IRIS (Beautiful Princess)
"Di depan kamera nanti, kamu harus memberikan senyum terbaikmu. " Ujar seorang pria dengan jas hitam yang mewah.
"Ya, pa." Balas gadis dengan gaun putih polos.
Mereka berjalan bertiga dengan seorang wanita yang memiliki tampilan glamour, terlihat masih sangat muda. Satu hal yang bisa disimpulkan dari keluarga ini adalah KELUARGA KAYA !
Semua orang telah menunggu terutama wartawan, ketiganya berjalan berdampingan keluar dari bandara. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, gadis bergaun putih menunjukkan senyumnya.
Senyumannya sangat indah, langkahnya sangat anggun, layaknya seorang Putri Kerajaan. Di kanan dan kirinya, dia menggandeng kedua orang tuanya seolah olah mereka adalah keluarga yang bahagia.
"Nona Iris sangat cantik !"
"Senyuman Nona Iris seperti Dewi !" Seru para Wartawan terutama ketika gadis bergaun putih menoleh kearah kamera dengan senyum ramahnya.
"Nona Iris akan menginjak usia 15 tahun tahun ini, kemana Nona Iris akan melanjutkan pendidikan ?" Tanya seorang wartawan.
"Kami akan mengabarkan hal ini di masa depan. " Ucap Wanita paruh baya disamping gadis bergaun putih yang dipanggil Nona Iris.
Ketiganya dijemput oleh sebuah mobil hitam panjang yang megah, tentunya sudah mendapatkan beberapa modifikasi yang membuat itu terlihat lebih glamour.
Pria berjas duduk dibagian depan, sementara gadis bergaun putih dan wanita paruh baya itu masuk ke bagian penumpang belakang.
Itu adalah keluarga Alexandra, siapa yang tidak mengenal keluarga Alexandra ? Keluarga yang dianggap sebagai keluarga paling sempurna.
Pria yang menggunakan Jas tadi, adalah Pemilik Perusahaan Batu Bara terbesar se Asia, George Alexandra.
Sementara wanita paruh baya yang masih tampak sangat cantik itu adalah seorang selebriti papan atas yang terkenal diseluruh dunia, Diana George Alexandra.
Telah berkarir sejak usia muda dan menikah dengan pemilik Perusahaan Batu Bara terbesar Se Asia, tentu saja menghasilkan seorang anak dengan kekayaan yang melimpah.
Gadis bergaun putih itu adalah Iris Putri Alexandra, putri dari sepasang orang luar biasa itu, sayang sekali bahwa yang terlihat oleh orang orang belum tentu benar.
Wajah ketiga orang itu berubah dan kehangatan yang ada diantara keluarga itu telah berubah menjadi abu. Sopir yang sudah bekerja dengan keluarga mereka selama 7 tahun, sudah mengetahui hal ini dan terbiasa dengan hal ini.
Sementara Diana sendiri sibuk dengan handphonenya dan melihat lihat reaksi di sosial media tentang kembalinya mereka ke Tanah Air setelah berlibur cukup lama ke luar Negeri.
Sementara Iris sendiri hanya menatap ke arah luar jendela mobil dan melihat lalu lalang orang orang, merasa iri pada orang yang bisa tertawa walaupun hanya menaiki sepeda motor.
Sementara dirinya, yang duduk diatas mobil mewah ini merasa tidak ada kebahagiaan di dalam keluarganya. Bukannya dia tidak bersyukur dengan segala kemewahan yang dimiliki olehnya.
Tapi, ini benar benar menyiksanya. Iris seperti seekor burung yang berada di dalam sangkar emas, benar benar tidak bisa dibandingkan dengan seekor burung yang terbang dengan bebas.
Iris POV
Seandainya aku bisa terbang dengan bebas seperti burung dilangit dan ikan dilautan, aku rela untuk melepaskan semua kemewahan ini.
Mungkin tidak mudah, tapi aku masih akan mengusahakannya, untuk kebahagiaanku sendiri. Hidup ini walaupun terkadang terasa tidak adil, tapi masih mengirimkan sesuatu yang indah untuk menemaniku.
Itu adalah Galaksi Putra Wijaya, nama pria itu tidak kalah terkenal dariku. Pria yang dingin dan cuek itu, adalah teman bermainku.
