13. Pelukan Maut

Pelukan itu masih bertahan sampai 15 menit kemudian, selama itu orang yang dipeluk oleh Iris sama sekali tidak bergerak.

Dada pria itu sangat hangat dan bidang, membuat Iris merasa nyaman. Sekarang, pakaian pria itu sudah penuh dengan air matanya.

"Lo sudah puas belum ngambil kesempatan dari gue ?" Tanya pria itu.

Iris langsung tersadar dan melepaskan pelukan tapi kembali terpantul karena pria itu tidak mau melepaskan pelukannya.

"Kak , kenapa bisa disini ?" Tanya Iris dengan mata yang masih sembab.

"Kalau enggak, terus gue harus biarin lo teriak teriak di toilet lagi ? Lo tau enggak kalau lo tuh kayak orang gila ?" Tanya Galaksi yang sedari tadi memeluk Iris.

Iris melepaskan pelukannya dan menatap mata Galaksi yang jernih, tampak sangat indah dan tampan.

Seumur umur, Iris tidak pernah melihat adanya orang yang lebih tampan dan lebih menarik daripada Galaksi.

"Iya, memang Iris kayak orang gila. Tapi, Iris enggak nyesal karena narik perhatian banyak orang karena apa yang di dapatkan oleh Iris pada saat ini sangat menguntungkan. " Ucap Iris dengan senyum tipis.

"Hmph ! Kalau gue gak datang, gak tau lo bakal diseret oleh satpam atau enggak. " Balas Galaksi.

"Kak Gala kenapa bisa ada di Beijing ? Bukannya kemarin masih ada di Jakarta ?" Tanya Iris.

"Urusan gue, gak perlu lo peduliin. " Jawab Galaksi dan bersiap siap untuk pergi.

"Tunggu, sini jaket kakak. " Pinta Iris.

Galaksi yang membalikkan tubuhnya menaikkan alisnya dengan tatapan bertanya tanya.

"Jaket kakak sudah basah, ini sudah malam. Jangan sampai masuk angin, Iris akan ganti dengan yang baru. " Ucap Iris.

"Lebih baik lo urus diri lo sendiri aja. " Balas Galaksi.

Iris terdiam dan mengerti bahwa Galaksi seharusnya sudah tahu dengan apa yang menjadi masalahnya pada saat ini lalu Iris menatap punggung Galaksi.

"Kak ! Tunggu sebentar !" Teriaknya.

"Kenapa lagi ?" Tanya Galaksi dengan kesal.

"Tolong jangan kasih tahu hal ini ke siapapun ya, terima kasih banyak. " Ucap Iris dengan senyum sedih.

Galaksi tidak menjawab dan hanya menatap Iris dengan tatapan jengah lalu berjalan pergi dari sana.

Iris memandang kepergian Galaksi dengan tatapan yang berat lalu berjalan untuk mencari Gerrard.

"Kenapa Nona lama sekali dari toilet ?" Tanya Gerrard berpura pura tidak tahu.

"Aku hanya sakit perut tadi. " Ucap Iris dengan santai dan bersikap seolah olah tidak ada yang terjadi.

Karena masing masing memutuskan untuk bermain bodoh maka tidak ada kelanjutan dari hal itu.

Di mobil taksi, Iris masih memikirkan tindakan yang tidak terduga dari Galaksi tadi, jantungnya masih berdebar sampai saat ini.

Pelukan maut yang diberikan oleh Galaksi tadi tidak akan pernah bisa dilupakan olehnya. Hal ini mungkin akan menjadi kenangan terindahnya dengan Galaksi.

Dilihat dari perubahan sikap Galaksi yang menjadi 180 derajat setelah kejadian ini , Iris juga harus lebih fokus dengan kehidupannya sendiri dan menata kehidupannya yang sudah lama kacau ini.

Jangan sampai, kehidupannya yang kacau menjadi hancur seperti kedua orang tuanya. Iris memandang keramaian di kota yang asing ini.

Terlihat kendaraan yang berlalu lalang dan hujan turun lumayan deras membasahi kaca mobil, mulai saat ini kehidupannya akan berubah.

Dia akan hidup sendiri, semua kehidupannya akan berdasarkan keputusan yang dia buat. Selama dia tangguh maka dia akan bisa bertahan ditengah tekanan ini.

