King Of School

King Of School

Bab 1

Hari yang begitu cerah, awan putih menghiasi langit di pagi hari. Suara kicauan burung terdengar dari pepohonan area taman kampus. Terlihat seorang gadis berlari di lorong sembari mendekap beberapa buku. Dia terlihat sangat tergesa-gesa sekali. Rambutnya terurai dan melayang di udara saat dia berlari.

"Sial, aku telat." Umpat Zoya, gadis berusia 20 tahun yang terkenal sangat pintar di kampus. Dengan mengenakan knee length dress yang sederhana Zoya menarik perhatian beberapa mahasiswa lainnya.

Universitas Leighton tempat dimana semua orang-orang besar dan sukses terlahir. Universitas swasta ini tidak hanya menampung para mahasiswa dari keluarga kalangan elit, namun juga mahasiswa yang memiliki talenta yang bagus seperti Zoya Amanda.

Empat semester telah berlalu dan Zoya sama sekali tidak pernah mengeluarkan biaya untuk kuliah. Selain dari beasiswa Zoya juga mendapatkan dana dari magangnya sebagai seorang dancer bersama dengan grubnya.

"Entah kenapa ibu memintaku membereskan kamar utama tadi pagi, kan aku jadi terlambat sekarang." Zoya terus mengumpat merasa sedikit kesal. Tadi pagi ibunya bilang bahwa akan ada tamu besar yang datang, karena itu dia harus membereskan sebuah kamar yang sangat besar sebelum berangkat ke kampus. "Padahal, kamar itu tidak pernah di pakai, memangnya siapa sih tamu besar yang di bicarakan ibu."

Zoya terus berlari sembari menengok arlojinya, sehingga tanpa dia sadari ada seorang lelaki yang muncul dari tikungan lorong.

Bruk.

Zoya menabrak lelaki bertubuh jangkung itu, semua bukunya berterbangan ke udara.

"Aduh..." Zoya merintih kesakitan jatuh ke lantai, dia memegang sikut kirinya yang lecet.

"Apa kau jalan tidak pakai mata?!" Lelaki jangkung itu masih berdiri dan memarahi Zoya dengan nada pelan namun menusuk sampai ke tulang.

Zoya mendongak ke atas melihat wajah lelaki itu dengan samar-samar. Dia kemudian memasang kembali kacamatanya dan melihat sosok yang begitu tampan berdiri di depannya. Sejenak Zoya merasa sedikit terpana, dia tidak pernah melihat lelaki yang begitu tampan bak seorang pangeran, dengan Hoodie hitamnya lelaki itu terlihat sangat cool.

"Hei, kau yang menabrakku, lihat ini sikutku sampai lecet!" Zoya kemudian tersadar kembali dan mulai menatap lelaki tadi dengan sinis.

Zoya kemudian memunguti satu persatu bukunya yang berserakan di lantai.

"Makanya, lain kali kalau jalan tuh pakai mata." Lelaki itu kemudian beranjak pergi tanpa menghiraukan Zoya yang terduduk di lantai. Dan tanpa sengaja dia menyepak salah satu buku Zoya yang di lantai hingga terseret jauh.

Melihat sikap lelaki itu Zoya melongo di penuhi ketidakpercayaan. Bukannya minta maaf dan membantu Zoya yang terjatuh di lantai, lelaki itu dengan arogannya malah pergi begitu saja.

Zoya kemudian berdiri dan berteriak, "Hei, berhenti!" ekspresinya terlihat sangat kesal.

Namun lelaki tadi tidak menghiraukan Zoya dan terus melangkah ke depan.

Darah Zoya semakin mendidih dan naik ke kepala hingga wajahnya terlihat merah.

"Apa kau tidak dengar, kau sudah menabrakku dan kau malah pergi begitu saja, begitu kah ibumu mengajarimu." Amarah Zoya begitu meledak-ledak, sampai dia melayangkan sendalnya ke arah lelaki itu.

Mendengar ibunya disebut lelaki tadi menoleh kebelakang dan memiringkan sedikit tubuhnya ke samping. Sehingga sandalnya Zoya meleset dan malah mendarat di wajah seorang dosen wanita.

Melihat hal itu, wajah Zoya langsung berubah, keningnya mengkerut, kedua alisnya terangkat dan bibirnya menegang menunjukan ekspresi cemas.

"Zoyaaaaa......" Teriak dosen wanita itu dengan penuh amarah.

"Aduh, matilah aku." Ucap Zoya penuh dengan ekspresi menyesal.

Lelaki tadi bahkan tidak bergeming sedikitpun melihat hal itu dan memilih untuk terus berjalan dengan santai.

"Temui aku di ruangan sekarang!" Seru buk dosen sembari menggenggam sendalnya Zoya.

Dengan cepat Zoya memungut semua bukunya dan segera pergi dari sana.

...