Galaksi...... kita akan segera bertemu lagi.
Author POV
Galaksi dan Iris memiliki hubungan yang aneh di antara mereka , Galaksi adalah orang yang menyukai ketenangan sementara Iris sendiri cenderung berisik jika dengan orang yang membuatnya nyaman.
Belum lagi dengan rumah mereka yang bersebelahan, tentu saja seharusnya membuat hubungan keduanya menjadi lebih dekat.
Galaksi sendiri seringkali mengusir Iris tapi Iris masih terus mengejar Galaksi, karena ketika Iris sedang terpuruk, itu adalah Galaksi yang menyemangatinya.
Galaksi sendiri tidak terlalu beruntung, ayah dan ibunya bercerai ketika dia berusia 6 tahun dan itu telah membuatnya tumbuh menjadi anak yang kurang masih sayang.
Oleh karena itu Iris bertekad untuk menjadi pelangi dalam kehidupan Galaksi yang suram. Entah apakah niat baik Iris dapat diterima atau tidak, itu kembali lagi pada Galaksi.
"Mama telah mendaftarkan mu ke kursus piano. " Ucap Diana tanpa memandang Iris.
Iris pun tersadar dari lamunannya dan menatap mamanya dengan tatapan tidak percaya, pagi pagi sekali dia harus bangun untuk sekolah.
Pukul lima pagi dia bangun sekolah, kembali jam 4 sore. Melanjutkan les pelajaran sampai jam 6 sore, lalu les menyanyi sampai jam 7 malam.
Kapan lagi dia memiliki waktu istirahat ? Belum lagi dengan semua pekerjaan rumah yang diberikan oleh sekolah ?
"Ma, kan Iris ada les untuk pelajaran. " Ujar Iris dengan kecewa.
"Enggak apa apa, mama sudah kasih tau ke guru lesnya bahwa kamu bisa dari jam 8 sampai 9." Balas Diana tanpa beban.
"Tapi, ma...... " Keluh Iris dengan sedih.
"Sudah diam saja, mama melakukan itu untuk kebaikanmu. Lagipula jangan terlalu manja, nanti kamu akan masuk ke dunia hiburan dan kamu akan berterima kasih dengan mama karena telah melatih mu dari kecil. " Ucap Diana dengan acuh tak acuh.
"Siapa bilang aku mengizinkannya untuk masuk ke dunia hiburan, hah ?!" Bentak George dengan marah.
Suasana menjadi tegang sementara Iris memilih untuk menatap bagian luar mobil dan berusaha untuk tidak peduli.
"Bagaimanapun Iris adalah Putri satu satunya, dia adalah penerusku !" Balas Diana dengan tidak terima.
"Lalu siapa yang akan meneruskan perusahaan milikku ? Sudah kukatakan untuk berhenti dari pekerjaan kotormu itu !" George memukul dashboard mobil dengan keras.
"Aku tidak terima dengan kata katamu ! Siapa yang kamu sebut melakukan pekerjaan kotor, hah ?! Apakah kamu tidak sama ? Mengurangi setiap rekan bisnis mu untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya ?! Apakah kamu tidak malu ?! Turunkan aku disini !" Bentak Diana dengan murka.
"Jangan gila ! Wartawan masih mengikuti kita dari belakang ! Jika kamu turun disini maka akan menyebabkan banyak keributan !"
"Kamu yang gila ! " Balas Diana.
Iris menghela nafas lelah dan tampak terbiasa dengan hal ini, karena semuanya sudah reda maka selanjutnya adalah gilirannya.
"Iris , lihatlah rapor mu yang jelek ini ! Apa apaan ini ?! Membiarkan nilai matematika mu mendapatkan A-, seharusnya kamu belajar lebih giat lagi !" Bentak George melampiaskan amarahnya pada Iris.
"Ya, pa. Maaf , Iris pasti akan belajar lebih giat dimasa depan. " Ucap Iris dengan lelah dan pasrah.
"Sudah berulang kali mama ngomong sama kamu, liatlah nilai seni teater kamu hanya A bukan A+ , kamu benar benar mengecewakan Iris. " Ucap Diana dengan kesal.
