5. Asisten Pribadi

Iris menetralkan wajahnya ketika turun dari toilet seolah olah tidak ada apa apa, jika ada keanehan maka itu akan dengan mudah ditebak oleh Gerrard.

Itulah susahnya jika memiliki asisten pribadi yang luar biasa pintar , benar benar menyebalkan. Hanya saja, jika berkaitan dengan emosi manusia maka Gerrard agak ketinggalan zaman.

Mungkin karena pria itu sudah belajar sejak masih muda dan sibuk untuk mengejar beasiswa. Jika tidak salah, maka beasiswa yang di ambil oleh Gerrard mengharuskan pria itu masuk dalam tiga besar setiap kalinya.

Jadi, sudah pasti bahwa Gerrard tidak memiliki waktu untuk memikirkan kisah percintaan. Iris pamit dengan Wijaya setelah tujuannya tercapai.

"Paman, Iris pamit dulu ya. " Ucap Iris dengan sopan lalu naik ke atas mobil.

Gerrard dengan sigap membukakan pintu lalu menutupnya kembali dan masuk kearah kemudi. Sementara Iris duduk di mobilnya dan menyenderkan kepalanya.

"Kak, nanti coba cari tentang perubahan Galaksi Putra Wijaya. " Ucap Iris didalam mobil.

"Tuan sudah memberi pesan untuk tidak mencari tahu apapun tentang Tuan Muda Wijaya. " Ucap Gerrard dengan datar.

"Papa sudah kasih pesan bahkan sebelum Iris ngomong ? Woah, Papa pasti peramal hebat !" Seru Iris dengan sarkasme.

Iris tahu bahwa di dalam mobil ini ada perekam suara yang ditaruh oleh George , hanya mengandalkan Gerrard ?

Tentu saja itu bukan gaya George, mengingat bahwa dirinya adalah orang yang mudah curiga dan merupakan orang yang akan menuduh semua orang yang dilihatnya.

Jadi, kalau mengira bahwa George adalah orang yang sederhana maka itu adalah kesalahan besar karena George tidak sebaik itu, masih ada banyak hal buruk lainnya yang terkubur dalam dalam.

Iris membuka handphonenya dan menonton beberapa video yang viral di media sosial sebelum akhirnya melihat sebuah berita yang menarik perhatiannya.

'Lihatlah betapa perhatiannya Tuan Alexandra dengan Asisten Pribadinya yang cantik dan seksi'

Iris membaca judul berita itu dengan tatapan datar bahkan tidak terganggu sedikitpun dipermukaan tapi sebenarnya terganggu dibagian dalam.

Pada saat ini, walaupun hubungan orang tua nya tidak baik dan telah renggang, apakah mereka tidak bisa menahan diri ? Alih alih cerai, mereka memilih untuk menahan ambiguitas ini dan melakukan hal hal seperti berselingkuh satu sama lain.

Sementara keduanya bertengkar dan mendapatkan pasangan baru, dia yang terjepit ditengah tengah adalah korban yang sebenarnya.

Iris memandang ke luar dan merasa bahwa dirinya telah salah dilahirkan, bertanya tanya kepada Tuhan, apa alasan dia dilahirkan.

Ketika sampai di rumahnya, Iris langsung berjalan ke Gua Maria yang dibangun di bagian belakang kediamannya.

Tanpa dua kali, Iris berlutut dan berdoa berharap yang terbaik untuk dirinya sendiri di masa depan.

"Semoga , Iris bisa bertahan dan hidup sampai 10 tahun lagi dan melihat bagaimana perkembangan dunia. " Ucap Iris dalam doanya.

Iris selalu merasa bahwa dia tidak memiliki umur yang panjang dan merasa bahwa dirinya selalu kehabisan waktu.

Lalu setelah memanjatkan doanya, Iris berjalan pergi dan duduk di samping kolam ikan koi yang ada di sebelah Gua Maria untuk memberi makan ikan ikan itu.

"Kalian pasti sedih bukan ? Tempat disini begitu sempit , tidak bisa dibandingkan dengan habitat asli kalian. Bertahanlah bersama dengan ku jadi aku tidak akan sendirian lagi. " Ucap Iris sambil tertawa ringan.

Walaupun dia memaksakan dirinya dan menipu dirinya sendiri untuk menertawakan hal yang sama sekali tidak lucu.

