9. Hukuman

Iris membuka handphonenya yang kebetulan tidak disita oleh Papanya dan melihat bahwa disana hanya ada empat kontak.

Yang pertama adalah George, itu bernama Tuan Besar Alexandra. Begitu asing dan canggung layaknya menamai rekan bisnis.

Yang kedua adalah Nyonya Besar Alexandra, Diana. Sama asingnya dengan nama kontak Papanya.

Yang ketiga adalah Gerrard, hanya Gerrard saja dan yang terakhir adalah milik orang yang disayanginya.

Itu adalah Galaksi, awalnya dia memberikan tanda hati di bagian akhir tapi pada akhirnya mengubah nama tersebut.

Menjadi Galaksi Putra Wijaya, jika Papanya melihat bahwa dia menamai dengan begitu dekat maka Papanya akan kembali mengamuk seperti anjing gila.

Iris membuka buka handphone nya dan menyadari bahwa tidak ada sosial media disana, tapi dia memiliki akun sosial media.

Tentu saja , bukan miliknya karena dikendalikan oleh Diana. Disana ada begitu banyak foto tentangnya dan Diana memperlakukannya seolah olah itu adalah Iris yang menulis setiap postingan itu.

Dan Diana benar benar menikmati setiap pujian yang datang itu dengan penuh kepuasan, setiap ketenaran yang di miliki nya tidak akan pernah cukup.

Diana selalu haus akan reputasi, ingin orang orang hanya memandang dia seorang, Diana adalah orang yang keras kepala sementara George juga sama keras kepalanya.

Hanya dia yang terjepit disini dengan penuh kesedihan, Iris duduk di samping jendela dan memeluk lutut nya sendiri dengan tawa kecil.

Semakin lama, tawa nya menjadi lebih dan lebih liat. Tapi, bukannya terdengar senang tapi tawanya terdengar menyedihkan.

Hanya orang orang yang pernah merasakan bahwa ketika sampai di suatu titik, maka menangis pun sulit.

Hanya bisa tertawa dan tersiksa, Iris bukan pertama kali merasakan ini , lebih tepatnya sudah sering.

Hukuman ini, penuh dengan kesendirian, benar benar dan menyiksa perasaan. Iris duduk disini sambil tertawa tanpa ada yang tahu.

Tidak ada air mata yang mengalir, hanya ada tawa yang keluar dari bibirnya. Iris merenungi semua yang terjadi dan memikirkan sebab akibat.

"Semuanya terjadi karena sebab akibat, entah kenapa aku tidak menyesal karena hal ini. " Ucap Iris dengan senyum tipis dan mulai mengobati dirinya sendiri.

Didi yang baru saja bangun tidur langsung naik ke atas pangkuannya seolah olah tahu semua penderitaannya.

"Hanya kamu yang mengerti diriku, jika kamu seorang manusia maka aku pasti akan menikah denganmu. " Canda Iris dan Didi hanya melilit tubuh Iris.

Didi benar benar penurut jika di depan Iris, Iris telah berhasil merawat Didi dengan baik sampai sampai menjadi begitu penurut.

Iris memberinya makan dan Didi berkedip beberapa kali sebelum akhirnya kembali siap untuk tidur.

"Kamu baru saja makan dan ingin langsung tidur ? Bukankah itu tidak baik, kenapa kamu tidak disini dan mendengarkan ceritaku ?" Tanya Iris sambil menunjuk pangkuannya.

Didi langsung naik ke atas pangkuannya dan melingkar dengan hati hati agar tidak menyakiti nya.

"Apakah kamu tahu bahwa hari ini aku berbicara dengannya secara langsung ? Aku merasa sangat senang dan sedih sekaligus, senang bahwa dia baik baik saja dan sedih karena kami sudah menjadi seasing itu. Kami pernah menjadi teman yang tidak terpisahkan tapi pada akhirnya berakhir seperti ini. " Ucap Iris sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Sekarang, tidak hanya itu, aku bahkan mendapatkan hukuman dari Papa. Bagaimana menurutmu, hm ?" Tanya Iris.