"Ya, ma, maaf. " Ucap Iris sambil menundukkan kepalanya.
"Sebaiknya kamu keluar dari eskul band milikmu, menghabiskan waktu di hari sabtu, benar benar menyebalkan. " Keluh Diana.
"Ma, Iris janji akan kasih nilai baik di musim depan , mohon jangan paksa Iris untuk keluar dari eskul band. " Ucap Iris dengan nada memohon.
"Dengan begitu maka mama mau kami memberikan nilai paling sedikit 96 untuk Seni Teater. " Ucap Diana dengan ancaman.
"Papa juga mau Nilai matematika kamu mendapat paling kecil 95 , jika dibawah itu maka papa akan bakar semua gitar yang ada di kamarmu dan juga piano diruang tamu. " George juga tidak ingin kalah.
"Ya, Iris akan memberikan nilai terbaik. " Jawab Iris dengan nada pasrah.
Memang seperti inilah setiap hari, jika kedua orang tuanya bertengkar maka dia akan menjadi korbannya. Selalu ada hal yang harus disalahkan dari dirinya yang tidak sempurna.
Hampir setiap harus orang tuanya bertengkar, saling meninggikan pekerjaan masing masing dan menyindir yang lain.
Ini sudah makanan sehari hari bagi Iris, Iris memandang ke arah langit langit mobil dengan tatapan kosong.
Itu berarti kedepannya, dari senin sampai jumat, semua kegiatannya akan selesai jam 9 malam. Sementara dari sabtu kegiatannya akan selesai pukul 11. Hanya ada hari minggu yang sepenuhnya kosong.
Iris masih menghela nafas lega sebelum akhirnya George kembali membuka suara terkait keputusannya.
"Papa lihat jadwal mu di hari sabtu minggu masih kosong jadi papa akan menambahkan kursus matematika selama 2 jam di masing masing hari. " Ucap George.
"Kalau begitu mama juga akan menambahkan kursus ballet masing masing satu setengah jam. " Balas Diana tidak mau kalah.
Iris tidak bisa tidak membulatkan matanya ketika mendengar ini, bahkan hari kosong yang dimilikinya harus direbut darinya ?
"Tapi Ma, Pa, Iris sudah enggak ada waktu kosong lagi untuk istirahat ?"Ucap Iris dengan putus asa.
"Istirahat apasih kamu ? Cuma belajar kayak gini aja butuh istirahat, jangan manja banget. Dibandingin dengan mama dulu kamu masih jauh banget dibawah." Ucap Diana merendahkan.
"Iris, papa dulu selalu mendapatkan nilai 98 untuk matematika papa dan nilai yang lainnya, papa sudah kasih keringanan jadi jangan menolak lagi ya ? " Ucap George.
Iris yang dipojokkan oleh kedua orang tuanya hanya bisa kembali mengangguk dan merasa tertekan dari luar dalam.
Setiap kali dia mendapatkan yang lebih baik, orang tuanya akan menunjukkan bahwa mereka lebih baik dan lebih luar biasa daripada Iris.
Selalu merendahkan Iris, tidak pernah memuji tidak peduli betapa Iris bekerja keras untuk mendapatkannya, seolah olah sudah menjadi kewajiban Iris untuk menjadi anak yang sempurna.
Iris paling takut dengan papanya, papanya tidak akan main main dengan ancamannya. Juga tidak segan untuk main tangan padanya.
"Sebagai gantinya, jika Iris mendapatkan nilai tinggi untuk kedua nilai yang diminta papa mama, apakah papa mama bisa kasih Iris sebuah ruangan untuk memainkan alat musik ?" Tanya Iris.
"Papa akan kasih semua yang kamu mau asalkan kamu bisa memenuhi permintaan papa. "
...----------------...
Terimakasih karena telah mampir ke karya author yang baru, karya ini akan update setiap hari ya guys ! Sampai ketemu di chapter selanjutnya.
...----------------...
"Aku akan berjuang untuk hal yang aku sukai dan hal yang aku cintai, termasuk Kak Gala. "
- Iris Putri Alxandra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
favorit
❤🙏
2023-08-09
0
min
uppp
2022-10-22
0
VizcaVida
Semangat Author 👏
2022-10-15
1