu dengan cemas. Berharap mamanya keluar nanti dengan membawa kabar baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Yuli Yuli
😭😭😭😭😭😭
2024-05-04
0
Katherina Ajawaila
papanya Sena kayanya serangan jantung y thour
2023-08-06
2
Endang Priya
mungkin papanya sena punya penyakit jantung ya. makanya langsung anfal.
2022-12-10
0