Iris menatap ke arah George yang masih terpaku dengan kata katanya dan doanya.
"Siapa yang akan Ayah nikahi ?" Tanya Iris dengan senyum yang dipaksakan.
"Mungkin saja Ayana, sekretaris Papa. Anaknya laki laki dan merupakan angkatan kamu juga dan masuk kedalam sekolah yang sama dengan kamu. Kalian harus menjadi teman di masa depan. " Ucap George.
"Jangan harap, berteman dengan orang yang telah merebut orang tua Iris ? Papa pikir Iris Dewi ya ? Enggak bisa marah dan nerima semua perlakuan yang Papa dan mama berikan ?" Tanya Iris dengan senyum tipis.
"Iris..... jangan mulai lagi !" Ucap George dengan peringatan.
"Enggak kok , Iris sudah enggak mau bikin Papa marah lagi. Satu yang harus Papa tahu, kalau Papa mau Iris setuju untuk perpisahan Papa. Maka Papa harus memenuhi tiga permintaan Iris, jika tidak maka Iris akan memublikasikan semua hubungan gelap Papa ke media. " Ucap Iris sambil menyeringai.
Iris mengambil kertas dan mulai menulis apa saja kemauannya dan mengambil sebuah materai untuk di tanda tangani.
"Pertama, Iris ingin Papa terus transfer uang bulanan Iris sebesar 50 Juta perbulan. Pasti enggak banyak kan untuk Papa ? Kedua, Iris mau beli Apartemen di dekat sekolah jadi enggak tinggal di rumah Papa lagi. Ketiga, Papa sudah enggak boleh ngurus Iris lagi dan ngekang Iris. Gimana ? Ini sama sama nguntungin kan untuk kita berdua ?" Tanya Iris.
George tampak tidak terima tapi batal ketika melihat Iris menatapnya dengan tajam. Lalu Iris menyodorkan pena dan George tanda tangan.
Dengan begitu maka perjanjian ini memiliki kekuatan hukum dan dengan begitu maka kehidupannya ke depan akan lebih terjamin.
"Papa dan Mama mu mau kalau hal ini di rahasiakan dari orang luar, bahkan kami sudah menyuap media agar tidak memberitakan hal ini." Ucap George.
"Papa tenang saja, selama Papa selalu tepati janji maka Iris akan melakukannya dengan baik. " Balas Iris sambil menahan tangis.
Lalu George berjalan keluar dari kamarnya sementara Iris menyenderkan tubuhnya di dinding dan menatap kosong ke arah depan.
"Betapa hebatnya, pada saat ini aku hanya bisa bergantung pada diriku sendiri. Tidak boleh bergantung pada orang lain. "Ucap Iris dan membuka teleponnya.
Lalu memencet nama Diana dan menelpon Ibunya, butuh beberapa kali pengulangan sebelum akhirnya mendengarkan jawaban dari seberang sana.
"Ada apa ? Mama sedang sibuk. " Jawab Diana tampak kesal dengan telepon darinya.
"Mama dimana, Iris mau bahas yang penting. " Ucap Iris dengan nada acuh tak acuh.
"Di Beijing. " Jawab Diana.
Lalu Iris mematikan telepon dan menyiapkan pakaiannya dalam sebuah koper kecil. Lalu mengotak atik handphonenya dan disana ada begitu banyak pilihan.
Iris langsung memesan penerbangan ke Beijing tanpa ragu ragu dan membayarnya dengan akun bank nya yang berisi lebih dari 300 Juta rupiah.
Disana, dia langsung turun dan menggunakan kacamata hitam dengan jaket bulu miliknya, ketika dia sampai dibawah bertemu dengan seorang wanita.
"Ini adalah calon mama mu. " Ucap George.
Iris mengangkat tangannya dan melambaikan tangannya ke arah Ayana dengan tatapan sinis.
"Oh ini salah Ayana ya ? Betapa cantiknya, pantas saja Papa suka. Tapi, dibandingkan dengan mama..... masih kalah jauh. Enggak tahu kenapa Papa turun selera jadi begitu rendah dan hina. " Bisik Iris dengan senyum dingin.
Sementara Ayana berubah menjadi pucat dan George menemukan bahwa ada yang tidak beres.
