17. Keributan

"Apa maksudmu ?!" Tanya Lia dengan teriakan yang menyakitkan telinga.

"Ya, ayahmu adalah anak yang dibawa oleh kakekmu. Nenek ku menikah lagi dengan kakek mu dan kakek mu telah membawa seorang putra, itu adalah ayahmu ! Secara langsung, tidak ada hubungan darah apapun antara ayahku dan ayahmu. Tapi, karena memandang nenek, ayahku masih selalu membantu ayahmu yang tidak berguna itu. " Ucap Yena dengan dingin.

"Apakah Ayahmu tidak mengatakan hal ini kepadamu ? Hanya mengatakan bahwa dia adalah keluarga Jung juga ? Kalau begitu, kenapa marganya Park ? Dia seharusnya sadar bahwa dia tidak bisa menutupi hal ini terus menerus. Betapa tidak tahu malu dirinya. Bahkan aku sendiri merasa malu akan hal ini. " Sindir Yena lagi.

Lia tiba tiba terkejut dengan fakta hal ini, dikatakan bahwa ayahnya memiliki ibu yang sama dengan ayah Yena.

Siapa yang menyangka bahwa mereka bahkan tidak memiliki hubungan darah apapun.

"Kalian pasti sedang bersekongkol untuk membohongiku !! Jangan mencoba coba untuk membohongi ku !" Teriak Lia dengan murka.

"Percuma untuk membohongi orang bodoh sepertimu, itu hanya akan membuat air liur kami kering. Lebih baik kamu lepaskan Iris dan ini akan berakhir baik untukmu. " Ucap Yena dengan senyum sinis.

"Aku tidak akan melepaskannya, kalian pasti akan membunuhku. Aku pasti akan membawanya untuk mati bersama denganku. " Ucap Lia.

"Jangan mendekat, aku pasti akan membunuhnya !" Teriak Lia sambil menekankan pisaunya.

"Kalau begitu maka bunuhlah aku, kenapa kamu terus menerus mundur ? Apakah kamu pikir bahwa jika aku mati maka kamu juga tidak akan bisa bertahan hidup lagi, hm ? " Tanya Iris dengan lembut.

Tutur katanya sangat lembut, tampak seperti sedang membujuk seseorang. Siapa yang menyangka bahwa dia akan mengatakan sesuatu yang begitu menyeramkan dengan nada yang seringan itu.

"Percuma kamu menyadera ku, hubungan ku dan Yena hanya sebatas bisnis saja. Kami hanya akan menjadi teman dekat apabila ada uang, lihat saja apakah kamu pernah mendengar tentang pertemanan kami di media ?" Tanya Iris.

Iris terus berjalan maju sementara Lia terus mundur sebelum akhirnya Iris melihat celah dan menendang perut Lia.

Lia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke belakang serta pisaunya terlepas dari tangannya, Yena langsung mengambil pisau tersebut.

Sementara Iris langsung menduduki tubuh Lia dan menarik tangan Lia ke belakang, mengunci pergerakan tubuhnya.

"Aku sudah memberikan kesempatan kepadamu untuk membunuhku tapi kamu tidak memanfaatkan nya dengan baik sehingga melakukan hal bodoh seperti ini. " Ucap Iris dengan tawa sinis.

"Walaupun aku tidak bisa bertarung layaknya ahli, tapi aku pernah mempelajari beberapa yang dasar. Kalian semua jika berani maju, maka akan aku pastikan bahwa aku akan menghancurkan wajah cantiknya. " Ucap Iris pada orang orang Lia yang siap untuk menyerang.

Iris memegang kepala Lia dari belakang, siap untuk menekan wajah Lia ke tanah sementara Lia langsung menjerit ketakutan.

"Jangan ! Jangan maju ! Kalian semua jangan mendekat ! Wajahku tidak bisa hancur !" Teriak Lia dengan histeris.

Sementara Yena sendiri memainkan pisau di tangannya, mendekati Iris lalu menancapkan pisau itu di depan mata Lia.

"Aku akan pastikan bahwa kamu akan menyesal, jika ada satu orang saja yang berani maju. " Ancam Yena dengan senyum sinis.