Di ruangan rektorat terlihat wanita paruh baya duduk menghadap Rektor yang bersandar santai di kursinya.

"Jadi, Nyonya Cody karena urusan bisnis kau memindahkan anakmu ke sini." Ucap pak Rektor dengan tampang serius.

"Ya, kami terpaksa harus meninggalkannya di sini." Ucap wanita itu.

Tidak lama kemudian seorang lelaki yang baru saja menabrak Zoya tadi terlihat memasuki ruangan.

Rektor itu menatap wajahnya dengan serius.

"Jadi dia putramu, Brian Cody."

"Ya, Brian sini sapa dulu pamanmu."

Brian berjalan mendekat dengan tampang acuh tak acuh, dia menarik kursi dan mulai untuk duduk dengan santai.

"Brian, kau sangat mirip dengan ayahmu." Ucap pak Rektor untuk basa-basi.

"Jangan pernah samakan aku dengan pak tua itu." Jawaban Brian terdengar sangat tegas dan menakutkan.

Seketika pak Rektor terkejut melihat sikap Brian yang begitu dingin. Baru kali ini dia melihat seorang anak menyebut ayahnya seperti itu.

"Brian! Tolong jaga bicaramu, maafkan dia pak! Brian memang seperti ini." Ucap ibunya Brian dengan jujur, dia tidak menyembunyikan sikap Brian yang begitu kurang ajar terhadap ayahnya sendiri.

"Hmm, aku mengerti. Tapi kau tidak perlu khawatir demi keluarga aku akan tetap menerimanya disini, besok dia sudah bisa masuk."

"Aku sangat berterima kasih, kalau begitu kami permisi dulu."

Dengan perasaan yang agak malu ibunya Brian menarik tangan putranya untuk segera pergi meninggalkan ruangan itu. Dia merasa sedikit malu karena Brian tidak bisa mengendalikan emosinya di depan pak Rektor.

Di dalam mobil Brian terlihat santai duduk di belakang dengan kedua tangannya yang melintang di bahu kursi.

"Brian, jika kau tidak bisa bicara dengan baik di depan kami, setidaknya jangan lakukan itu di depan orang lain." Seru Michelle ibunya Brian. Dia memperingati putranya untuk bersikap lebih sopan di depan orang lain untuk menjaga martabat keluarga Cody.

"Apakah ini sebuah ancaman, peringatan atau nasehat." Ucap Brian dengan acuh tak acuh.

"Brian, ibu tidak tahu sampai kapan kau terus bersikap seperti itu, seolah-olah kami ini adalah musuh bagimu." Michelle terus mengomeli putranya dari kursi depan.

Hubungan antara anak dan ibu itu terlihat sangat renggang. Walaupun Brian berasal dari keluarga kaya, itu tidak membuatnya hidup dengan bahagia. Karena masalah keluarga Brian sampai harus pindah Unversitas. Bukan atas keinginannya melainkan itu adalah kehendak kedua orang tuanya sendiri, dia bahkan merasa bahwa dirinya telah dicampakkan oleh kedua orang tuanya.

"Heh, tanyakan itu pada diri kalian." Ucap Brian dengan acuh tak acuh.

Melihat sikap putranya yang begitu dingin, Michelle tidak mau melanjutkan perdebatan mereka. Karena dia tahu jika ini terus berlanjut, maka akan berujung pada hal yang tidak diinginkan.

"Ayo pak, pergi ke mansion Cody." Seru Michelle kepada sang sopir.

Dengan patuh pak sopir menginjak gas.

Vrooom.

Marcedes benz itu melaju meninggalkan area parkiran kampus.

Sore harinya di mansion peninggalan keluarga keluarga Cody, terlihat seorang penjaga dengan segera membukakan gerbang saat melihat sebuah Marcedes mendekat.

Setelah sedikit belanja untuk keperluan putranya, Michelle akhirnya sampai juga ke mansion yang telah iya tinggalkan selama delapan belas tahun.

Saat dia keluar dan menginjakan kakinya, dia merasa bahwa kenangan masa lalu yang begitu hangat menghampirinya. Dia menatap rumah besar yang berdiri dengan megah itu dengan penuh perasaan terharu.

Lalu seketika sepasang pria dan wanita paruh baya keluar dari rumah megah itu dan menyambut Michelle dengan penuh hormat.

"Selamat datang kembali nyonya."

Ucap mereka bersamaan sembari membungkukkan tubuh mereka kedepan.

......................

Terpopuler

Comments

Mr. Al

Mr. Al

Wah mantep banget, judul nya ampe mirip m punya ku thor namun tetap alur kta berbeda.

Semangat terus ya thor, walau berbeda tetap saling mendukung

2022-10-11

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Apes bener dirimu Zoya😁

2022-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Ban 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Ban 108
109 Bab 109
110 Ban 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Ban 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Ban 108
109
Bab 109
110
Ban 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!