14. Perpisahan

"Baiklah kalau itu adalah keinginan mu, maka aku tidak akan menolak. Karena kamu benar benar ingin aku pergi dari kehidupanmu maka aku akan mengabulkannya. Aku hanya meminta satu hal darimu. " Ucap Gerrard dengan jujur.

"Apa yang ingin kakak minta ? Iris akan berusaha untuk memenuhinya. " Ucap Iris.

"Jangan lupa untuk mengingat bahwa di dunia ini masih banyak orang yang mencintaimu dan menyayangimu dengan tulus, bahwa kamu tidak boleh menyerah dengan mudah bahkan ketika situasi tidak mendukung. Kamu harus menjaga dirimu sendiri sementara aku tidak ada di sisimu, jangan lupa untuk tetap tersenyum setiap hari. " Ucap Gerrard dengan panjang lebar.

Iris yang mendengarkan ini merasa bahwa hatinya terluka, Iris benar benar ingin menangis tapi tetap memaksakan dirinya sendiri untuk tetap tersenyum.

"Kak Gerrard tenang aja, itu adalah hal yang harus dilakukan oleh Iris. " Ucap Iris sambil menggigit bibir bawahnya.

"Oh ya, aku tidak perlu pekerjaan yang dipilih olehmu, karena aku sudah tidak bekerja lagi maka aku akan menentukan pilihan untuk diriku sendiri ke depannya, tidak perlu kamu khawatirkan lagi. " Balas Gerrard sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan Iris sendiri yang duduk disana.

Iris yang mendengarkan hal tersebut terdiam dan merasa bahwa hatinya hancur, tapi tetap memaksakan diri untuk tersenyum.

"Kalau begitu, maka aku mendoakan kebahagiaan untukmu. " Ucap Iris dengan suara yang lantang tapi agak bergetar.

Setelah memastikan bahwa Gerrard sudah sepenuhnya pergi dari sana, baru Iris bisa memejamkan matanya dan mengalirkan air mata.

Iris yang duduk di atas bukit bersama dengan beberapa pengunjung lainnya, memeluk lututnya.

Ini adalah bukit dengan hamparan bunga yang luas, bahkan pemandangan indah disini tidak lagi terlihat indah dengan semua kesedihan yang di rasakan nya.

Beberapa orang merasa kasihan dan mengira bahwa dia telah putus hubungan dengan kekasihnya.

Padahal, dia sedang berusaha untuk melepaskan orang yang sangat penting bagi dirinya. Gerrard mungkin tidak memiliki hubungan darah dengannya tapi hubungan mereka lebih dekat daripada orang yang memiliki hubungan darah.

"Gadis muda, jangan putus asa. Masa depan masih panjang, aku juga pernah ditinggalkan oleh kekasihku. Jangan mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri. " Ucap seorang wanita yang mengenakan pakaian cukup terbuka.

Iris mengangkat kepalanya dan menatap wanita ini dengan tatapan terkejut, bagaimana tidak terkejut. Sebenarnya wanita ini memiliki tampang yang cukup garang dan tampaknya baru saja selesai merokok.

Tapi, sebenarnya wanita ini baik dan perhatian, mereka tidak saling mengenal satu sama lain tapi wanita ini datang untuk menyemangatinya.

"Terima kasih. " Balas Iris sambil memaksakan senyum.

"Jangan memaksakan diri untuk tersenyum dikala kamu sedih, jika sedih maka harus sedih dan mengeluarkannya. Jangan dipendam sendiri jika tidak maka kamu akan meledak. " Ucap Wanita itu.

"Apakah kamu adalah orang asli sini ?" Tanya wanita itu berusaha untuk membantunya mengalihkan kesedihannya.

"Tidak , aku berasal dari Indonesia. " Ucap Iris sambil menyeka air matanya.

"Hmmm, Negara yang sangat jauh. Aku berharap bahwa aku bisa melihat kesana secara langsung." Ucap wanita itu dengan kekehan.

"Bagaimana jika ikut denganku pergi ke Indonesia ? Disana aku akan membantumu berkeliling. " Ucap Iris menawarkan bantuan.

"Tidak perlu, aku belum datang kesana bukan karena aku tidak memiliki pendamping tapi karena kekurangan uang. Pada saat ini, Ibuku sakit dan ayahku sibuk berjudi, aku selalu datang kemari untuk melampiaskan kesulitanku. " Ucap wanita itu.

"Siapa namamu ?" Tanya Iris dengan pelan.