Tidak lama, suara sirine polisi terdengar dan polisi polisi itu langsung menahan preman preman yang telah di bayar oleh Yena untuk menyerang mereka.

"Tahan dia. " Perintah Yena dan Iris bangkit dari atas tubuh Lia.

Lia dengan pasrah di seret oleh dua orang polisi sementara ada seorang polisi muda dengan wajah ramah.

"Apakah kedua Nona baik baik saja ?" Tanya polisi muda itu dengan bahasa Inggris.

"Kami berdua baik baik saja, terima kasih karena telah datang tepat waktu. " Ucap Iris sambil menundukkan kepalanya sebagai bentuk terima kasih.

"Nona telah melebih lebihkan, ini memang sudah menjadi tugas kami untuk menangani hal hal semacam ini. Kedua Nona adalah tamu penting, kami tentu saja tidak berani untuk lalai. " Ucap polisi muda itu.

Iris mengangguk dan polisi muda itu pamit, sementara Iris memandang ke arah Yena yang tampak lebih lega.

"Untung saja kamu memahami apa yang aku maksud padamu, dan berhasil untuk menunda pergerakannya. " Ucap Yena dengan senyum tipis.

"Jika aku bahkan tidak bisa menangkap sinyal kecil seperti itu maka sia sia saja atas semua kemampuan ku yang ada selama ini. " Ucap Iris dengan bangga.

"Aku tahu kamu adalah orang yang sangat bangga akan diri sendiri, tapi jangan seperti ini juga. "Keluh Yena.

Iris sendiri tertawa ringan dan menyadari hal ini sejak tadi , sebelum dia di sandera oleh Lia. Karena Yena menulis di tangannya kata kata polisi dalam bahasa Korea.

Jadi Iris hanya bisa bertindak dengan berani dan percaya diri untuk membuat Lia menjadi ragu akan dirinya sendiri.

"Polisi muda itu sepertinya suka denganmu, jika tidak maka dia tidak akan terus tersenyum seperti itu padamu. " Ucap Yena dengan godaan.

"Kamu telah berpikir terlalu banyak, aku hanya memiliki satu orang dalam hatiku. " Ucap Iris dengan senyum sedih.

"Aku tahu bahwa kamu memiliki pria dalam hatiku, tapi pria itu sama sekali tidak memperdulikan mu. Bagaimana jika mempertimbangkan dengan orang lain ?" Tanya Yena.

"Tidak ada salahnya untuk mencoba hal itu, apakah kamu ada saran seperti pria kaya dan muda ?" Tanya Iris dengan candaan.

Siapa yang menyangka bahwa Yena benar benar akan menganggapnya serius dan menyiapkan kertas panjang yang berisi akan nama nama orang orang yang cocok untuk dirinya dari banyak negara.

Beberapa hari kemudian,

"Bagaimana mungkin ?! Apakah kamu gila ?!" Tanya Iris dengan heran.

"Tidak gila, ini dengan selera ku yang tinggi maka aku akan memilihkan yang terbaik untuk dirimu. Setelah aku menyaring dengan berbagai beberapa persyaratan yang tinggi, mulai dari sifat, latar belakang, harta, usia. Aku masih menemukan 20 orang ini. " Ucap Yena tanpa beban.

"Tidak, tidak akan. Aku tidak akan melakukan hal gila ini denganmu. " Ucap Iris dengan penolakan keras.

"Tidak boleh, aku sudah melakukan ini dengan giat. Aku telah tidak tidur selama dua hari ini hanya untuk menyaring nama nama ini untukmu, tolong hargai kerja keras ku. " Mohon Yena.

"Bilang saja kamu ingin melihat bagaimana sifat mereka lalu menjual berita bahwa aku sedang dekat dengan mereka, dengan begitu maka akan ada sangat banyak orang yang tertarik dengan masalah ini. " Sindir Iris dengan jengah sementara Yena tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Tidak apa apa seperti itu, itu sama sama menguntungkan kita berdua. Kamu mendapatkan pasangan yang baik sementara aku mendapatkan uang. "

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak mencari pasangan untuk dirimu sendiri ?" Tanya Iris kesal.

Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!