"Baiklah kalau itu adalah keinginan mu, maka aku tidak akan menolak. Karena kamu benar benar ingin aku pergi dari kehidupanmu maka aku akan mengabulkannya. Aku hanya meminta satu hal darimu. " Ucap Gerrard dengan jujur.
"Apa yang ingin kakak minta ? Iris akan berusaha untuk memenuhinya. " Ucap Iris.
"Jangan lupa untuk mengingat bahwa di dunia ini masih banyak orang yang mencintaimu dan menyayangimu dengan tulus, bahwa kamu tidak boleh menyerah dengan mudah bahkan ketika situasi tidak mendukung. Kamu harus menjaga dirimu sendiri sementara aku tidak ada di sisimu, jangan lupa untuk tetap tersenyum setiap hari. " Ucap Gerrard dengan panjang lebar.
Iris yang mendengarkan ini merasa bahwa hatinya terluka, Iris benar benar ingin menangis tapi tetap memaksakan dirinya sendiri untuk tetap tersenyum.
"Kak Gerrard tenang aja, itu adalah hal yang harus dilakukan oleh Iris. " Ucap Iris sambil menggigit bibir bawahnya.
"Oh ya, aku tidak perlu pekerjaan yang dipilih olehmu, karena aku sudah tidak bekerja lagi maka aku akan menentukan pilihan untuk diriku sendiri ke depannya, tidak perlu kamu khawatirkan lagi. " Balas Gerrard sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan Iris sendiri yang duduk disana.
Iris yang mendengarkan hal tersebut terdiam dan merasa bahwa hatinya hancur, tapi tetap memaksakan diri untuk tersenyum.
"Kalau begitu, maka aku mendoakan kebahagiaan untukmu. " Ucap Iris dengan suara yang lantang tapi agak bergetar.
Setelah memastikan bahwa Gerrard sudah sepenuhnya pergi dari sana, baru Iris bisa memejamkan matanya dan mengalirkan air mata.
Iris yang duduk di atas bukit bersama dengan beberapa pengunjung lainnya, memeluk lututnya.
Ini adalah bukit dengan hamparan bunga yang luas, bahkan pemandangan indah disini tidak lagi terlihat indah dengan semua kesedihan yang di rasakan nya.
Beberapa orang merasa kasihan dan mengira bahwa dia telah putus hubungan dengan kekasihnya.
Padahal, dia sedang berusaha untuk melepaskan orang yang sangat penting bagi dirinya. Gerrard mungkin tidak memiliki hubungan darah dengannya tapi hubungan mereka lebih dekat daripada orang yang memiliki hubungan darah.
"Gadis muda, jangan putus asa. Masa depan masih panjang, aku juga pernah ditinggalkan oleh kekasihku. Jangan mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri. " Ucap seorang wanita yang mengenakan pakaian cukup terbuka.
Iris mengangkat kepalanya dan menatap wanita ini dengan tatapan terkejut, bagaimana tidak terkejut. Sebenarnya wanita ini memiliki tampang yang cukup garang dan tampaknya baru saja selesai merokok.
Tapi, sebenarnya wanita ini baik dan perhatian, mereka tidak saling mengenal satu sama lain tapi wanita ini datang untuk menyemangatinya.
"Terima kasih. " Balas Iris sambil memaksakan senyum.
"Jangan memaksakan diri untuk tersenyum dikala kamu sedih, jika sedih maka harus sedih dan mengeluarkannya. Jangan dipendam sendiri jika tidak maka kamu akan meledak. " Ucap Wanita itu.
"Apakah kamu adalah orang asli sini ?" Tanya wanita itu berusaha untuk membantunya mengalihkan kesedihannya.
"Tidak , aku berasal dari Indonesia. " Ucap Iris sambil menyeka air matanya.
"Hmmm, Negara yang sangat jauh. Aku berharap bahwa aku bisa melihat kesana secara langsung." Ucap wanita itu dengan kekehan.
"Bagaimana jika ikut denganku pergi ke Indonesia ? Disana aku akan membantumu berkeliling. " Ucap Iris menawarkan bantuan.
"Tidak perlu, aku belum datang kesana bukan karena aku tidak memiliki pendamping tapi karena kekurangan uang. Pada saat ini, Ibuku sakit dan ayahku sibuk berjudi, aku selalu datang kemari untuk melampiaskan kesulitanku. " Ucap wanita itu.
"Siapa namamu ?" Tanya Iris dengan pelan.