"Xiao Yuan, orang orang memanggilku si bodoh Yuan. Atau beberapa yang kasar akan memanggilku preman Yuan. " Ucap Xiao Yuan.

"Bagaimana mungkin semua orang itu bisa begitu kasar ?" Tanya Iris dengan terkejut.

"Pada saat ini aku tidak memiliki apapun, aku hanya bisa bekerja keras dan membuktikan kepada mereka bahwa kata kata mereka salah. " Ucap Xiao Yuan sambil mengangkat bahunya.

"Aku yakin, kak Yuan pasti bisa menangani hal ini dan membuktikan kepada semua orang itu bahwa apa yang telah mereka katakan tentang mu itu salah. " Ucap Iris menyemangati Xiao Yuan.

"Kenapa justru terbalik, sebelumnya aku yang menyemangati mu. Tapi sekarang kamu yang menyemangati ku. " Balas Xiao Yuan terkekeh.

"Tidak apa apa, kita saling menguatkan saja. Seperti kata Kak Yuan tadi, jika sedih maka harus dikeluarkan , jangan dipendam. " Iris tersenyum tipis ketika berbicara dengan Xiao Yuan.

Siapa yang menyangka bahwa dia bisa menemukan orang yang begitu mudah untuk di ajak bicara.

"Ah, aku tidak bisa menemanimu terlalu lama. Pada jam 12 ini aku harus kembali bekerja jika tidak maka aku akan kena marah bos, ha ha. " Canda Xiao Yuan.

"Kak Yuan, saat ini kamu bekerja dimana ?" Tanya Iris.

"Di toko mie yang di seberang itu. Apakah kamu mau makan ? Aku akan mentraktir mu disana dan menemanimu berbicara. " Tawar Xiao Yuan.

"Maaf sekali , aku tidak bisa mengikuti Kak Yuan karena memiliki urusan juga. Kak Yuan, jika bisa memilih maka pekerjaan apa yang ingin kamu ambil ?" Tanya Iris.

"Pekerjaan ? Aku sebenarnya selalu ingin menjadi seorang penerbit atau mungkin editor di perusahaan penerbit. " Ucap Xiao Yuan sambil mengira ngira.

"Ternyata begitu, kalau begitu maka semoga Kak Yuan bisa mencapai impian mu sesegera mungkin. " Ucap Iris menyemangati.

"Ya, aku akan pergi dulu ! Selamat tinggal !" Seru Xiao Yuan lalu berlari ke toko seberang sementara Iris membuka teleponnya dan memencet nama seseorang.

"Apakah ada yang bisa saya bantu, Nona Iris ?" Tanya orang di sambungan telepon itu.

"Aku ingin kamu mengangkat seseorang menjadi editor penulis. " Ucap Iris.

"Tentu saja, dimana orang itu dan apakah seorang wanita atau laki laki ?" Tanya orang di sambungan itu.

"Seorang wanita, bernama Xiao Yuan berumur sekitar 20 sampai 25 tahun. Ibunya sakit dan ayahnya seorang penjudi, tapi memiliki tingkat kerajinan yang tinggi juga orang yang cekatan. " Ucap Iris dengan tenang.

"Baiklah, karena Nona Iris bisa memberikan penilaian setinggi itu maka aku akan percaya dengan penilaian Nona Iris. Dimana aku bisa menjemput orang yang di rekomendasikan ini ?"

"Kamu bisa menjemputnya di kedai mie di seberang bukit tengah kota. " Ucap Iris.

Lalu sambungan diputuskan dan Iris melihat Xiao Yuan yang sedang melayani pembeli dengan semangat yang tinggi hanya bisa tersenyum tipis.

"Ini adalah balasan dari kebaikan yang telah kamu berikan padaku. Akan aku pastikan bahwa kamu memiliki kehidupan yang layak, sebagai gantinya. " Lanjut Iris sebelum akhirnya berdiri dari rumput rumput yang di duduknya dan beranjak pergi.

Walaupun dia sendirian, bukan berarti dia kehilangan seluruh kekuatannya dalam satu hari.. Karena orang luar tidak mengetahui fakta yang dimiliki oleh mama dan papanya.

Jadi, orang orang masih akan memandang pengaruh dari perusahaan Papanya dan popularitas mamanya.

Terpopuler

Comments

komentar terbaik

komentar terbaik

woi ini empat hal kaka
bukan satu hal... dasar ya ga bisa ngitung apa udah sekolah s2 juga

2023-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!