Pelukan itu masih bertahan sampai 15 menit kemudian, selama itu orang yang dipeluk oleh Iris sama sekali tidak bergerak.
Dada pria itu sangat hangat dan bidang, membuat Iris merasa nyaman. Sekarang, pakaian pria itu sudah penuh dengan air matanya.
"Lo sudah puas belum ngambil kesempatan dari gue ?" Tanya pria itu.
Iris langsung tersadar dan melepaskan pelukan tapi kembali terpantul karena pria itu tidak mau melepaskan pelukannya.
"Kak , kenapa bisa disini ?" Tanya Iris dengan mata yang masih sembab.
"Kalau enggak, terus gue harus biarin lo teriak teriak di toilet lagi ? Lo tau enggak kalau lo tuh kayak orang gila ?" Tanya Galaksi yang sedari tadi memeluk Iris.
Iris melepaskan pelukannya dan menatap mata Galaksi yang jernih, tampak sangat indah dan tampan.
Seumur umur, Iris tidak pernah melihat adanya orang yang lebih tampan dan lebih menarik daripada Galaksi.
"Iya, memang Iris kayak orang gila. Tapi, Iris enggak nyesal karena narik perhatian banyak orang karena apa yang di dapatkan oleh Iris pada saat ini sangat menguntungkan. " Ucap Iris dengan senyum tipis.
"Hmph ! Kalau gue gak datang, gak tau lo bakal diseret oleh satpam atau enggak. " Balas Galaksi.
"Kak Gala kenapa bisa ada di Beijing ? Bukannya kemarin masih ada di Jakarta ?" Tanya Iris.
"Urusan gue, gak perlu lo peduliin. " Jawab Galaksi dan bersiap siap untuk pergi.
"Tunggu, sini jaket kakak. " Pinta Iris.
Galaksi yang membalikkan tubuhnya menaikkan alisnya dengan tatapan bertanya tanya.
"Jaket kakak sudah basah, ini sudah malam. Jangan sampai masuk angin, Iris akan ganti dengan yang baru. " Ucap Iris.
"Lebih baik lo urus diri lo sendiri aja. " Balas Galaksi.
Iris terdiam dan mengerti bahwa Galaksi seharusnya sudah tahu dengan apa yang menjadi masalahnya pada saat ini lalu Iris menatap punggung Galaksi.
"Kak ! Tunggu sebentar !" Teriaknya.
"Kenapa lagi ?" Tanya Galaksi dengan kesal.
"Tolong jangan kasih tahu hal ini ke siapapun ya, terima kasih banyak. " Ucap Iris dengan senyum sedih.
Galaksi tidak menjawab dan hanya menatap Iris dengan tatapan jengah lalu berjalan pergi dari sana.
Iris memandang kepergian Galaksi dengan tatapan yang berat lalu berjalan untuk mencari Gerrard.
"Kenapa Nona lama sekali dari toilet ?" Tanya Gerrard berpura pura tidak tahu.
"Aku hanya sakit perut tadi. " Ucap Iris dengan santai dan bersikap seolah olah tidak ada yang terjadi.
Karena masing masing memutuskan untuk bermain bodoh maka tidak ada kelanjutan dari hal itu.
Di mobil taksi, Iris masih memikirkan tindakan yang tidak terduga dari Galaksi tadi, jantungnya masih berdebar sampai saat ini.
Pelukan maut yang diberikan oleh Galaksi tadi tidak akan pernah bisa dilupakan olehnya. Hal ini mungkin akan menjadi kenangan terindahnya dengan Galaksi.
Dilihat dari perubahan sikap Galaksi yang menjadi 180 derajat setelah kejadian ini , Iris juga harus lebih fokus dengan kehidupannya sendiri dan menata kehidupannya yang sudah lama kacau ini.
Jangan sampai, kehidupannya yang kacau menjadi hancur seperti kedua orang tuanya. Iris memandang keramaian di kota yang asing ini.
Terlihat kendaraan yang berlalu lalang dan hujan turun lumayan deras membasahi kaca mobil, mulai saat ini kehidupannya akan berubah.
Dia akan hidup sendiri, semua kehidupannya akan berdasarkan keputusan yang dia buat. Selama dia tangguh maka dia akan bisa bertahan ditengah tekanan ini.
