15. Jung Yena

Iris memainkan sedikit handphonenya dan mengotak atik sebentar sebelum akhirnya membuka aplikasi untuk membeli tiket pesawat dan membeli untuk pergi ke Korea.

Di Korea Selatan, ada temannya yang akan bisa membantunya untuk memberinya referensi, tidak bisa dikatakan sebagai teman juga.

Mereka tidak terlalu dekat tapi jika ada uang maka mereka akan menjadi dekat, tapi itu hanya berlaku bagi orang luar.

Karena hari itu, dia pernah menolong nyawa Yena maka gadis itu akan membantunya tanpa bayaran.

"Halo, Yena. Apakah kamu sedang berada di Korea pada saat ini ?" Tanya Iris di telepon dengan bahasa inggris.

"Tidak, aku sedang berada di Singapura. " Jawab Yena di sambungan telepon.

"Kenapa kamu bisa di Singapura ? Apakah bertemu dengan kerabatmu ? Biasanya kamu akan berdiam diri dirumah. " Ucap Iris bercanda.

"Aku memang sedang bertemu dengan sepupuku yang sudah lama tinggal di Indonesia, kamu menyusul disini saja. Aku tahu kamu lagi di Beijing, tidak jauh dari sana kesini. " Ucap Yena.

"Memang tidak mengecewakan dari anak tunggal keluarga informan terbaik di Asia, kamu bahkan tahu pada saat ini aku datang kemana. " Ucap Iris memuji sekaligus menyindir.

"Tidak bisa menyalahkan ku, bagaimanapun kamu adallah target banyak orang dan berita apapun tentang dirimu sangat mahal. Lumayan untuk membeli mobil baru, aku juga tahu tentang masalah yang menimpa mu itu. Aku berharap bahwa kamu tidak lompat ke sungai untuk bunuh diri. " Balas Yena di telepon.

"Ha ha ha, bilang saja bahwa jika aku melompay ke sungai maka kamu tidak bisa menyelamatkanku bukan ? Bukankah kamu juga hampir tenggelam hari itu ?" Tanya Iris.

"Jangan membahas masalah mengerikan itu, aku tidak ingin mendengarnya lagi. " Keluh Yena.

"Baiklah, Nona muda Jung. Aku akan menyusul ke Singapura bersama denganmu dan melihat bagaimana rupa sepupumu yang sudah lama tinggal di Indonesia ini. Kebetulan pada saat ini aku sudah bebas dan tidak lagi terkekang. " Ucap Iris dengan senyum palsu.

"Masalahnya, apakah kamu benar benar senang dengan kebebasan yang kamu dapatkan ini ? Apakah kamu benar benar puas dengan fakta yang datang pada saat ini ? " Tanya Yena dengan tepat sasaran.

"Kenapa aku harus sedih dan tidak puas ? Inilah hal yang telah aku tunggu tunggu selama ini, kebebasan ini membuatku bisa bernafas lega. " Ucap Iris berbohong, pada akhirnya dia masih merasa sesak.

"Jika kamu benar benar bebas, kenapa kamu duduk di bukit dan menangis sendirian lalu memaksakan diri untuk tersenyum sambil menelpon ku ? Apakah kamu benar benar sebahagia itu ?" Tanya Yena dan Iris membalikkan tubuhnya hanya untuk melihat temannya itu sedang berdiri di belakangnya.

Jarak mereka hampir dua puluh meter, Iris menatap Yena dengan tatapan redup dan merasa bahwa air matanya akan kembali menetes tapi dia menahannya.

Yena berjalan ke depan dan Iris berlari ke arah Yena lalu memeluk Yena dengan sangat kuat, seolah olah melampiaskan semua kekecewaannya selama ini.

Yena membalas memeluk Iris lalu mengelus ngelus punggung Iris dengan lembut. Semula mereka bertemu, mereka bagaikan kucing dan anjing yang saling menghina.

Tapi, pada saat ini mereka telah memahami kesulitan masing masing. Walaupun tutur kata Yena selalu menyakitkan, tapi dia sebenarnya memiliki hati yang baik.

"Aku seharusnya merasa senang, tapi entah kenapa aku merasa sesak akan hal ini. " Gumam Iris sambil membenamkan wajahnya di bahu Yena.