Jika tidak ada tantangan maka itu bukanlah kehidupan, memang seperti inilah kehidupan penuh dengan tantangan dan tekanan.

Tapi, Iris yakin bahwa dibalik hujan lebat yang penuh dengan awan gelap ini terdapat pelangi yang bersinar dengan terang.

Sesampainya di Hotel miliknya, Iris langsung memasuki kamarnya tanpa kata kata lain dan duduk di depan meja rias untuk beberapa waktu sebelum akhirnya mengambil gunting yang ada di laci meja rias hotel ini.

"Mulai saat ini, aku tidak akan memiliki jalan kembali lagi. Sama seperti ketika aku memotong rambut ini, tidak akan bisa kembali lagi. " Ucap Iris dan menggunting rambutnya sendiri.

Rambut panjangnya yang berwarna hitam pekat telah di gunting menjadi sebahu, dari sepinggang berubah menjadi sebahu.

Ini adalah model rambut paling pendek yang pernah dia gunakan, selama ini Diana selalu menyukai anak perempuan yang menggunakan rambut hitam panjang karena tampak manis.

Oleh karena itu, rambutnya selalu sepinggang dan jika lebih dari itu baru akan dipotong. Tidak pernah sampai sebahu, jika tidak maka Diana akan murka.

Lebih pendek dari biasanya saja akan membuat Diana tidak senang, memang seperti itu. Bahkan keputusan model rambut juga harus ditentukan oleh orang lain, Iris tidak ingin kehidupan yang seperti itu.

"Aku tahu bahwa ini adalah jalan yang terbaik, baik untukku, untuk mama, dan untuk papa. " Ucap Iris sambil memandang pantulan dirinya sendiri.

Iris memiliki sebuah keputusan tersendiri karena dia akan menjalan kehidupan mandiri, maka dia akan memecat Gerrard.

Dia akan mengatakan hal ini kepada George setelah kembali dari Beijing, tidak ada gunanya untuk mempertahankan Gerrard disisinya.

Gerrard memiliki masa depan yang cerah, jangan mengikuti dia yang memiliki masa depan tidak menentu.

Iris akan melakukan hal ini diam diam agar Gerrard tidak memiliki ruang untuk menolak. Bukannya dia tidak senang dengan keberadaan Gerrard disisinya.

Tapi, dia tidak ingin menghambat masa depan cerah Gerrard. Belum lagi tersiksa oleh kecurigaan dan kebaikan ini.

Di satu sisi, Iris curiga bahwa Gerrard merupakan mata mata yang dikirim oleh George. Tapi disisi lain, Iris tersentuh dengan kata kata Gerrard yang mengatakan bahwa dia adalah alasan Gerrard terus bertahan untuk bekerja.

Daripada terus berada di dalam dilema seperti itu, bukankah sebaiknya segera mengakhirinya dengan baik baik sebelum akhirnya nanti melebar kemana mana.

1 minggu kemudian,

Iris tidak mendengarkan adanya kabar dari Galaksi lagi dan selama satu minggu ini dia bersenang senang dengan Gerrard di Beijing.

"Kak, di masa depan kamu harus mengingat Iris ya. " Ucap Iris dengan senyum tipis.

"Kenapa aku bisa melupakan Nona ? Nona adalah orang paling baik yang pernah ku temui. " Ucap Gerrard dengan polos.

Ada sebuah perkembangan yaitu dari saya - anda berubah menjadi aku - kamu. Iris tidak bisa merasa lebih senang dari itu.

"Tentu saja, sangat baik kalau begitu. Kak, Iris mutusin untuk berpisah dengan kakak. Kakak carilah pekerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan disini jadi asisten Iris. " Ucap Iris.

Wajah Gerrard langsung berubah dan tampak tidak terima ketika mendengar kata kata Iris.

"Apa maksud Nona ?" Tanya Gerrard berharap bahwa apa yang telah di dengarnya hanya mimpi.

"Apa yang aku katakan sudah aku diskusikan dengan Papa, sebagai gantinya Iris sudah menyiapkan beberapa tempat kerja dengan gaji dan posisi yang baik, Kak Gerrard tinggal memilih saja. Tolong mengerti posisi Iris pada saat ini. " Ucap Iris dengan tatapan sayu.

Terpopuler

Comments

Miyura Rajati

Miyura Rajati

lanjut thor...semangat nulisnya...

2022-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!