Iris duduk diatas mobilnya dengan sebuah mini dress yang bermotif kotak kotak berwarna kuning dan putih, membuatnya tampak sangat manis.
Dress nya tidak bisa dikatakan sangat pendek karena itu hampir mencapai lutut, dengan pita di bagian dada yang senada dengan rambutnya.
Sebelum keluar dari mall, Iris telah terlebih dahulu pergi ke salon untuk membuat rambutnya bergelombang dan menggunakan sebuah pita besar di rambutnya.
Ini membuat Iris tampak sangat manis layaknya seorang anak anak yang baru saja menginjak sekolah dasar.
Jika orang dewasa yang melakukan ini maka akan terlihat sangat aneh, tapi ketika Iris yang melakukannya maka semuanya menjadi lebih baik.
Karena, Iris terlihat sangat muda dan tampak sangat menggemaskan bahkan tanpa make up. Terlebih lagi, dia baru saja berusia 15 tahun dan kecantikannya baru saja lahir.
Ketika sampai di pintu gerbang, seorang penjaga menahan mobil mereka. Gerrard membuka jendela dan menunjukkan identitas mereka.
"Silakan masuk, Tuan. " Ucap penjaga.
Ketika sampai dalam, Iris langsung melangkah ke dalam dan Tuan Wijaya yang telah mendapatkan info dari penjaga yang di depan tadi berjalan keluar.
"Keponakan ku yang baik !" Seru Wijaya.
Walaupun tidak saling berhubungan dalam darah sebenarnya tapi Wijaya dan George sudah berteman sejak sekolah dasar.
"Paman Wijaya, Iris baru saja kembali dari luar negeri beberapa hari lalu dan telah sangat merindukan mu, kebetulan Papa sangat sibuk belakangan ini jadi Iris datang kemari untuk mewakili mewakili Papa. " Ucap Iris dengan senyum manis.
"Ha ha ha, kalau begitu ayo masuk dulu. " Ajak Wijaya.
Gerrard ikut berjalan masuk ke dalam dan menilai keadaan sekitar, Iris juga tidak mengusir Gerrard.
Karena tahu bahwa Gerrard datang untuk menjaganya, jika tidak maka dia akan menempatkan Gerrard dalam posisi yang sulit.
Gerrard ditugaskan oleh Papanya untuk menjaganya dimana saja dan memantau segala kegiatannya.
Jadi , kalau sampai Gerrard kehilangan jejaknya maka Gerrard akan kehilangan pekerjaannya dan Iris tidak mau hal itu terjadi.
Karena, walaupun Gerrard terlihat sangat dingin dan pemarah di permukaan tapi sebenarnya adalah orang yang lembut dan perhatian hanya saja Gerrard adalah orang yang kaku dan tidak tahu bagaimana berkata kata baik.
Iris duduk di atas sofa dan menatap sekeliling, lalu melihat bahwa di rumah ini tidak ada foto keluarga sama sekali, tampak begitu dingin dan kaku.
"Paman, kok sepi banget ? Dimana pelayan yang lain ?" Tanya Iris dengan bingung.
"Pelayan yang lain kebanyak mudik karena ini sudah mau akhir tahun kan. Jadi Paman suruh mereka pulang lebih dulu aja jadi pas akhir tahun mereka sudah disini. " Ucap Wijaya.
Iris terkejut dan menyadari bahwa dirinya lupa bahwa sudah akan tahun baru karena dia telah melupakannya.
Terutama karena tradisi sekolahnya yang berbeda , jika sekolah lain masuk di pertengahan tahun tapi sekolahnya masuk pada bulan Desember dan tamat pada bulan Oktober, libur selama hampir 2 bulan.
Bukankah itu hanya bisa di temui di sekolahnya ? Iris tidak bisa tidak membanggakan hal tersebut.
Tiba tiba pintu dibuka dan seorang pria dengan tampilan berantakan berjalan masuk dan tidak menyapa lagi pada Wijaya.
"Galaksi ! Apakah kamu sudah tidak ada sopan santun lagi ?! Jika hanya Papa sendirian maka akan baik baik saja ! Tapi hari ini ada tamu !" Bentak Wijaya dengan marah.
Iris memandang Galaksi yang tampak sudah berubah jauh, jika di masa lalu Galaksi tampak sangat tampan dan rapi tapi sekarang seperti orang yang tidak terurus.