"Kamu seharusnya membiarkan Gerrard berada di sisimu, dengan begitu maka beban pikiranmu tidak akan terlalu banyak. Tapi sekarang kamu berlagak seolah olah kamu bisa menangani semuanya. " Keluh Yena.

"Dunia ini kejam, tidak seperti yang kamu lihat ataupun yang semua orang lihat. Dunia yang terlihat indah ini menyimpan banyak kegelapan, aku sebagai orang yang telah hidup dalam semua informasi tersembunyi sejak kecil telah mengetahui seberapa gelap dunia ini. " Lanjut Yena dengan hati hati.

"Aku tahu, bahwa semuanya tidak seindah yang kelihatan. Tapi, aku yakin bahwa aku pasti bisa menjalaninya. Tidak perduli berapa banyak waktu yang aku perlukan, aku pasti bisa menyesuaikan diri. " Ucap Chang Rui dengan tenang.

Setelah beberapa saat, emosi di dalam hati Chang Rui sudah mereda dan dia melepaskan pelukannya dengan hati hati.

"Bagaimana kamu bisa ada disini ?" Tanya Chang Rui dengan heran.

"Siapa yang tahu bahwa kamu akan melompat dari danau atau semacamnya, siapa yang tahu dengan pemikiran gilamu yang tidak bisa ditebak. " Ucap Yena dengan ekspresi damai.

"Aku takut, bahwa yang gila bukanlah aku melainkan kamu. " Keluh Iris dengan keberatan.

"Aku datang kemari karena mendengarmu datang kemari jadi aku menyusul, lagipula sudah lama kita tidak bertemu. Kamu juga tidak bisa dihubungi, Tuan besar Alexandra telah memutus semua hubungan dengan keluargaku. " Ucap Yena.

"Ha ha ha, bukankah dia melakukan itu kepada semua orang ? Bahkan pada Tuan Wijaya saja dia melakukan hal tersebut, kita lihat saja dia tidak akan bertahan lama dengan wanita barunya. " Ucap Iris bertaruh.

"Kenapa kamu mengatakan hal tersebut ?" Tanya Yena dengan heran.

"Kamu mengatakan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk menilai watak seseorang ? Dia adalah orang yang mudah curiga, tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya dia curiga kepada semua orang. Lihat dan tunggu saja, kalian akan menjual berita yang mahal. " Bisik Iris sambil bercanda.

"Jika aku ingin maka aku akan menjual masalah perceraian orang tuamu, tapi masalahnya ayahmu ini sangat pelit. Dia bahkan tidak mengeluarkan sedikit uang. " Keluh Yena.

"Itu karena dia tahu bahwa kamu masih akan memandang diriku dan memutuskan untuk memanfaatkan hubungan di antara kita. " Balas Iris dengan tatapan kesal.

Iris benar benar kesal dengan fakta bahwa dia telah dimanfaatkan oleh George bahkan tanpa dia ketahui.

"Kenapa kamu tidak kembali ke Singapura saja untuk bersekolah ?" Tanya Yena.

"Tidak , aku lebih nyaman di Indonesia. Oh ya, apakah sepupu yang kamu katakan itu hanya karangan mu ?" Tanya Iris dengan heran.

"Tidak , memang aku ingin bertemu dia dan memutuskan untuk mengajakmu. Bagaimanapun aku tidak terlalu dekat dengannya hanya saja ayah memintaku untuk mengunjunginya dan memberikan salam. Ayahnya adalah adik dari ayahku, bisa dibilang ayahnya adalah pamanku. " Ucap Yena menjelaskan hubungan antara dia dan sepupunya.

Iris hanya mengangguk nganggukkan kepalanya saja, tidak heran bahwa mereka tidak dekat. Karena Iris juga mengalami hal yang sama.

George memiliki dua saudara lain sementara Diana adalah anak tunggal, tapi Iris sama sekali tidak dekat dengan keluarga ayahnya dan hanya bertemu sekali atau dua kali.

Karena, kakak dari ayahnya tinggal di Kanada sementara adik ayahnya telah menikah dengan orang Belanda dan tinggal disana jadi mereka jarang bertemu satu sama lain.

Mungkin Yena juga mengalami hal yang sama, karena itulah tidak dekat dengan paman dari pihak ayahnya.

"Kita akan naik jet pribadi milik keluargaku, ayah telah mengizinkanku untuk membawanya. " Ucap Yena sambil menariknya naik ke atas taksi yang telah dipesan.

Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!