Sebuah ingatan tentang Asisten Pribadi itu kembali lagi memenuhi ingatannya. Lalu mengingat bahwa Mamanya pada saat ini sedang dikabarkan dekat dengan seorang Aktor terkenal yang merupakan seorang Duda tampan beranak satu.

Putri dari aktor tersebut di katakan bahwa memiliki umur yang sama dengannya sehingga itu akan menjadi saudari tirinya jika memang menikah dengan Mamanya.

"Kalian semua sudah menemukan kebahagiaan masing masing, sementara aku masih duduk disini , berbicara sendiri dengan kekhawatiran. Aku tidak tahu kesalahan apa yang telah aku perbuat sampai sampai menanggung semua derita ini. " Bisik Iris, ketika dia merasakan bahwa dirinya akan menangis, disaat itulah Iris membenci dirinya sendiri.

Bukan karena dia merasa bahwa dirinya kurang kuat atau semacamnya melainkan karena dirinya sendiri tidak bisa mengungkapkan perasaannya.

Dan air matanya telah mengering selama lebih dari 5 tahun, ketika itu akan menetes. Air matanya akan kembali masuk dan ini membuat Iris merasa frustrasi.

Tapi, ada baiknya untuk tetap berpikiran positif. Ah ya, dimana peliharaannya ?! Si Didi telah menghilang !

Iris berdiri dan melihat sekeliling tapi hewan peliharaan nya benar benar tidak terlihat di mana saja.

Iris langsung berlari masuk ke dalam rumah untuk mencari pelayan yang menjaga bagian kolam ikan koi.

"Bi Yani ! Dimana Si Didi ?"Tanya Iris dengan panik.

"Oh itu Si Didi lagi dibawa ke dokter hewan. Bentar lagi harusnya pulang, Nona tenang saja. Tuan sudah memerintahkan untuk merawat Didi dengan baik asalkan Nona tidak bertindak nakal." Ucap Bi Yani.

Iris menganggukkan kepalanya dan tidak membantah lagi lalu menatap ke arah dinding disana ada Sebuah lukisan keluarga yang sangat sangat besar.

"Baru dateng ya ?" Tanya Iris.

"Iya, Nona. Baru saja datang dan dirapihkan. " Balas Bi Yani sebelum akhirnya pamit dan Iris mendengar bahwa ada orang masuk.

Biasanya jika pelayan maka akan masuk dari pintu samping sementara jika masuk dari pintu utama maka itu pastilah bukan pelayan.

Ketika berlari ke depan, Iris langsung melihat si Didi dan memeluk kotak milik Didi yang berukuran lebih besar dari dirinya.

"Gimana kondisi nya Didi, sehat enggak dok ? " Tanya Iris dengan harap harap cemas.

"Kebetulan Si Didi sehat cuma agak obesitas aja untuk ukuran dia aja dia sudah memiliki berat 18 kilogram dan akan terus berkembang. " Ucap Dokter.

Iris mengangguk lalu membawa Didi masuk ke dalam kamarnya sambil berbincang bincang dengan hewan kesayangannya, ketika penutup dibuka tampaklah seekor reptil yang melata berwarna putih bersih.

Ya, Si Didi adalah Ular. Lebih tepatnya jenis Ming Cobra Albino. Jadi, Iris sangat menyayangi Didi, walaupun terdengar lucu secara nama tapi sebenarnya tampilan Didi tidak se menggemaskan itu, mulai dari tampilan dan ukuran.

Ketika dibuka, Didi langsung keluar dan memeluk pemiliknya dengan erat, Iris pun membalas pelukan dari Didi.

"Didi enggak nakal kan ?" Tanya Iris lalu Didi tampak menggelengkan kepalanya dengan cara menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Ih, kamu kok tambah lama tambah lucu sih ?" Tanya Iris dengan gemas ketika melihat hewan peliharaan nya.

Jika orang lain mendengar kata kata Iris maka orang orang itu akan ketakutan dan menganggap Iris tidak waras.

Siapa yang tidak takut dengan Didi ? Memiliki panjang 3,5 meter dan diameternya 14 cm. Bukankah itu luar biasa raksasa ?

Terpopuler

Comments

cupa

cupa

ular kuning

2023-08-18

0

Lyra

Lyra

Autor up bnyk dikit dong

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!