Iris memainkan sedikit handphonenya dan mengotak atik sebentar sebelum akhirnya membuka aplikasi untuk membeli tiket pesawat dan membeli untuk pergi ke Korea.
Di Korea Selatan, ada temannya yang akan bisa membantunya untuk memberinya referensi, tidak bisa dikatakan sebagai teman juga.
Mereka tidak terlalu dekat tapi jika ada uang maka mereka akan menjadi dekat, tapi itu hanya berlaku bagi orang luar.
Karena hari itu, dia pernah menolong nyawa Yena maka gadis itu akan membantunya tanpa bayaran.
"Halo, Yena. Apakah kamu sedang berada di Korea pada saat ini ?" Tanya Iris di telepon dengan bahasa inggris.
"Tidak, aku sedang berada di Singapura. " Jawab Yena di sambungan telepon.
"Kenapa kamu bisa di Singapura ? Apakah bertemu dengan kerabatmu ? Biasanya kamu akan berdiam diri dirumah. " Ucap Iris bercanda.
"Aku memang sedang bertemu dengan sepupuku yang sudah lama tinggal di Indonesia, kamu menyusul disini saja. Aku tahu kamu lagi di Beijing, tidak jauh dari sana kesini. " Ucap Yena.
"Memang tidak mengecewakan dari anak tunggal keluarga informan terbaik di Asia, kamu bahkan tahu pada saat ini aku datang kemana. " Ucap Iris memuji sekaligus menyindir.
"Tidak bisa menyalahkan ku, bagaimanapun kamu adallah target banyak orang dan berita apapun tentang dirimu sangat mahal. Lumayan untuk membeli mobil baru, aku juga tahu tentang masalah yang menimpa mu itu. Aku berharap bahwa kamu tidak lompat ke sungai untuk bunuh diri. " Balas Yena di telepon.
"Ha ha ha, bilang saja bahwa jika aku melompay ke sungai maka kamu tidak bisa menyelamatkanku bukan ? Bukankah kamu juga hampir tenggelam hari itu ?" Tanya Iris.
"Jangan membahas masalah mengerikan itu, aku tidak ingin mendengarnya lagi. " Keluh Yena.
"Baiklah, Nona muda Jung. Aku akan menyusul ke Singapura bersama denganmu dan melihat bagaimana rupa sepupumu yang sudah lama tinggal di Indonesia ini. Kebetulan pada saat ini aku sudah bebas dan tidak lagi terkekang. " Ucap Iris dengan senyum palsu.
"Masalahnya, apakah kamu benar benar senang dengan kebebasan yang kamu dapatkan ini ? Apakah kamu benar benar puas dengan fakta yang datang pada saat ini ? " Tanya Yena dengan tepat sasaran.
"Kenapa aku harus sedih dan tidak puas ? Inilah hal yang telah aku tunggu tunggu selama ini, kebebasan ini membuatku bisa bernafas lega. " Ucap Iris berbohong, pada akhirnya dia masih merasa sesak.
"Jika kamu benar benar bebas, kenapa kamu duduk di bukit dan menangis sendirian lalu memaksakan diri untuk tersenyum sambil menelpon ku ? Apakah kamu benar benar sebahagia itu ?" Tanya Yena dan Iris membalikkan tubuhnya hanya untuk melihat temannya itu sedang berdiri di belakangnya.
Jarak mereka hampir dua puluh meter, Iris menatap Yena dengan tatapan redup dan merasa bahwa air matanya akan kembali menetes tapi dia menahannya.
Yena berjalan ke depan dan Iris berlari ke arah Yena lalu memeluk Yena dengan sangat kuat, seolah olah melampiaskan semua kekecewaannya selama ini.
Yena membalas memeluk Iris lalu mengelus ngelus punggung Iris dengan lembut. Semula mereka bertemu, mereka bagaikan kucing dan anjing yang saling menghina.
Tapi, pada saat ini mereka telah memahami kesulitan masing masing. Walaupun tutur kata Yena selalu menyakitkan, tapi dia sebenarnya memiliki hati yang baik.
"Aku seharusnya merasa senang, tapi entah kenapa aku merasa sesak akan hal ini. " Gumam Iris sambil membenamkan wajahnya di bahu Yena.