Galaksi hanya terus berjalan sebelum akhirnya Wijaya kembali berteriak dan Galaksi hanya berdiri di tangga menatap ke arah Iris dan Wijaya.
"Kak Galaksi. " Panggil Iris dan tatapan mereka saling bertemu satu sama lain.
Tapi, tatapan itu sangat dingin dan asing. Iris yakin bahwa ini bukan kakaknya melainkan hanya seseorang yang menggantikan Galaksi. Iris benar benar tidak menyangka bahwa Galaksi akan benar benar berubah sejauh ini.
"Gala pulang Pa. " Ucap Galaksi dengan kesal sebelum akhirnya berlari ke atas.
Sementara Wijaya duduk dengan helaan nafas dan tampak tidak percaya dengan sifat anaknya yang begitu kasar dan tidak perduli pada orang tua.
"Iris, lihatlah Galaksi, dia sudah berubah terlalu jauh belakangan ini. Dia memiliki begitu banyak wanita, berpacaran kesana dan kemari. Andaikan aku memiliki seorang putri penurut seperti mu maka itu akan baik baik saja. " Ucap Wijaya dengan kesal ketika mengingat hal ini.
"Apa alasan Kak Galaksi bisa berubah seperti itu ?" Tanya Iris.
"Entahlah, dia berubah seperti itu tahun lalu. Benar benar membuat sakit kepala, aku sudah menuruti semua yang dia minta tapi dia masih tidak bisa memenuhi keinginanku, sangat menyebalkan. " Ucap Wijaya dengan kesal.
Iris dengan tenang menanggapi hal ini lalu Iris menunjukkan jam tangan yang dibelikan olehnya.
"Paman ada toilet enggak ?" Tanya Iris.
"Toilet ? Toilet bawah sedang diperbaiki, kamu bisa naik ke lantai dua. Lalu belok kanan, ada di sebelah pintu biru. " Ucap Wijaya.
Iris mengangguk dan pamit, Iris tahu bahwa toilet bawah sedang diperbaiki mengingat bahwa dia mendengar suata ketukan.
Jadi, sebenarnya dia tidak ingin pergi ke toilet melainkan bertemu dengan Galaksi Putra Wijaya.
Iris mengetuk pintu itu berulang kali tapi tidak ada jawaban sampai akhirnya sebuah suara mengejutkannya.
"Lo lagi ngapain ?"Ucap orang di belakangnya.
Iris langsung terlompat dan menyadari bahwa itu adalah Galaksi yang baru saja keluar dari toilet dengan handuk melilit pinggangnya dan tubuh bagian atasnya terbuka begitu saja.
"Kak Gala ? Mending pake baju dulu aja deh. " Ucap Iris sambil memejamkan matanya karena malu.
"Kalau mau liat yang liat aja, jangan munafik. " Balas Galaksi dengan kasar.
Sementara Iris sendiri masih menutup matanya erat erat dan menghadap ke arah Galaksi.
"Kak Gala, kenapa bisa enggak inget lagi dengan Iris ?" Tanya Iris dengan merajuk.
"Kenapa gue harus inget dengan lo ? Lo juga gak penting bagi gue. " Jawab Galaksi dengan acuh tak acuh..
"Gak mungkin gitu ! Pasti ada alasannya ! Kak Gala bilang akan jadi teman Iris selamanya ! Kok gitu sih Kak ? Paman tadi bilang kalau misalnya Kak Gala belakangan ini suka gonta ganti pacar." Ucap Iris dengan sedih.
"Urusan gue lah mau gonta ganti pacar, emangnya apa hubungannya dengan lo ?" Tanya Galaksi.
"Memang gak ada hubungannya dan Iris enggak berhak untuk melarang Kak Gala ! Tapi seenggaknya buka chat Iris !" Teriak Iris dengan murka.
"Manja banget sih lo, bikin kesel aja. Sana pergi, jangan ganggu gue lagi. " Ucap Galaksi lalu mendorong Iris sampai ke dekat tangga.
Iris menatap kearah Galaksi dengan kesal lalu menatap dengan penuh permusuhan.
"Iris bakal cari tahu semuanya !" Bentak Iris sebelum akhirnya berjalan turun kebawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Anyaaa
smangattt
2022-09-09
0
Anonim • Lika
bnyk dikit dong updet ny kak!!
2022-09-09
0