Jika tidak ada tantangan maka itu bukanlah kehidupan, memang seperti inilah kehidupan penuh dengan tantangan dan tekanan.
Tapi, Iris yakin bahwa dibalik hujan lebat yang penuh dengan awan gelap ini terdapat pelangi yang bersinar dengan terang.
Sesampainya di Hotel miliknya, Iris langsung memasuki kamarnya tanpa kata kata lain dan duduk di depan meja rias untuk beberapa waktu sebelum akhirnya mengambil gunting yang ada di laci meja rias hotel ini.
"Mulai saat ini, aku tidak akan memiliki jalan kembali lagi. Sama seperti ketika aku memotong rambut ini, tidak akan bisa kembali lagi. " Ucap Iris dan menggunting rambutnya sendiri.
Rambut panjangnya yang berwarna hitam pekat telah di gunting menjadi sebahu, dari sepinggang berubah menjadi sebahu.
Ini adalah model rambut paling pendek yang pernah dia gunakan, selama ini Diana selalu menyukai anak perempuan yang menggunakan rambut hitam panjang karena tampak manis.
Oleh karena itu, rambutnya selalu sepinggang dan jika lebih dari itu baru akan dipotong. Tidak pernah sampai sebahu, jika tidak maka Diana akan murka.
Lebih pendek dari biasanya saja akan membuat Diana tidak senang, memang seperti itu. Bahkan keputusan model rambut juga harus ditentukan oleh orang lain, Iris tidak ingin kehidupan yang seperti itu.
"Aku tahu bahwa ini adalah jalan yang terbaik, baik untukku, untuk mama, dan untuk papa. " Ucap Iris sambil memandang pantulan dirinya sendiri.
Iris memiliki sebuah keputusan tersendiri karena dia akan menjalan kehidupan mandiri, maka dia akan memecat Gerrard.
Dia akan mengatakan hal ini kepada George setelah kembali dari Beijing, tidak ada gunanya untuk mempertahankan Gerrard disisinya.
Gerrard memiliki masa depan yang cerah, jangan mengikuti dia yang memiliki masa depan tidak menentu.
Iris akan melakukan hal ini diam diam agar Gerrard tidak memiliki ruang untuk menolak. Bukannya dia tidak senang dengan keberadaan Gerrard disisinya.
Tapi, dia tidak ingin menghambat masa depan cerah Gerrard. Belum lagi tersiksa oleh kecurigaan dan kebaikan ini.
Di satu sisi, Iris curiga bahwa Gerrard merupakan mata mata yang dikirim oleh George. Tapi disisi lain, Iris tersentuh dengan kata kata Gerrard yang mengatakan bahwa dia adalah alasan Gerrard terus bertahan untuk bekerja.
Daripada terus berada di dalam dilema seperti itu, bukankah sebaiknya segera mengakhirinya dengan baik baik sebelum akhirnya nanti melebar kemana mana.
1 minggu kemudian,
Iris tidak mendengarkan adanya kabar dari Galaksi lagi dan selama satu minggu ini dia bersenang senang dengan Gerrard di Beijing.
"Kak, di masa depan kamu harus mengingat Iris ya. " Ucap Iris dengan senyum tipis.
"Kenapa aku bisa melupakan Nona ? Nona adalah orang paling baik yang pernah ku temui. " Ucap Gerrard dengan polos.
Ada sebuah perkembangan yaitu dari saya - anda berubah menjadi aku - kamu. Iris tidak bisa merasa lebih senang dari itu.
"Tentu saja, sangat baik kalau begitu. Kak, Iris mutusin untuk berpisah dengan kakak. Kakak carilah pekerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan disini jadi asisten Iris. " Ucap Iris.
Wajah Gerrard langsung berubah dan tampak tidak terima ketika mendengar kata kata Iris.
"Apa maksud Nona ?" Tanya Gerrard berharap bahwa apa yang telah di dengarnya hanya mimpi.
"Apa yang aku katakan sudah aku diskusikan dengan Papa, sebagai gantinya Iris sudah menyiapkan beberapa tempat kerja dengan gaji dan posisi yang baik, Kak Gerrard tinggal memilih saja. Tolong mengerti posisi Iris pada saat ini. " Ucap Iris dengan tatapan sayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Miyura Rajati
lanjut thor...semangat nulisnya...
2022-10-04
1