"Xiao Yuan, orang orang memanggilku si bodoh Yuan. Atau beberapa yang kasar akan memanggilku preman Yuan. " Ucap Xiao Yuan.
"Bagaimana mungkin semua orang itu bisa begitu kasar ?" Tanya Iris dengan terkejut.
"Pada saat ini aku tidak memiliki apapun, aku hanya bisa bekerja keras dan membuktikan kepada mereka bahwa kata kata mereka salah. " Ucap Xiao Yuan sambil mengangkat bahunya.
"Aku yakin, kak Yuan pasti bisa menangani hal ini dan membuktikan kepada semua orang itu bahwa apa yang telah mereka katakan tentang mu itu salah. " Ucap Iris menyemangati Xiao Yuan.
"Kenapa justru terbalik, sebelumnya aku yang menyemangati mu. Tapi sekarang kamu yang menyemangati ku. " Balas Xiao Yuan terkekeh.
"Tidak apa apa, kita saling menguatkan saja. Seperti kata Kak Yuan tadi, jika sedih maka harus dikeluarkan , jangan dipendam. " Iris tersenyum tipis ketika berbicara dengan Xiao Yuan.
Siapa yang menyangka bahwa dia bisa menemukan orang yang begitu mudah untuk di ajak bicara.
"Ah, aku tidak bisa menemanimu terlalu lama. Pada jam 12 ini aku harus kembali bekerja jika tidak maka aku akan kena marah bos, ha ha. " Canda Xiao Yuan.
"Kak Yuan, saat ini kamu bekerja dimana ?" Tanya Iris.
"Di toko mie yang di seberang itu. Apakah kamu mau makan ? Aku akan mentraktir mu disana dan menemanimu berbicara. " Tawar Xiao Yuan.
"Maaf sekali , aku tidak bisa mengikuti Kak Yuan karena memiliki urusan juga. Kak Yuan, jika bisa memilih maka pekerjaan apa yang ingin kamu ambil ?" Tanya Iris.
"Pekerjaan ? Aku sebenarnya selalu ingin menjadi seorang penerbit atau mungkin editor di perusahaan penerbit. " Ucap Xiao Yuan sambil mengira ngira.
"Ternyata begitu, kalau begitu maka semoga Kak Yuan bisa mencapai impian mu sesegera mungkin. " Ucap Iris menyemangati.
"Ya, aku akan pergi dulu ! Selamat tinggal !" Seru Xiao Yuan lalu berlari ke toko seberang sementara Iris membuka teleponnya dan memencet nama seseorang.
"Apakah ada yang bisa saya bantu, Nona Iris ?" Tanya orang di sambungan telepon itu.
"Aku ingin kamu mengangkat seseorang menjadi editor penulis. " Ucap Iris.
"Tentu saja, dimana orang itu dan apakah seorang wanita atau laki laki ?" Tanya orang di sambungan itu.
"Seorang wanita, bernama Xiao Yuan berumur sekitar 20 sampai 25 tahun. Ibunya sakit dan ayahnya seorang penjudi, tapi memiliki tingkat kerajinan yang tinggi juga orang yang cekatan. " Ucap Iris dengan tenang.
"Baiklah, karena Nona Iris bisa memberikan penilaian setinggi itu maka aku akan percaya dengan penilaian Nona Iris. Dimana aku bisa menjemput orang yang di rekomendasikan ini ?"
"Kamu bisa menjemputnya di kedai mie di seberang bukit tengah kota. " Ucap Iris.
Lalu sambungan diputuskan dan Iris melihat Xiao Yuan yang sedang melayani pembeli dengan semangat yang tinggi hanya bisa tersenyum tipis.
"Ini adalah balasan dari kebaikan yang telah kamu berikan padaku. Akan aku pastikan bahwa kamu memiliki kehidupan yang layak, sebagai gantinya. " Lanjut Iris sebelum akhirnya berdiri dari rumput rumput yang di duduknya dan beranjak pergi.
Walaupun dia sendirian, bukan berarti dia kehilangan seluruh kekuatannya dalam satu hari.. Karena orang luar tidak mengetahui fakta yang dimiliki oleh mama dan papanya.
Jadi, orang orang masih akan memandang pengaruh dari perusahaan Papanya dan popularitas mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
komentar terbaik
woi ini empat hal kaka
bukan satu hal... dasar ya ga bisa ngitung apa udah sekolah s2 juga
2023-02-01
0