"Kemana kamu akan pergi ?" Tanya George.
"Beijing, ketemu Mama yang asli. Papa tahu sendiri, Iris enggak suka yang palsu. " Ucap Iris dengan sudut bibirnya yang terangkat.
"Siapin mobil, kita pergi ke bandara !" Seru Iris dan Gerrard langsung menghidupkan mesin mobil sementara dia naik ke mobil.
"Iris !!" Teriak George.
"Jangan lupa ya, Pa. Saat Iris pulang, sudah harus ada Apartemen terbaik, jika tidak maka Papa akan menyesal. Oh ya, pengganti palsu, jaga diri baik baik ya.... jangan sampai diganti dengan yang lain. " Balas Iris pada Ayana yang menjadi perusak hubungan keluarganya.
Lalu mobil berjalan keluar dari pekarangan sementara Iris hanya diam saja ketika mendengar teriakan demi teriakan George.
"Oh ya, kak nanti kakak ikut denganku ya. " Ucap Iris dengan senyum.
"Nona..... saya tidak membawa pakaian ganti . " Keluh Gerrard.
"Santai aja, tinggal beli disana. Nanti Iris yang bayarin. " Ucap Iris dengan santai.
"Nona, kamu enggak kelihatan sedih sama sekali masalah ini. " Ucap Gerrard dengan hati hati.
"Kenapa aku harus sedih ? Menurut kakak, emangnya Iris bisa apa ? Kalau misalnya Iris sedih, emang Iris bisa jauhin Papa dari pengganti palsu itu ?" Tanya Iris dengan sinis.
Gerrard tidak menjawab lagi dan hanya menghela nafas dengan lelah ketika mendengar kata kata dari Iris.
Kata kata seperti ini tidak seharusnya keluar dari bibir anak anak yang baru saja menginjak Sekolah Menengah Atas.
Kadang kadang Gerrard merasa bahwa Iris terlalu dewasa untuk anak seumurannya dan terlalu kurang emosi.
Tidak memiliki ambisi dan sangat datar terhadap apapun seolah olah dirinya adalah sebuah papan yang tidak berguna dan hanya bisa di lewati orang orang.
Gerrard juga tidak pernah melihatnya menangis walaupun dipukuli sampai babak belur dan akan keluar dengan senyum sumringah, betapa anehnya.
Iris terlalu aneh untuk di pahami oleh orang orang biasa. Bukan berarti Iris aneh atau sebagai macamnya, hanya saja Iris terlalu kuat.
"Apakah Nona mau menemui Nyonya di Beijing ?" Tanya Gerrard.
"Tentu saja, jika tidak untuk apa lagi ?" Tanya Iris dengan senyum tipis.
"Oh ya, kakak digaji berapa oleh Papa ? Nanti selanjutnya Iris yang bakal gaji kakak. " Ucap Iris dengan serius.
"Tuan sudah mengatakan untuk tidak mengatakan hal ini kepada Nona dan gaji saya akan terus dibayarkan oleh Tuan. " Balas Gerrard.
"Betapa menyebalkannya. " Seru Iris dengan kelas dan tidak jadi mengetahui hal ini..
Tapi ada baiknya juga untuk menghemat pengeluarannya, pada saat ini dia akan meminta hal yang sama dari Diana.
Diana memiliki begitu banyak uang , tentu saja juga berkewajiban untuk memberikannya uang untuk bertahan hidup.
Iris adalah orang yang realistis dan tahu , bahwa jika dia meminta terlalu rendah maka dia tidak akan makan lagi.
Tapi ,memang jumlah yang akan dia minta dari Diana tidak sebesar dengan yang dia minta pada George, mengingat bahwa Diana tidak setiap bulan memiliki satu drama untuk dimainkan.
Jadi, dirinya akan sedikit berbaik hati dan menurunkan jumlah yang akan dia minta. Iris membuka handphonenya dan membuka chatnya dengan George.
Lalu menuliskan sesuatu disana sebelum akhirnya mengirimkannya kepada George.
'Semoga bahagia dengan pengganti palsu. ' Tulis Iris disana dengan berani.
Itu terkirim ke arah George tanpa di hapus olehnya yang menunjukkan bahwa dia benar benar berani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lulu
up kak
2022-10-09
0