Iris tahu bahwa ular tersebut tidak akan membalas kata katanya hanya merasa bahwa dirinya akan menjadi lebih baik setelah menceritakan masalahnya meskipun tahu bahwa Didi tidak mengerti kata katanya.

"Didi, kamu tidurlah. Aku juga akan tidur. " Ucap Iris.

Didi membuat gerakan mengangguk angguk lalu bergerak menuju tempat tinggal Didi lagi, yaitu kandang yang dibuat oleh Iris.

Sementara itu, Didi sendiri yang menutup pintu kandangnya, benar benar mandiri. Sementara Iris berbaring telungkup.

Bukan karena dia terbiasa melainkan karena dia terpaksa oleh keadaan untuk melakukan ini, bahu dan punggung nya sakit karena pukulan dari George.

Jadi, mau tidak mau dia hanya bisa melakukan ini, Iris tidak masuk sekolah selama satu minggu.

George mengatakan kepada semua orang bahwa itu karena tinjuan yang di dapatkan oleh Iris, pada kenyataannya.

Bukan hal itu yang parah dan melukai Iris melainkan hukuman yang diberikan oleh Iris. Ini adalah hari ketujuh dia tidak masuk sekolah. Iris hanya berbaring di atas ranjangnya dengan malas sebelum akhirnya terdengar suara ketukan pintu kamar yang terdengar dari luar.

"Masuk." Perintah Chang Rui.

Masuklah seorang pelayan yang tidak di ketahui siapa hanya saja tampaknya sudah bekerja selama beberapa bulan belakangan ini.

"Nona muda, anda di panggil oleh Tuan Besar. " Ucap pelayan itu.

Iris hanya berbaring dan tampak tidak peduli dengan kata kata itu lalu melirik ke arah pelayan itu.

"Tolong katakan kepada Papa, punggung Iris sakit dan tidak bisa berjalan. Jika mau membahas sesuatu harus merepotkan Papa datang kemari. " Ucap Iris dengan datar dan tenang.

"Nona muda, tolong jangan membuat pelayan ini kesulitan. " Ucap pelayan itu dengan wajah ingin menangis.

Bagaimanapun, di rumah ini tidak ada yang tidak tahu bahwa George adalah orang yang pemarah. Jika dia menyampaikan ini maka George akan melampiaskan kemarahannya.

Tapi, Iris benar benar tidak peduli dengan hal tersebut dan tetap berbaring di ranjangnya.

"Jika hal ini di sebut menyulitkan, bukankah akan ada rumor di antara orang orang ? Orang orang akan mengatakan bahwa hubungan di antara keluarga tidak harmonis. " Balas Iris.

"Nona muda...... " Bujuk pelayan itu dengan takut.

"Jangan membujuk lagi, pergilah. Aku tidak akan mengatakan hal lain lagi. " Perintah Iris dengan dingin.

Pelayan itu benar benar berharap bahwa dirinya tidak masuk hari ini karena hari ini mungkin adalah hari penuh kesialannya.

Tidak lama, George naik ke lantai dua dan mendorong pintunya tanpa kata kata lain atau bahkan ketukan sekalipun.

"Tuan besar, paling tidak jika ingin membuka kamar seseorang maka harus mengetuk. Itu adalah sopan santun paling dasar, apakah kamu bahkan tidak tahu hal ini ? Tenang saja, aku bisa membagi pengetahuan ku sedikit. " Ucap Iris dengan marah.

"Papa datang kemari karena ingin membicarakan perceraian dengan mama kamu. Kami sudah muak dengan semuanya. " Balas George.

Iris yang sudah mempersiapkan semuanya dengan hati hati dari dulu tapi pada akhirnya ketika mendengar kata kata ini, masih memukul hati nya dengan keras.

Iris benar benar tidak bisa mengatakan hal apapun lagi dan hanya menatap George yang tampak lebih berbinar binar ketika mengatakan bahwa dia akan bercerai.

"Kalau begitu, maka aku mengharapkan kebahagiaan mu di masa depan. " Ucap Iris dengan senyum pahit.

Terpopuler

Comments

Miyura Rajati

Miyura Rajati

salam kenal othor ..lanjut penasaran bagaimana nasib irish jika papa ama mama nya berpisah..miris bener thor jadi irish..😣😣

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!