"Kamu seharusnya membiarkan Gerrard berada di sisimu, dengan begitu maka beban pikiranmu tidak akan terlalu banyak. Tapi sekarang kamu berlagak seolah olah kamu bisa menangani semuanya. " Keluh Yena.
"Dunia ini kejam, tidak seperti yang kamu lihat ataupun yang semua orang lihat. Dunia yang terlihat indah ini menyimpan banyak kegelapan, aku sebagai orang yang telah hidup dalam semua informasi tersembunyi sejak kecil telah mengetahui seberapa gelap dunia ini. " Lanjut Yena dengan hati hati.
"Aku tahu, bahwa semuanya tidak seindah yang kelihatan. Tapi, aku yakin bahwa aku pasti bisa menjalaninya. Tidak perduli berapa banyak waktu yang aku perlukan, aku pasti bisa menyesuaikan diri. " Ucap Chang Rui dengan tenang.
Setelah beberapa saat, emosi di dalam hati Chang Rui sudah mereda dan dia melepaskan pelukannya dengan hati hati.
"Bagaimana kamu bisa ada disini ?" Tanya Chang Rui dengan heran.
"Siapa yang tahu bahwa kamu akan melompat dari danau atau semacamnya, siapa yang tahu dengan pemikiran gilamu yang tidak bisa ditebak. " Ucap Yena dengan ekspresi damai.
"Aku takut, bahwa yang gila bukanlah aku melainkan kamu. " Keluh Iris dengan keberatan.
"Aku datang kemari karena mendengarmu datang kemari jadi aku menyusul, lagipula sudah lama kita tidak bertemu. Kamu juga tidak bisa dihubungi, Tuan besar Alexandra telah memutus semua hubungan dengan keluargaku. " Ucap Yena.
"Ha ha ha, bukankah dia melakukan itu kepada semua orang ? Bahkan pada Tuan Wijaya saja dia melakukan hal tersebut, kita lihat saja dia tidak akan bertahan lama dengan wanita barunya. " Ucap Iris bertaruh.
"Kenapa kamu mengatakan hal tersebut ?" Tanya Yena dengan heran.
"Kamu mengatakan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk menilai watak seseorang ? Dia adalah orang yang mudah curiga, tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya dia curiga kepada semua orang. Lihat dan tunggu saja, kalian akan menjual berita yang mahal. " Bisik Iris sambil bercanda.
"Jika aku ingin maka aku akan menjual masalah perceraian orang tuamu, tapi masalahnya ayahmu ini sangat pelit. Dia bahkan tidak mengeluarkan sedikit uang. " Keluh Yena.
"Itu karena dia tahu bahwa kamu masih akan memandang diriku dan memutuskan untuk memanfaatkan hubungan di antara kita. " Balas Iris dengan tatapan kesal.
Iris benar benar kesal dengan fakta bahwa dia telah dimanfaatkan oleh George bahkan tanpa dia ketahui.
"Kenapa kamu tidak kembali ke Singapura saja untuk bersekolah ?" Tanya Yena.
"Tidak , aku lebih nyaman di Indonesia. Oh ya, apakah sepupu yang kamu katakan itu hanya karangan mu ?" Tanya Iris dengan heran.
"Tidak , memang aku ingin bertemu dia dan memutuskan untuk mengajakmu. Bagaimanapun aku tidak terlalu dekat dengannya hanya saja ayah memintaku untuk mengunjunginya dan memberikan salam. Ayahnya adalah adik dari ayahku, bisa dibilang ayahnya adalah pamanku. " Ucap Yena menjelaskan hubungan antara dia dan sepupunya.
Iris hanya mengangguk nganggukkan kepalanya saja, tidak heran bahwa mereka tidak dekat. Karena Iris juga mengalami hal yang sama.
George memiliki dua saudara lain sementara Diana adalah anak tunggal, tapi Iris sama sekali tidak dekat dengan keluarga ayahnya dan hanya bertemu sekali atau dua kali.
Karena, kakak dari ayahnya tinggal di Kanada sementara adik ayahnya telah menikah dengan orang Belanda dan tinggal disana jadi mereka jarang bertemu satu sama lain.
Mungkin Yena juga mengalami hal yang sama, karena itulah tidak dekat dengan paman dari pihak ayahnya.
"Kita akan naik jet pribadi milik keluargaku, ayah telah mengizinkanku untuk membawanya. " Ucap Yena sambil menariknya naik ke atas taksi yang telah dipesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments